"Pak ini berkas kasus AZ yang siap dilimpahkan ke pengadilan! " ucap Briptu Ary menyerahkan sebuah map.
Adam membuka map berwarna merah itu, memeriksa satu persatu kemudian menandatangani dan mengembalikan ke polisi muda yang masih berdiri di depan meja kerjanya.
" Sudah ada laporan tentang beras oplosan di pasar pusat kemaren? " tanya Adam serius.
" Tim penyidik masih mengumpulkan bukti dan saksi pak, tapi toko nya sudah diamankan untuk tidak beroperasi, pemiliknya masih belum diketahui keberadaannya!"
" Baiklah, usahakan dalam minggu ini sudah ada titik terang! "
" Siap pak! " Briptu Ary memberi hormat sebelum keluar dari ruangan.
Adam kemudian bersiap menemui rekan media yang meminta keterangan tentang perkembangan kasus artis AZ yang telah rampung dan siap disidangkan.
Usai sesi wawancara, Adam bergegas menuju kantor Polda untuk menghadiri seminar bersama para pemimpin sektor lainnya.
" Jangan kerjaan terus yang diurus Dam, masa depan si jon juga harus dipikirkan!" kelakar salah seorang rekannya ketika seminar selesai menjelang sore.
Si jon yang dimaksud tak lain adalah senjata kebanggaan setiap laki-laki. Ada -ada saja nama yang disematkan untuk benda pusaka tersebut. Sepertinya status lajang yang dia sandang akan terus menjadi topik hangat sepanjang Adam kukuh mempertahankan kesendirian.
" Tenang aja ndan, masih nyari tempat yang pas untuk bersemayam, " timpal Adam bercanda
" Akh lo Dam, kelamaan ntar karatan, apalagi sih yang ditunggu, artis sinetron itu nanyain lo mulu, samperin gih! "
Adam hanya tertawa menanggapi.
" Si Jon gue saja gak ngegol seminggu karna tanggal merah gak betah loh Dam!" lanjutnya membuat Adam makin tak berkutik, dia segera pamit sebelum habis menjadi bulan-bulanan seniornya.
" Awas Dam, nanti si jon mu mabuk busa! " diiringi gelak tawa yang lain.
Adam tidak tersinggung karena sudah terbiasa bercanda seperti itu. Terlebih para seniornya memang sudah menikah semua.
Candaan tadi mengingatkan Adam pada sosok yang dia cari. Hari telah berganti namun Adam belum bisa menemukan sosok itu. Dana yang diharapkan bisa menjadi penghubung ternyata tidak bisa dihubungi sampai sekarang. Adam nekad menanyakan soal gadis itu pada pemilik cafe sayangnya sang pemilik cafe tidak tahu sama sekali. Adam semakin nelangsa dibuatnya.
Bukan itu saja, pernyataan ambigu Shakila ketika di galeri masih belum terjawab. Bahkan Satria juga tidak menjelaskan kenapa foto gadis itu tidak dijual. Adam bahkan menawar dengan harga yang fantastis.
" Satu Milyar, detik ini juga gue bayar!" tantang Adam.
Shakila sampai terperangah mendengar nominal sebanyak itu. Dia tidak mengira foto Nirmala ditawar begitu tinggi. Padahal menurutnya foto tersebut hanya foto biasa, foto yang diambil secara tidak sengaja*.
Kalau Satria mempertahan kan foto tersebut, Shakila masih memahami. Perasaan sang suami yang belum usai pada Nirmala menjadi penyebab nya, tapi kalau Adam, apakah Adam langsung jatuh cinta hanya dengan melihat potret saja. Sungguh ini diluar nalar. Sebegitu hebatnya pesona seorang Nirmala.
" Kak Adam yakin? "
Adam mengangguk. Nominal tersebut bukanlah hal besar baginya. Mungkin gajinya sebagai Abdi negara tidak lah besar. Tapi diluar profesinya, Adam memiliki saham utama di semua perusahaan sang papa.
" Sangat yakin, gimana deal? "desak pria itu lagi. Satria masih tak bergeming.
" Satu em loh mas, " Shakila mencoba mempengaruhi Satria. Tapi sang suami tegas- tegas menolak. Membuat Shakila makin berkecil hati. Adam menangkap kecemburuan yang tak kasat mata dari wanita itu. Membuat Adam semakin penasaran ada hubungan apa Satria dengan gadis yang bahkan dia tidak tahu namanya.
***
" Makasih bude, udah memberikan kita ruang disini!" ucap Nirmala terharu. Bagaimana tidak, Bude Warni menawarkan Nirmala untuk menyanyi di kedai nasi gorengnya sehingga gadis itu tidak perlu berkeliling lagi.
Kedai nasi goreng Bude Warni, seperti kedai lain pada umumnya, dua ruko yang dibuat jadi satu. Tidak se-etestik blackNwhite memang tapi selalu rame pembeli bahkan sampai lewat tengah malam.
" Sama-sama nduk, melihat kamu bude jadi teringat anak gadis bude dikampung, lagipula bude ngefans sama suara kamu, apalagi kalau nyanyi lagu india, bude berasa ketemu Kareena Kapoor! "seloroh wanita paruh baya dengan dandanan full colour. Kesukaan Bude Warni pada semua yang berbau india tidak kaleng-kaleng. Terbukti dari penampilannya yang berpakaian sari ala india lengkap dengan aksesorisnya.
Penampilan itu tentu saja tidak menghalangi kegiatannya di kedai, karena Bude Warni hanya bertindak sebagai kasir, untuk urusan dapur sudah dia percayakan pada sang chef yang tak lain adalah putranya sendiri.
" Tapi bude belum bisa kasih gaji, soalnya ni ruko masih ngontrak, hehehe...kalau soal makan dan minum kamu bisa nikmati menu disini sepuasnya, gratis, pengunjung disini pasti bakal terhibur dan kasih tips banyak buat kalian berdua! "
Nirmala makin terharu tanpa sadar dia memeluk wanita itu, Bude Warni membalas pelukan gadis itu dengan penuh sayang.
" Ya sudah sekarang kalian siap-siap, sebentar lagi rame! "
Kedai Nasi Goreng Bude Warni buka dari sore dan tutup pukul tiga dini hari, Nirmala sendiri hanya tampil sampai pukul dua belas malam, dia tidak tega berlama-lama karna kasian pada Abud, walaupun masuk sekolah siang, Abud tetap perlu istirahat cukup agar tidak mengantuk disekolah.
Terhitung sudah tiga hari Nirmala menyanyi di sana. Gadis itu sangat bersyukur dengan penghasilan yang didapat. Lebih kurang dua ratus ribu bersih. Kalau ngamen paling banyak mereka mengantongi seratus lima puluh ribu kotor. Belum dihitung biaya makan dan minum. Nirmala juga harus setor dua puluh ribu kepada preman yang mengaku sebagai keamanan wilayah. Nirmala gak mau ribut sekalipun dia punya kemampuan bela diri. Dia sadar sebagai pendatang harus menyesuaikan situasi.
" Aku yakin mama bakal ketagihan kayak Mas Andreas makan nasi goreng disini! " ucap Mitha berpromosi.
" Kelihatannya sih begitu, rame begini pengunjungnya padahal udah hampir tengah malam! "ujar wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diusianya.
" Mitha emang paling jago soal beginian ma, setiap ada tempat makan yang viral dan enak, sekalipun di dalam gang pasti dia samperin! " tambah Andreas
" Kayaknya sih memang enak semua ni kak, jadi gak sabar! "sambung Shakila yang ada dalam rombongan tersebut.
Mereka baru saja pulang dari studio Satria. Andreas menggunakan jasa fotografer sang sahabat untuk pernikahannya. Dalam pertemuan tadi mereka membahas kontrak kerja pada umumnya. Walaupun berteman baik, Andreas dan Satria tetap membuat semacam SOP agar hasilnya maksimal. Terlebih Satria memegang semua tahapan acara mulai dari pertunangan , prewedding hingga resepsi.
Ketika urusan kerjaan kelar, Shakila mendadak pengen makan nasi goreng. Wanita itu tengah mengalami fase ngidam. Dan Mitha yang berprofesi sebagai influencer kuliner pastinya tau tempat nasi goreng yang enak. Dan disinilah mereka sekarang.
" Adam dan Hedy jadi nyusul gak nak? " tanya Sofi yang tak lain adalah Mama Andreas calon mertua Mitha.
" Tadi mereka bilang jadi mom, udah otewe! " jawab Andreas.
" Duo bujangan itu udah kayak saudara kembar aja, samaan mulu,"
" Hedy yang ngintilin Adam mulu tan, dia lagi ada project, biasalah minta Adam sebagai investor !" ucap Satria tertawa. Diantara mereka berempat memang Adam yang paling banyak duit.
Kalau persahabatan biasanya terjalin karna satu lingkungan, sekolah ataupun kampus. Tapi persahabatan ke empat pria itu terjalin karena sering diajak ngumpul ketika mama-mama mereka mengadakan arisan sejak mereka kecil. Kebetulan pula mereka seumuran jadi cepat akrab hingga dijuluki empat sekawan.
" Oh ya? Hedy kalau melobi emang paling jago, tante yakin deal tuh sama Adam!"
" Mas Adam sama Mas Hedy mau diorder sekalian gak beb, soalnya rame nanti takut kelamaan nunggu! "ucap Mitha sambil memegang list menu.
" Tuh mereka udah nyampe! " kata Andreas mendapati dua pria itu memasuki kedai. Suasana menjadi heboh seketika. Gelak tawa mendominasi meja tersebut.
Hingga terdengar suara merdu menyapa indera pendengaran. Ruangan seketika senyap tak kalah lantunan syair dari negeri sungai gangga diperdengarkan. Bait-bait syahdu menusuk relung. Meski tidak tau artinya. Sang pemilik suara berhasil menghipnotis semua orang termasuk dua orang yang sama-sama tak berkedip ketika netra mereka memandang ke arah panggung kecil di sudut kanan kedai.
" Nirmala! " gumam Satria lirih namun terdengar di telinga Adam.
***
Bantu like, vote, gift dan komen ya guys🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
☆ ʙᴀᴋᴜʟ ᴛʀᴀsɪ ☆ 🔴
wakakaka mabuk busa bersama tante LUX nih maksutnya🤣🤣🤣
2024-10-02
0
Rahmawaty❣️
Wah inisial AZ gw tau ini siapa🤭
2024-08-02
1
kalea rizuky
satria hanif kah
2024-07-22
0