" Jordan langsung saja berangkat ke bandara". Perintah kafeel terdengar dingin juga ketus.
" Baik tuan ". Balas sopir yang bernama Jordan dengan menatap spion mobil dan mengangguk kan kepalanya.
" Sayang, kita akan merawat dia ?". Tanya Alzena yang tengah menenangkan Mona di dalam gendongan nya.
" Iya , kita akan merawat nya dan di saat dia sudah besar nanti kita bisa menyuruh nya bekerja untuk kita , jadi putri kita tidak perlu repot-repot bekerja di hari tua kita sayang ". Ucap kafeel merasa bangga dengan ide nya.
Pasti kalian bingung bukan? . Bagaimana Alzena dan kafeel berhasil menculik bayi Mona dari ruangan Arisha. Kafeel bertugas untuk mengambil Mona dari tempat tidur bayi nya sedang kan alzena wanita itu diam - diam masuk ke dalam ruangan CCTV dengan menyemprotkan gas bius yang membuat pingsan para penjaga di sana , tentu nya hal itu tidak akan mudah, namun dengan kepandaiannya ia berhasil membobol keamanan ruang CCTV dan menghapus segala jejak agar suaminya tidak ketahuan atau pun di curigai oleh siapa pun .
Soal mengecoh, Alzena cukup lihai itu lah mengapa Kafeel menjadi kan wanita itu menjadi istri nya .
" Kau sudah melakukan sesuatu yang aku perintah kan sayang ?". Tanya kafeel.
Alzena yang tengah menimang - nimang Mona pun menoleh pada suami nya . " Tentu saja sudah , virus komputer sudah aku sebar di masing-masing komputer juga laptop yang ada di sana ". Balas Alzena tersenyum sinis .
" Lalu bagaimana dengan obat yang kita masukan ke dalam makanan Arisha?". Tanya Kafeel yang baru saja mengingat tentang istri musuh nya yang kini tengah tak sadar kan diri di dalam ruangan nya .
Alzena tersenyum tipis. " Kau tenang saja sayang , mungkin sekitar setengah jam lagi , dia akan tersadar dari pengaruh obat ku ".
Kafeel mengangguk kecil. " Bagus ".
Setelah beberapa saat kemudian..
Dengan ekspresi wajah bahagia di hiasi senyuman yang tak pernah ia tunjuk kan kecuali di hari bahagia ini . Alessandro yang baru saja pulang setelah menyelesaikan urusan nya di markas langsung menghampiri rumah sakit , melepaskan rindu pada istri juga anak mereka yang baru saja lahir itu .
Tak lupa Alessandro juga membawa kan bunga mawar putih yang menjadi kegemaran sang istri. Pria itu berdiri di depan pintu ruangan Arisha, segera membuka pintu tak sabaran menemui keluarga kecil nya .
Klek !!
" Sayang ".
Pintu terbuka lebar , menampilkan Alessandro dengan bunga mawar putih di tangan nya , tersenyum seraya membentang ke dua tangan nya .
Namun pria itu di kejut kan dengan istri nya yang terduduk seraya menangis dengan beberapa petugas keamanan juga suster yang tengah menenang kan tangis Arisha .
Dengan langkah lebar nya , Alessandro menghampiri sang istri. " Sayang ada apa ini , mengapa ada banyak orang di ruangan ini ? ".
Diri nya berbalik, menghampiri tempat tidur bayi di samping brankar istri nya . " Sayang ? Mona ada di mana ?". Tanya nya mulai panik , namun ia tetap terlihat tenang dan berwibawa.
" Tuan mohon maaf sebelum nya , keamanan rumah sakit telah di bobol ". Ucap seorang penjaga keamanan dengan sedikit keberanian nya . Ia bahkan mengatakan hal tersebut pada Alesandro Sembari menunduk tak berani menatap wajah tegas Alessandro. Yang semua orang tau jika pria yang berada di hadapan nya ini , bukan lah sembarang orang .
Tanpa berfikir panjang, Alesandro memukul kerang rahang petugas keamanan tersebut. " Apa kau bodoh hah ? Cepat cari sekarang di mana putri ku ".
" Sayang ". Panggil Arisha dengan suara serak purau nya , air mata nya masih jelas mengalir jatuh melewati ke dua pipi nya , hidung merah berair. Mata nya lembam karena terus - terusan mengeluarkan air mata nya .
Alessandro berbalik badan , menatap teduh wanita nya , ia sangat tau pasti Arisha lah yang sangat terpukul saat ini , Wanita nya baru saja melahirkan. Dan bahkan diri nya saja masih dalam masa pemulihan, namun harus di kejut kan oleh hal demikian.
Alesandro ber diri di samping brankar istrinya, memeluk Arisha yang menenggelamkan wajah nya di dada bidang Alesandro , mencari posisi senyaman mungkin dalam pelukan Alesandro . Di sana diri nya kembali menangis.
Sedang Alesandro, diri nya mengusap punggung wanita nya naik turun dengan lembut nya , menenangkan Arisha . " Tenang sayang , Mona akan kembali pada kita ".
" Siapa orang jahat yang mengambil kebahagiaan kita Al ?" Tanya Arisha tersedu - sedu .
Alessandro menunduk, mengecup puncak kepala wanita nya sedikit lebih lama ". Tenang sayang , aku akan berusaha untuk mencari siapa pelaku nya ".
Arisha mendongak menatap wajah tampan suami nya . " Aku baru saja melahirkan nya , kita baru saja merasakan kebahagian dengan kehadiran dia ".
Ibu jari Alesandro mengusap air mata istri nya penuh cinta . " Tenang sayang, aku akan berusaha untuk mencari putri kita ". Ucap nya kembali mendekap erat Arisha. " Aku berjanji sayang , tidak akan pernah berhenti sebelum menemukan Mona ".
" Permisi Tuan ". Ucap Eduardo yang baru saja sampai.
Alessandro sedikit menoleh , tentu nya agar Arisha tidak terganggu. " Kau selidiki kasus ini sampai tuntas , aku ingin putri ku di temukan dan perintah kan semua orang - orang kepercayaan kita ".
" Baik tuan , saya permisi ". Setelah berpamitan, Eduardo pergi meninggalkan ruangan Arisha , segera mengabari orang - orang kepercayaan boss nya itu .
*
" Aku ingin pulang ". Ucap Arisha tiba - tiba masih di dalam pelukan Alesandro.
" Kita panggil dokter dulu ya , biar di periksa ".
Arisha menggeleng kan kepala nya pelan ." Aku udah baik kan , Al . Aku ga mau di sini lama - lama ".
" Beneran udah baik kan ?". Tanya Alessandro memastikan, Meski bagaimana pun keadaan Arisha juga penting.
" Iya ". Balas Arisha tegas ..
Dan jika sudah begini maka Alesandro tidak bisa menolak permintaan sang istri.
" Baik lah kita akan pulang , biar pelayan yang mengurus barang - barang kita di sini ".
Ya—sebelum persalinan Alessandro memang meminta Arisha untuk menginap beberapa hari di rumah sakit bersama bayi mereka , karena ia yang tak ingin mengambil resiko dengan keselamatan dan kesehatan istri juga anak mereka.
Terlebih Alessandro memang jarang berada di rumah ketika ia tengah sibuk - sibuk nya mengurus perkembangan perusahaan nya yang berada di mana - mana .
Dengan tinggal di rumah sakit , ia merasa aman karena ada nya dokter yang langsung tiba ketika di butuh kan .
Meski Arisha mengatakan jika hal itu sangat berlebihan . Namun Alessandro tetap kekeh demi kebaikan sang istri juga anak nya.
Namun apa lah daya , kejadian yang tak pernah ia ingin kan terjadi karena keteledoran nya . Bukan kah seharus nya ia menugaskan bodyguard untuk menjaga ruangan istri nya . Tapi kebodohan nya malah mengakibatkan malapetaka.
" Sayang , ayo kita ganti baju mu ". Ajak Alessandro, mengingat Arisha yang masih mengenakan baju khas pasien.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Robert
Jelek nggak banget!
2024-01-28
0