18. Pertemuan dengan bintang sinetron

" Apa kabar mas?" ucap gadis berambut coklat menjingkatkan kaki supaya bisa cipika cipiki dengan Adam. Pria itu tidak sempat menghindar hingga adegan yang tidak patut dia lakukan terjadi didepan mata kekasihnya tanpa mampu dia cegah.

Adam sedikit bingung karena sebelumnya mereka tidak pernah melakukan salam mode tersebut ketika bertemu. Sepertinya Diandra mempunyai maksud tertentu. Gadis yang dikenal sebagai bintang sinetron yang sedang naik daun sangat percaya diri menempel pada pria yang jelas-jelas menggandeng sang kekasih.

" Maaf Diandra, kenalkan ini calon istri saya!" ucap Adam sembari melepaskan tangan gadis itu yang masih bertengger di bahunya. Berharap Diandra menjaga sikap.

Nirmala memang tidak menampakkan ekspresi cemburu ataupun keberatan diwajahnya. Tapi Adam yakin dalam hati sang kekasih gelisah karna Nirmala berusaha melepaskan genggaman tangan mereka namun tak bisa karena Adam semakin mengeratkan tautan jemarinya.

"Ooh sorry-sorry, aku pikir kamu sendirian mas!" ucap Diandra dengan senyum yang dipaksakan. Nirmala mendengkus dalam hati, bagaimana bisa dia dikira tidak ada. Dia memang jauh lebih pendek dari Adam yang tegap menjulang tapi dia juga tergolong tinggi untuk gadis indonesia.

Nirmala memang tidak mengenal Diandra secara personal tapi dia pernah melihatnya dilayar kaca. Gadis yang laris dengan peran antagonis itu memang cantik seperti di sinetron yang sering dia bintangi. Nirmala heran kenapa Adam tidak tertarik pada gadis itu, selain populer yang Nirmala tau dari tayangan infotainment, Diandra baru saja diwisuda. Tentu akan sangat serasi bila disandingkan dengan Adam ketimbang dirinya. Terlebih Diandra juga menyukai Adam.

Nirmala memberikan kesempatan pada Adam dan Diandra untuk berbicara, sementara dia mengeluarkan barang-barang dari troli untuk dihitung. Kasir menyebutkan nominal yang harus dibayarkan, Nirmala bingung dalam dompetnya dia tidak memiliki uang cash sebanyak itu.

" Sayang ini!" ucap Adam menyerahkan dompetnya pada Nirmala. Tak ingin kasir menunggu dan membuat antrian panjang dibelakang, gadis itupun membuka dompet Adam dan mengeluarkan sejumlah uang yang diminta. Diandra yang diam -diam memperhatikan tersenyum miring.

" Keliatan banget manfaatin Adam, masa belanjaan dia Adam yang bayarin, liat aja aku bakal rebut apa yang seharusnya menjadi milikku!" batinnya sinis.

Efek peran jahat sepertinya berpengaruh pada kehidupan nyata Diandra. Dalam benaknya tersusun rencana untuk memisahkan kedua sejoli tersebut.

Begitu selesai, Adam mengajak Nirmala pergi dan berpamitan pada Diandra yang tak kunjung bergeming dari tempatnya, pikirnya Adam akan terus melayani perbincangan mereka. Yang dia dapatkan justru sakit hati karna Adam mengabaikan pesonanya dan memilih pergi dengan sosok yang dia akui sebagai calon istri.

Jelas Diandra sakit hati. Karena selama ini dia telah berusaha keras untuk mendapatkan perhatian Adam, tapi Adam selalu acuh. Tak ada yang kurang dari dirinya. Dia bahkan rela merendahkan diri. Di circle pertemanan nya banyak yang mengharapkan Diandra untuk dijadikan kekasih. Tapi hati Diandra terlanjur terpaut pada Adam. Di mata Diandra, Adam adalah sosok idaman yang selama ini dia cari. Selain ketampanan wajah diatas rata-rata, profesi Adam yang mentereng dan background keluarga yang kaya raya membuat Diandra tergiur untuk hidup dalam gelimang harta tanpa harus kerja keras.

"Nikmati dulu sepuasnya Nirmala, secepatnya aku akan datang dalam hubungan kalian, aku pastikan kau akan mundur dari kehidupan Adam!"

***

" Mmm, ini rujak terenak yang pernah aku makan!" ucap Shakila memejamkan mata meresapi kunyahan demi kunyahan.

Buah-buahan segar dipadu racikan kuah kacang dengan bumbu rempah bercitarasa khas membuat rujakan buatan Nirmala benar-benar menggugah selera ditengah cuaca terik yang menyelimuti ibukota.

Pada akhirnya memang hanya Nirmala yang bekerja untuk membuat rujak, Mitha yang notabene cuma bisa makan dan buta soal dapur hanya menjadi penonton. Sementara Shakila yang dari pagi mual dan muntah karena efek kehamilan sedikit lemas tak bertenaga. Sejak kedatangannya dia lebih banyak duduk dan tertidur dipangkuan sang suami.

Tiga pria yang ada disana sampai tidak enak hati pada Nirmala, karena memang gadis itu bekerja sendirian. Ingin membantu mereka juga tidak tau apa-apa. Bahkan untuk memotong buah saja mereka bingung. Nirmala sampai melongo saat Adam mencoba membantunya. Potongan buah yang dibuat pria itu tak beraturan. Tak ingin semuanya kacau Nirmala meminta Adam untuk duduk manis saja tanpa melakukan apapun.

Selang satu jam semuanya sudah terhidang dimeja depan TV. Merekapun beramai-ramai menikmati rujak bikinan Nirmala.

" Iya enak banget, sayang Nirmala gak mau di syuting prosesnya, Gak papa deh yang penting ada story baru!" cerocos Mitha mengarahkan kameranya pada rujak yang sudah ditata dalam piring.

" Sorry la, kamu jadi repot karena kita semua!" ucap Andreas.

" Gak papa kak, gak susah juga buatnya!" ucap Nirmala tulus.

" Makasih ya La, ngomong-ngomong kamu gak dipaksa Adam kan nerima dia. Kalau Adam macam-macam kamu cerita ke aku ya, anggap aja aku kakak sendiri! " ucap Andreas. Ada perasaan menyelusup ke dalam hati pria itu saat mengatakan kalimat tersebut.

Nirmala hanya tersenyum, tidak tau harus menjawab apa. Dia memandang Adam untuk membantu. Kalau dipikir dengan logika memang rasanya tidak mungkin, perkenalan mereka baru hitungan hari dan sekarang mereka sudah resmi sebagai kekasih.

" Enak aja maksa, gue emang minta Nirmala ngasih gue kesempatan, sebelum berangkat dinas kemaren gue bilang sama dia buat kasih jawaban begitu gue pulang, nah pas dari acara lo kemaren Nirmala say yes to me!" ucap Adam sambil mengerlingkan mata pada Nirmala. Gadis itu hanya tersenyum mendengar penjelasan Adam yang dibalut sedikit kebohongan.

Andreas manggut-manggut mengerti, lain halnya dengan Satria yang lebih banyak diam.

" Lo kok diam aja Sat, gak ngasih gue selamat gitu!" sambung Adam pada Satria. Adam memang sengaja mengatakan hal tersebut. Dari perbincangan nya dengan Shakila ditelpon waktu itu dia tahu kalau Satria memendam rasa pada Nirmala sejak lama. Dia juga tau bagaimana Satria dulu menyatakan cinta tapi ditolak karena saat itu Nirmala sudah memiliki kekasih.

Adam sangat mengenal Satria, diantara mereka berempat memang cuma Hedy yang menyandang prediket playboy, sementara Satria dan Andreas satu tipikal dengannya.

Satria itu tidak sulit jatuh cinta, sekali suka dia akan berjuang mempertahankan hubungan. Sebelum bertemu Nirmala ataupun Shakila, pria itu sempat menjalin hubungan dengan seorang model. Sayang hubungan yang telah berjalan setahun itu kandas karena sang model selingkuh padahal Satria sudah mempersiapkan diri untuk melamar pujaan hatinya kala itu. Didera patah hati, Satria menyibukkan diri dengan pekerjaan dan juga organisasi pencak silat. Di sanalah dia mulai move on. Pria itu mulai berhati-hati dengan sebuah hubungan.

Adam kaget waktu Satria tiba-tiba mengatakan dia akan menikah, karena wanita yang kini sudah menjadi istrinya itu terlanjur hamil. Adam tidak mengerti bagaimana hubungan terlarang itu sampai terjadi karena setau-nya Satria bukanlah pria penebar benih sembarangan. Seandainya saja Adam tau kalau Satria sebenarnya dijebak Shakila demi cinta.

" Selamatnya kan udah aku wakili kak! Mas Satria sariawan, semalaman gak bisa tidur karena aku merengek minta dibeliin durian!" timpal Shakila. Wanita itu tau pasti Satria bingung mau menjawab pertanyaan Adam.

"Bisa aja kamu!" ucap Satria menyentil kening sang istri. Sungguh diluar dugaan Shakila. Dia pikir sang suami akan diam saja.

" Selamat urusan belakangan Dam, yang pasti gue ikut

senang karena lo akhirnya menemukan seseorang yang buat lo jatuh cinta parah!" sambung Satria

Seperti Adam yang mengenal Satria begitu juga sebaliknya. Jungkir balik masing-masing sudah mereka ketahui. Jadi boleh dikatakan Adam memiliki kekasih itu adalah sesuatu yang mustahil. Bukan karena pria itu memiliki kelainan melainkan Adam susah untuk jatuh cinta. Setau Satria , Adam terakhir pacaran itu waktu SMA, itupun cinta monyet. Putus ya putus aja gak memberi pengaruh apa-apa.

Pada Nirmala, Satria bisa melihat keseriusan Adam. Itu kenapa dia mulai belajar menerima kenyataan. Awalnya dia marah tapi semakin kesini dia sadar. Keadaan dirinya tak lagi sama. Jadi tidak ada alasan untuk marah pada Adam. Nirmala juga terlihat nyaman bersama Adam. Melihat Nirmala bahagia sudah cukup bagi Satria. Tinggal dia menata hati dan belajar mencintai Shakila.

" So, kapan peresmiannya!" tanya Andreas begitu para ladies membereskan piring-piring kotor di dapur.

" Secepatnya! gue juga gak mau lama-lama pacaran, ntar kayak lo berdua lagi bablas!"sindir Adam

"Mony*et lo!" umpat Andreas sambil melempar tissue bekas pada Adam .

Satria terkekeh, meskipun yang dikatakan Adam tidak sepenuhnya benar karena memang kejadian malam itu dia separuh sadar, dibawah pengaruh alkohol yang dicampur obat. Tapi dia tidak mau berterus terang apalagi menyangkut aib sang istri.

Sementara Andreas dan Mitha, sudah jadi rahasia umum dalam pertemanan mereka. Keduanya tak terpisahkan. Andreas sering menginap di apartemen Mitha. Apalagi yang bisa terjadi dibalik layar antara dua insan yang saling mencintai. Bahkan tadi saja Adam melihat tanda merah di leher Mitha. Mereka yang katanya lagi syuting konten gak taunya malah, ehem. Meski begitu Adam tidak mau ikut campur ranah privasi.

Sebagai pria matang, Adam sudah pasti memiliki hasrat. Namun sebagai abdi negara dia wajib memberikan contoh yang baik, dilain hal dia juga sosok yang sangat menghormati perempuan. Dia tidak ingin menyentuh Nirmala diluar batas sebelum ijab kabul terjadi diantara mereka.

"Apalagi yang lo tunggu, gue khawatir yang dibawah keburu karatan!" ungkap Andreas frontal.

Adam menghela napas.

" Tadinya gue mau langsung lamar , tapi nyokap gak setuju gue sama Nirmala!"

" Bukannya Tante Nana yang ngebet pengen cepet Lo kawin?" tanya Andreas tidak mengerti.

" Jangan bilang karena Nirmala biduan!" tebak Satria.

" Salah satunya itu, nyokap pengen gue menikahi gadis berpendidikan, walaupun gue udah jelaskan kalau Nirmala mau kuliah!"

" Trus lo menyerah!"

" Gila aja lo, gue emang sayang sama nyokap, tapi gue gak mau kehilangan Nirmala, gue cinta banget. Nirmala separo jiwa yang selama ini gue cari, apapun yang terjadi gue bakal nikahi Nirmala secepat mungkin!"

Andreas dan Satria memandang Adam prihatin. Sekalinya jatuh cinta Adam langsung dihadapkan pada pilihan yang sulit. Tanpa mereka sadari Nirmala mendengarkan pembicaraan itu. Bulir bening menetes dari mata indahnya. Kekhawatirannya menerima Adam waktu itu kini terbukti, bahkan secepat itu. Mampukah dia bertahan!

***

Hai hai readers tersayang jangan lupa vote,like,komen dan giftnya ya🥰

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

mas Adam sdh cinta mati Nir..bucin akut....ayo berjuang bersama. jgn minder2. jarkan saja mbok nya Adam..hehe

2024-03-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!