Mentari tak bersinar

Langit meraung-raung sambil sambil mencoba membangunkan Mentari yang tidak bersuara sama sekali matanya tertutup, dengan wajah yang berlumuran darah, jilbab kuningnya tercampur dengan lelehan darah.

" Please Tari... bangun... jangan tinggalkan Aku..." Suara Langit di tengah-tengah tangisnya.

" Tari kumohon bertahanlah..." " Ucap Langit sambil menggenggam tangan Mentari yang terasa dingin.

Tidak ada satupun kendaraan maupun orang yang lewat yang bisa di mintai pertolongan. Langit menghubungi Awan dan menghubungi Ambulance untuk menuju Rumah Sakit terdekat dari lokasi kecelakaan. Lalu mengirim nomor plat Mobil ke Awan untuk mengurusnya di kantor polisi, serta meminta Awan untuk mengurus mobil Mentari.

Bukan ini yang Langit mau, Langit amat sangat merindukan Mentari satu Minggu ini, Langit ingin sekali bertemu Mentari sebelum hari lamaran itu tiba, namun bukan ini yang Langit inginkan.

Rindu yang terluka, Langit terluka karena bertemu dengan cara yang menyedihkan seperti ini. Takdir seperti sedang mempermainkannya Mentarinya telah redup di dalam dekapannya, benar-benar seperti tak boleh tergapai untuknya. Langit berharap ada keajaiban untuk menyelamatkan Mentari.

Tak lama kemudian Ambulance datang dan membawa Mentari ke Rumah Sakit. Langit mengikuti Ambulance dari belakang sambil terus berdoa untuk keselamatan mentari.

Mentari Sampai di Rumah Sakit dan langsung di tangani oleh Dokter. Langit tadi sempat mengamankan tas Mentari, kini Langit mencoba menghubungi Orang tuanya Mentari melalui Handphone Mentari.

Setelah beberapa waktu Dokter yang menangani Mentari keluar dan menghampiri Langit yang tengah duduk menunggu Mentari.

"Bagaimana keadaan Mentari Dok?" Tanya Langit panik.

"Pasien dalam kondisi kritis dan kehabisan darah, kami membutuhkan donor darah AB segera." Kata Dokter menjelaskan.

"Kebetulan Dok, Saya AB. Silahkan ambil darah Saya." Kata Langit.

Akhirnya Dokter meminta Langit mengikuti suster untuk melakukan pengambilan darah untuk di donorkan kepada Mentari. Setelah mendapat donor darah dari Langit, Mentari mendapat transfusi darah.

Kondisi Mentari sangat kritis, benturan di kepalanya akibat terbentur badan mobil dan aspal menyebabkan Mentari nyaris merenggang nyawa.

***

Langit Shalat malam untuk meminta kepada Tuhan agar di beri keajaiban untuk Mentari. Langit Menangis saat doanya, Dia berharap Mentari masih bisa di selamatkan juga bisa kembali seperti dulu lagi.

Di sisi kiri nampak Abi Rizki yang belum lama datang, ingin shalat malam juga, namun dia terpana pada Langit yang tengah menangis sesungukan saat berdoa.

Abi Rizki sudah bertanya kepada,Dokter tentang kondisi Mentari. Dan sampai detik ini Mentari masih dalam kondisi yang mengawatirkan.

Setelah Shalat Abi Rizki dan Langit kembali menuju ruangan Mentari di rawat. Saat tiba di sana dokter dan suster berlarian menuju Ruang Rawat Mentari, Tiba-tiba detak jantung Mentari berhenti, membuat suster panik dan menghubungi Dokter.

Setelah Dokter menyelamatkan Mentari, Dokter menghubungi Langit dan Abi Rizki bahwa pasien dalam kondisi koma.

Akhirnya Langit dan Abi berlari menuju ke dalam ruangan. Di sana nampak terbaring gadis cantik dan shalihah pujaan hatinya. Mentarinya sudah tidak lagi bersinar. Wajahnya pucat, bibirnya sedikit membiru dan dengan oksigen dan alat-alat terpasang pada tubuhnya.

Air Mata Langit sudah menggenang, sedih hatinya dan merasa terpukul saat melihat kondisi Mentari seperti ini.

Abi Rizki memeluk putrinya yang malang. "Putri Abi bangun ya." Katanya sambil membisikkan dzikir di telinga Mentari.

Sementara Langit masih terduduk sambil meremas tanganya sendiri. Dalam hati Langit Pun tak berhenti berdoa untuk Mentarinya agar dapat bersinar lagi.

Terpopuler

Comments

Brayen

Brayen

mewekkk

2024-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Runtuhnya Langit
2 Tidak Ada kesempatan
3 Rumah Sakit
4 Bunda Karisma
5 Senyumnya
6 Terluka
7 Dokter Pribadi
8 Pulang
9 Menunggu Kabar
10 Kutub Utara mulai mencair
11 Ujian pertama
12 Berapa Juz?
13 Berangkat
14 Imam Isya'
15 Rindu yang terluka
16 Mentari tak bersinar
17 Tidak ada harapan
18 Permohonan Langit
19 Hanya Kamu Seorang
20 Jangan Pergi
21 Keajaiban
22 Tengah Malam
23 Subuh
24 Love you
25 Bertemu Mantan
26 Aku Masa depanmu
27 Pulang
28 Cerita Senja
29 Subuh yang indah
30 Kencan
31 Kencan 2
32 Bumbu rumah tangga
33 Bandara
34 Berpisah dulu
35 Rindu
36 Kesibukan
37 Malarindu
38 Weekend
39 Marahan
40 Tidur apa pingsan
41 Melepas Rindu
42 Kesiangan
43 Salah paham
44 Mengadu
45 Kelahi
46 Maaf
47 Cerita Masa Lalu
48 Begadang
49 Perayaan Pernikahan
50 Kedatangan Natasya
51 Penegasan
52 Mengarungi rasa
53 Bulan Madu
54 Pantai
55 Bukit indah
56 Hotel
57 puasa pertama
58 Godaan Saat Puasa
59 Kembali Bekerja
60 Pasien Aneh
61 Langit sore
62 Buber Riuni
63 Malioboro
64 Telat Bangun
65 Kado tanpa pengirim
66 Cemburu
67 Kado istimewa
68 Sahur
69 Nyidam
70 sia-sia
71 pengumuman
72 Pingsan
73 Sesederhana itu
74 Tamu tak di undang
75 khawatir
76 Pulang
77 8 bulan kemudian
78 Dejavu
79 Pergi
80 Ending
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Runtuhnya Langit
2
Tidak Ada kesempatan
3
Rumah Sakit
4
Bunda Karisma
5
Senyumnya
6
Terluka
7
Dokter Pribadi
8
Pulang
9
Menunggu Kabar
10
Kutub Utara mulai mencair
11
Ujian pertama
12
Berapa Juz?
13
Berangkat
14
Imam Isya'
15
Rindu yang terluka
16
Mentari tak bersinar
17
Tidak ada harapan
18
Permohonan Langit
19
Hanya Kamu Seorang
20
Jangan Pergi
21
Keajaiban
22
Tengah Malam
23
Subuh
24
Love you
25
Bertemu Mantan
26
Aku Masa depanmu
27
Pulang
28
Cerita Senja
29
Subuh yang indah
30
Kencan
31
Kencan 2
32
Bumbu rumah tangga
33
Bandara
34
Berpisah dulu
35
Rindu
36
Kesibukan
37
Malarindu
38
Weekend
39
Marahan
40
Tidur apa pingsan
41
Melepas Rindu
42
Kesiangan
43
Salah paham
44
Mengadu
45
Kelahi
46
Maaf
47
Cerita Masa Lalu
48
Begadang
49
Perayaan Pernikahan
50
Kedatangan Natasya
51
Penegasan
52
Mengarungi rasa
53
Bulan Madu
54
Pantai
55
Bukit indah
56
Hotel
57
puasa pertama
58
Godaan Saat Puasa
59
Kembali Bekerja
60
Pasien Aneh
61
Langit sore
62
Buber Riuni
63
Malioboro
64
Telat Bangun
65
Kado tanpa pengirim
66
Cemburu
67
Kado istimewa
68
Sahur
69
Nyidam
70
sia-sia
71
pengumuman
72
Pingsan
73
Sesederhana itu
74
Tamu tak di undang
75
khawatir
76
Pulang
77
8 bulan kemudian
78
Dejavu
79
Pergi
80
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!