20. Insiden Pingsan

"Eugh!"

Nirmala membuka kelopak matanya perlahan. Gadis itu merasa asing dengan tempat dimana dia sekarang terbaring. Seingatnya dia tadi sedang berada disebuah lobi perusahaan, menunggu ojek online-nya datang.

Dia baru saja melakukan sesi wawancara kerja dengan hasil yang memuaskan. Dia di terima sebagai customer service di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor impor. Ketika beranjak dari duduk mendadak seisi ruangan terasa berputar, Nirmala berusaha mencari pegangan agar tidak tumbang ketika sebuah tangan kokoh menahan tubuhnya yang oleng. Seketika semua menjadi gelap.

" Kamu sudah bangun?" ucap seseorang menyapa. Nirmala menoleh pada arah suara. Sosok tampan berwibawa duduk dibelakang meja memandangnya tanpa ekspresi.

Nirmala tidak mengenal pria itu. Diapun memaksakan diri bangun dari posisinya.

" Maaf saya dimana? " tanya Nirmala sopan.

" Kamu di ruangan saya, tadi kamu pingsan dilobi. Apa kamu sedang sakit?"

Nirmala menggeleng .

" Nggak pak, saya pusing saja karena belum makan dari pagi! " Jawab Nirmala pelan.

Pria itu sudah menduga. Definisi mengundang penyakit ya begitu. Terlebih saat tak sadarkan diri, perut gadis itu berbunyi persis orang keroncongan.

"Beraktifitas dengan perut kosong tidak baik untuk kesehatan, buang kebiasaan buruk seperti itu Bagaimana kamu kerja nantinya kalau keseringan pingsan!" tegas pria itu mengingatkan.

Nirmala tertunduk malu. Belum lagi bekerja dia sudah memperlihatkan sisi buruk pada perusahaan. Semoga saja kejadian ini tidak merubah keputusan yang sudah di berikan untuknya, batin gadis itu cemas.

Tok..tok

" Masuk!"

Seorang wanita berseragam masuk kedalam ruangan, dengan sikap hormat dia meminta izin mengantarkan makanan dan minuman yang dibawa dengan nampan.

" Taruh saja diatas meja sana!" ucap pria itu.

Wanita itu mengangguk kemudian meletakan sebuah piring berisi nasi dengan taburan bawang goreng, semangkuk sup daging yang masih mengepulkan asap, satu botol air mineral dan secangkir teh hangat. Setelah pekerjaannya selesai wanita itu pamit kembali keruanganya.

" Makanlah!" titah pria itu lagi.

Nirmala terkejut.

" Terima kasih pak, tapi saya makan di rumah aja!" ucapnya sungkan.

" Makan atau kamu akan kehilangan kontrak yang sudah kamu tandatangani tadi!" ancam pria itu tak menerima penolakan.

Nirmala menelan saliva. Tak mau itu terjadi, dia sudah bekerja keras demi mendapatkan posisi ini. Selain wawancara , dia juga menjalani serangkaian tes intelektual yang memaksa dia untuk belajar semalaman.

Nirmala tidak punya pilihan selain mengikuti perintah dari pria yang ternyata adalah CEO perusahaan ini , terlihat papan tag yang ada diatas mejanya. Gadis itu merasa malu, bisa-bisanya dia pingsan dihadapan sang boss.

Pria itu mengalihkan pandangan pada layar laptop, dia tahu Nirmala pasti tidak nyaman jika dia terus memperhatikan.

Pantas saja Adam sangat mencintai Nirmala, gadis itu seperti bidadari. Rambutnya panjang dengan warna hitam legam berkilau, sedikit bergelombang di bagian ujung, bulu matanya lentik, hidung mancung , bibir merah alami, dan yang paling dia kagumi, bola matanya bulat sempurna dengan binar jernih yang memancar.

"Saya udah selesai pak!" ucap gadis itu membuyarkan lamunannya. Pria yang tak lain adalah Devan melirik keatas meja depan sofa.

" Biarkan saja, nanti cleaning service akan membereskannya!" ucap Devan mencegat Nirmala yang tengah merapikan bekas makanannya. Membuat gadis itu tidak enak hati, sudah di terima kerja, ditolong saat pingsan, dikasih makan pula sampai kenyang.

" Gak papa pak saya akan kembalikan ini ke pantry, sekalian mau pamit pulang, terima kasih atas bantuan bapak!" ucap Nirmala mengabaikan perkataan Devan.

" Tunggu saja disini, ada seseorang yang akan menjemputmu!"

" Gak usah repot-repot pak, saya bisa pulang sendiri!"

" Saya gak repot, yang mau menjemput kamu Adam, saya memberitahunya soal keadaanmu tadi, dia dalam perjalanan kemari, jadi tunggu saja!"

Mulut Nirmala menganga, kenapa jadi begini. Apa hubungan sang boss dengan Adam. Dia bingung dengan situasi yang mempertemukannya dengan orang-orang yang saling terkoneksi.

" Saya Devan, adik Andreas, malam itu kamu menyanyi di acara pertunangan kakak saya!" ucap Devan menjelaskan kebingungan Nirmala.

Pantas saja.

" Tapi saya tidak melihat anda disana pak!"

Pria itu tersenyum tipis.

" Saya tidak terlalu suka pesta, selesai acara inti saya tidur dikamar!"

Dibanding Andreas, Devan memang terlihat lebih dingin.

Tok...

Tok...

Tanpa menunggu jawaban pintu didorong, seorang pria tampan yang tak lain adalah Adam masuk dengan raut cemas.

" Kamu kenapa sayang?kok tiba-tiba pingsan? " Adam merangkum wajah Nirmala.

" Tadi aku habis wawancara mas, pas mau pulang mendadak pusing!" terang Nirmala

" Kalau sakit kenapa memaksakan diri!"

" Aku gak sakit kok mas, cuma belum makan sedari pagi. Aku takut terlambat tadinya!"

Adam menghela napas, " Lain kali jangan melakukan hal itu, untung kamu pingsan disini, kalau dijalan gimana?"

" Maaf!"

Adam membawa Nirmala dalam pelukannya, mencium kepala gadis itu berulang kali. Ada perasaan bersalah dalam hatinya, karena disibukkan oleh pekerjaan, dia mengabaikan Nirmala. Mereka tidak bertemu lagi sejak acara makan rujak bersama. Walaupun sering video call setiap malam.

" Makasih atas bantuan Lo Van!" ucap Adam begitu Nirmala pamit ke toilet.

" Dia karyawan gue, sudah seharusnya gue melakukan itu!"

Adam cukup terkejut dengan pernyataan adik sahabatnya itu. Merutuki diri sendiri karna melupakan keadaan kekasihnya yang tengah sibuk mencari pekerjaan kesana kemari padahal dia memilik banyak perusahaan.

" Makasih udah menerima Nirmala!"

Devan tersenyum tipis , " Dia lolos murni, bukan karena dia pacar lo ataupun kenalan Andreas, gue bahkan gak tau kalau dia akan bekerja disini kalau bukan karena insiden pingsan tadi!"

Kebetulan Devan tadi hendak keluar kantor, saat bersamaan dia melihat Nirmala tengah mencari sandaran sambil memegangi kepala. Merasa ada yang tidak beres dia bergegas menahan tubuh gadis itu, menggendong dan membawa ke ruangannya. Untung suasana sepi. Jadi tindakannya tidak mengundang perhatian banyak orang

Berhubung sekretarisnya sedang makan siang, diapun meminta Bu Ita bagian HRD untuk membantunya menyadarkan Nirmala. Nirmala sempat membuka mata sejenak kemudian tertidur lagi. Dengkuran napas yang teratur menandakan gadis itu tengah terlelap.

" Dia Nirmala, baru saja tanda tangan kontrak sebagai customer service yang baru, lusa dia mulai bekerja, seingat saya tadi dia baik-baik saja!' ucap Bu Ita menjelaskan siapa gadis itu.

Tanpa diberitahu sebenarnya Devan sudah mengenali Nirmala. Baru saja keluarganya membahas tentang gadis itu semalam, dia tidak terlalu peduli, tapi ketika melihat paras Nirmala dalam jarak dekat, pria itu berdecak kagum.

" Dia gadis yang pintar, nilai tes tertulis nya sempurna begitu juga wawancara. Saya sedari awal tidak memperhatikan background pendidikan karena wajah cantiknya, baru sadar dia cuma tamat SMA begitu sudah menjalani tes. Saya rasa dia berhak mendapat kesempatan pak!" sambung Bu Ita. Memang untuk bisa bekerja di perusahaan ini wajib sarjana, kecuali cleaning service dan juga petugas keamanan

" Tidak apa -apa, cuma sebaiknya ini menjadi rahasia kita, karena kalau karyawan lain mendengar mereka akan iri dan berpikir perusahaan tidak adil menerima tamatan SMA!"

" Baik pak, saya sudah katakan hal itu juga pada Nirmala dan dia setuju untuk tetap diam,"

" Gue hanya heran, sebagai seorang yang kaya raya Lo tidak berpikir untuk memberikan Nirmala satu posisi disalah satu perusahaan lo. Manajer HRD gue bilang Nirmala gadis yang pintar!" sarkas Devan dengan wajah datar.

Adam mengetatkan rahang, dia tidak suka dengan cara Devan mengatakan kalimat tersebut seolah dia tidak peduli pada sang kekasih.

"Terserah apa yang Lo pikirkan, yang pasti Nirmala bukan tipikal orang yang mau dibantu, dia gadis yang punya prinsip. Gue gak mau memaksa. Gue memberikan kebebasan pada Nirmala untuk menjalani apa yang dia suka!"

Devan tersenyum tipis. Sebagai sesama pria, dia yakin Adam menyesali diri karena tidak peka. Devan mengerti sebagai seorang petinggi di salah satu sektor kepolisian, pastinya Adam sibuk, terlebih sepekan terakhir pria itu wara-wiri depan televisi untuk memberikan keterangan seputar kasus yang terjadi dalam wilayah kerjanya.

" Gue pikir lo harus lebih memperhatikan Nirmala, atau ada orang lain yang akan memberikan apa yang gak Lo bisa kasih."

Adam masih berusaha menahan sabar. Sejak lama dia dan Devan jarang bicara karena memang adik sahabatnya itu tidak pernah membuka ruang pertemanan.

" Apa maksud lo?"ucapannya dengan amarah yang tertahan. Tak ingin memancing keributan di rumah orang. Apalagi dengan seragam yang dia kenakan sekarang. Tentu akan memberikan preseden buruk untuk institusinya jika dia menghajar Devan hanya karna perkataan.

Devan mengedik kan bahu, saat bersamaan Nirmala kembali dengan wajah yang lebih fresh. Gadis itu baru saja mengembalikan piring kotor kemudian merapikan diri di toilet. Pipinya tak lagi pucat berganti dengan semburat pink yang tak begitu kentara. Bibirnya juga lebih berkilau.

Tanpa banyak bicara, Adam menggandeng Nirmala pergi. Membuat Nirmala bingung karena raut muka pria itu nampak tak bersahabat. Devan lagi-lagi tersenyum tipis.

"Adam, Adam. Kali ini gue setuju sama nyokap, kalau lo gak segera ambil langkah. Gue bakalan maju menggantikan lo!"

***

Akhirnya sampe di part 20, jangan lupa sawer dengan like, vote, komen dan gift ya, biar author makin semangat🥰

Terpopuler

Comments

Rahmawati

Rahmawati

lah si devan, kemaren seolah gk tertarik, jgn taruh hati dulu siapa tahu nirmala kakakmu

2024-10-19

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

Devan, Nirmala itu ade lo😁 sotoy y saya thour

2024-09-17

0

Nurhartiningsih

Nurhartiningsih

hayoooo bang Adam...yakinkan emak lo.krn bnyk yg mengharapkan Nirmala kl loe nurut sm emak lo

2024-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 01. Prolog
2 02. Komisaris Polisi Adam Bagaskara
3 3. Selamat Tinggal Kampung Halaman
4 4. Welcome to Jakarta, Nirmala
5 5. Perdebatan
6 6. Awal mula
7 7. Potret dalam figura
8 8. Satu Milyar
9 9. Ingin Berteman
10 10. Kasih Saya Kesempatan
11 11. Mencuri hati saya
12 12. Dilema
13 13. Pesta Pertunangan
14 14. Garam dilaut, asam digunung
15 15. Melawan Arus
16 16. Aku mencintaimu Cahaya Nirmala
17 17. Tidak Selevel
18 18. Pertemuan dengan bintang sinetron
19 19.Keluarga Harjamukti
20 20. Insiden Pingsan
21 21. Nikah Yuk!
22 22. Perkara Mobil dan Motor
23 23. Biduan Pengamen
24 24. Asisten Pribadi
25 25. Skinship
26 26. Bak pinang dibelah dua
27 27.Bagaimana Jika dia putriku
28 28. Tidak Sah
29 29. Hubungan Hedy dan Aini
30 30. Kereta Malam
31 31. Udah ketangkep aja
32 32. Sekelumit Kisah
33 33. Candle Light Dinner
34 34. Tidak ada yang berubah
35 35. Rasi Bintang
36 36. Sosok dari masa lalu
37 37. Membongkar kedok
38 38. Flying Board
39 39. Kritis
40 40. Hasil DNA
41 41.Sah
42 42. Sikap Acuh Nirmala
43 43. Dalang dibalik Konspirasi
44 44. Bimbang
45 45. Lingerie
46 46. Zat Afrodisiak
47 47. Tuduhan menyakitkan
48 48. Nginap dirumah mertua
49 49. Ruang Rindu
50 50. Balada cinta
51 51. Berjanjilah
52 52. Tidak masuk diakal
53 53. Obsesi
54 54. Menyukai Polisi
55 55. Penawaran
56 56. Boomerang
57 57. Tamu di pagi buta
58 58. Menyembunyikan sesuatu
59 59.Bertemu Uda Hanif
60 60. Petaka satu malam
61 61.Rencana Jahat
62 62. Pengakuan
63 63. Rem Blong
64 64. Pelangi yang telah pergi
65 65. Prahara Anggi
66 66. Prahara Anggi (2)
67 67. 100 hari
68 68. Enam Tahun Kemudian
69 69. Mengakar kuat
70 70. Cuma Ingin Nirmala
71 71. Video call dari Abud
72 72. Tentang Laras
73 73. Kloning
74 74. Bukan Artis
75 75. Dia bukan Laras
76 76. Dia ingin pulang tapi tak tau jalan
77 77. Bertemu Abud
78 78. Bermuara pada rasa yang salah
79 79. Pelukan Menenangkan Dibalik Jeruji Besi
80 80. Perdebatan Sengit
81 81. Lahir karena cinta papa sama ibu
82 82. Gak mau ikut
83 83. Labirin
84 84. Bingkisan
85 85. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
86 86. Provokasi
87 87. Restrain
88 88. Sumber Luka
89 89. Balada Cinta Sang Biduan
90 90. Semua kenangan
91 91. dilema tak berkesudahan
92 92. Pengajian di Pendopo rumah Asyifa
93 93. Berniat merealisasikan?
94 94. Satu rahasia yang terungkap
95 95. Harusnya aku tidak pernah lahir kedunia ini
96 96. Ketemu Pawangnya
97 97. Tidak sengaja menguping
98 98. Pertemuan tak terduga
99 99.Sah
100 100. Kisah yang sempurna
Episodes

Updated 100 Episodes

1
01. Prolog
2
02. Komisaris Polisi Adam Bagaskara
3
3. Selamat Tinggal Kampung Halaman
4
4. Welcome to Jakarta, Nirmala
5
5. Perdebatan
6
6. Awal mula
7
7. Potret dalam figura
8
8. Satu Milyar
9
9. Ingin Berteman
10
10. Kasih Saya Kesempatan
11
11. Mencuri hati saya
12
12. Dilema
13
13. Pesta Pertunangan
14
14. Garam dilaut, asam digunung
15
15. Melawan Arus
16
16. Aku mencintaimu Cahaya Nirmala
17
17. Tidak Selevel
18
18. Pertemuan dengan bintang sinetron
19
19.Keluarga Harjamukti
20
20. Insiden Pingsan
21
21. Nikah Yuk!
22
22. Perkara Mobil dan Motor
23
23. Biduan Pengamen
24
24. Asisten Pribadi
25
25. Skinship
26
26. Bak pinang dibelah dua
27
27.Bagaimana Jika dia putriku
28
28. Tidak Sah
29
29. Hubungan Hedy dan Aini
30
30. Kereta Malam
31
31. Udah ketangkep aja
32
32. Sekelumit Kisah
33
33. Candle Light Dinner
34
34. Tidak ada yang berubah
35
35. Rasi Bintang
36
36. Sosok dari masa lalu
37
37. Membongkar kedok
38
38. Flying Board
39
39. Kritis
40
40. Hasil DNA
41
41.Sah
42
42. Sikap Acuh Nirmala
43
43. Dalang dibalik Konspirasi
44
44. Bimbang
45
45. Lingerie
46
46. Zat Afrodisiak
47
47. Tuduhan menyakitkan
48
48. Nginap dirumah mertua
49
49. Ruang Rindu
50
50. Balada cinta
51
51. Berjanjilah
52
52. Tidak masuk diakal
53
53. Obsesi
54
54. Menyukai Polisi
55
55. Penawaran
56
56. Boomerang
57
57. Tamu di pagi buta
58
58. Menyembunyikan sesuatu
59
59.Bertemu Uda Hanif
60
60. Petaka satu malam
61
61.Rencana Jahat
62
62. Pengakuan
63
63. Rem Blong
64
64. Pelangi yang telah pergi
65
65. Prahara Anggi
66
66. Prahara Anggi (2)
67
67. 100 hari
68
68. Enam Tahun Kemudian
69
69. Mengakar kuat
70
70. Cuma Ingin Nirmala
71
71. Video call dari Abud
72
72. Tentang Laras
73
73. Kloning
74
74. Bukan Artis
75
75. Dia bukan Laras
76
76. Dia ingin pulang tapi tak tau jalan
77
77. Bertemu Abud
78
78. Bermuara pada rasa yang salah
79
79. Pelukan Menenangkan Dibalik Jeruji Besi
80
80. Perdebatan Sengit
81
81. Lahir karena cinta papa sama ibu
82
82. Gak mau ikut
83
83. Labirin
84
84. Bingkisan
85
85. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
86
86. Provokasi
87
87. Restrain
88
88. Sumber Luka
89
89. Balada Cinta Sang Biduan
90
90. Semua kenangan
91
91. dilema tak berkesudahan
92
92. Pengajian di Pendopo rumah Asyifa
93
93. Berniat merealisasikan?
94
94. Satu rahasia yang terungkap
95
95. Harusnya aku tidak pernah lahir kedunia ini
96
96. Ketemu Pawangnya
97
97. Tidak sengaja menguping
98
98. Pertemuan tak terduga
99
99.Sah
100
100. Kisah yang sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!