Berangkat

Bismillah Om, Saya memang bukan anak Pondok, namun untuk menuju Syurga bersama memiliki banyak jalan, Saya akan usaha semampu Saya untuk memperbaiki diri dan memantaskan diri Saya agar bisa menggandeng tangan Putri Om baik di Dunia maupun di akhirat kelak, itupun kalau Om mengijinkan." Kata Langit mantap dan berani.

Abi Rizki akhirnya tersenyum dari wajah bekunya.

"Nanti Malam sebelum Isyak datanglah kemari lagi. "Kata Abi Rizki.

"Ada acara apa ya Om?" Tanya Langit bingung.

"Mari shalat jamaah bersama di masjid depan Rumah kami." Kata Abi Rizki sambil tersenyum lalu berdiri dan menepuk pundak Langit.

"Pergilah antar putriku, hati-hati di jalan." Kata Abi Rizki lalu berjalan meninggalkan Langit yang terbengong, dengan perubahan sikap orang tua Mentari yang satu ini.

Akhirnya Mentari pamit sama Uminya di susul Langit di belakangnya, keduanya keluar di iringi Umi Salma.

"Hati-hati yan nak Langit, saya titip Mentari, maaf merepotkan nak Langit." Ujar Umi Salma sambil tersenyum ramah.

Langit tersenyum sambil mengangguk dan menjawab, "Baik Tan, tidak repot kok Tan, kami pamit, Assalamualaikum..."

"Assalamualaikum Umi, Mentari pamit ya." Mentari mencium tangan Uminya kemudian menuju mobil Langit.

Langit membukakan pintu mobilnya. "Depan aja ya..." Kata Langit sambil tersenyum.

"Belakang aja gimana boleh ya?" Tolak Mentari tidak nyaman.

"Please lah, Aku bukan supir loh..."Kata Langit memohon.

Akhirnya Mentari masuk kedalam mobil dan duduk di depan.Langit melajukan mobilnya membelah ke jalan raya menuju Rumah Sakit tempat Mentari bekerja.

" Nanti Pulang jam berapa? Aku jemput ya?" Tanya Langit memecah kesunyian.

"Nanti Saya pulang sore Mas, tapi Ndak usah jemput, nanti mau ada acara." Kata Mentari.

"Kemana? Ketemu sama teman-teman aku." Jawab Mentari.

"Mas Langit nanti capek bolak-balik, udah nanti aja ke rumahnya sebelum Isyak."Kata Mentari.

"Ok kalau maunya begitu."Kata Langit sambil terus fokus menyetir.

Setelah menempuh perjalanan, Akhirnya sampailah mereka di Rumah Sakit tempat Mentari kerja.

"Makasih ya Mas Langit." Kata Mentari sambil turun dari mobil.

"Sama-sama, semangat kerjanya." Jawab Langit sambil tersenyum hangat pada Mentari.

"Siap, Mas Langit hati-hati, Ndak usah ngebut. Semangat juga kerjanya."Kata Mentari membalas senyum Langit namun ada semburat merah di pipinya.

"Siap, dah sana masuk, Aku pergi dulu, Assalamualaikum..." Kata Langit sambil menyalakan mesin mobil.

"Wa'alaikumusalam... " Jawab Mentari, lalu berlalu menuju ke dalam Rumah Sakit.

"Duh... jadi gini rasanya deket sama cowok, rasanya di semangatin kerja."Batin Mentari sambil menutup wajahnya sendiri. Ada rasa yang berbeda yang mulai tumbuh di dalam hatinya.

Sementara Langit seperti mendapat vitamin berjuta-juta, Senyum dari wajahnya tak pernah pudar. Setelah sekian lama Langit tak pernah merasa sebahagia hari ini.

Langit merasa semakin dekat langkahnya menuju ke Mentari, Dia berharap akan ada rasa yang tumbuh untuknya seiring berjalannya waktu.

Sampai di perusahaan wajah Langit masih berseri-seri, sampai semua karyawannya bertanya-tanya di dalam hatinya.

"Ih... Seumur-umur aku kerja sama Pak Langit baru ini Aku lihat Senyumnya... Gila ganteng banget..."Kata salah satu karyawati.

"Jutek aja Aku meleleh, apa lagi senyum gitu... Fix Aku Melebur..." Sahut Karyawati lain.

" Duh, tapi siapa ya Cewek Spesial yang beruntung mencairkan kutub Utara abadi kita...? Penasaran Karyawati lainnya.

"Ini udah pasti karena udah ada Cewek di hatinya, makanya Bos kutub kita jadi hangat pagi ini." Kata yang lainnya lagi.

Awan hanya geleng-geleng kepala sambil berlalu menuju ke ruangan Langit. Begitu Awan Lewat semua Karyawati langsung membubarkan diri.

Terpopuler

Comments

yani suko

yani suko

Langit, mentari, awan...
bulan dan mendung nya gak ada ya ?
wkwkwk

2024-02-24

1

Rita Riau

Rita Riau

bos kutub udah ketemu pawang nya 😁😍

2024-02-21

1

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Aaaaa
atutttttttt

2024-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Runtuhnya Langit
2 Tidak Ada kesempatan
3 Rumah Sakit
4 Bunda Karisma
5 Senyumnya
6 Terluka
7 Dokter Pribadi
8 Pulang
9 Menunggu Kabar
10 Kutub Utara mulai mencair
11 Ujian pertama
12 Berapa Juz?
13 Berangkat
14 Imam Isya'
15 Rindu yang terluka
16 Mentari tak bersinar
17 Tidak ada harapan
18 Permohonan Langit
19 Hanya Kamu Seorang
20 Jangan Pergi
21 Keajaiban
22 Tengah Malam
23 Subuh
24 Love you
25 Bertemu Mantan
26 Aku Masa depanmu
27 Pulang
28 Cerita Senja
29 Subuh yang indah
30 Kencan
31 Kencan 2
32 Bumbu rumah tangga
33 Bandara
34 Berpisah dulu
35 Rindu
36 Kesibukan
37 Malarindu
38 Weekend
39 Marahan
40 Tidur apa pingsan
41 Melepas Rindu
42 Kesiangan
43 Salah paham
44 Mengadu
45 Kelahi
46 Maaf
47 Cerita Masa Lalu
48 Begadang
49 Perayaan Pernikahan
50 Kedatangan Natasya
51 Penegasan
52 Mengarungi rasa
53 Bulan Madu
54 Pantai
55 Bukit indah
56 Hotel
57 puasa pertama
58 Godaan Saat Puasa
59 Kembali Bekerja
60 Pasien Aneh
61 Langit sore
62 Buber Riuni
63 Malioboro
64 Telat Bangun
65 Kado tanpa pengirim
66 Cemburu
67 Kado istimewa
68 Sahur
69 Nyidam
70 sia-sia
71 pengumuman
72 Pingsan
73 Sesederhana itu
74 Tamu tak di undang
75 khawatir
76 Pulang
77 8 bulan kemudian
78 Dejavu
79 Pergi
80 Ending
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Runtuhnya Langit
2
Tidak Ada kesempatan
3
Rumah Sakit
4
Bunda Karisma
5
Senyumnya
6
Terluka
7
Dokter Pribadi
8
Pulang
9
Menunggu Kabar
10
Kutub Utara mulai mencair
11
Ujian pertama
12
Berapa Juz?
13
Berangkat
14
Imam Isya'
15
Rindu yang terluka
16
Mentari tak bersinar
17
Tidak ada harapan
18
Permohonan Langit
19
Hanya Kamu Seorang
20
Jangan Pergi
21
Keajaiban
22
Tengah Malam
23
Subuh
24
Love you
25
Bertemu Mantan
26
Aku Masa depanmu
27
Pulang
28
Cerita Senja
29
Subuh yang indah
30
Kencan
31
Kencan 2
32
Bumbu rumah tangga
33
Bandara
34
Berpisah dulu
35
Rindu
36
Kesibukan
37
Malarindu
38
Weekend
39
Marahan
40
Tidur apa pingsan
41
Melepas Rindu
42
Kesiangan
43
Salah paham
44
Mengadu
45
Kelahi
46
Maaf
47
Cerita Masa Lalu
48
Begadang
49
Perayaan Pernikahan
50
Kedatangan Natasya
51
Penegasan
52
Mengarungi rasa
53
Bulan Madu
54
Pantai
55
Bukit indah
56
Hotel
57
puasa pertama
58
Godaan Saat Puasa
59
Kembali Bekerja
60
Pasien Aneh
61
Langit sore
62
Buber Riuni
63
Malioboro
64
Telat Bangun
65
Kado tanpa pengirim
66
Cemburu
67
Kado istimewa
68
Sahur
69
Nyidam
70
sia-sia
71
pengumuman
72
Pingsan
73
Sesederhana itu
74
Tamu tak di undang
75
khawatir
76
Pulang
77
8 bulan kemudian
78
Dejavu
79
Pergi
80
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!