Terluka

Jalanan malam ini terasa sepi, Langit menambah kecepatan saat mengendara di Jalan Raya. Tubuhnya terasa lelah karena banyaknya pekerjaan dan meeting hari ini.

Langit menguap saat berkendara sambil menyetir Dia mencoba menyalakan musik, namun tiba-tiba dari arah berlawanan ada mobil melaju ugal-ugalan dengan kecepatan penuh sehingga membuatnya terkejut.

"Aaaa...."Teriaknya

Langit mencoba menstabilkan stir namun naas Dia kehilangan kendali sehingga dia menabrak pohon-pohon di trotoar jalan.

"Ist.... Ah... " Desis Suara Langit

Langit mencoba membuka mata namun kepalanya mengalir darah dan tangan kirinya terjepit dan terasa sakit sekali, ada kaca juga yang menggores pelipisnya.

"Siapapun tolong." Ucapnya lemah.

Mobil yang menyebabkan Dia kaget juga melaju jauh entah kemana. Sementara malam terasa sepi tidak ada pengendara lagi, karena dia berada di area tanpa penduduk.

"Awan... please Angkat..." Ujarnya berharap sambil menahan sakit.

Langit mencoba menghubungi Awan, namun naas baterai Handphonenya tiba-tiba habis. Langit Mencoba bangkit dari tempatnya namun kepalanya terasa pusing sekali.

Kunang-kunang di matanya semakin banyak, lalu tiba-tiba gelap menyapu pandangannya. Langit tak sadarkan diri di dalam mobilnya.

Lalu tak lama kemudian nampak mobil silver melaju melewatinya. Setelah beberapa waktu mobil itu kembali dan berhenti di belakang mobil Langit.

Ternyata pengemudinya seorang Perempuan yang masih memakai baju putih kerjanya. Rupanya Dia adalah Mentari yang ingin ke RS Untuk shif malam.

Mentari berjalan ke mobil yang menabrak pohon itu, lalu mengetuk-ngetuk kaca dengan kuat, saat melihat kedalam nampak Seorang lelaki menunduk dan terluka.

Mentari mencoba membuka pintu mobil itu namun terkunci dari dalam. Mentari memukul dengan kuat kaca hingga membuat lelaki itu melakukan pergerakan. Lelaki itu siuman dan membuka pintu mobil, namun tubuhnya sangat lemah sekali.

"Pak Langit... Are you ok? " Mentari terkejut ternyata laki-laki itu adalah Langit.

Langit hanya terdiam wajahnya pucat. Mentari akhirnya memapah langit menuju mobilnya. Dan Mengubungi bengkel langganannya untuk mendatangi mobil Langit.

***

Langit terbangun saat seorang Dokter memeriksa tangannya. Tangan langit sebelah kiri patah kepalanya juga di perban.

"Selamat pagi Pak Langit... " Sapa Dokter Mentari tersenyum ramah.

" Are you ok?" Lanjutnya

"Adakah keluhan di tubuh anda?" Tanyanya Dokter Mentari lagi.

"Terimakasih..." Suara Langit pelan sekali, nampak kehausan.

Mentari tersenyum sambil mengambil gelas berisi air putih kepada Langit untuk diminum. Lalu meminta Suster untuk membantu mengatur tempat tidur Langit.

"Sus tolong atur tempat tidurnya agar beliau nyaman." Perintah Dokter Mentari pada Suster yang mendampinginya.

Setelah posisi Langit lebih baik dan nyaman, Mentari membantu Langit untuk minum. Langit meminum dengan perlahan , lalu mengangguk dan tersenyum tipis.

"Terimakasih Dok..." Ucapnya sedikit jelas, karena tenggorokannya sudah basah.

"Sama-sama..." Jawab Mentari ramah.

"Tangan kiri anda patah, tapi Alhamdulillah tidak terlalu parah." Jelas Mentari pada Langit. Langit hanya mengangguk tanda paham.

"Kalau begitu saya permisi..." Kata Mentari kemudian.

"Sus tolong bantu pasien untuk makan dan minum obat ya..." Perintah Mentari pada Suster yang mendampinginya.

" Maaf bolehkah bila Dokter Mentari saja, saya tidak bisa di sentuh sembarang orang " Kata Langit datar.

"Em... tapi mohon maaf saya masih harus mengontrol pasien lain". Jawab Mentari.

"Bisakah Dokter selesaikan tugas itu dulu, dan kembali ke sini. " Ujar Langit berharap.

"Hem... Baiklah, nanti saya kembali lagi..." Jawab Mentari tersenyum dan pamit keluar untuk mengontrol pasien lainnya.

______*******______

Terpopuler

Comments

Syabariah BidolS

Syabariah BidolS

Iidiiihhhh Langit, blom apa2 udah mo manja2 aja sama Mentari ..😂🤭

2024-05-05

1

Arif Faozi

Arif Faozi

cie cie....pak langit modus Iki😂

2024-05-10

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hem.. hilal jodoh sudah terlihat Mentari... di Bismillah in aja..

2024-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Runtuhnya Langit
2 Tidak Ada kesempatan
3 Rumah Sakit
4 Bunda Karisma
5 Senyumnya
6 Terluka
7 Dokter Pribadi
8 Pulang
9 Menunggu Kabar
10 Kutub Utara mulai mencair
11 Ujian pertama
12 Berapa Juz?
13 Berangkat
14 Imam Isya'
15 Rindu yang terluka
16 Mentari tak bersinar
17 Tidak ada harapan
18 Permohonan Langit
19 Hanya Kamu Seorang
20 Jangan Pergi
21 Keajaiban
22 Tengah Malam
23 Subuh
24 Love you
25 Bertemu Mantan
26 Aku Masa depanmu
27 Pulang
28 Cerita Senja
29 Subuh yang indah
30 Kencan
31 Kencan 2
32 Bumbu rumah tangga
33 Bandara
34 Berpisah dulu
35 Rindu
36 Kesibukan
37 Malarindu
38 Weekend
39 Marahan
40 Tidur apa pingsan
41 Melepas Rindu
42 Kesiangan
43 Salah paham
44 Mengadu
45 Kelahi
46 Maaf
47 Cerita Masa Lalu
48 Begadang
49 Perayaan Pernikahan
50 Kedatangan Natasya
51 Penegasan
52 Mengarungi rasa
53 Bulan Madu
54 Pantai
55 Bukit indah
56 Hotel
57 puasa pertama
58 Godaan Saat Puasa
59 Kembali Bekerja
60 Pasien Aneh
61 Langit sore
62 Buber Riuni
63 Malioboro
64 Telat Bangun
65 Kado tanpa pengirim
66 Cemburu
67 Kado istimewa
68 Sahur
69 Nyidam
70 sia-sia
71 pengumuman
72 Pingsan
73 Sesederhana itu
74 Tamu tak di undang
75 khawatir
76 Pulang
77 8 bulan kemudian
78 Dejavu
79 Pergi
80 Ending
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Runtuhnya Langit
2
Tidak Ada kesempatan
3
Rumah Sakit
4
Bunda Karisma
5
Senyumnya
6
Terluka
7
Dokter Pribadi
8
Pulang
9
Menunggu Kabar
10
Kutub Utara mulai mencair
11
Ujian pertama
12
Berapa Juz?
13
Berangkat
14
Imam Isya'
15
Rindu yang terluka
16
Mentari tak bersinar
17
Tidak ada harapan
18
Permohonan Langit
19
Hanya Kamu Seorang
20
Jangan Pergi
21
Keajaiban
22
Tengah Malam
23
Subuh
24
Love you
25
Bertemu Mantan
26
Aku Masa depanmu
27
Pulang
28
Cerita Senja
29
Subuh yang indah
30
Kencan
31
Kencan 2
32
Bumbu rumah tangga
33
Bandara
34
Berpisah dulu
35
Rindu
36
Kesibukan
37
Malarindu
38
Weekend
39
Marahan
40
Tidur apa pingsan
41
Melepas Rindu
42
Kesiangan
43
Salah paham
44
Mengadu
45
Kelahi
46
Maaf
47
Cerita Masa Lalu
48
Begadang
49
Perayaan Pernikahan
50
Kedatangan Natasya
51
Penegasan
52
Mengarungi rasa
53
Bulan Madu
54
Pantai
55
Bukit indah
56
Hotel
57
puasa pertama
58
Godaan Saat Puasa
59
Kembali Bekerja
60
Pasien Aneh
61
Langit sore
62
Buber Riuni
63
Malioboro
64
Telat Bangun
65
Kado tanpa pengirim
66
Cemburu
67
Kado istimewa
68
Sahur
69
Nyidam
70
sia-sia
71
pengumuman
72
Pingsan
73
Sesederhana itu
74
Tamu tak di undang
75
khawatir
76
Pulang
77
8 bulan kemudian
78
Dejavu
79
Pergi
80
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!