Kekacauan di Pesta Daniel ( Bagian 1 )

Daniel Tompson Edmund adalah seorang CEO di perusahaan agensi One Star Entertainment yang didirikan oleh keluarganya. Perusahaan tersebut telah berkembang dan memiliki anak perusahaan salah satunya One Star Record yang menangungi Shayna dan penyanyi terkenal lainnya. Party yang diadakan oleh CEO tersebut benar-benar luar biasa. Ia menyelenggarakannya di sebuah hotel mewah bernama Top Luxury Denjiro Hotel. Salah satu hotel milik Leonard Denjiro. Konsep yang ditawarkan dari hotel ini sendiri adalah berfokus pada interiornya yang jauh lebih modern, dengan sentuhan yang elegan dan mewah. Siapapun yang memandangnya akan terpukau dan takjub.

Shayna dan Emma memasuki sebuah ballroom yang saat itu sudah dipadati oleh orang-orang. Mereka baru saja melewati beberapa petugas yang memang berdiri di depan pintu masuk ballroom untuk memastikan setiap orang yang masuk adalah tamu dari Daniel Tompson Edmund.

"Sudah kuduga Pak CEO kita mengadakan party yang meriah!"

Emma kembali berseru. Ia bahkan tidak berhenti mengoceh sepanjang perjalanan.

Saat itu, ia mengenakan dress merah yang melekat pas pada badannya. Walau badannya tidak begitu langsing, hal itu membuat kesan seksi tersendiri untuknya.

"Emma, kau jangan sampai hilang lagi ya."

Shayna kembali mengingatkan. Ia seolah hafal kebiasaan Emma jika sudah berada di tingkat keramaian seperti sekarang. Kadang jiwa liarnya terpanggil. Lihat saja, kali ini pun ia tidak mengindahkan peringatan Shayna. Emma telah berjalan di depannya beberapa langkah dan berbaur dengan tamu undangan lainnya. Hal itu membuat Shayna kesulitan menyamai langkahnya.

Ballroom kini telah dihias sedemikian rupa dengan beberapa meja bundar yang memenuhi ruangan tersebut. Di sudut ruangan terdapat panggung pentas musik yang kini tengah mengalunkan lagu-lagu klasik kesukaan Daniel. Mereka memainkannya dengan beberapa alat musik, seperti piano dan biola dan hanya ada instrumen lagu sehingga membuat suasana makin hangat.

Ballroom yang disewa oleh Daniel berada di lantai satu yang menyatu langsung dengan danau buatan yang letaknya berada di luar. Tamu-tamu undangan juga telah memenuhi area sekitar danau tersebut dengan beralaskan rerumputan hijau yang menawan dengan lampu hias yang menerangi di setiap sisi.

Shayna tengah mencari keberadaan Emma ketika ia menyadari bahwa wanita tersebut menghilang dari hadapannya. Ia sungguh tidak percaya ini. Baru beberapa detik yang lalu Shayna memperingatkannya. Oh Tuhan, bahkan Shayna tidak mengenal siapapun diantara orang-orang yang datang disini. Baiklah, memang semuanya adalah tamu-tamu penting. Shayna hanya bisa mengenali artis dan aktor Hollywood yang datang dengan gaun dan pakaian mereka yang sungguh indah.

Bahkan Shayna masih tidak percaya jika ia bertemu Marrieh Karei, Taylor Sweet, Selena Gemez dan si tampan Zein Maliq. Beberapa yang Shayna temui ada yang kini sudah tidak muda lagi, namun kharismanya masih terpancar. Sebaliknya, mereka jauh terlihat bersinar dibandingkan dengan penampilannya di layar televisi. Situasi macam apa ini, Shayna tidak sedang berada di acara penghargaan, tapi Daniel mampu mendatangkan artis-artis tersebut bagai magnet.

Tingkat kesadaran Shayna meningkat ketika bahunya disentuh oleh seseorang dan Shayna terperanjat karenanya. Ia menoleh dan melihat seorang pria dengan pakaian jas rapi berwarna navy tersenyum padanya. Dia adalah Daniel, orang penting dalam tokoh malam ini.

"Shayna! Kau benar-benar datang!"

Daniel benar-benar berseru senang. Shayna sendiri tidak menyangka jika ia disambut langsung oleh sang tokoh malam ini.

"Saya sudah janji akan datang, right?"

Shayna melipat kedua tangannya di depan dada, lalu tersenyum. Daniel tertawa renyah disana, hingga ia kembali berseru.

"Oh astaga! Aku tidak mengira kita memakai warna yang senada malam ini."

Daniel menunjuk secara bergantian pada dress yang dikenakan oleh Shayna dan setelan jas yang ia kenakan. Ia kembali tertawa.

Malam itu, ia mengenakan dress panjang berwarna navy dengan gradasi silver di bagian pinggang hingga mata kaki. Model gaun itu memperlihatkan bahu Shayna yang putih mulus, sementara rambutnya ia sanggul di belakang, dengan menyisakan beberapa anak rambut di sekitar telinganya.

Daniel berhasil menyulap kalimatnya menjadi sebuah humor sehingga kini wanita di hadapannya tertawa. Bagi Daniel, Shayna adalah sosok sederhana namun selalu terlihat cantik dan anggun. Seperti saat ini, walaupun ia tertawa lepas seperti sekarang. Tanpa sadar Daniel tersihir oleh tawa tersebut. Ia terdiam untuk beberapa saat.

“Happy birthday, Daniel."

Shayna sudah selesai dengan tawanya, lalu wajahnya yang selalu terlihat teduh itu kembali tersenyum.

"Anda orang yang baik, saya yakin Tuhan selalu memberikan keberkatan di setiap umur Anda."

Daniel kembali merasa hangat melihat senyum tersebut. Ia merentangkan kedua tangannya.

"Sebuah pelukan?" tawarnya dengan setengah memerintah.

Shayna memiringkan kepalanya dan menahan senyumnya kembali. Lalu ia menyambut pelukan tersebut tanpa menyadari seseorang telah dibuat kacau olehnya. Daniel bukan orang yang pertama kali berpelukan dengan seorang wanita. Anehnya, sebuah pelukan yang diberikan Shayna, mampu memicu sebuah gejolak dari dirinya. Ia merasakan ada desiran hangat yang menyapanya saat ini.

Baiklah, walau itu hanya sekedar pelukan ucapan selamat padanya.

Oh tidak, sesaat suasana terasa awkward ketika keduanya saling melepas pelukannya.

“Aku harap kau baik-baik saja setelah insiden waktu itu, Shay."

"Insiden? Oh, saya sudah melupakannya, Daniel," jawabnya berbohong.

Karena bagaimana pun Shayna tidak mungkin menjawab jujur, itu hanya akan menambah beban pikiran sang CEO.

"O ya, kau datang sendiri?" tanya Daniel kemudian.

"Tidak, tapi entahlah, sepertinya saya kehilangan Emma," jawab Shayna jujur dengan senyum simpulnya.

Lalu ia melayangkan pandangannya secara menyeluruh ke setiap sudut ruangan, berharap bisa menemukan sosok Emma yang entah dimana. Tingkah spontan itulah yang membuat Daniel tertawa renyah tanpa alasan.

Tidak lama setelahnya, beberapa wanita menghampiri Daniel. Mereka berebut untuk mengucapkan selamat kepada Daniel. Shayna mundur secara perlahan, memberikan akses kepada mereka menuntaskan tujuannya. Namun, sesuatu menahan kepergiannya. Daniel berhasil menangkap telapak tangan Shayna hingga wanita tersebut memalingkan wajahnya memandang Daniel.

Selanjutnya Daniel memberikan sinyal agar Shayna memaklumi kondisi tersebut, dan memintanya untuk tetap berada di sisinya. Akhirnya Shayna tersenyum sebagai jawaban iya.

"Danieeeellll!!"

Oh, tidak. Apalagi ini?

Seseorang berlari kecil menghampiri Daniel yang masih dikerumuni oleh wanita-wanita tadi. Sosok perempuan lagi. Wanita itu bahkan melupakan tentang high heels yang bisa membuatnya keseleo kapan saja saat berlari. Seperti saat ini.

Tanpa disengaja, Shayna menangkap kemiripan pada lesung pipi yang dimiliki oleh Daniel dan wanita yang baru saja datang. Wanita itu sedikit lebih tinggi darinya, berkulit agak gelap dan berambut pendek. Ia memakai dress berwarna maroon, dengan panjang di atas lutut dengan belahan dada rendah.

"Aku tidak menyangka kau sudah bertambah tua lagi!"

Wanita tadi sudah berhasil mengusir wanita-wanita yang mengerumuni Daniel sebelumnya. Ia kini tengah bergelayutan di lengan pria itu hingga membuat genggaman tangannya dengan Shayna terlepas begitu saja.

"Begitukah ucapan selamat untuk kakakmu ini, hem?"

Daniel mengacak gemas rambut wanita tersebut, lalu keduanya tertawa.

"Aku kira kau masih di Roma."

"Aku baru sampai tadi siang, Daniel. Dan kuperjuangkan pulang hanya untuk kakakku tersayang!"

Niat Shayna untuk mencari Emma kembali terulur. Mendengar percakapan keduanya membuat Shayna sedikit tercengang. Ia tidak menyangka jika wanita yang baru saja datang itu adalah adik Daniel. Mereka kakak-beradik! Bahkan sebelumnya Shayna mengira jika mereka adalah sepasang kekasih karena mereka mirip dengan sama-sama memiliki lesung pipi. Bukankah jodoh katanya mirip? Baiklah, baiklah, Shayna salah menebak!

Daniel masih tertawa, lalu ia teringat jika ia harus mengenalkan adiknya kepada Shayna yang masih berdiri disana.

"Shayna, kenalkan, dia adikku, Chloe."

Chloe sempat terdiam beberapa saat. Matanya meneliti tajam pada sosok Shayna dari bawah hingga atas, lalu ia menyadari jika wanita di hadapannya sudah mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan. Chloe menyambutnya dengan menyentuhkan ujung jarinya disana. Hanya menyentuh, tidak untuk menjabat tangannya!

"Shayna."

"Chloe," balas Chloe, lalu ia membuang muka.

Sesaat setelahnya, ia baru merasa tertarik untuk menginterogasi lawan bicaranya.

"Siapa kau? Kau bukan kekasih Daniel kan?"

"A-apa?"

"Yah, karena aku tidak mau memiliki kakak ipar sepertimu. Apa kau keturunan orang Asia? Apa tebakanku benar?"

Untuk kali ini, Shayna terkesiap dengan gaya bicara Chloe yang begitu terus-terang padanya.

Baiklah, dia agak mirip Daniel, namun kakaknya jauh lebih sopan dan tenang. Lihat saja sikapnya yang melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang rendah pada dirinya sembari menginterogasinya.

“Baby, siapa yang kau bilang keturunan Asia itu?

Seseorang berjalan menghampiri mereka dan berhenti di samping Chloe. Ia meraih pinggang ramping wanita itu, mencium bibirnya sekilas dan memberikan selamat kepada Daniel.

"Selamat bertambah tua, brother!”

"Javier! Oh shit! Bahkan kalian mengucapkan kalimat yang sama!"

Daniel acting merajuk, lalu disambut tawa oleh keduanya.

Seorang pria bernama Javier tampak jauh lebih tua dibandingkan mereka. Shayna tidak ingin memastikan berapa usia pria tersebut, mungkin hampir seumuran dengan ayahnya. Namun ia masih tidak dapat menebak hubungannya dengan Chloe. Itu bukan urusannya.

Sama seperti keberadaannya sekarang. Rasanya sudah bukan urusannya lagi, karena Daniel tengah berkumpul dengan keluarganya. Ia kembali membalikkan badannya, namun sesuatu menghantam tubuhnya dengan keras hingga Shayna kehilangan keseimbangannya.

"Leo, hati-hati!"

Seseorang menangkap tubuh Shayna dari belakang. Javier kemudian tersenyum kepada Shayna dan tiba-tiba berseru seolah menemukan sesuatu yang lain dari dirinya.

"Kau punya mata yang indah."

Javier masih dalam posisi menangkap pinggang Shayna dan menatap lekat kedua manik mata milik Shayna.

"Javier!"

Chloe merajuk dan menarik tangan Javier hingga tubuh Shayna terlepas begitu saja.

"Bukankah kalimat itu hanya ditujukan untukku?"

Baiklah, mungkin sekarang Shayna bisa menebak jika keduanya memang sepasang kekasih dengan perbedaan usia yang begitu kentara. Sesaat setelahnya, ia mengalihkan perhatiannya pada sesuatu yang tadi menabraknya. Sesuatu itu adalah seseorang yang tengah berdiri tegap dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Jangankan untuk meminta maaf, dia bahkan tidak memiliki refleks yang baik untuk menangkap tubuhnya seperti pada drama film.

Oh, baiklah, hidupnya memang bukan drama. Tapi realita.

Anehnya, pria itu masih menatap Shayna dengan wajah arogan, dan mengintimidasi. Tatapan dan aura dari orang tersebut mengingatkannya pada insiden di club beberapa hari lalu. Shayna masih ingat jelas bagaimana mereka bertabrakan, dan tatapan tajam yang dimiliki oleh pria itu.

"Kau-"

"Leonard! Aku tidak menyangka kau akan datang."

Beruntung suara Shayna tenggelam oleh pernyataan Daniel. Ia kini memeluk pria tersebut dengan akrab.

"Selamat ya, aku dengar rating penjualan D&W Diamonds-mu meningkat!"

D&W Diamonds? Oh Tuhan, bukankah itu nama brand diamonds yang ia pakai di video klipnya?

Kesialan apa yang tengah menimpanya? Shayna yakin dia adalah orang yang sama dengan pria yang menabraknya beberapa waktu lalu di club!

Shayna, dia adalah CEO dari D&W Diamonds.

Suara Daniel masih mendominasi dan berusaha memecah lamunan Shayna. Ia kembali memanggil nama wanita tersebut yang nyatanya sang empu belum kunjung tersadar.

"Shayna? Shayna? Shayna, are you okay?"

"Ah, iya Daniel. A-aku rasa, sudah saatnya aku ke panggung sekarang."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!