" Tuan, team ku telah melacak tempat tinggal Kafeel". Axsel masuk ke dalam ruang kantor Alvaro setelah pria itu di beri izin masuk .
Alvaro menutup laptop milik nya , mendongak menatap Axsel sepenuh nya. " Kau yakin ?". Tanya nya tanpa menunjukkan ekspresi wajah nya sama sekali.
Axsel orang kepercayaan nya itu pun mengangguk penuh keyakinan. " Saya yakin Tuan, saya juga telah meletakkan mata - mata di sana untuk selalu mengawasi gerak gerik nya ". Axsel menyodorkan iPad milik nya. " Ini adalah salah satu video yang kami rekam saat mengintai nya, mungkin dengan ini anda lebih yakin lagi ".
Sedangkan Alvaro, pria paruh baya itu memerhatikan dengan tatapan tajam nya, mengamati seseorang yang berada di dalam video tersebut yang tak lain adalah musuh nya—Kafeelino.
" Beri tahu Alessandro untuk menemui ku setelah pekerjaan nya selesai ". Titah Alvaro tegas, sedang kan tangan nya mengembalikan iPad milik Axsel . " Dan satu lagi, jangan buat Kafeel merasa seperti di ikuti jika tidak dia akan lolos seperti sebelumnya ".
Axsel membungkuk kan pada nya, sebentar . " Baik tuan akan saya lakukan ". Ucap nya lantas berbalik badan dan keluar dari dalam ruangan Alvaro.
Alvaro berdiri, berjalan mendekat menuju sebuah kaca transparan yang terletak di belakang meja kerjanya, memperlihatkan pemandangan dari gedung - gedung bertingkat dan jalanan yang macet di kota New York.
Pria paruh baya itu seperti nya tengah menyusun sebuah rencana yang matang untuk mengakhiri nyawa Kafeel hari ini juga , tentu nya setelah berkonsultasi pada sahabat nya — Alessandro.
Karena sebenarnya Alvaro juga Alessandro memiliki dendam pada orang yang sama, menjadi kan mereka bersatu untuk menghancurkan Kafeel.
Meski Alessandro dan Alvaro telah menjatuhkan segala perusahaan yang di miliki Kafeel, namun Alvaro masih belum terlalu puas sebelum melihat mayat Kafeel, belum lagi Alessandro ingin memaksa Kafeel untuk memberitahu di mana diri nya menyembunyikan istri nya — Alzena yang dulu menangani proses kelahiran Mona.
Karena sebelum nya Kafeel selalu menghindar dan bersembunyi membuat Alessandro yang 2 tahun lalu baru mengetahui jika Dokter yang membantu proses melahirkan istrinya adalah istri Kafeel belum dapat menemukan titik terang mengenai Mona hingga saat ini.
Alessandro sangat ingin menanyai tentang istri Kafeel. Sesulit itu kan untuk menemukan buah hati mereka yang kini entah di mana keberadaan nya .
*
Baru saja keluar dari bandara, Alzena tersenyum lebar kala melihat seorang pria yang lebih muda dari nya berjalan mendekat ke arah nya dengan membawa sebuah buket bunga mawar.
Wanita itu tampak diam menunggu hingga pria itu kini telah berada di hadapan nya dengan senyum seksi nya yang terpancar dari wajah brewok tampan nya .
" Welcome to Indonesian, honey". Bisik nya tepat di telinga Alzena. Mencium telinga belakang Alzena singkat.
Mendengar bisikan itu Alzena merasa geli di buat nya, merasakan getaran cinta yang dulu ia rasakan saat bersama Kafeel.
Alzena tersenyum tersipu malu, menerima uluran bunga yang memang sengaja di bawakan untuk nya . " Terima kasih sayang"
Pria itu tampak mundur satu langkah ke belakang, merentang kan ke dua tangan nya , menunggu Alzena yang akan datang ke dalam pelukan nya.
Namun Alzena justru menarik tangan pria itu, hingga wanita itu hanya memeluk bagian tangan kekar nya saja.
" Kau tak ingin ku peluk? Apa kau tidak merindukan ku ?". Tanya pria itu dengan suara lirih nya, menatap lekat wajah Alzena yang berumur lebih tua dari nya.
" Kau lupa ? Ini bandara sayang , banyak orang , aku tak ingin banyak atensi mengarah pada kita ". Bisik Alzena .
Terdengar jika pria itu menghela napas berat nya mendengar balasan dari Alzena . " Baik lah aku akan menahan nya ". Tangan kekar pria itu pun meraih koper milik Alzena . " Kita ke apartemen?". Ajak nya yang dapat Alzena setujui.
Ya— jika kalian berfikir Alzena tengah berselingkuh dari Kafeel kalian sangat benar, hal yang sebenarnya tidak di benar kan, namun kenyataannya justru terjadi pada pernikahan Kafeel bersama Alzena, apalah daya karena Kafeel selaku suaminya itu selalu di buru oleh beberapa musuh bisnis nya hingga Kafeel tak memiliki waktu luang untuk hanya menghabiskan waktu berdua bersama keluarga terlebih pada Alzena yang terlalu lama tidak mendapat kan sentuhan kasih sayang.
Beberapa tahun belakangan ini, Alzena sudah tak lagi bekerja sebagai dokter karena diri nya terlibat sebuah masalah dengan saudara pemilik rumah sakit tempat nya bekerja. Membuat diri nya harus menerima pemecatan secara sepihak yang menurut nya sama sekali tidak adil . Ia pun tak bisa melaporkan pada berwajib karena kurang nya segala bukti juga pasti nya masalah ini akan menjadi pusat pemberitaan media yang diri nya tak ingin jika putri nya mengetahui permasalahan nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments