Setelah beberapa menit membaca juga memahami isi map yang telah Gio berikan pada nya . Mona merasa tertarik dengan isi kerja sama yang Gio tawar pada nya , namun ia merasa ragu dari mana Gio mengetahui hal ini , karena menurut mona hal ini hanya di ketahui oleh Professor nya.
Gadis itu keluar dari dalam kamar tamu, tentu nya dengan pakaian baru yang Yuna pilih kan untuk diri nya dengan rambut yang sengaja di biar kan tergerai begitu saja . Berjalan menuju ruang tengah yang telah Aiden tunjukkan semasa mengajak nya masuk ke dalam mansion Gio.
letak nya yang tidak terlalu jauh dari kamar tamu membuat Mona sangat mudah untuk menghafal letak ruang tengah berada .
" Kakak serius kan ? Ga bercanda?". Tanya Amora yang duduk di samping Gio .
Lelaki itu yang tengah memeriksa saham nya melalui iPad pun menoleh ke arah Amora . " Pernah kakak bohong ?".
" Permisi". Ucap Mona lirih, tak berniat menganggu momen mereka saat ini .
Sedangkan Aiden yang tadi nya fokus dengan Ponsel nya juga ikut mengarah kan pandangan nya pada Mona . Tentu nya bersamaan dengan Gio juga Amora.
Amora berdiri, menunjukkan senyuman dari wajah bahagia nya. " Wah kakak cantik banget". Puji nya berjalan mendekat, memeluk Mona yang tentu saja tak mengenal siapa gadis yang tengah memeluk nya saat ini .
Melepas kan pelukan, lantas mengulur kan lengah nya , berniat mengajak Mona bersalaman. " Kenalin aku Amora , adik nya kak Gio ". Ucap nya masih mempertahankan senyum terbaik nya .
Mona pun tersenyum , membalas uluran tangan dari Amora . " Aku Mona ". Ucap nya .
" Kak Mona suruh duduk dong , malah di biarin berdiri terus. " Celetuk Aiden pada Amora .
Amora yang tadi berbalik badan di saat Aiden berucap pun kini kembali menghadap Mona . Menarik tangan Mona perlahan. " Ayo kak kita duduk biar lebih enak ngobrol nya ".
Amora pun lebih memilih duduk di samping Mona. " Kak Gio , kok malah fokus sama layar sih , ini ada kak Mona loh ". Ucap Amora menatap kesal ke arah sang kakak yang bersikap tak perduli pada area sekitar nya.
Sungguh! Mona merasa bingung dalam keadaan saat ini , namun di sisi lain ia juga merasa senang karena telah di perlakukan dengan baik , padahal dia bukan lah siapa - siapa . Bahkan ia sebelum nya tak pernah mengenal siapa Gio maupun Aiden.
" Kak Mona ga nyaman ya ?". Tanya Amora hati - hati , saat diri nya memperhatikan mona yang seperti nya tengah bingung.
Mona tersenyum, menggeleng perlahan. " Aku nyaman kok , terima kasih atas kebaikan nya ". Balas nya lembut.
Gio mematikan layar iPad nya , meletakkan nya di atas meja dengan pandangan yang lurus ke depan.
Raut wajah nya terlihat jelas sangat dingin , tanpa ekspresi sama sekali. " Langsung intinya, lo setuju atau nggk ?" Tanya Gio mengalihkan pandangan nya pada Mona.
Mona tentu saja gugup dengan tatapan serius yang di tujukan oleh mata elang Gio, namun ia berusaha untuk menguat kan diri nya . " Aku setuju".
Tanpa membalas ucapan Mona , Gio menoleh ke arah Aiden . " Waktu nya tanda tangan ". Ucap nya singkat.
Aiden mengangguk, mengerti. " Gugup ya ? ". Tanya Aiden ramah. " Lo ga usah gugup , jadi inti nya lo setuju jadi guru bimbel buat Amora selama di butuh kan , dengan gaji 10 juta per hari nya , lo setuju kalo harus ngajarin Amora di tempat yang sudah di sediakan?".
Mona mengangguk, tak ada raut ragu di wajah nya. Apapun itu dia juga di untungkan di sini , betapa banyak kekayaan yang Gio miliki hingga diri nya mendapat gaji yang lebih besar di banding kan tempat dulu ia bekerja.
" Iya kak aku setuju ".
Amora tentu senang mendengar persetujuan dari Mona . Ia memeluk Mona dari samping. " Makasih ya kak , sebenar nya kak Gio udah kenalin guru bimbel dari new York ke aku , tapi aku nya ga suka , bosen lama - lama belajar nya ". Ucap Amora memberi tahu.
" Sama - sama Amora ".
" Btw nama kita hampir sama tau kak , ya kan ?". Tanya Amora melepaskan pelukan nya .
Mona mengernyit kan dahi nya , masih dengan senyuman manis nya. " Beda nya R sama S doang kan ?".
" Hahaha iya kak ".
Dalam diam Gio memperhatikan adik nya yang terlihat bahagia berada di dekat Mona, padahal yang ia tau Amora tidak akan sedekat itu pada orang yang baru saja ia kenal.
" Kak , mau nggak kita kapan - kapan shoping berdua ?". Tanya Amora pada Mona .
Mona tampak ragu untuk menjawab karena ia sama sekali tidak pernah melakukan hal tersebut, bahkan baju yang setiap hari nya ia pakai adalah baju bekas milik kakak nya yang menurut nya masih layak untuk di pakai, tentu nya ia memilih pakaian yang tertutup dan terlihat sopan seperti celana panjang juga kaos berlengan.
" Dek , sekarang waktu nya kamu les biola". Ucap Gio tiba - tiba membuat Amora mendengus kesal pada nya.
" Aku ga berangkat ya kak hari ini , mau main sama kak Mona soal nya ". Ucap nya dengan tatapan memohon agar Gio mengizinkan jika diri nya tidak berangkat untuk hari ini .
" Adek ". Terdengar Gio mulai menaikkan nada bicara nya . " Kamu harus masuk hari ini ". Ucap nya penuh penekanan.
" Tapi k—".
" Kakak ga suka kamu ga masuk tanpa alasan yang tepat". Tukas Gio.
Aiden berdiri, berjalan mendekati Amora . " Ayo gw anterin". Ajak nya meraih kunci mobil yang terletak di atas meja .
Meski merasa kesal , Amora pun bangkit berdiri tak ingin kembali membantah sang kakak . " Amora pamit". Ucap nya pada Gio lantas beralih menatap Mona . " Aku berangkat ya Kak , sampe ketemu besok ". Ucap nya sembari melambaikan tangan nya .
*
Di dalam sebuah tempat karoke dengan 1 ruang yang telah di sewa . Sally terlihat duduk dengan botol wine di tangan nya . Lebih dari itu , ada beberapa teman - teman nya yang juga menikmati wine bersama sekaligus menyanyi kan beberapa lagu yang mereka gemari .
" Udah sal , Lo udah banyak minum dari tadi ". Kate meraih botol wine dari genggaman tangan Sally.
" Lo bisa diam ga ". Bentak Sally tetap mempertahankan botol tersebut di tangan nya , sembari sesekali menenggaknya tanpa di tuang kan pada gelas terlebih dahulu.
Kate tentu saja hanya meminum 2 gelas , itu karena jika lebih dari 2 gelas Kate akan merasa kan pusing di kepala nya dan ia tidak menyukai hal itu.
" Sal , inget nyokap lo hari ini pulang , lo ga mau jemput dia di bandara". Ucap Kate yang terus saja menyadarkan Sally yang sudah sangat mabuk saat ini .
Sedang kan Sally justru malah merebah kan diri nya di sofa, tak mendengar apa yang Kate katakan, mengingat teman yang mereka ajak tengah asyik menyanyikan sebuah lagu .
" Kenapa Gio lebih milih cewe cupu padahal gw udah kasih harga diri gw ke dia ". Ucap Sally mengigau antara sadar dan tidak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments