Tumbuh Rasa Penasaran??.

" Gimana hari ini kerja nya non ?". Tanya Julia di saat wanita itu mengantar nampan berisi makanan ketika tahu Mona baru saja pulang.

Mona menghela napas panjang nya . " Aku di pecat lagi bik ". Adu nya , tak sengaja kembali menetes kan air mata nya.

Julia meletakkan nampan di atas nakas , menduduk kan diri nya di samping Mona yang merebahkan tubuh nya tengkurap.

" Sabar non , ujian dari tuhan memang ga ada habis nya , dan pasti nya di balik ujian itu semua pasti ada hikmah nya kan ".

Masih dalam keadaan tengkurap, Mona pun menoleh. " Tapi aku takut kalo ibu bakal marah , dan ayah pasti bakal hukum aku lagi ". Keluh nya berterus terang .

" Non kenapa sih kok ga mau lawan mereka ? Mereka itu udah berlebihan loh ".  Tanya Julia yang merasa Mona terlalu diam ketika di tindas.

Tiba - tiba Mona bangkit dari tempat tidur nya , mendudukkan diri nya di dekat Julia .

" Bik aku tadi di ajak kenalan sama cowok ". Ucap Mona memberi tahu . Juga berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan yang menurut nya sensitif untuk di bahas.

Julia yang mendengar, spontan menutup mulut nya . " Non Mona serius ? Ya bagus lah kalo begitu ".

Mona meraih bantal milik nya , meletakkan nya di dalam pangkuan nya . " Tapi bik, aku malah takut kalo ternyata itu cowok ga baik ".

" Emang kapan dan gimana kok bisa ketemu cowok itu? Terus nama nya siapa ?". Tanya Julia bertubi - tubi .

" Aku lupa nama nya bik , tapi dia pesenin aku taksi jadi aku tadi pulang nya ga naik angkot ". Ucap Mona lantas menceritakan awal pertemuan diri nya dengan Aiden .

Tak hanya itu Mona juga menceritakan kejadian di saat ia di pecat dan susah nya mencari pekerjaan, hingga ia pulang malam .

Julia menggeser duduk nya hingga berhadapan langsung dengan Mona. " Seperti kata saya biasa nya non , ujian non Mona memang berat tapi percayalah  di kemudian hari entah itu kapan yang pasti ada sesuatu yang membuat nona merasa beruntung di dalam kehidupan ini ". Tangan Julia terulur menyentuh pundak Mona. " Sekarang Non Mona makan ya , makanan nya pasti sudah dingin dan nanti kalo ada apa - apa langsung cerita ke saya aja , cari saya . Saya ada untuk nona ".

Mona terdiam beberapa saat, sebelum akhir nya memeluk Julia erat. Bagi nya Julia bagaikan ibu peri yang pernah ia baca di setiap buku dongeng milik Sally—kakak nya yang selalu akan  di buang jika sudah merasa bosan.

Jujur saja ia tak tahu bagaimana  divisi kebahagiaan memiliki seorang ibu juga ayah yang penyayang untuk nya dan justru malah sebalik nya yang terjadi pada diri nya.

Mona yang tak tau apa - apa terkadang merasa sedih karena diri nya harus kehilangan ke dua orang tua  juga keluarga nya , terkadang ia berfikir ' apakah keluarga nya memang sengaja membuang diri nya ? Hingga datang lah Kafeel juga Alzena yang mengadopsi nya ? .

Tapi jika memang orang tua angkat nya berniat baik untuk mengadopsi nya , mengapa semakin diri nya tumbuh menjadi dewasa , semakin tak tertahankan hukuman yang di berikan pada nya meski itu hanya karena masalah kecil.

Bahkan di saat Sally yang berbuat salah namun diri nya yang di kambing hitam kan oleh kakak nya itu .

Julia melepaskan pelukan mereka , mengusap air mata nya . Kembali mengulas senyum terbaik nya pada Mona.  " Sekarang Nona harus makan , pasti udah laper kan ?". Tangan Julia meraih nampan yang terletak di atas nakas, memberi kan nya pada Mona .

" Makasih ya bi , bibi udah baik banget sama aku ". Ucap Mona menerima nampan berisi makanan di tangan nya .

Julia mengangguk, masih dengan senyuman di wajah nya . " Saya permisi sebentar ya , masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan". Ucap nya pamit beranjak dari duduk nya sebelum akhir melangkah pergi setelah menutup pintu kamar Mona .

**

" Bro, lo serius ini ? Mau langsung nemuin cewek tadi ?". Tanya Aiden memastikan dengan apa yang baru saja ia dengar dari Gio .

" Lo pikir? kapan gw pernah main - main sama omongan sendiri ".

" Tapi kan besok kita sibuk banget , ada urusan sama anak mapala juga , sore nya urusan kantor". Balas Aiden mengingat, Sembari meraih satu kotak rokok yang batang nya tinggal beberapa biji itu . " Mau ?" Tanya nya menawarkan 1 batang pada Gio.

Gio tak menjawab, namun tangan menerima uluran dari Aiden lantas memantik kan korek api pada ujung batang .

" Gw ga ikut kumpul sama anak mapala dulu  ". Ucap Gio setelah menghisap rokok milik nya.

Aiden yang sebelum nya tengah menghisap rokok nya dalam - dalam itu pun , segera menarik nya setelah mendengar jawaban dari Gio. " Lo serius , bukan nya lo suka banget ? Lagian bro bentar lagi kita ujian loh ".  Ucap Aiden kembali mengingat kan .

Gio yang pada awal nya duduk di sebuah sofa di dalam ruang kerja nya itu pun , beranjak dan beralih menuju balkon yang terletak di belakang meja kerja nya dengan sebuah kaca transparan sebagai pembatas .

Aiden pun tentu nya mengikuti Gio dari belakang dengan membawa beberapa cemilan di tangan nya , dan meletakan nya di meja yang tak jauh letak nya dari pintu masuk balkon .

" Gw mau samperin cewek itu dan tawarin dia pekerjaan ". Ucap Gio tiba - tiba .

Aiden pun kini ikut berdiri di samping Gio yang tengah berdiri pada pinggiran balkon yang menghadap ke arah taman rumah milik mendiang ibu nya yang selalu di jaga dengan baik oleh adik Gio—Amora.

" Langsung gercep deh bau - bau nya ". Sindir Aiden, menyesap rokok yang telah tinggal separuh itu .

Gio melirik Aiden . " Jangan ngerokok di sini ". Tegur nya .

Tentu Aiden menghentikan aktivitas nya . " Lah ? Kenapa biasa nya juga gw bebas ngerokok di sini ".

" Amora ga ngizinin ngerokok di dekat taman nyokap".

" Oh oke deh ". Tanpa berfikir panjang, Aiden mematikan rokok milik nya dan lantas membuang nya di tempat sampah. " Bro, kan lo suka nih sama cewek tadi , kalo jadian traktir gw dong harus nya ". Ucap Aiden pada Gio yang kini melangkah menuju sofa .

" Tiap hari kalo lo lagi bareng sama gw , siapa yang bayarin?".

Aiden tertawa di buat nya ." Duit lo lebih banyak dari gw ".

" Dasar ".

" Gw bangga sih punya teman kaya lo , di usia yang masih muda tapi lo udah bisa bikin perusahaan anakan  di Jerman , kalo gw sih masih pengen seneng - seneng sambil kerja dengan belajar dari lo ".

" Maka nya kalo lo sampe telat gw ga akan pikir panjang buat pecat lo saat itu juga ". Ucap Gio mengancam.

Tentu nya itu hanya bercanda, Aiden tau itu , meski terkesan cuek namun Gio tipikal orang yang sangat perhatian.

" Buset ! Tega bener deh lo sama sahabat sendiri, lagian mana pernah sih gw telat ".

" Tadi lo bilang seneng - seneng , biasa aja kan lo main - main sama pekerjaan yang gw kasih ke lo ".

" Itu beda lagi bro ". Ucap Aiden ikut duduk .

Gio mengambil botol minum yang terletak di hadapan nya itu . Meminum nya sedikit sebelum akhir nya meletakkan kembali di atas meja . " Gw penasaran banget sama Mona".

" Uhuk !". Aiden tersedak minuman nya setelah mendengar apa yang Gio katakan . " Ini lo seriusan ? sumpah ya gw sebagai sahabat lo dari dulu masih benar - benar ga percaya gitu ".

" Dasar lo brengsek ". Umpat Gio . " Gw ngerasa kaya pernah ketemu cewe itu tapi gw ga inget kejadian nya ".

" Muka dia pasaran kali ". Celetuk Aiden asal .

" Gw harus suruh Brian buat cari tau tentang cewek itu ".

Aiden memasukkan satu kentang goreng ke dalam mulut nya ." Kenapa ga nyuruh gw aja sih ".

" Kalo sama lo butuh waktu bertahun - tahun buat dapet informasi yang jelas ".

" Parah lo ".

" Gw pikir kehidupan Mona terlihat rumit, jadi Brian lebih cocok dengan tugas ini  ".

" Eh iya , lo inget kan ? Waktu gw ajak kenalan dia kaya gugup banget apalagi waktu gw bilang " boleh gabung " , dia kaku dan bingung banget coy ". Ucap Aiden kembali mengingat.

" Itu yang bikin gw merasa jika dia itu cewek unik dan beda dari yang lain ". Balas Gio menyandar kan punggung nya pada sandaran sofa.

" Kaya belum pernah kenalan sama cowok gitu kan ".

Ddrrtt..

Gio menatap layar ponsel nya di atas meja , adik nya itu baru saja menghubungi nya .

" Lo diam jangan cerita ke Amora soal yang kita bahas ". Ucap Gio memperingati , meraih ponsel nya , menggeser layar lantas menerima panggilan.

" Kenapa dek ?". Tanya Gio pada Amora yang berada di seberang sana.

Aiden menghela napas berat. " Giliran nongkrong bawaan nya wibawa banget, berkharismatik nya keluar . Kalo sama adek nya , ngomong dingin aja kagak ".

Gio tak mempedulikan apa yang di katakan Aiden , namun setelah selesai dengan panggilan adik nya . Gio lantas menelpon Brian .

***

Terpopuler

Comments

Gatita✨♥️😺

Gatita✨♥️😺

Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️

2024-01-28

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Benci ?.
3 Penculikan.
4 Derita.
5 Terluka.
6 Di pecat.
7 Merenung.
8 Tumbuh Rasa Penasaran??.
9 Basket.
10 Tentang dia .
11 Tercebur ke dalam kolam.
12 Mengetahui kenyataan yang tak terduga.
13 Bandar udara internasional John F. Kennedy.
14 Tanda tangan kontrak.
15 Cerita masa lalu?.
16 Kalung berbentuk bulan sabit.
17 Mata - mata .
18 Berondong nya nyonya.
19 “Aku harus gimana Gio ?”
20 Harga diri.
21 Rahasia?
22 BAB 22 Rem*s*n.
23 Jangan di baca ya:)
24 Perpustakaan.
25 Bersikap egois demi mendapatkan cinta?!.
26 Mansion
27 Makan siang
28 MENGINAP?!
29 Bimbang
30 " Ga romantis ".
31 Kisah sedih
32 RESMI PACARAN??.
33 Perlakukan Kasar.
34 Tamparan keras.
35 Janji pertemuan Alessandro dengan Alvaro.
36 KABUR DARI RUMAH ??.
37 Kecupan singkat.
38 Kubu yang kuat.
39 Pertama kali ciuman?!
40 Untuk jadi selamanya.
41 Damn morning!!
42 GUDANG PENGAP.
43 Sweety ??
44 Keluarga palsu .
45 BLACK CARD
46 Lembut tapi menuntut?!
47 Bocah baru kemarin sore ?!.
48 Singa?!
49 Hampir saja.
50 Kecupan singkat.
51 ROKOK...
52 KUE CANTIK..
53 PESAWAT PRIBADI.
54 Secara paksa??!
55 Rencana ?.
56 DADA SESAK.
57 RUMAH SAKIT.
58 " Ga secantik kamu ".
59 BIMBANG?!.
60 Informasi
61 KADO BESAR?!
62 Cerita?
63 Mengulang
64 Tangguh bukan berarti tidak rapuh.
65 MAINAN
66 Pengejaran.
67 Kantor polisi
68 Hukuman
69 Kamar?!
70 Edwin
71 Sally
72 Satu bulan kemudian.
73 Merias wajah nya
74 Di temui pria asing di club?
75 Makan malam ?!
76 Di bawa secara paksa.
77 Perasaan Jacob?!.
78 Rasa kesal Gio.
79 Melayani Gairah Jacob?!.
80 Sebuah Villa.
81 Acara ?!
82 Lamaran
83 Model dadakan
84 Tanda tanya
85 Menginap di Villa
86 Makan malam
87 Mona pergi ke pasar.
88 Izin keluar.
89 Ciuman
90 Tanggung jawab?!
91 Beruntung tak terfikir untuk mencelakai gadis itu.
92 Makan malam
93 Ditinggal pergi
94 Permainan di atas tempat tidur
95 Wanita
96 Pertemuan
97 Kesal
98 Bermain
99 Kekhawatiran
100 Masih menunggu untuk bertanya
101 Makan siang.
102 Dia lagi ?.
103 Khawatir
104 Penjelasan
105 Rencana
106 Rencana 2
107 Kediaman Mona
108 Foto berduaan
109 Tiba - tiba datang?!
110 Kalut
111 BERITA TV
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Benci ?.
3
Penculikan.
4
Derita.
5
Terluka.
6
Di pecat.
7
Merenung.
8
Tumbuh Rasa Penasaran??.
9
Basket.
10
Tentang dia .
11
Tercebur ke dalam kolam.
12
Mengetahui kenyataan yang tak terduga.
13
Bandar udara internasional John F. Kennedy.
14
Tanda tangan kontrak.
15
Cerita masa lalu?.
16
Kalung berbentuk bulan sabit.
17
Mata - mata .
18
Berondong nya nyonya.
19
“Aku harus gimana Gio ?”
20
Harga diri.
21
Rahasia?
22
BAB 22 Rem*s*n.
23
Jangan di baca ya:)
24
Perpustakaan.
25
Bersikap egois demi mendapatkan cinta?!.
26
Mansion
27
Makan siang
28
MENGINAP?!
29
Bimbang
30
" Ga romantis ".
31
Kisah sedih
32
RESMI PACARAN??.
33
Perlakukan Kasar.
34
Tamparan keras.
35
Janji pertemuan Alessandro dengan Alvaro.
36
KABUR DARI RUMAH ??.
37
Kecupan singkat.
38
Kubu yang kuat.
39
Pertama kali ciuman?!
40
Untuk jadi selamanya.
41
Damn morning!!
42
GUDANG PENGAP.
43
Sweety ??
44
Keluarga palsu .
45
BLACK CARD
46
Lembut tapi menuntut?!
47
Bocah baru kemarin sore ?!.
48
Singa?!
49
Hampir saja.
50
Kecupan singkat.
51
ROKOK...
52
KUE CANTIK..
53
PESAWAT PRIBADI.
54
Secara paksa??!
55
Rencana ?.
56
DADA SESAK.
57
RUMAH SAKIT.
58
" Ga secantik kamu ".
59
BIMBANG?!.
60
Informasi
61
KADO BESAR?!
62
Cerita?
63
Mengulang
64
Tangguh bukan berarti tidak rapuh.
65
MAINAN
66
Pengejaran.
67
Kantor polisi
68
Hukuman
69
Kamar?!
70
Edwin
71
Sally
72
Satu bulan kemudian.
73
Merias wajah nya
74
Di temui pria asing di club?
75
Makan malam ?!
76
Di bawa secara paksa.
77
Perasaan Jacob?!.
78
Rasa kesal Gio.
79
Melayani Gairah Jacob?!.
80
Sebuah Villa.
81
Acara ?!
82
Lamaran
83
Model dadakan
84
Tanda tanya
85
Menginap di Villa
86
Makan malam
87
Mona pergi ke pasar.
88
Izin keluar.
89
Ciuman
90
Tanggung jawab?!
91
Beruntung tak terfikir untuk mencelakai gadis itu.
92
Makan malam
93
Ditinggal pergi
94
Permainan di atas tempat tidur
95
Wanita
96
Pertemuan
97
Kesal
98
Bermain
99
Kekhawatiran
100
Masih menunggu untuk bertanya
101
Makan siang.
102
Dia lagi ?.
103
Khawatir
104
Penjelasan
105
Rencana
106
Rencana 2
107
Kediaman Mona
108
Foto berduaan
109
Tiba - tiba datang?!
110
Kalut
111
BERITA TV

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!