Leonard, Javier Wyman dan Dragon Blood

Pagi hari yang hangat di musim panas. Segelas kopi pahit mampu menemani pagi seorang Leonard untuk melangkah menuju kantor perusahaan diamond-nya yang memakan waktu sekitar satu jam dari letak mansionnya. Atau hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja jika ia menggunakan helicopter seperti hari-hari biasanya. Namun hari itu, ia memilih menggunakan mobilnya karena harus memimpin dua kali rapat di bisnis legalnya di tempat yang berbeda, perusahaan Jewelrynya dan bisnis perhotelan.

Rapat pertamanya dimulai dari perusahaan diamondnya.

Leonard harus memimpin rapat siang itu, karena menggantikan posisi Javier yang tengah berada di Roma untuk berlibur. Perusahaan Denjiro and Wyman Diamonds adalah perusahaan berlian yang dirintis oleh Javier sejak 30 tahun lalu. Sesungguhnya bersama pria itu, Leonard harus mengakui jika kini bisnisnya tidak hanya seputar perhotelan dan berlian saja, namun merambah ke bidang lainnya yang bersifat ilegal.

Contohnya saja memproduksi jenis senjata api, serta bermain dengan heroin masih menjadi bisnis yang sangat menggiurkan untuknya. Ia terkenal dengan kemampuannya melakukan penyelundupan ke beberapa negara hanya dengan menggunakan jalur udara. Saat ini, ia sudah termasuk ke dalam jajaran orang terkaya di dunia, bahkan mengalahkan posisi ayahnya sendiri! Javier memang mengubah banyak hal dalam hidupnya. Ia mengakui hal itu.

Sejak pertemuannya dengan Leonard sepuluh tahun lalu, Javier tahu, pemuda benama Leonard itu adalah seseorang yang istimewa. Dan Leonard beruntung terlahir sebagai seseorang yang memiliki insting yang bagus saat berbisnis dan punya jiwa pantang menyerah. Hal itu terbukti ketika Perusahaan Wyman Diamonds milik Javier sempat nyaris bangkrut. Namun tanpa sengaja, Leonard mampu membalikkan posisi perusahaannya seperti semula seolah hanya dengan membalikkan telapak tangannya. Padahal Leonard hanya merancang desain untuk model-model berlian milik Wyman Diamonds-nya dan dengan ilmu marketing yang tepat, semua itu menjadi awal kembalinya perusahaan Javier yang akhirnya mengganti namanya menjadi Denjiro and Wyman Diamonds atau lebih dikenal dengan D&W Diamonds. Itu adalah momentum bagi Leonard sehingga Javier sendiri telah menyerahkan sebagian besar kendali perusahaan berliannya kepada Leonard dan memposisikannya sebagai CEO.

Saat itulah, untuk kesekian kalinya Javier kagum pada Leonard. Walaupun masih terbilang muda, ia mampu mengendalikan salah satu bisnis yang ia bangun selama ini hingga ia mempercayakannya pula untuk ikut memegang kendali pada bisnis ilegalnya yang lain. Javier amat menyayangi Leonard yang sudah ia anggap seperti anak sendiri. Well, hal itu karena Javier sendiri tidak memiliki anak, jangankan anak, ia bahkan tidak pernah mau melakukan hubungan serius dengan seorang wanita ke dalam hidupnya. Namun ia memiliki teman kencan yang banyak di usianya yang nyaris mencapai 60 tahun!

Javier Wyman yang dikenal oleh Leonard adalah seorang mafia yang ditakuti di dunia. Namanya mengalahkan mafia-mafia yang tersebar di dunia, seperti di Rusia, Jepang, Meksiko dan Italia. Siapa yang tidak mengenal Javier Wyman yang kini sebagian besar kekayaannya berasal dari perjudian, perdagangan orang, narkoba dan perdagangan senjata api. Itu adalah bisnis ilegalnya, bisnis legalnya tentu tidak kalah banyak, salah satunya adalah perusahaan berlian yang diceritakan tadi. Kekayaan Wyman sekarang memang membuatnya masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia, melebihi deretan kekayaan mafia lainnya yang ada di dunia.

Organisasi hitam yang diberinya nama Dragon Blood ini memiliki 8 brigade dengan kekuasaan yang otonom dan terpisah. Meski demikian, semuanya diawasi oleh sebuah dewan yang beranggotakan 20 orang. Jumlah anggotanya kini telah mencapai 8.000 orang yang tersebar hampir di seluruh dunia. Leonard Denjiro adalah satu di antara mereka, namun kini ia menjadi tangan kanan, bahkan dianggap sebagai anak oleh Javier yang memegang kendali langsung atas bisnis-bisnisnya dan menjadi orang penting kedua setelah Javier di organisasi tersebut.

Leonard membaca dokumen mengenai laporan yang telah dirangkum oleh asistennya. Dokumen-dokumen tersebut tentang kenaikan grafik perusahaan berliannya dari segi pendapatan, serta grafik kinerja tim-nya selama sebulan terakhir ini. Dan beberapa laporan lainnya yang harus ia pelajari dalam satu waktu.

Para anggota rapat masih dengan sabar menunggu respon tuannya. Suasana rapat begitu hening dan mencekam. Sesungguhnya setiap anggota rapat sudah memastikan jika tidak ada yang aneh atau sesuatu data yang dapat memancing amarah seorang Leonard. Namun aura yang terpancar dari diri pimpinan mereka tersebut sudah berhasil membuat mereka menahan nafas.

Ini angka yang fantastis, ucap Leonard, akhirnya. Dan saat itulah, seluruh anggota rapat menghembuskan nafas leganya nyaris bersamaan. Itu cukup mewakili jika Leonard puas dengan laporan penjualan bulan ini.

Betul, Tuan. Penjualan kita meningkat setelah bekerjasama dengan One Star Entertainment."

Leonard tidak heran dengan penjelasan yang disampaikan oleh asistennya. Karena ia sendiri yang meminta kepada karyawannya untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan tersebut. One Star Entertainment sendiri merupakan perusahaan agen pencari bakat, label rekaman, managemen acara dan produksi musik dan konser.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, untuk Angel diamonds ini yang beberapa waktu lalu dipakai pada video klip salah satu artis milik One Star, semua sold out. Ini penjualan yang sangat fantastis karena terjual hanya dalam 1 hari saja.

Leonard bergeming seolah menyesap kalimat tersebut. Ini sejarah baru dalam perusahaannya.

"Siapa artisnya?"

"Dia bernama Shayna, Tuan. Dia seorang penyanyi pendatang baru di bawah naungan perusahaan One Star, namun baru dua tahun ini namanya sudah melambung dan lagunya masuk dalam chart Top 100 Billboard."

Wajah Leonard tetap datar, namun dibalik ketenangan wajah itulah, ia menyembunyikan senyumnya.

"Satu hal lagi Tuan, CEO One Star mengundang Anda untuk menghadiri pesta ulang tahunnya weekend ini."

Willy memberikan undangan party tersebut kepada tuannya. Sesungguhnya ini diluar bahasan rapat, namun sesuatu telah menarik perhatiannya sehingga Leonard tidak memarahi asistennya tersebut.

"Masukkan ke dalam jadwalku."

⁕ ⁕ ⁕

Berada di negara empat musim menjadi suatu tantangan tersendiri bagi seseorang yang terbiasa berada di iklim tropis. Seperti sebuah mimpi, seorang wanita berwajah oriental itu kembali menginjakkan kakinya di negara empat musim.

Jika sebelumnya ia melanjutkan sekolah musiknya di Inggris, kali ini ia tengah menjalani kontrak kerjasama dengan salah satu perusahaan label rekaman terkenal di New York, Amerika. One Star Record namanya, perusahaan ini merupakan anak usaha dari One Star Entertainment yang menangunginya.

Ada satu tempat yang menjadi favorit bagi wanita itu. Yaitu di atap gedung One Star Record. Agak mainstream sebenarnya, tapi hanya disinilah, ia merasa dirinya dapat menyatu dengan alam.

Menyapa matahari walau terasa lebih terik dari biasanya ketika di musim panas dan menikmati sebuah alunan musik yang tercipta dari gesekan antara udara dengan angin. Semua itu adalah harmoni yang sangat sempurna.

Shayna memainkan dawai gitarnya, lalu mencatatnya di sebuah partitur. Semalam ia menulis sebuah lirik lagu namun ia belum menyelesaikannya menjadi lagu yang utuh, karena ia belum menentukan struktur lagu dan nada dasarnya sendiri. Entah sudah berapa lama ia terlalu asik dengan dunianya, sampai tidak menyadari kehadiran seseorang disana.

"Shayna!"

Suara yang terdengar cempreng itu menyapanya. Suaranya bertabrakan dengan suara angin yang bertiup kencang disana. Tanpa aba-aba, wanita tersebut berlari dan langsung menarik tangan Shayna dengan kuat.

Shayna yang awalnya tengah duduk di bawah sana, sontak langsung mengimbangi gerakan dari wanita tersebut hingga akhirnya keduanya berdiri berhadapan. Sedetik kemudian, ia dipeluk dengan erat walau hanya sekilas.

"Ada apa Emma?"

"Lagumu! Lagumu masuk dalam 100 Chart Billboard! Ini suatu hal yang sangat mengejutkan! Ini fantastis, Shayna!"

Shayna bisa memastikan jika Emma menjelaskan dalam satu tarikan nafas. Lalu sekarang Emma kembali memeluknya dengan erat.

"Sekarang bereskan semuanya. Sebentar lagi rapat akan dimulai. Apa kau lupa?"

Suara Emma kembali terdengar. Padahal Shayna sendiri belum menyesap dengan sempurna kalimat pertamanya tadi, namun kini Emma sudah mengambil alih gitarnya. Ia mengalungkan dan menempatkannya di punggungnya. Tangannya menggandeng Shayna dan berjalan dengan irama yang cukup cepat untuk meninggalkan tempat favoritnya tersebut.

Kebiasaanmu memang aneh. Padahal di gedung ini ada studio musik yang bisa kau pakai!

Emma adalah manager Shayna semenjak dua tahun lalu, atau lebih tepatnya ketika ia resmi menandatangani kontrak dengan perusahaan One Star Entertainment. Sebelumnya ia telah berkarir dan memiliki manager di Indonesia, namun sayang manager lamanya tidak dapat ikut bersama dengannya karena ia single parent. Namun memiliki manager seperti Emma tidaklah buruk.

Emma memiliki kepribadian yang ceria, bahkan bisa dibilang cerewet. Namun dalam hal pekerjaan dia cukup profesional. Ia bahkan selalu memberikan ide segar untuknya dalam hal karir dan mengatur jadwalnya. Baginya Emma tidak hanya sebagai manager, tapi sudah seperti kakak sekaligus Ibu pengganti untuknya. Baiklah yang terakhir agak sedikit berlebihan, hal ini dikarenakan Emma selalu mengurus segala hal tentangnya mulai dari membuka mata hingga Shayna tidur. Mengenai usia, keduanya hanya berjarak sekitar sepuluh tahun. Shayna tahun ini berumur 27 tahun, sementara Emma antara 35-37 tahun an. Entahlah.

Kadang Shayna merasa ini seperti mimpi yang akan lenyap ketika ia terbangun. Namun berkali-kali ia mencubit lengannya dan terbangun dari tidurnya, semuanya masih sama. Ini nyata.

Sejak kecil Shayna sudah suka menyanyi. Ia beruntung memiliki sosok ayah yang sangat mendukung hobinya dan memfasilitasi setiap kebutuhan anaknya, termasuk mendatangkan guru musik khusus untuk mengajarinya olah vokal dan beberapa instrument musik. Hingga akhirnya ia dapat meneruskan sekolahnya di salah satu sekolah musik bergengsi di Inggris.

Baginya ini suatu perjalanan yang sangat luar biasa. Ia tidak bisa mengatakan bahwa apa yang ia capai saat ini adalah suatu yang instan. Karena bagaimanapun Shayna berjuang selangkah demi selangkah. Ia hanya ingin terus menyanyi, ia ingin memberi banyak lagu untuk orang-orang. Karena Shayna tahu bagaimana rasanya sebuah lagu dapat mengubah mood seseorang. Karena sebuah lagu pula, Shayna merasa kuat, bahkan tanpa kehadiran sosok Ibu tercintanya.

Terpopuler

Comments

Đông đã về

Đông đã về

Aku terpukau dengan keindahan kata-kata yang kamu gunakan! 👏

2024-01-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!