" maaf banget mon , Lo kan tau gw harus kerja sore ini ". Balas Linda memasang raut wajah bersalah nya.
Mona menggaruk tengkuk nya yang tak gatal . " Ah iya , maaf aku lupa ".
Linda mengerucut kan bibir nya. Memegang tangan Mona dengan kedua tangan nya . " Kak Gio orang nya baik kok , cuma jarang ngomong dan muka nya keliatan cuek aja kata orang - orang dan lo tau sendiri kan dia pengen ketemu sama lo, have fun ya nanti ga usah takut". Ucap Linda, yang sebenarnya merasa bersalah karena harus meninggalkan Mona sendirian bertemu dengan Gio yang dia tau pasti akan ada banyak orang yang tidak menyukai pertemuan mereka.
Mona menarik sudut bibir nya , tersenyum manis ke arah Linda . " Kamu tenang aja, aku juga ga takut sekali pun ada yang ga suka ". Ucap Mona menyakinkan sahabat nya itu jika diri nya akan baik - baik saja .
Ke dua nya pun berpelukan lantas mengucap kan salam perpisahan. Linda pamit pulang untuk segera bersiap untuk bekerja.
Sedangkan Mona bergegas menuju taman kampus yang menjadi tempat favorit di universitas ini .
Suasana sekitar tentu nya sudah mulai terasa sepi, mengingat beberapa jam yang lalu banyak kelas yang telah berakhir, mungkin hanya ada satu atau dua orang yang berlalu lalang dengan kepentingan mereka masing - masing .
Tampak jenuh menunggu di sebuah kursi kayu di dekat pohon, Mona pun mengayunkan langkah nya menuju ke sebuah kolam ikan yang tak jauh dari tempat nya duduk menunggu tadi .
Gadis itu merasa bahagia dapat bermain bersama ikan - ikan yang berenang ke sana kemari dengan bebas nya , hingga ia tak sengaja menetas air mata nya mengingat ke lima kucing yang telah ia rawat kini hanya tinggal kenangan.
Hingga tak lama kemudian, Mona merasakan jika ada seseorang yang menepuk pundak nya dari belakang. Ia pun menoleh merasa was - was ketika tau siapa yang menepuk pundak nya .
" Kenapa kaget ?". Kate bertanya sinis dengan senyum miring nya .
Sally menaikkan ke dua alis nya ke atas . " Udah berani bikin masalah ?".
Mona mendongak dengan penuh rasa takut. " Apa yang kakak maksud ?".
Sally maju selangkah lebih dekat, melipat ke dua tangan nya di dada. " Lo pake apa sampe Gio nyamperin lo ?"
" Aku ga pake apa - apa kak ". Balas Mona dengan suara gemetaran.
" Langsung aja sal ". Timpal Kate yang merasa jenuh.
Sally mendorong Mona Pelan , hingga gadis itu mundur satu langkah dan hampir terjatuh ke kolam. " Hari ini gw lagi baik sama lo , tapi inget satu hal , kalo sampe gw tau Lo deketin Gio ". Jeda Sally sedikit mencondong kan tubuh nya ke depan. " maka lo akan habis sama kita ". Ancam Sally .
Namun tanpa Mona sadari , Sally tiba - tiba saja mendorong kuat tubuh nya hingga terjatuh tepat masuk ke dalam kolam berserta tas juga buku yang ia pinjam dari perpustakaan.
" Hahaha rasain lo ". Tawa ke dua nya merasa puas.
Berbeda dengan Mona yang sama sekali tidak bisa berenang, namun tengah berupaya untuk menyelamatkan diri nya dari dalam kolam dengan satu tangan yang masih setia memegangi buku yang ia pinjam, sangat sulit tapi Mona tetap berupaya sebisa mungkin.
" Kak tolong aku ga bisa berenang". Pinta Mona memelas.
" Enak aja , bye kita mau pulang". Ucap Kate mengajak Sally yang tersenyum penuh kemenangan.
BYUURR...
Sally juga Kate berbalik badan ketika mendengar sesuatu dari kolam . Ke dua terkejut tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Gio—lelaki itu tiba - tiba saja menceburkan diri nya ke kolam guna menyelamatkan Mona .
" Sal kita harus kabur sekarang". Ajak Kate, membuyar kan lamunan Sally.
" Ayo ". Sally segera menarik tangan Kate bergegas pergi dari tempat kejadian. Tak ingin jika Gio meluapkan amarah nya pada mereka .
" Lo baik - baik aja kan ?". Tanya Gio setelah berhasil membawa Mona menuju ke tepian kolam.
Mona mengatur napas nya perlahan, mendongak menatap sayu ke arah Gio. " Aku baik - baik aja kak , makasih ya udah nolongin aku ". Balas Mona dengan nafas nya yang masih terengah - engah.
Tanpa Mona sadari , diri nya saat ini tengah memuji ketampanan Gio dari dekat. Kulit putih dengan percikan air yang belum mengering, menambah kesan tersendiri bagi nya .
Menyadari jika tengah di perhatikan, Gio pun memilih untuk segera bangkit berdiri dan mengulurkan tangan nya , membantu Mona untuk berdiri.
" Ikut gw ". Ajak Gio tanpa sungkan.
" Kemana ?".
Tanpa membalas pertanyaan yang Mona lontarkan, Gio menarik tangan gadis itu menuju parkiran khusus mobil. Di sana terlihat Aiden yang tengah menunggu kehadiran nya , bersandar di dekat pintu mobil dengan tangan yang sibuk bermain ponsel.
" Bro , kok bisa lo sampe basah kaya gini ?". Tanya Aiden yang menyadari kehadiran Gio.
" Pulang ke rumah sekarang". Titah Gio membukakan pintu untuk Mona .
" Aku ga mau , kalian mau culik aku ya ?". Tanya Mona melepaskan tangan nya dari cekalan tangan kekar Gio .
Lelaki itu mendengus menatap tajam kearah Mona , tanpa persetujuan , Gio menggendong tubuh mungil Mona ala bridal style lantas mendudukkan nya di kursi mobil dan dengan segera menutup pintu mobil .
Aiden tentu saja sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil, mengingat diri nya yang akan mengemudi.
Gio memutari mobil dan duduk bersebelahan dengan Mona , lebih tepat nya di jok ke dua.
Di dalam mobil Mona tampak hanya bisa terdiam, memeluk buku juga tas nya masih dengan air yang menetas.
Bola mata Gio melirik sekilas, menghela napas lantas meraih tas besar milik nya yang berada di belakang.
" Ini ada jaket , bisa lo pake ". Ucap nya mengulur kan jaket tersebut tepat di depan Mona yang setengah menunduk.
" Ga perlu , makasih ". Mona menoleh menatap Gio." Kita mau kemana ?". Tanya nya lirih , merasa sedikit takut kerena ia tak mengenal Gio.
" Gw tadi tanya kalian kenapa kok bisa basah gini?" Sebelum Gio menjawab Aiden justru malah menyela pembicaraan mereka.
Mendengar itu pun Gio memfokuskan pandangan nya pada Mona . " Lo kenapa ga ngelawan?" Tanya nya .
" Ga apa - apa ". Balas Mona singkat. Berharap kedua lelaki tidak akan bertanya lagi mengenai diri nya yang terjatuh sebab Sally yang selalu ingin melihat nya menderita.
Gio menghela napas panjang nya. Bergerak memakaikan jaket yang masih ada pada nya , ke tubuh Mona. " Tas nya taruh bawah aja , nanti ada orang yang beresin dan soal buku yang lo pinjam gw yang bakal ganti ".
Mona menggeleng kan kepala nya . " Ga usah nanti biar aku aja yang bayar denda nya , ini salah ku ".
" Ga usah bawel ". Ucap Gio membantu Mona memakai jaket dengan benar. " Soal mereka yang jahilin lo, gw minta maaf mungkin karena gw tadi nyamperin lo jadi mereka bersikap semena - mena ".
Aiden yang tadi nya bersenandung kecil juga memfokuskan diri nya pada jalanan tertegun mendengar apa yang baru saja masuk ke dalam telinga nya . Gio berkata sepanjang ini di depan perempuan? Itu sangat jarang , bahkan hampir tidak pernah. Apakah Gio mulai menyukai Mona ?.
Ddrrttt..
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments