6. Awal mula

Tak terasa sebulan terlewati. Sudah banyak berkas lamaran kerja yang Nirmala kirimkan ke berbagai perusahaan maupun toko-toko besar. Namun hingga sekarang tak ada satupun panggilan untuk sekedar wawancara.

Nirmala pikir uang tabungannya akan ludes tak bersisa kalau dia tidak kunjung mendapat kerja. Beruntung Nirmala membawa speaker dorong yang dulu dia dapat dari hadiah lomba menyanyi di kampung waktu tujuh belasan. Berbekal benda itu dia berkeliling mengamen untuk mencari pemasukan. Dibantu Abud bocah umur sepuluh tahun, anak tetangga sebelah, Nirmala berkeliling kota masuk dari satu resto ke resto lain, dari satu cafe ke cafe lain. Tentu saja tempat yang tidak ada live musiknya.

Nirmala tidak mau mengamen di lampu merah karena selain melanggar aturan dia tidak ingin diuber-uber satgas setiap kali razia.

Suara merdu ditambah wajah cantiknya membawa nilai tambahan bagi Nirmala karena tak sedikit pelanggan resto atau cafe yang memberinya uang lebih. Abud yang tadinya pedagang asongan mendadak alih profesi sebagai asisten Nirmala mengumpulkan uang kedalam bakul kecil yang mereka bawa.

Sejauh ini penghasilan mengamen cukup untuk menutupi biaya sehari-hari. Abud juga kecipratan rezeki kalau biasanya dia cuma mengantongi uang dua puluh ribu sehari sekarang dia bisa memberi emaknya paling sedikit limapuluh ribu.

Mengamen bukanlah cita-cita Nirmala tapi demi bertahan hidup dia mengabaikan rasa malu yang kadang melanda. Dia tidak ingin seperti Aini, hingga sekarang sahabatnya itu masih menjalani pekerjaannya sekalipun Nirmala terus mengingatkan. Aini malah terang-terangan mengajak Nirmala untuk melakukan pekerjaan tersebut

"Kau jauh- jauh merantau cuma untuk mengamen, sampai kapan?lebih baik kau pikirkan tawaran ku, dengan kecantikan mu kau bakal jadi primadona. Kalau gak mau out of service gak papa, yang penting kau banyak jual minuman!"

Nirmala memutar bola matanya.

" Aku lebih baik mengamen seumur hidup daripada menjadi pelayan e*sek-e*sek. Jangan bodohi aku Ai, kau pikir mereka mau beli minuman kalau gak raba-raba dulu."

" Terserah kau saja, jangan bilang aku membiarkanmu sengsara di negri orang. "

Nirmala tak lagi menimpali. Sempat terlintas dalam benak Nirmala untuk pulang kampung, setidaknya dia masih memiliki pekerjaan yang jelas dulunya. Tapi keinginan itu dia kubur dalam-dalam. Berganti satu keyakinan bahwa apa yang dia jalani sekarang hanya sementara.

"Mala, gue tadi udah nyamperin Cang Komar, cuma dia bilang orkes nya udah full. Lagian sekarang orgen tunggal juga sepi job. Kalah saing sama band anak muda! " cetus Mpok Atik, emaknya Abud.

Nirmala memang meminta bantuan Mpok Atik untuk memperkenalkan dia dengan pemilik orkes di gang sebelah. Berharap bisa menambah pemasukan selagi dia belum memiliki pekerjaan tetap.

" Gak papa mpok, mungkin belum rezekinya disana!"

"Kenapa lu gak ikut audisi aje, lu pan paket lengkap loh La, pinter nyanyi, cakep juga. Gue yakin lu menang dah! " Mpok atik ber selonjor didepan pintu kamar.

" Jangan nge racunin Mala dengan mimpi siang bolong mpok, lu pikir mudah apa masuk tipi modal cantik dan merdu doang! " timpal Aini sewot.

Dari pertama tinggal di kos-kosan tersebut mereka berdua seperti anjing dan kucing gak pernah akur. Aini risih dengan kecerewetan wanita beranak dua itu. Meskipun demikian Aini tak jarang memberi Abud dan adiknya uang jajan.

" Lu kali yang nge racunin, ngajakin Nirmala mengikuti jejak lu, jangan mau La, die ini syaiton, suka maksiat gue heran sama lu La, bisa-bisanya punya temen lucknut begini"

Aini mencebikkan bibir, meniru ekspresi Mpok Atik memonyong - monyongkan bibir. Nirmala hanya menggelengkan kepala. Dia meminta kedua orang itu diam tak kala ponselnya berdering. Harapan Nirmala membuncah ketika melihat nomor asing menghubunginya. Berharap itu adalah panggilan kerja yang dia nantikan.

" Oh iya saya sendiri! " jawab Nirmala deg-degan. Ekpresi gadis itu membuat Aini dan Mpok Atik penasaran. Keduanya berdesakan berusaha mencuri dengar.

***

Nirmala memasuki sebuah cafe yang berlokasi tak jauh dari tempat dia tinggal. Gadis itu takjub dengan interior cafe yang minimalis tapi mewah. Sesuai dengan nama BlacknWhite, nuansa warna barang-barang didominasi hitam dan putih. Pandangan Nirmala berotasi ke seluruh arah. Dia tersenyum tak kala seorang pria berkacamata melambaikan tangan dari atas panggung.

Pria yang bernama Dana itu adalah sosok yang menelponnya tempo hari.

" Gue dapet nomor lo dari Bude Warni. Waktu itu gue sedang makan nasi goreng pas liat penampilan lo. Gue suka karakter suara lo. Ada serak-seraknya. Kebetulan penyanyi gue sedang cuti melahirkan, sementara minggu ini band gue udah kontrak sama BlacknWhite buat live music. Katanya sih ada party gitu. Kalo lo mau bisa gabung ama kita. Itung-itung nambah pengalaman. "

" Tapi suara aku lebih ke dangdut bang,"

"Gak papa ada cengkok nya, yang pasti lo bisa pop sama RnB kan"

" Bisa bang! "

" Good, Lima ratus ribu deal?"

Mendengar uang sebanyak itu hanya untuk dua jam sungguh sebuah anugrah untuk Nirmala. Lebih dari apa yang dia dapat dari ngamen seharian.

" Okay ntar gue sharelock, outfitnya hitam putih"lanjut Dana mengakhiri pembicaraan

Dan disinilah Nirmala sekarang. Sesuai dengan yang disepakati Gadis itu datang satu jam lebih awal untuk latihan bersama bandnya Dana terlebih dahulu.

Dana baru tau kalau Nirmala pernah menjadi biduan orkes di kampungnya. Pantas saja gadis itu tidak kesulitan begitu sesi latihan dimulai bahkan dibanding penyanyi tetap nya, Nirmala lebih memiliki keluwesan dengan semua lagu. Gadis itu pandai mengekspresikan maksud dari lirik yang dinyanyikan. Berasa penyanyi professional.

Outfit yang dikenakan gadis itu juga sesuai ekpektasi. Dia agak khawatir tadinya. Maklum dia mengenal Nirmala sebagai pengamen jadi wajar kalau dia ragu bahkan mempersiapkan outfit ganti untuk berjaga jaga.

Sebagai biduan berpengalaman tentu saja Nirmala sangat tau cara berpenampilan. Sebuah blouse putih tanpa lengan dipadu dengan blazer hitam untuk bawahan gadis itu memakai rok tutu midy warna hitam juga dipadukan dengan sepatu kets. Rambut yang dikuncir kuda ditambah anting bulat sedang menambah catchy penampilan gadis itu. Yang Nirmala kenakan bukanlah barang-barang mewah. Tapi kecantikan alami Nirmala membuat semua itu menjadi berkelas.

Nirmala mulai menjalankan tugasnya tak kala party sudah dimulai. Seorang gadis cantik dengan gaun ala princess begitu bahagia ketika meniup kue ulang tahun raksasa, semakin bahagia tak kala pria gagah yang berada disampingnya menghadiahkan sebuah cincin bukan saja sebagai hadiah tapi pertanda kalau pria gagah tengah melamar gadis cantik itu. Gadis cantik itu makin terharu mana kala pria itu bertekuk lutut dan mengatakan will you marry me. Sungguh bagi Nirmala itu pemandangan yang manis dan untuk mengiringi kebahagiaan kedua insan tersebut Nirmala menyanyikan sebuah lagu romantis yang kerap dibawakan dalam suasana seperti ini.

Sang keybordis sempat bengong karena lagu tersebut gak ada dalam list mereka. Untung dia hapal diluar kepala kunci lagu tersebut. Sehingga improve Nirmala tidak sia-sia. Dana selaku manager dan juga gitaris band mengacungkan jempol memuji kecepatan gadis itu membuat nilai bandnya dimata pemilik cafe semakin sempurna.

Dibalik euforia acara, diam-diam ada sosok tampan yang terus mengarahkan pandangan pada Nirmala. Sosok yang selama ini tak tersentuh oleh yang namanya cinta seketika terpana oleh siluet yang tengah memegang mix diatas panggung melantunkan bait-bait cinta dalam rangkaian lagu. Menghadirkan debar yang tak biasa manakala mata mereka bertemu tatap meski hanya beberapa saat tapi bagi seorang Adam adalah magnet yang menariknya dalam perasaan yang sukar untuk dilukiskan.

Mungkinkah Fall in love in the first sight itu benar adanya. Entahlah yang pasti Adam tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Nirmala. Tak sia-sia dia datang ke pesta ulang tahun Mitha, pacar Andreas. Meskipun sedikit terlambat, dia baru sampai tak kala Andreas melamar Mitha, sebuah suara merdu menggelitik rasa penasarannya untuk melihat keatas panggung saat itu lah jantungnya berdetak lebih cepat.

Sayang momen tersebut tidak bisa dia nikmati lebih lama, dia harus pamit lebih awal karena ada panggilan tugas. Adam sengaja berjalan melewati panggung, tersenyum pada gadis yang saat itu sedang menunggu intro. Gadis itu mengangguk kepala sopan dengan senyum manis nya membuat Adam makin tak karuan.

***

Hallo jangan lupa bantu vote dan komen ya🥰

Terpopuler

Comments

Rahmawati

Rahmawati

pandangan pertama langsung suka sm mala

2024-10-19

0

☆ ʙᴀᴋᴜʟ ᴛʀᴀsɪ ☆ 🔴

☆ ʙᴀᴋᴜʟ ᴛʀᴀsɪ ☆ 🔴

heeem kisah cerita yang menarik
smangat thor😘😘😘
baru mampir,cuma like doank
gak pernah ninggalin jejak hehe
maap yaa🙏🏻🙏🏻
keasyikan baca ceritanya keren sih
sampe lupa komen
hahaha

2024-10-02

1

strawberry

strawberry

nemu bacaan yg bagus 👍...

2024-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 01. Prolog
2 02. Komisaris Polisi Adam Bagaskara
3 3. Selamat Tinggal Kampung Halaman
4 4. Welcome to Jakarta, Nirmala
5 5. Perdebatan
6 6. Awal mula
7 7. Potret dalam figura
8 8. Satu Milyar
9 9. Ingin Berteman
10 10. Kasih Saya Kesempatan
11 11. Mencuri hati saya
12 12. Dilema
13 13. Pesta Pertunangan
14 14. Garam dilaut, asam digunung
15 15. Melawan Arus
16 16. Aku mencintaimu Cahaya Nirmala
17 17. Tidak Selevel
18 18. Pertemuan dengan bintang sinetron
19 19.Keluarga Harjamukti
20 20. Insiden Pingsan
21 21. Nikah Yuk!
22 22. Perkara Mobil dan Motor
23 23. Biduan Pengamen
24 24. Asisten Pribadi
25 25. Skinship
26 26. Bak pinang dibelah dua
27 27.Bagaimana Jika dia putriku
28 28. Tidak Sah
29 29. Hubungan Hedy dan Aini
30 30. Kereta Malam
31 31. Udah ketangkep aja
32 32. Sekelumit Kisah
33 33. Candle Light Dinner
34 34. Tidak ada yang berubah
35 35. Rasi Bintang
36 36. Sosok dari masa lalu
37 37. Membongkar kedok
38 38. Flying Board
39 39. Kritis
40 40. Hasil DNA
41 41.Sah
42 42. Sikap Acuh Nirmala
43 43. Dalang dibalik Konspirasi
44 44. Bimbang
45 45. Lingerie
46 46. Zat Afrodisiak
47 47. Tuduhan menyakitkan
48 48. Nginap dirumah mertua
49 49. Ruang Rindu
50 50. Balada cinta
51 51. Berjanjilah
52 52. Tidak masuk diakal
53 53. Obsesi
54 54. Menyukai Polisi
55 55. Penawaran
56 56. Boomerang
57 57. Tamu di pagi buta
58 58. Menyembunyikan sesuatu
59 59.Bertemu Uda Hanif
60 60. Petaka satu malam
61 61.Rencana Jahat
62 62. Pengakuan
63 63. Rem Blong
64 64. Pelangi yang telah pergi
65 65. Prahara Anggi
66 66. Prahara Anggi (2)
67 67. 100 hari
68 68. Enam Tahun Kemudian
69 69. Mengakar kuat
70 70. Cuma Ingin Nirmala
71 71. Video call dari Abud
72 72. Tentang Laras
73 73. Kloning
74 74. Bukan Artis
75 75. Dia bukan Laras
76 76. Dia ingin pulang tapi tak tau jalan
77 77. Bertemu Abud
78 78. Bermuara pada rasa yang salah
79 79. Pelukan Menenangkan Dibalik Jeruji Besi
80 80. Perdebatan Sengit
81 81. Lahir karena cinta papa sama ibu
82 82. Gak mau ikut
83 83. Labirin
84 84. Bingkisan
85 85. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
86 86. Provokasi
87 87. Restrain
88 88. Sumber Luka
89 89. Balada Cinta Sang Biduan
90 90. Semua kenangan
91 91. dilema tak berkesudahan
92 92. Pengajian di Pendopo rumah Asyifa
93 93. Berniat merealisasikan?
94 94. Satu rahasia yang terungkap
95 95. Harusnya aku tidak pernah lahir kedunia ini
96 96. Ketemu Pawangnya
97 97. Tidak sengaja menguping
98 98. Pertemuan tak terduga
99 99.Sah
100 100. Kisah yang sempurna
Episodes

Updated 100 Episodes

1
01. Prolog
2
02. Komisaris Polisi Adam Bagaskara
3
3. Selamat Tinggal Kampung Halaman
4
4. Welcome to Jakarta, Nirmala
5
5. Perdebatan
6
6. Awal mula
7
7. Potret dalam figura
8
8. Satu Milyar
9
9. Ingin Berteman
10
10. Kasih Saya Kesempatan
11
11. Mencuri hati saya
12
12. Dilema
13
13. Pesta Pertunangan
14
14. Garam dilaut, asam digunung
15
15. Melawan Arus
16
16. Aku mencintaimu Cahaya Nirmala
17
17. Tidak Selevel
18
18. Pertemuan dengan bintang sinetron
19
19.Keluarga Harjamukti
20
20. Insiden Pingsan
21
21. Nikah Yuk!
22
22. Perkara Mobil dan Motor
23
23. Biduan Pengamen
24
24. Asisten Pribadi
25
25. Skinship
26
26. Bak pinang dibelah dua
27
27.Bagaimana Jika dia putriku
28
28. Tidak Sah
29
29. Hubungan Hedy dan Aini
30
30. Kereta Malam
31
31. Udah ketangkep aja
32
32. Sekelumit Kisah
33
33. Candle Light Dinner
34
34. Tidak ada yang berubah
35
35. Rasi Bintang
36
36. Sosok dari masa lalu
37
37. Membongkar kedok
38
38. Flying Board
39
39. Kritis
40
40. Hasil DNA
41
41.Sah
42
42. Sikap Acuh Nirmala
43
43. Dalang dibalik Konspirasi
44
44. Bimbang
45
45. Lingerie
46
46. Zat Afrodisiak
47
47. Tuduhan menyakitkan
48
48. Nginap dirumah mertua
49
49. Ruang Rindu
50
50. Balada cinta
51
51. Berjanjilah
52
52. Tidak masuk diakal
53
53. Obsesi
54
54. Menyukai Polisi
55
55. Penawaran
56
56. Boomerang
57
57. Tamu di pagi buta
58
58. Menyembunyikan sesuatu
59
59.Bertemu Uda Hanif
60
60. Petaka satu malam
61
61.Rencana Jahat
62
62. Pengakuan
63
63. Rem Blong
64
64. Pelangi yang telah pergi
65
65. Prahara Anggi
66
66. Prahara Anggi (2)
67
67. 100 hari
68
68. Enam Tahun Kemudian
69
69. Mengakar kuat
70
70. Cuma Ingin Nirmala
71
71. Video call dari Abud
72
72. Tentang Laras
73
73. Kloning
74
74. Bukan Artis
75
75. Dia bukan Laras
76
76. Dia ingin pulang tapi tak tau jalan
77
77. Bertemu Abud
78
78. Bermuara pada rasa yang salah
79
79. Pelukan Menenangkan Dibalik Jeruji Besi
80
80. Perdebatan Sengit
81
81. Lahir karena cinta papa sama ibu
82
82. Gak mau ikut
83
83. Labirin
84
84. Bingkisan
85
85. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
86
86. Provokasi
87
87. Restrain
88
88. Sumber Luka
89
89. Balada Cinta Sang Biduan
90
90. Semua kenangan
91
91. dilema tak berkesudahan
92
92. Pengajian di Pendopo rumah Asyifa
93
93. Berniat merealisasikan?
94
94. Satu rahasia yang terungkap
95
95. Harusnya aku tidak pernah lahir kedunia ini
96
96. Ketemu Pawangnya
97
97. Tidak sengaja menguping
98
98. Pertemuan tak terduga
99
99.Sah
100
100. Kisah yang sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!