Benci ?.

" Tentu saja aku membenci nya ". Ucap Kafeel beranjak dari duduk nya , melangkah kan kaki nya untuk duduk di dekat istri nya . " Aku mohon bantu mu sayang". Ucap nya lagi menggenggam kedua tangan Alzena.

Alzena pun mengernyit kan dahi nya bingung . " Kau ingin aku membantu mu ? Ini sangat jarang terjadi sayang , ada apa hm ?". Tanya nya

" Kemari aku akan membisikkan sesuatu kepada mu sayang ". Ucap kafeel mendekat pada telinga sang istri.

Dan tentu Alzena pun dengan segera mendekat kan telinga nya itu pada sang suami, agar bisa mendengar dengan jelas apa yang akan suami nya rencana saat ini .

Beberapa Saat kemudian..

" Kau serius sayang ?". Tanya Alzena terbelalak, mendengar rencana yang di ucap kan oleh sang suami nya .

" Ya , mengapa tidak , aku harus membuat nya merasa kehilangan juga , seperti aku yang kehilangan pelanggan ku karena dia ". Jawab kafeel dengan mantap nya .

" Baik lah aku akan membantu mu sebisa ku ". Alzena mengangguk perlahan. Sejujurnya ia masih ragu melakukan ini semua . Karena diri nya yang telah lama tidak melakukan hal jahat setelah ayah nya meminta diri nya untuk berubah sebelum ayah nya meninggal dunia.

*

Tok!

Tok !

Tok !

Mendengar bunyi ketukan pintu dari luar ruangan , Alessandro pun beranjak dari duduk nya , melangkah menuju pintu, berniat akan membuka pintu tersebut.

Klek !

Terlihat seorang perawat datang mendorong food trolley yang berisikan makanan sehat untuk Arisha tentu nya .

" Maaf tuan , ini waktu nya makan ". Ucap perawat tersebut tak berani hanya sekedar menatap Alessandro .

" Biar aku saja yang membawa nya masuk , kau pergilah". Titah Alesandro dan hanya menerima anggukan dari perawat tersebut , tanda menyetujui perintah nya .

Pria itu kembali menutup pintu setelah food trolley masuk ke dalam ruangan.

Allesandro mendorong food trolley tersebut berjalan mendekat pada brangkar sang istri. " Waktu nya makan sayang " .

" Emang harus makan sup hambar itu ? ". Tanya Arisha dengan tatapan tak suka pada hidangan rumah sakit itu .

" Memang Kenapa hm ? , Kamu butuh makanan bergizi untuk pemulihan mu sayang ". Bujuk Alessandro mendekat.

Beruntung Bayi Mona mirabelle di letak kan di tempat khusus bayi , jadi mereka tidak perlu takut akan menggangu waktu tidur sang bayi .

" Tapi Al, aku ingin makanan yang lain ". Rengek Arisha seraya memohon.

Cup

Alesandro mencium puncak kepala istri nya dengan penuh kasih sayang. " Makan lah sedikit saja untuk baby , sayang ". Bujuk Alessandro lagi , lantas bergerak membantu sang istri untuk duduk dan menekan naik tombol brankar di bagian kepala, agar Arisha dapat bersandar dengan nyaman.

Alessandro duduk di tepi brankar , menyodorkan segelas air putih , lebih tepatnya membantu istri nya minum .

Arisha mengerucut kan bibir nya sebal , menghela napas panjang sembari menatap berbagai hidangan di troli dengan tanpa minat .

" Aku suapin ya ?".

" Aku lagi ga mau makan, sayang ".

Alessandro mengambil salah satu piring di sana . " Makan dulu ".

" Aku ga ada selera makan , sayang ". Kekeh nya menolak.

" Kalok makan nya abis , aku beliin es krim strawberry kesukaan kamu itu mau ?".

" Ga mau , aku lagi ga nafsu makan apapun ".

" Harus tetep makan , sayang . Ingat Mona dia lagi butuh asi kamu ".

Arisha tersadar, ia melakukan kesalahan. Entah mengapa ia justru bertingkah layak nya seorang anak kecil. Padahal ia baru saja melahirkan, pasti baby nya membutuhkan asi dari ibu yang sehat. " Iya sayang, maaf ".

" Udah ga apa apa". Alessandro pun menyodorkan satu suapan ke arah Arisha.

*

" Gimana sayang , kau sudah memberi Obat di makanan itu ?". Tanya Alzena pada suami nya yang tengah menyamar layak nya seorang koki di rumah sakit tersebut.

Dengan bangga nya , kafeel tersenyum pada Sang istri. " Aku sudah meletakkan nya , dan tentunya sebelum itu aku telah merusak CCTV yang mengarah pada ku ".

" Bagus , sayang. Kau sangat jenius ". Ucap Alzena berhamburan ke dalam pelukan kafeel.

" Terimakasih telah membantu ku , sayang". Kafeel menunduk guna menatap wajah cantik istri nya .

" Ya , apapun itu , sayang". Alzena mendongak ke atas dan bertatapan langsung dengan suami nya.

Ddrrttt..

Alzena melepaskan pelukan nya , lantas merogoh kemeja putih panjang nya , ( baju khas untuk para dokter ). Guna mengambil ponsel nya yang tengah berdering.

Layar nya menyala dan tertera nama , Aline yang merupakan pengasuh bagi putri Alzena yang telah beranjak usia 4 tahun. Ia segera mengangkat panggilan tersebut tak lupa menekan tombol loud speaker aktif , agar suami nya juga dapat mendengar kan .

» " Hy , mommy ?". Sapa suara anak perempuan yang terdengar sangat menggemaskan.

« " Hy , sayang . Bagaimana kabar mu hm ?". Tanya Alzena yang sudah sangat merindukan putri nya itu .

» " aku baik - baik saja mom , tapi aku lindu dengan mom end dad ". Balas Sally yang merupakan anak tunggal dari pasangan kafeel dan juga Alzena yang tinggal di Indonesia bersama dengan para pelayan yang memang di pekerjaan di rumah nya.

« " mommy dan Daddy akan segera pulang sayang , kamu yang sabar yah di sana dan jangan nakal - nakal nurut apa kata sus nya ". Balas kafeel.

» " hah ? Daddy juga belsama mom ? Kalian sekalang ada di mana ?". Tanya Sally yang memang sedang aktif - aktif bertanya banyak hal .

« " nanti Daddy kasih tau , sekarang hp nya kasih ke sus nya dulu ". Pinta kafeel dengan lembut.

Sally mengerucut kan bibir nya sebal , mesti kafeel dan Alzena tidak mengetahui nya . Padahal Sally tengah merindukan ke dua orang tua nya yang terlalu sibuk di negeri orang itu.

« " Hallo tuan dan nyonya". Sapa Maria yang memang sedari tadi berada di samping Sally.

» " Maria ada perintah untuk mu , beri tahu semua pelayan untuk menyiapkan kamar saya dan satu kamar bersih untuk bayi ". Perintah kafeel.

Dalam benak nya , tentu saja pikiran Maria penuh dengan pertanyaan, jika tuan nya menyuruh untuk membersihkan kamar berarti tuan dan nyonya nya akan pulang, tapi untuk menyiapkan kamar bayi? . Apakah ke-dua nya telah mempunyai momongan baru ?. Yang mana itu artinya Sally mempunyai adik baru lagi , benar kah ini ?.

« " Maria kenapa kamu diam saja ?". Tanya Alzena.

». " Ah , iya maaf nyonya , saya akan menyampaikan pesan anda kepada kepala pelayan segera". Balas Maria yang tersadar dari lamunannya.

« " Oke , lalu bagaimana dengan program sekolah untuk putri saya ? ". Tanya Alzena penasaran.

« " Syukur, semua lancar nyonya, besok nona Sally sudah bisa mulai memasuki masa Playground nya ". Balas Maria.

Alzena mengangguk kan kepalanya, meski Maria tidak mengetahui hal itu . " Kau temani dia , dan turuti semua yang ia mau , katakan pada ku atau suami ku jika putri ku memerlukan dana . Dan ingat aku selalu mengawasi, jika kau tidak jujur, Kematian lah yang akan menanti mu ". Balas Alzena mengancam.

Alzena memang sudah terbiasa mengancam seluruh para pelayan nya . Maria Bahkan sudah tidak merasa asing lagi , ia sudah sering mendengar seorang karyawan yang mati karena bius yang Alzena suntik kan. Namun entahlah , kejahatan nya tak pernah tercium polisi sama sekali. Dan hal itu lah yang membuat nyali Maria ciut jika akan bertindak korup dengan uang yang Alzena transfer untuk Sally.

Alzena dan kafeel juga tidak sembarang dalam memperkerjakan orang di rumahnya.

Mengingat kafeel adalah pebisnis nomor 1 di dalam dunia gelap, maka ia tidak bisa mempercayai orang dengan begitu mudah . Bisa saja seseorang masuk ke dalam kehidupan nya , menyamar sebagai pelayan untuk mencari bukti tentang kejahatan kafeel juga Alzena selama ini bukan ?.

« " baik nyonya, saya mengerti". Balas Maria merasa ketakutan tentu nya.

Klik! Sambungan di putus begitu saja oleh Alzena.

" Bagaimana sayang ? ". Tanya Alzena pada kafeel yang tengah duduk dengan fokus nya yang tertuju pada sebuah laptop yang sedang menunjukkan rekaman CCTV di ruangan tempat Arisha dan Alesandro berada .

" Belum ada tanda - tanda sayang ". Balas kafeel, dengan mata yang tetap menatap layar laptop nya .

Ddrrttt

Ponsel Alesandro berdering , tangan kekar pria itu terulur meraih ponsel nya , menatap layar yang menampilkan kan nama Eduardo di sana .

Ibu jari Alesandro bergerak menerima panggilan nya , menempel benda pipih itu kesamping telinga nya namun sebelum itu ia berpamitan pada sang istri untuk mengobrol di luar ruangan karena takut mengganggu waktu tidur bayi Mona kecil.

" Iya , sayang , aku akan menghabis makanan ini untuk Mona ". Ucap Mona menatap mangkuk sup yang berada di atas meja makan lipat kecil di hadapan nya.

CUP

Alessandro mengecup puncak kepala wanitanya. " Pintar, aku hanya akan berbicara dengan Eduardo sebentar saja sayang ". Pamit nya lantas pergi meninggalkan sang istri.

Arisha mulai menyuap kan sup nya tersebut, padahal ia ingin Alessandro menyuapi nya . Namun mau bagaimana lagi.

Karena jika Eduardo menelpon di saat Alessandro melarangnya, berarti ada sesuatu yang tidak beres dan yang harus Eduardo lapor kan pada Alessandro.

Tak berselang lama kemudian, Alessandro masuk ke dalam ruangan Arisha dengan tatapan tajam juga mengintimidasi, rahang nya terlihat tegas . Arisha dapat menilai bahwa seperti nya suami nya tengah dalam keadaan marah saat ini .

" Sayang ". Panggil Alessandro berjalan menghampiri brankar sang istri, ucapan nya pun terdengar rendah dan terkesan lembut. Meski pria itu dalam keadaan marah , ia sama sekali tidak pernah meluap kan nya pada Arisha. Itu lah mengapa Arisha sangat mencintai suaminya itu .

" Ada apa, hm ?". Tanya Arisha mendongak kan kepala nya menatap Alessandro yang tengah berdiri di hadapan nya .

Alessandro menunjukkan raut wajah teduh nya . " Maaf sayang , tapi aku harus pergi sebentar karena ada urusan yang sangat mendesak , dan tentu nya hal itu tidak bisa ku alih kan pada Eduardo".

Arisha tersenyum dan mengangguk. " Pergi lah sayang, aku tau kamu pasti tidak ingin pergi untuk sekarang ini, tapi jika ada hal lain jangan lupa kabari aku , oke ?".

Alessandro tersenyum, tatapan nya begitu teduh, menatap sang istri. " Terimakasih sayang , kamu sudah memberikan ku izin untuk pergi, maaf sekali lagi ".

CUP.

Alessandro mengecup puncak kepala istrinya sedikit lebih lama. " Aku akan segera kembali sayang, ini tidak akan lama ". Ucap Alessandro berbalik menuju tempat tidur bayi Mona yang masih nyaman dengan tidur nya . " Daddy pamit sebentar ya , baby . Ini tidak akan lama , Dady janji ".

Lalu , menoleh pada Arisha. " Aku berangkat sayang ". Ucap nya, lantas melenggang pergi meninggalkan ruangan Arisha.

Tak berselang lama setelah kepergian Alessandro, Arisha merasa kepala nya sangat pusing, bahkan badan juga terasa lemas, pandangan kabur dan buram semuanya terlihat tak jelas beberapa detik kemudian Arisha tak sadar diri , dia pingsan tak sadar kan diri .

Sedangkan itu di ruangan yang berbeda, gelak tawa memenuhi seisi ruangan. Ya— Alzena dan kafeel merasa rencana mereka tahap ke dua sudah berhasil terlaksana. Kini tinggal tahap terakhir yaitu tahap ke 3 juga ke 4.

" Kau sudah siap sayang ?". Tanya kafeel yang tengah sibuk memakai penutup muka nya .

" Aku sangat siap sayang ". Balas Alzena.

" Jangan buang waktu lagi , kita bergerak sekarang juga ". Perintah kafeel bangkit dari duduk nya dan telah mengenakan penutup muka serta memakai baju serba hitam supaya tak mudah untuk di kenali siapa pun .

" Baik sayang ". Kedua nya keluar dari dalam ruangan pribadi Alzena secara bersamaan namun keduanya berpisah di sebuah lorong.

Yang mana Kafeel juga harus pandai dalam mengendap - endap agar tak ketahuan.

***

Terpopuler

Comments

Rasyah Caca

Rasyah Caca

bagus,untuk ceritanya,

2024-02-05

0

blue lock

blue lock

Cerita ini mengajak saya untuk merenung tentang hidup. 🤔

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Benci ?.
3 Penculikan.
4 Derita.
5 Terluka.
6 Di pecat.
7 Merenung.
8 Tumbuh Rasa Penasaran??.
9 Basket.
10 Tentang dia .
11 Tercebur ke dalam kolam.
12 Mengetahui kenyataan yang tak terduga.
13 Bandar udara internasional John F. Kennedy.
14 Tanda tangan kontrak.
15 Cerita masa lalu?.
16 Kalung berbentuk bulan sabit.
17 Mata - mata .
18 Berondong nya nyonya.
19 “Aku harus gimana Gio ?”
20 Harga diri.
21 Rahasia?
22 BAB 22 Rem*s*n.
23 Jangan di baca ya:)
24 Perpustakaan.
25 Bersikap egois demi mendapatkan cinta?!.
26 Mansion
27 Makan siang
28 MENGINAP?!
29 Bimbang
30 " Ga romantis ".
31 Kisah sedih
32 RESMI PACARAN??.
33 Perlakukan Kasar.
34 Tamparan keras.
35 Janji pertemuan Alessandro dengan Alvaro.
36 KABUR DARI RUMAH ??.
37 Kecupan singkat.
38 Kubu yang kuat.
39 Pertama kali ciuman?!
40 Untuk jadi selamanya.
41 Damn morning!!
42 GUDANG PENGAP.
43 Sweety ??
44 Keluarga palsu .
45 BLACK CARD
46 Lembut tapi menuntut?!
47 Bocah baru kemarin sore ?!.
48 Singa?!
49 Hampir saja.
50 Kecupan singkat.
51 ROKOK...
52 KUE CANTIK..
53 PESAWAT PRIBADI.
54 Secara paksa??!
55 Rencana ?.
56 DADA SESAK.
57 RUMAH SAKIT.
58 " Ga secantik kamu ".
59 BIMBANG?!.
60 Informasi
61 KADO BESAR?!
62 Cerita?
63 Mengulang
64 Tangguh bukan berarti tidak rapuh.
65 MAINAN
66 Pengejaran.
67 Kantor polisi
68 Hukuman
69 Kamar?!
70 Edwin
71 Sally
72 Satu bulan kemudian.
73 Merias wajah nya
74 Di temui pria asing di club?
75 Makan malam ?!
76 Di bawa secara paksa.
77 Perasaan Jacob?!.
78 Rasa kesal Gio.
79 Melayani Gairah Jacob?!.
80 Sebuah Villa.
81 Acara ?!
82 Lamaran
83 Model dadakan
84 Tanda tanya
85 Menginap di Villa
86 Makan malam
87 Mona pergi ke pasar.
88 Izin keluar.
89 Ciuman
90 Tanggung jawab?!
91 Beruntung tak terfikir untuk mencelakai gadis itu.
92 Makan malam
93 Ditinggal pergi
94 Permainan di atas tempat tidur
95 Wanita
96 Pertemuan
97 Kesal
98 Bermain
99 Kekhawatiran
100 Masih menunggu untuk bertanya
101 Makan siang.
102 Dia lagi ?.
103 Khawatir
104 Penjelasan
105 Rencana
106 Rencana 2
107 Kediaman Mona
108 Foto berduaan
109 Tiba - tiba datang?!
110 Kalut
111 BERITA TV
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Benci ?.
3
Penculikan.
4
Derita.
5
Terluka.
6
Di pecat.
7
Merenung.
8
Tumbuh Rasa Penasaran??.
9
Basket.
10
Tentang dia .
11
Tercebur ke dalam kolam.
12
Mengetahui kenyataan yang tak terduga.
13
Bandar udara internasional John F. Kennedy.
14
Tanda tangan kontrak.
15
Cerita masa lalu?.
16
Kalung berbentuk bulan sabit.
17
Mata - mata .
18
Berondong nya nyonya.
19
“Aku harus gimana Gio ?”
20
Harga diri.
21
Rahasia?
22
BAB 22 Rem*s*n.
23
Jangan di baca ya:)
24
Perpustakaan.
25
Bersikap egois demi mendapatkan cinta?!.
26
Mansion
27
Makan siang
28
MENGINAP?!
29
Bimbang
30
" Ga romantis ".
31
Kisah sedih
32
RESMI PACARAN??.
33
Perlakukan Kasar.
34
Tamparan keras.
35
Janji pertemuan Alessandro dengan Alvaro.
36
KABUR DARI RUMAH ??.
37
Kecupan singkat.
38
Kubu yang kuat.
39
Pertama kali ciuman?!
40
Untuk jadi selamanya.
41
Damn morning!!
42
GUDANG PENGAP.
43
Sweety ??
44
Keluarga palsu .
45
BLACK CARD
46
Lembut tapi menuntut?!
47
Bocah baru kemarin sore ?!.
48
Singa?!
49
Hampir saja.
50
Kecupan singkat.
51
ROKOK...
52
KUE CANTIK..
53
PESAWAT PRIBADI.
54
Secara paksa??!
55
Rencana ?.
56
DADA SESAK.
57
RUMAH SAKIT.
58
" Ga secantik kamu ".
59
BIMBANG?!.
60
Informasi
61
KADO BESAR?!
62
Cerita?
63
Mengulang
64
Tangguh bukan berarti tidak rapuh.
65
MAINAN
66
Pengejaran.
67
Kantor polisi
68
Hukuman
69
Kamar?!
70
Edwin
71
Sally
72
Satu bulan kemudian.
73
Merias wajah nya
74
Di temui pria asing di club?
75
Makan malam ?!
76
Di bawa secara paksa.
77
Perasaan Jacob?!.
78
Rasa kesal Gio.
79
Melayani Gairah Jacob?!.
80
Sebuah Villa.
81
Acara ?!
82
Lamaran
83
Model dadakan
84
Tanda tanya
85
Menginap di Villa
86
Makan malam
87
Mona pergi ke pasar.
88
Izin keluar.
89
Ciuman
90
Tanggung jawab?!
91
Beruntung tak terfikir untuk mencelakai gadis itu.
92
Makan malam
93
Ditinggal pergi
94
Permainan di atas tempat tidur
95
Wanita
96
Pertemuan
97
Kesal
98
Bermain
99
Kekhawatiran
100
Masih menunggu untuk bertanya
101
Makan siang.
102
Dia lagi ?.
103
Khawatir
104
Penjelasan
105
Rencana
106
Rencana 2
107
Kediaman Mona
108
Foto berduaan
109
Tiba - tiba datang?!
110
Kalut
111
BERITA TV

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!