Imam Isya'

Langit baru saja tiba di kediaman Mentari, Dia baru saja selesai memarkir mobilnya. Tak lama kemudian nampak Abi Rizki dan Umi Salma juga Mentari keluar dengan pakaian lengkap untuk ke masjid.

"Assalamualaikum... "Salam Langit kepada mereka yang baru saja keluar Rumah.

"Wa'alaikumusalam..." Jawab Abi , Umi dan Mentari bersamaan.

"Alhamdulillah karena nak Langit sudah datang mari, bersama-sama jalan ke Masjid depan."Kata Abi Rizki.

Langit pun mengangguk dan berjalan di sebelah Abi Rizki. Akhirnya mereka menuju Masjid depan Rumah Mentari bersama-sama.

Setelah sampai di sana Langit menuju tempat wudhu, nampak Abi Rizki memindai semua pergerakan Langit saat wudhu.

Setelah wudhu, Langit berjalan masuk ke dalam Masjid. Baru saja hendak duduk tiba-tiba Abi Rizki menepuk pundaknya dan memintanya untuk adzan.

"Nak Langit yang adzan ya..." Kata Abi Rizki.

"Saya Om?"Langit menelan Ludahnya, namun tetap mengangguk.

Mentari dan bunda memperhatikan Langit maju ke depan dan memulai adzan, ternyata suara Langit merdu. Abi, Umi dan Mentari tidak menyangka bila Langit cukup merdu suaranya dan bisa adzan juga.

Setelah Adzan langit melanjutkan shalat sunah. Bayang orang yang hadir bertanya-tanya siapa gerangan pemuda yang adzan tadi, karena biasanya yang adzan adalah mang Anto atau Abi Rizki.

Setelah waktu isya' sudah tiba Mang Anto gantian di minta untuk Iqamah dan Abi Rizki lagi-lagi menepuk pundak Langit lalu meminta Langit menjadi imam.

"Tolong Imam ya."Kata Abi Rizki sambil tersenyum tipis.

"Hah... Saya Om? Wah, tidak sopan kalau Saya Om..." Tolak Langit.

"Saya pengen anak Saya punya Imam yang tepat dan baik."Kata Abi Rizki serius, membuat Langit tercekat dan mau tidak mau mengangguk dan maju menjadi imam.

Langit mengimami jama'ah shalat Isyak, suaranya tak kalah merdu dengan saat adzan tadi. Langit memang bukan anak pondok, tapi saat TK, SD dan SMP Ayah dan Bundanya selalu memilihkan Sekolah Islam Terpadu untuknya.

Shalat lima waktu Langit tidak pernah putus, Jama'ah ke masjid ya kadang-kadang. Tapi kalau Shalat Jum'at Dia harus tidak tertinggal.

Hanya saja memang gaya hidup Langit tidak selurus anak-anak alim, karena bisnisnya memiliki banyak clien yang bermacam-macam sehingga dia tau juga bagaimana dunia malam. Namun Dia juga bisa membatasi diri dari wanita penggoda, bir dan rokok apalagi obat-obatan terlarang tidak pernah dia sentuh.

Setelah shalat merekapun kembali ke rumah, Langit di ajak makan malam sekalian di rumah Mentari.

Setelah Makan bersama Langit di ajak Abi Rizki untuk berbincang-bincang di Ruang kerja Abi Rizki.

Sementara Mentari nampak was-was dengan apa yang di bincangkan Abinya dan Langit.

"Nak Langit, Saya ingin bertanya sungguh-sungguh terhadap Nak langit."Kata Abi Rizki serius.

Langit mendengarkan dengan seksama dengan hati yang berdebar-debar. "Iya Om..." Jawab Langit menundukkan kepalanya.

"Apa Kamu benar-benar bersungguh-sungguh menginginkan Mentari?"Tanya Abi Rizki.

"Iya Om, Saya bersungguh-sungguh."Jawab Langit Mantap.

"Kalau begitu Satu Minggu lagi silahkan datang dengan orang tuamu untuk melamar. Dan selama seminggu ini jangan bertemu dulu dengan Mentari." Lanjut Abi Rizki mengejutkan Langit.

"Ya Allah, seriusan Om Langit di ijinkan Meminang Mentari sebagai Istri Saya?" Tanya Langit masih tidak percaya.

Abi Rizki menggunakan kepada sambil tersenyum tipis. "Saya ingin niat yang serius itu di segerakan."Kata Abi Rizki.

Langit bersorak di dalam hatinya, akhirnya usahanya tidak sia-sia dalam mengejar Mentari. Mentari menguping di balik pintu, hatinya berdebar-debar tidak menentu, niatnya ingin berta'aruf dulu namun ternyata Abinya berkehendak lain.

Terpopuler

Comments

Brayen

Brayen

duh seneng baca thorr😀😀,

2024-05-05

1

yani suko

yani suko

koreksi
antara om dan Langit dikasih titik titik atau tanda koma donk thor

2024-02-24

1

yani suko

yani suko

aku jadi terharuu.....
berkaca2 mataku
semoga aku bisa mendapatkan menantu seperti nak Langit
Aamiin

2024-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Runtuhnya Langit
2 Tidak Ada kesempatan
3 Rumah Sakit
4 Bunda Karisma
5 Senyumnya
6 Terluka
7 Dokter Pribadi
8 Pulang
9 Menunggu Kabar
10 Kutub Utara mulai mencair
11 Ujian pertama
12 Berapa Juz?
13 Berangkat
14 Imam Isya'
15 Rindu yang terluka
16 Mentari tak bersinar
17 Tidak ada harapan
18 Permohonan Langit
19 Hanya Kamu Seorang
20 Jangan Pergi
21 Keajaiban
22 Tengah Malam
23 Subuh
24 Love you
25 Bertemu Mantan
26 Aku Masa depanmu
27 Pulang
28 Cerita Senja
29 Subuh yang indah
30 Kencan
31 Kencan 2
32 Bumbu rumah tangga
33 Bandara
34 Berpisah dulu
35 Rindu
36 Kesibukan
37 Malarindu
38 Weekend
39 Marahan
40 Tidur apa pingsan
41 Melepas Rindu
42 Kesiangan
43 Salah paham
44 Mengadu
45 Kelahi
46 Maaf
47 Cerita Masa Lalu
48 Begadang
49 Perayaan Pernikahan
50 Kedatangan Natasya
51 Penegasan
52 Mengarungi rasa
53 Bulan Madu
54 Pantai
55 Bukit indah
56 Hotel
57 puasa pertama
58 Godaan Saat Puasa
59 Kembali Bekerja
60 Pasien Aneh
61 Langit sore
62 Buber Riuni
63 Malioboro
64 Telat Bangun
65 Kado tanpa pengirim
66 Cemburu
67 Kado istimewa
68 Sahur
69 Nyidam
70 sia-sia
71 pengumuman
72 Pingsan
73 Sesederhana itu
74 Tamu tak di undang
75 khawatir
76 Pulang
77 8 bulan kemudian
78 Dejavu
79 Pergi
80 Ending
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Runtuhnya Langit
2
Tidak Ada kesempatan
3
Rumah Sakit
4
Bunda Karisma
5
Senyumnya
6
Terluka
7
Dokter Pribadi
8
Pulang
9
Menunggu Kabar
10
Kutub Utara mulai mencair
11
Ujian pertama
12
Berapa Juz?
13
Berangkat
14
Imam Isya'
15
Rindu yang terluka
16
Mentari tak bersinar
17
Tidak ada harapan
18
Permohonan Langit
19
Hanya Kamu Seorang
20
Jangan Pergi
21
Keajaiban
22
Tengah Malam
23
Subuh
24
Love you
25
Bertemu Mantan
26
Aku Masa depanmu
27
Pulang
28
Cerita Senja
29
Subuh yang indah
30
Kencan
31
Kencan 2
32
Bumbu rumah tangga
33
Bandara
34
Berpisah dulu
35
Rindu
36
Kesibukan
37
Malarindu
38
Weekend
39
Marahan
40
Tidur apa pingsan
41
Melepas Rindu
42
Kesiangan
43
Salah paham
44
Mengadu
45
Kelahi
46
Maaf
47
Cerita Masa Lalu
48
Begadang
49
Perayaan Pernikahan
50
Kedatangan Natasya
51
Penegasan
52
Mengarungi rasa
53
Bulan Madu
54
Pantai
55
Bukit indah
56
Hotel
57
puasa pertama
58
Godaan Saat Puasa
59
Kembali Bekerja
60
Pasien Aneh
61
Langit sore
62
Buber Riuni
63
Malioboro
64
Telat Bangun
65
Kado tanpa pengirim
66
Cemburu
67
Kado istimewa
68
Sahur
69
Nyidam
70
sia-sia
71
pengumuman
72
Pingsan
73
Sesederhana itu
74
Tamu tak di undang
75
khawatir
76
Pulang
77
8 bulan kemudian
78
Dejavu
79
Pergi
80
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!