Mona berjalan dengan langkah tertatih, sekujur tubuh nya sungguh terasa sakit , terlihat luka - luka lebam di mana - mana .
Bahkan Mona tak perduli jika diri nya berlari di tengah deras nya hujan. Dalam benak nya ia berpikir jika diri nya harus segera pulang dan segera memeriksa kucing - kucing kesayangan nya yang menjadi teman nya selama ini . Memastikan teman hewan nya dalam kondisi aman , memasuki gerbang rumah yang berdiri megah , ia segera berlari menuju halaman belakang tempat nya merumahkan 5 kucing yang ia temukan tanpa kelurga mereka di pinggir - pinggir jalan trotoar .
Dengan susah payah Mona menyeimbangi berat tubuh nya ketika ber jalan cepat
Jujur saja diri nya merasa pusing saat ini , karena harus berlari di tengah hujan , berdiri dengan sempoyongan dan diri nya merasa hampir tak bisa menyangga tubuh nya karena keras nya tendangan yang ia dapat dari kakak nya .
Namun dengan sekuat tenaga Mona berusaha membuat diri nya mampu dan segera berlari menuju gudang belakang rumah.
BRAK!!.
" Momo, Miko , Bobby , Bean , Aiko ". Teriak nya kala melihat sekelompok pria tengah tertawa yang ia tahu itu adalah suruhan Kevin , kaki tangan Sally.
Sedangkan di lantai tergeletak 5 kucing peliharaan nya yang sudah terbaring tak berdaya. Bahkan darah mereka mengalir dari tubuh karena tembakan yang mengenai perut mereka.
5 teman hewan nya di bunuh secara tragis dan ini karena diri nya yang menolak permintaan kakak nya .
" Lo telat sayang ". Ucap seseorang di iringi dengan tawa canda mereka tanpa merasa berdosa.
" Cewe aneh , cuma kucing doang di sayang banget kaya keluarga sendiri aja ". Saut seseorang yang lain .
Mona hanya terdiam, menangisi semua hal yang telah terjadi. Mulai saat ini ia tak lagi mempunyai teman untuk berbagi cerita, meski kucing tak pernah bisa membalas apa pun yang diri nya cerita kan tapi kucing - kucing itu mampu membantu nya melupakan beban pikiran dengan tingkah - tingkah lucu mereka yang membuat mona tertawa riang .
" Kita cabut ". Ajak seorang pria dan di ikuti oleh beberapa teman - teman nya .
" KALIAN SEMUA JAHAT ". Teriak Mona sembari berlari mengejar pria suruhan Kevin itu dengan memukul - mukul bagian punggung salah satu.
BRAK !!
" Heh! Dasar gadis cupu ". Pria itu mendorong Mona hingga gadis itu memekik merasakan jika punggung nya terbentur dinding di belakang nya .
Mona yang tak bisa menerima kekejaman mereka pada teman hewan nya pun kembali berusaha untuk bangkit . Namun tiba - tiba seorang pria menahan tubuh nya, sekali pun Mona memberontak namun tetap saja tenaga nya kalah dengan pria itu .
" KALIAN JAHAT , KALIAN MANUSIA BIAD*B !!". Mona terus saja berteriak , namun semua itu tak ada guna nya , pria yang tengah memegang tangan nya tiba - tiba saja mendorong Mona hingga lagi - lagi tubuh gadis mungil itu terbentur dinding , namun tak sampai di situ , pria itu juga menendang Mona hingga menggeliat kesakitan .
Tak ingin menyerah begitu saja , Mona bangkit dari tanah dengan susah payah , kembali berjalan tertatih . Namun seorang pelayan wanita datang menghampiri nya dengan menahan ke dua tangan nya .
" Nona , sudah lah mereka semua memiliki tenaga yang kuat, nona akan kalah ". Ucap seorang pelayan tersebut lemah lembut.
Diri nya sejak tadi memang telah mengamati namun tak berani untuk mendekat .
Sebut saja nama nya Julia, wanita itu sangat bersikap baik pada Mona . Ia memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. Julia juga bahkan telah menganggap Mona layak nya putri nya sendiri , namun ia tak memiliki kuasa untuk terus membantu Mona ketika gadis itu dalam kesulitan . Semua pelayan di sini harus menganggap Mona sama seperti mereka dan tidak boleh menyamakan derajat Mona dengan Sally karena hal itu akan sangat di benci Alzena juga Kafeel .
" Tapi bik , mereka membunuh teman - teman hewan ku ". Ucap Mona di iringi tangis nya juga suara yang terdengar serak purau .
" Bibi tau , lebih baik kita mengubur kucing - kucing milik mu dengan layak dan obati luka mu sekarang ". Ajak Julia sembari menuntun Mona masuk ke dalam kamar nya yang berada tak jauh dari bangunan yang di fungsikan untuk kamar bagi para pembantu khusus wanita.
" Luka mu terlihat parah sekali Nona ". Ucap Julia merasa prihatin juga kasihan mengamati luka lebam pada sekujur tubuh Mona .
" Jangan panggil aku Nona, bibi ". Ucap nya mengoreksi.
Julia mengangguk kan kepala nya , mengerti. " Kamu masuk ke dalam kamar dulu , bibi cari kotak P3K nya ya!". Ucap Julia sesampai nya mereka di depan kamar Mona .
Mona pun tersenyum dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada Julia , lantas masuk ke dalam kamar dan merebah kan tubuh nya yang sangat kelelahan itu . Hingga tak sadar diri nya tertidur.
Tak lama kemudian Julia datang dengan membawakan kotak P3K juga makanan untuk Mona , namun melihat Mona yang tertidur dan juga tampak kelelahan membuat Julia tak tega untuk membangunkan nya .
Ia pun meletakkan kotak P3K juga makanan untuk Mona di atas meja, membiarkan Mona yang kelelahan tertidur dengan nyenyak nya. Toh ! Nyonya juga Tuan mereka sekarang ini sedang tidak berada di rumah, sedang nona mereka yang manja juga cerewet itu pasti nya tengah bermain bersama teman - teman nya .
Pukul 3 sore Mona terbangun dari tidur nya, ia terkejut sekaligus merasa menyesal karena telah ketiduran dalam keadaan baju yang belum di ganti hingga baju yang tadi nya basah kini telah semu mengering.
Namun keterkejutan nya berganti dengan perasaan senang ketika melihat ada nya makanan di atas meja di saat perut nya tengah keroncongan. Tak menunggu lama , Mona segera menyambar sebuah nampan berisi kan nasi goreng kesukaan nya yang pasti nya itu adalah buatan Julia .
Tok !
Tok !
" Nona , bibi boleh masuk ?" Tanya seseorang dari luar yang Mona hafal suara nya jika itu adalah Julia .
" Iya bi silakan masuk ". Ucap nya sedikit berteriak dengan mulut yang masih penuh dengan nasi goreng.
Krek !
Pintu terbuka menampilkan Julia dengan mangkuk di tangan nya . " Loh itu kan pasti udah dingin nona , kenapa masih di makan ?". Tanya Julia .
" Aku laper bibi , lagian sayang kan kalo masih enak terus di buang ". Ucap Mona dengan terus melahap nya .
Julia tersebut melihat Mona yang tampak menyukai masakan nya. " Ini bibi bawakan mie kuah , siapa tau butuh yang hangat - hangat". Ucap nya menyodorkan mangkuk yang berada di tangan nya .
" Tapi bi , ini ga kebanyakan? Nanti takut nya mommy marah ". Ucap Mona yang merasa cemas.
Julia mendudukkan diri nya di samping Mona , meraih kotak P3K dari atas meja . " Tenang saja , apa nona lupa hari ini nyonya sama tuan ga pulang dan itu artinya pasti nona Sally akan menginap di rumah teman nya ". Ucap nya penuh kelembutan juga kesan yang sangat perhatian, sembari membuka kotak P3K tersebut.
Meski merasa takut jika ibu nya akan marah namun demi menghormati Julia, Mona pun memakan mie kuah yang Julia bawakan. Mengingat Mona hanya di perbolehkan makan sehari hanya 2 kali . Pagi tadi tentu nya ia sudah makan namun makanan yang ia makan adalah sisa an dari Sally ketika makanan yang di hidangkan untuk Kakak nya tidak habis semua.
" Ini di minum , setelah itu bibi bantu obati luka kamu ". Ucap Julia menyodorkan 1 gelas air putih.
Mona pun menerima nya , meneguk minuman tersebut hingga setengah jelas tersisa. " Bi , bagaimana dengan kucing - kucing ku ?" Tanya Mona tiba tiba.
Julia tersenyum. " Nona tenang saja tadi saya dengan beberapa pelayan yang lain sudah menguburkan kucing - kucing itu dengan layak". Balas nya memberi tahu .
Membuat Mona merasa senang juga bagaimana, ada nya orang yang masih bersikap peduli pada nya , meski Mona bukan lah siapa - siapa bagi mereka .
" Setelah ini aku harus bekerja bi, aku takut jika telat lagi seperti kemarin".
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments