4. Welcome to Jakarta, Nirmala

Rasa kantuk yang menyerang Nirmala seketika lenyap tak kala bus yang dia tumpangi sudah sampai di perbatasan pulau hendak menyebrang. Nirmala bergegas turun bersama penumpang lainya. Hembusan angin laut mempermainkan rambutnya yang tergerai.

Nirmala merogoh kantong dalam tas, mengambil sebuah karet gelang untuk mengikat surai hitam legam miliknya itu. Sungguh pemandangan yang indah. Nirmala begitu menikmati suasana lautan tanpa sadar seseorang memperhatikannya sedari tadi. Bukan itu saja sosok tersebut juga mengabadikan Nirmala dengan benda hitam yang menggantung di leher. Pria itu tersenyum puas begitu melihat hasil jepretannya. Lantas dia menghampiri gadis itu.

" Nirmala?" sapa orang itu memastikan.

Gadis itu menoleh, membulatkan mata tak percaya.

" Kak Satria, apa kabar?"

" Seperti yang kamu lihat! " balas pria itu sumringah.

" Lama tidak bertemu, terakhir even pencak silat setahun yang lalu! " ucap Nirmala mengingat. Sosok pria di hadapannya bukanlah orang baru, bisa dibilang pria yang dia panggil dengan sebutan kak itu adalah senior dalam tingkatan pencak silat.

" Benar banget, sekalinya ketemu ditengah laut begini!" Mereka sontak tertawa hangat bersamaan dengan seorang wanita berpenampilan anggun datang menghampiri.

"Sayang, kenalkan ini Nirmala, dia salah satu pelatih muda berbakat pencak silat, Mala ini Shakila istriku! " ucap Satria memperkenalkan. Nirmala mengulurkan tangan untuk bersalaman. Mereka bertiga pun larut dalam obrolan ringan, lebih tepatnya Satria dan Nirmala. Shakila hanya menimpali sesekali dan lebih memilih fokus pada ponselnya.

Ternyata Satria dan Shakila baru menikah, keduanya akan tinggal di jakarta karena memang pekerjaan Satria disana. Selain aktif dalam kegiatan pencak silat Satria adalah seorang fotografer handal. Pertemuan kedua insan itu bermula dari salah satu even pencak silat yang dihadiri Satria dimana Shakila bertindak sebagai panitia. Kebetulan even tersebut juga diikuti Nirmala sebagai peserta.

" Jadi kamu mau mencari kerja? "

Nirmala mengangguk, " Iya kak, selama ini aku bertahan di kampung demi ibu, sekarang ibu sudah tidak ada. "

" Aku turut berduka cita, kamu yang sabar ya! "

Nirmala tersenyum sendu.

" LDR an lah ya sama pacarnya, siapa namanya aku lupa? "

" Udah putus kak, Uda Hanif mau menikah! "jawab Nirmala getir.

Ada keterkejutan dalam raut Satria, perlahan penyesalan menyelinap hati pria itu, andai saja dia mau bersabar, mungkin sekarang dia bisa kembali mendekati gadis yang pernah mencuri hatinya pada pandangan pertama.

Melihat Nirmala pertama kali di even yang sama-sama mereka ikuti mendatangkan getaran yang tak biasa. Tak ingin membuang waktu, Satria langsung menyatakan perasaan pada Nirmala. Tanpa mencari tahu lebih jauh tentang gadis itu.

Nirmala yang tak begitu mengenal Satria tentu saja kaget dibuatnya. Beruntung dia memiliki alasan yang tepat untuk menolak. Kehadiran Hanif dijadikan alasan padahal ketika itu mereka belum jadian. Orang bilang masih penjajakan.

"Maafin aku kak, aku udah punya pacar! " jawaban Nirmala sontak memporak porandakan hati Satria.

Satria pun mundur dengan perasaan kecewa. Setelah even berakhir seorang gadis menghubunginya lewat pesan pribadi. Dengan gamblang gadis itu menyatakan perasaan padanya. Sama persis dengan yang dia lakukan pada Nirmala. Gadis itu adalah Shakila yang beberapa waktu lalu dia persunting karena ada benih yang terlanjur Satria tanam.

Jujur Satria sendiri belum bisa membalas perasaan Shakila karena hatinya masih terpaut dengan Nirmala. Tapi tanggung jawab besar sudah menunggu. Perlahan dia akan belajar mencintai sang istri. Mendengar pernyataan Nirmala barusan membuat Satria gamang. Mampukah dia memenuhi janji hatinya sendiri. Entahlah yang pasti kesendirian Nirmala memberi kebahagiaan dalam hatinya. Terlebih jarak mereka kini semakin dekat. Berada di kota yang sama seolah memberi harapan pada pria itu.

" Jangan sungkan untuk menghubungi kalau kamu butuh bantuan! "ucap Satria sebelum mereka berpisah .

" Terima kasih kak, sampai bertemu lain waktu! "

Satria sebenarnya menawarkan diri untuk mengantar Nirmala, dia khawatir akan gadis itu. Nirmala baru pertama kali menjejakkan kaki di kota metropolitan tersebut. Nirmala tentu saja menolak, dia tidak ingin merusak suasana. Meskipun ramah, Nirmala bisa menangkap aroma kecemburuan yang tersirat dari gestur Shakila. Tak ingin putus kontak, pria itu pun mengeluarkan sebuah kartu nama untuk diberikan pada Nirmala begitu Shakila sudah naik ke atas mobil.

" Disini ada alamat lengkap ku, " ucap Satria yang hanya diangguki Nirmala.

Bus yang Nirmala tumpangi mulai melaju memasuki kawasan ibukota. Gedung - gedung tinggi menjulang sepanjang perjalanan mengantar Nirmala pada harapan baru.

Nirmala memeriksa beberapa barang yang diturunkan di pelataran terminal. Matanya membulat tak kalah mendapati tulisan besar dengan bunyi Welcome to Jakarta, Nirmala dilengkapi dengan potret dirinya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Aini. Teman satu kampungnya itu random. Boleh dibilang Aini sedikit gila.

Kejadian itu sontak menarik perhatian orang-orang, terlebih penampilan Aini sungguh membuat Nirmala tercengang. Dalam kondisi panas terik Aini begitu percaya diri dengan gaun merah menyala yang dia kenakan lengkap dengan make up bold menghiasi wajah.

" Dasar ayam kampung!bisik seorang wanita.

" Kayaknya yang satu itu calon ayam kampung baru. kasian jauh jauh merantau cuma jadi begituan. Padahal cantik banget loh! " bisik yang lain tak kalah pedas.

Nirmala bukan tidak tau apa maksud perkataan tersebut. Menilik penampilan sang sahabat wajar saja mereka berasumsi negatif, tapi mau gimana lagi.

Tak ingin terus-terusan menjadi pusat perhatian Nirmala bergegas memasukkan barang-barang kedalam mobil yang sudah dipesan Aini.

" Ini kamarmu , aku disebelah. Uang yang kau transfer kemaren sudah aku kasih ke ibu kos, jadi bulan depan kau bayar ditanggal yang sama, aku tidur dulu nanti malam aku harus kerja, kau pun pasti capek beberapa hari dijalan! " ucap Aini panjang lebar, beberapa kali dia menguap menandakan kantuk yang mendera.

Nirmala tidak tau apa pekerjaan Aini sebenarnya, tapi Nirmala tidak mau ambil pusing dengan menanyakan lebih jauh. Selain lelah dia tidak ingin dianggap terlalu cerewet.

Sebelum menutup pintu, Nirmala memandangi area kos-kosan yang berada didalam gang dekat dengan pusat keramaian seperti pasar dan pertokoaan. Sebelum masuk kesini tadi gadis itu antusias mengamati jalanan yang mereka lewati.

Suasana kos sedang sepi, mungkin semua penghuninya tengah beraktifitas, hanya terdengar suara anak-anak bermain di halaman bawah dari kamar Nirmala yang berada di lantai dua.

Pertama kali yang Nirmala lakukan adalah menghubungi Amai Ina, mengabarkan kalau dia sudah sampai. Tak banyak yang mereka bicarakan, Amai Ina terburu-buru hendak ke sawah untuk menjemput hasil panen. Tapi perkataan amai sebelum menutup telpon membuat dia terkejut.

" Hanif kesini mencarimu, amai bilang kau pergi merantau, amai liat dia kaget dan sedih, apa kau ada masalah dengannya? "

" Gak ada mai, mungkin karena Mala gak pamit, kami sempat membicarakan soal program kerja waktu itu, nanti Mala hubungi dia mai!"

Amai Ina percaya saja, selama ini dia memang tidak tau kalau kedua insan berlainan jenis itu sempat menjalin kasih.

Nirmala tercenung, kenapa Hanif mencarinya, bukankah minggu depan adalah hari pernikahan pria itu dengan Zainab. Nirmala mengedikkan bahu sambil mengeluarkan handuk dan perlengkapan mandi dari dalam koper. Tubuhnya terasa lengket karena belum mandi dari pagi.

Selepas menyegarkan diri gadis itu mulai membenahi barang-barang. Meskipun bukan kos-kosan mewah tapi pemilik kos merawat kamar ini dengan baik. Tak ada debu ataupun kotoran, Nirmala tidak perlu repot-repot berbenah. Dia tinggal menyusun baju-bajunya dalam lemari kecil. Menata peralatan make up diatas meja. Setelah semua tertata rapi, gadis itu merebahkan tubuhnya diatas ranjang single sambil menerawang ke langit-langit kamar. Karena lelah Nirmala pun tertidur dengan cepat melupakan sejenak beban dunia.

Tok.. Tok

Ketukan di pintu membangunkan Nirmala dari mimpinya.

" Mala, Mala! " Suara Aini memanggil. Nirmala membuka pintu dengan muka kusut

" Gak baik anak gadis tidur magrib-magrib! " ucap Aini meringsek masuk. Meletakkan kresek putih diatas meja.

" Makanlah dulu, aku membeli nasi untukmu, sekalian air minum, kau belum mengenal daerah sini jadi aku menyiapkan ini sebelum berangkat! " Lanjut Aini sembari mematut dirinya dicermin. Satu hal yang tak berubah dari Aini adalah kepeduliannya.

Nirmala menelisik penampilan Aini yang tak kalah heboh dari tadi siang, dress mini diatas lutut tanpa lengan , anting besar menghiasi kedua telinga, rambut dikuncir kuda. Sepasang sepatu heels warna senada menghiasi kaki gadis itu.

" Kau mau kemana malam malam gini makai gaun seperti itu! "

" Kerja dong sayang! "

" Kerja? kok seperti orang yang mau hangout , mana ada toko yang karyawannya datang malam! " ucap Nirmala polos. Setaunya Aini kerja di toko kosmetik, begitu kata ibu Aini.

" Siapa yang bilang aku kerja di toko, aku kerja di bidang entertainment sama dengan dirimu dikampung, bedanya disini gajiku lebih besar, "

" Kau penyanyi orgen tunggal juga? "

" Suara cempreng gini masa penyanyi, bukanlah! "

" Trus? "

Aini menatap Nirmala dengan seksama " I am a lady escort "

What?

***

Hello jangan lupa bantu vote dan komen ya, kasih hadiah juga boleh🥰

Lady escort : wanita yang mahir mengajak customer untuk membeli sesuatu yang ditawarkan, cuma dalam cerita ini yang dimaksud adalah Aini adalah seorang pemandu lagu dan penjual minuman ditempat karaokean.

Terpopuler

Comments

Rahmawati

Rahmawati

aini jgn ngajak mala kerja ditempat hiburan malam ya

2024-10-19

0

Triana Mustafa

Triana Mustafa

LC...gt Lo thor

2024-07-07

0

YuWie

YuWie

ati2 nir..jgn sampe ikutan aini

2024-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 01. Prolog
2 02. Komisaris Polisi Adam Bagaskara
3 3. Selamat Tinggal Kampung Halaman
4 4. Welcome to Jakarta, Nirmala
5 5. Perdebatan
6 6. Awal mula
7 7. Potret dalam figura
8 8. Satu Milyar
9 9. Ingin Berteman
10 10. Kasih Saya Kesempatan
11 11. Mencuri hati saya
12 12. Dilema
13 13. Pesta Pertunangan
14 14. Garam dilaut, asam digunung
15 15. Melawan Arus
16 16. Aku mencintaimu Cahaya Nirmala
17 17. Tidak Selevel
18 18. Pertemuan dengan bintang sinetron
19 19.Keluarga Harjamukti
20 20. Insiden Pingsan
21 21. Nikah Yuk!
22 22. Perkara Mobil dan Motor
23 23. Biduan Pengamen
24 24. Asisten Pribadi
25 25. Skinship
26 26. Bak pinang dibelah dua
27 27.Bagaimana Jika dia putriku
28 28. Tidak Sah
29 29. Hubungan Hedy dan Aini
30 30. Kereta Malam
31 31. Udah ketangkep aja
32 32. Sekelumit Kisah
33 33. Candle Light Dinner
34 34. Tidak ada yang berubah
35 35. Rasi Bintang
36 36. Sosok dari masa lalu
37 37. Membongkar kedok
38 38. Flying Board
39 39. Kritis
40 40. Hasil DNA
41 41.Sah
42 42. Sikap Acuh Nirmala
43 43. Dalang dibalik Konspirasi
44 44. Bimbang
45 45. Lingerie
46 46. Zat Afrodisiak
47 47. Tuduhan menyakitkan
48 48. Nginap dirumah mertua
49 49. Ruang Rindu
50 50. Balada cinta
51 51. Berjanjilah
52 52. Tidak masuk diakal
53 53. Obsesi
54 54. Menyukai Polisi
55 55. Penawaran
56 56. Boomerang
57 57. Tamu di pagi buta
58 58. Menyembunyikan sesuatu
59 59.Bertemu Uda Hanif
60 60. Petaka satu malam
61 61.Rencana Jahat
62 62. Pengakuan
63 63. Rem Blong
64 64. Pelangi yang telah pergi
65 65. Prahara Anggi
66 66. Prahara Anggi (2)
67 67. 100 hari
68 68. Enam Tahun Kemudian
69 69. Mengakar kuat
70 70. Cuma Ingin Nirmala
71 71. Video call dari Abud
72 72. Tentang Laras
73 73. Kloning
74 74. Bukan Artis
75 75. Dia bukan Laras
76 76. Dia ingin pulang tapi tak tau jalan
77 77. Bertemu Abud
78 78. Bermuara pada rasa yang salah
79 79. Pelukan Menenangkan Dibalik Jeruji Besi
80 80. Perdebatan Sengit
81 81. Lahir karena cinta papa sama ibu
82 82. Gak mau ikut
83 83. Labirin
84 84. Bingkisan
85 85. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
86 86. Provokasi
87 87. Restrain
88 88. Sumber Luka
89 89. Balada Cinta Sang Biduan
90 90. Semua kenangan
91 91. dilema tak berkesudahan
92 92. Pengajian di Pendopo rumah Asyifa
93 93. Berniat merealisasikan?
94 94. Satu rahasia yang terungkap
95 95. Harusnya aku tidak pernah lahir kedunia ini
96 96. Ketemu Pawangnya
97 97. Tidak sengaja menguping
98 98. Pertemuan tak terduga
99 99.Sah
100 100. Kisah yang sempurna
Episodes

Updated 100 Episodes

1
01. Prolog
2
02. Komisaris Polisi Adam Bagaskara
3
3. Selamat Tinggal Kampung Halaman
4
4. Welcome to Jakarta, Nirmala
5
5. Perdebatan
6
6. Awal mula
7
7. Potret dalam figura
8
8. Satu Milyar
9
9. Ingin Berteman
10
10. Kasih Saya Kesempatan
11
11. Mencuri hati saya
12
12. Dilema
13
13. Pesta Pertunangan
14
14. Garam dilaut, asam digunung
15
15. Melawan Arus
16
16. Aku mencintaimu Cahaya Nirmala
17
17. Tidak Selevel
18
18. Pertemuan dengan bintang sinetron
19
19.Keluarga Harjamukti
20
20. Insiden Pingsan
21
21. Nikah Yuk!
22
22. Perkara Mobil dan Motor
23
23. Biduan Pengamen
24
24. Asisten Pribadi
25
25. Skinship
26
26. Bak pinang dibelah dua
27
27.Bagaimana Jika dia putriku
28
28. Tidak Sah
29
29. Hubungan Hedy dan Aini
30
30. Kereta Malam
31
31. Udah ketangkep aja
32
32. Sekelumit Kisah
33
33. Candle Light Dinner
34
34. Tidak ada yang berubah
35
35. Rasi Bintang
36
36. Sosok dari masa lalu
37
37. Membongkar kedok
38
38. Flying Board
39
39. Kritis
40
40. Hasil DNA
41
41.Sah
42
42. Sikap Acuh Nirmala
43
43. Dalang dibalik Konspirasi
44
44. Bimbang
45
45. Lingerie
46
46. Zat Afrodisiak
47
47. Tuduhan menyakitkan
48
48. Nginap dirumah mertua
49
49. Ruang Rindu
50
50. Balada cinta
51
51. Berjanjilah
52
52. Tidak masuk diakal
53
53. Obsesi
54
54. Menyukai Polisi
55
55. Penawaran
56
56. Boomerang
57
57. Tamu di pagi buta
58
58. Menyembunyikan sesuatu
59
59.Bertemu Uda Hanif
60
60. Petaka satu malam
61
61.Rencana Jahat
62
62. Pengakuan
63
63. Rem Blong
64
64. Pelangi yang telah pergi
65
65. Prahara Anggi
66
66. Prahara Anggi (2)
67
67. 100 hari
68
68. Enam Tahun Kemudian
69
69. Mengakar kuat
70
70. Cuma Ingin Nirmala
71
71. Video call dari Abud
72
72. Tentang Laras
73
73. Kloning
74
74. Bukan Artis
75
75. Dia bukan Laras
76
76. Dia ingin pulang tapi tak tau jalan
77
77. Bertemu Abud
78
78. Bermuara pada rasa yang salah
79
79. Pelukan Menenangkan Dibalik Jeruji Besi
80
80. Perdebatan Sengit
81
81. Lahir karena cinta papa sama ibu
82
82. Gak mau ikut
83
83. Labirin
84
84. Bingkisan
85
85. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
86
86. Provokasi
87
87. Restrain
88
88. Sumber Luka
89
89. Balada Cinta Sang Biduan
90
90. Semua kenangan
91
91. dilema tak berkesudahan
92
92. Pengajian di Pendopo rumah Asyifa
93
93. Berniat merealisasikan?
94
94. Satu rahasia yang terungkap
95
95. Harusnya aku tidak pernah lahir kedunia ini
96
96. Ketemu Pawangnya
97
97. Tidak sengaja menguping
98
98. Pertemuan tak terduga
99
99.Sah
100
100. Kisah yang sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!