Ulang Tahun Bram

Baru pertama kali, Gendis main ke mansion milik keluarganya Cindy. Cewek yang sama sekali nggak sombong, walaupun dia berasal dari kalangan orang-orang kaya dan berbanding terbalik dengan Oliv.

Oliv langsung masuk pelataran rumah Cindy, dan pastinya ninggalin Gendis setelah pintu pagar otomatis terbuka.

Untungnya, Gendis disambut seorang perempuan dan mereka diantar ke kamarnya Cindy dan kagetnya Gendis, dia diajak naik buggy car, karena area rumah Cindy luas bukan main dan nggak memungkinkan tamu untuk jalan kaki ke ruangan di dalam rumah.

Gendis seakan berada di negeri dongeng, rumah Cindy lebih mewah dari perkiraan Gendis. Ada 4 area yang mereka masuki, barulah sampai ke kamar Cindy yang justru terlihat kecil, dan Gendis nggak pernah tau isi di dalamnya.

Cindy keluar menyambut Oliv dan juga Gendis, sementara perempuan yang mengantar mereka tadi, juga ikut masuk ke kamar Cindy.

Cindy lalu mengajak ke 2 cewek ini memilih pakaian. Dan lagi-lagi, Gendis dibuat takjub sama isi kamar Cindy, yang lebih mirip butik.

Sebelum Oliv menyadari keterkejutannya Gendis sama isi lemarinya Cindy, Gendis pun mengalihkan dan mengajak Cindy berkomunikasi, "Gendis kira, kak Cindy nggak ikut."

"Tadi karena ada jadwal ke dokter gigi, aku juga izin setengah hari. Makanya nggak ikut jemput kamu," ucap Cindy, sambil mengeluarkan beberapa gaun untuk diperlihatkan sama Gendis.

"Gue malah berharapnya, lo yang nggak ikut!" celetuk Oliv seperti biasanya, didukung matanya yang melirik sinis.

Gendis mulai nggak perduli dengan ucapannya Oliv, sama seperti Maya yang selalu mengacuhkan omongannya Oliv sebagai angin lalu, ketimbang dengerin dan jadinya sakit hati karena cara bicara dan tutur katanya yang kasar.

Gendis juga harus belajar sabar, sabar ngadepin temannya Rezy yang satu itu, kalau nanti Gendis bener-bener bisa jatuh cinta dan pacaran sama Rezy.

Cindy membantu Gendis memulas wajahnya, sedangkan Oliv dibantu periasnya Cindy dan Oliv juga nggak mau gabung sama Gendis.

"Kamu masih suka mikirin Doni, Ndis?" tanya Cindy tiba-tiba sambil melirik ke kaca.

Gendis membalas tatapan Cindy, setelah itu baru menjawab, "kak Cindy udah tau lama ya, kalau kak Rezy suka sama Gendis?" Gendis malah berbalik bertanya ke Cindy, sengaja nggak menjawab pertanyaan yang Cindy berikan tadi.

"Rezy udah cerita?"

Gendis tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Iya, sebenernya nggak sengaja, waktu kita nginep di Anyer, kamu kan ketiduran di sofa, terus dia mulai bilang kalau suka sama kamu. Yaudah aku jadi denger, Rezy sampai mohon-mohon supaya jangan bilang siapa-siapa, termasuk Stev apa lagi Nover."

"Ternyata kak Cindy iseng juga ya," timpal Gendis yang membuat Cindy tersenyum.

"Kamu masih mikirin Doni, makanya belum bisa nerima Rezy?" tanya Cindy, ternyata belum lupa sama pertanyaannya di awal tadi.

"Atau ada yang ditaksir selain Rezy?" tanya Cindy lagi.

"Gendis mau kok, nerima kak Rezy. Tapi nanti kak, kalau Gendis bisa suka juga sama kak Rezy," ujarnya.

Cindy memandang wajah Gendis dari kaca, lalu menunggu sampai Gendis berucap lagi.

"Kan kak Cindy juga tau, kalau kak Rezy sahabatnya kak Doni. Gendis juga pernah jadi pacarnya kak Doni, Gendis mau nerima kak Rezy, tapi bukan karena dia temannya kak Doni, yang baik sama Gendis, tapi karena Gendis suka sama kak Rezy juga."

Cindy tersenyum puas mendengar penuturan Gendis, yang sudah mau membuka hatinya lagi.

Percakapan mereka pun selesai, berbarengan dengan dandanan di wajahnya Gendis yang sudah terias dengan sempurna.

Cindy juga gantian memulas wajahnya dengan dandanan yang natural, hanya memakai lipstick, eyeliner, dan blush on, sama seperti yang dipakaikannya ke Gendis dan keduanya pun sama-sama memilih pakaian yang simple.

Gendis memakai dress selutut dengan round neck bordiran di area bahu, sementara Cindy memakai high collar neck dress selutut dan press body dan bagian bahunya juga ada aksen bordirannya. Sedangkan Oliv, memakai square neck dan dress nya lebih pendek dibanding Gendis dan juga Cindy.

Gendis menatap wajahnya yang berbeda dan terlihat cantik nggak seperti biasanya. Dan seketika, Gendis teringat sama Maya. Gendis merasa menggantikan posisi Maya, yang biasanya selalu ikut semua acara yang berhubungan dengan sahabat-sahabatnya Nover.

Gendis pun berfoto di dalam kamar ganti dan mengirimkan mms ke Maya, supaya sahabatnya itu melihat dia yang sekarang justru sudah dekat dengan sahabat-sahabatnya Nover.

................

Stev menjemput mereka di rumah Cindy, Steve langsung mengajak ke 3 cewek-cewek cantik ini ke pesta yang diadakan Bram di salah satu ballroom hotel.

Gendis langsung jadi sorotan di antara tamu undangannya Bram, yang rata-rata para cowok karena sekolah Bram yang sekarang memang lebih banyak murid laki-lakinya.

Gendis juga terlihat jalan sendiri, karena Oliv langsung ngedeketin Rezy, sedangkan Nover belum dateng.

"hai …?" sapa salah satu cowok, yang langsung berdiri di depan Gendis.

Gendis hanya tersenyum dan melewati cowok itu, tapi cowok lainnya menghampiri Gendis lagi, malah ada yang berani memegang tangan Gendis.

"Weeits, bro!" tegur Bram, sembari memegang pinggang Gendis, lalu melarang temannya itu untuk menyentuh sepupunya Nover.

"Oh … Sorry Bram, cewek lo?" ucap temannya ini, yang langsung dijawab Bram dengan anggukan kepala, lalu membebaskan Gendis dari kerumunan cowok-cowok.

"Wets! Jangan kelamaan megangnya!" sindir Nover, yang langsung melepaskan tangan Bram dari pinggang adiknya, sebab Gendis terlihat nggak nyaman dan berusaha melepaskan tangan Bram, tapi Bram nggak mau melepaskan tangannya itu.

"Ekh iya gue lupa," ujar Bram, seraya tersenyum canggung.

Nover menyelamatkan Gendis dan menjauhkan Gendis dari Bram, karena teringat kejadian waktu ulang tahunnya Stev. Kakak sepupunya Gendis itu, nggak mau kejadian serupa terulang lagi sama adik sepupunya itu.

Bram mengajak teman-temanya berkumpul di tengah-tengah, mengelilingi Bram dan cake nya karena Bram mau langsung memotong cake, supaya bisa membebaskan para tamu yang mau menikmati hidangan yang sudah tersaji.

Bram terlihat senang di pesta ulang tahunnya, walaupun saat ini orang tuanya nggak menemani Bram di hari bahagianya.

Kedua orang tuanya Bram sudah bercerai, Ayahnya menikah lagi dan Bram hanya tinggal bersama kakak laki-lakinya, karena Ibunya mengalami depresi setelah perceraian dengan Ayahnya Bram.

Kisahnya Bram sudah dibahas Doni di diary nya, makanya Gendis nggak bertanya-tanya lagi mengenai keberadaan keluarganya Bram.

Setelah semuanya berkumpul mengitari meja cake, Bram mengulang kejadian saat ulang tahunya Doni. Sebenernya bukan maksud Bram mengingat kembali sosok sahabatnya itu, tapi Bram juga merasa merindukan Doni yang nggak bisa bersamanya lagi dan teman-temannya yang lain.

"Gue inget waktu Doni ulang tahun, gue mau membagikan kue gue ke orang yang memang sering banget gue ajak saingan. Karena sekarang, gue udah nggak bisa saingan lagi di pelajaran."

"Sini lo Zy," pinta Bram dan Rezy pun menghampiri Bram sambil tersenyum dan menepuk bahu sahabatnya itu.

"Gue nggak pernah ngerasa lo saingan gue, karena memang gue selalu menang lawan lo." ledek Rezy, lalu diselingi tawanya.

"Tapi kali ini, nggak bakalan gue biarin lo menang!" tutur Bram, dan menyuapi cake ke mulut Rezy dan Rezy terlihat gemuk di pipinya.

Bram iseng menyuapi Rezy satu piring penuh dan bikin Rezy susah mengunyah, bahkan susah untuk protes.

Gendis malah menundukkan kepalanya, perlahan dia mundur dari antara kerumunan. Sekalipun Gendis sudah bisa melupakan Doni, Gendis hanya teringat Doni yang seharusnya bisa merayakan ulang tahun sahabatnya, apalagi Gendis juga teringat sama Maya yang nggak bisa ikut nemenin dia lagi, dalam segala acara yang dibuat sama teman-temannya Nover.

🔜 Next 🔜

Episodes
1 Ndis, Ayok Sadar.
2 Protected
3 Tidak Mudah Melupakannya
4 Jangan Sebut Namanya lagi.
5 Mabuk
6 Diary
7 Kedatangan Tamu
8 Maya Dan Nover
9 Power Rangers
10 Patah Hati
11 Teman Main Game
12 Kebahagiaan
13 Ini Bener Kak, Yang Ditulis Kak Doni ...?
14 Mencoba Jatuh Cinta Lagi
15 Ulang Tahun Bram
16 Masalah Di Acara Ulang Tahun Bram
17 Telfon Dari Maya
18 Pertanyaan Yang Membingungkan
19 Belum Move On
20 Confession
21 Liburan Sekolah
22 Dampak Patah Hati
23 Masih Berharap
24 Sekolah Baru
25 Video Call
26 Emosi
27 Di Rumah Sakit
28 Di Hukum
29 Pengagum Rahasia
30 Karena Kamu Punyanya Aku!
31 Kerja Kelompok Dan Obrolan Di Kantin
32 Gue Boleh Minta Tolong?
33 Pertemuan Dua Keluarga
34 Musibah
35 Rumah Baru
36 Cemburu
37 Ada Yang Cemburu Lagi
38 Terjebak Di Tengah-Tengah Tauran
39 Sticky Note Yang Terlupakan
40 Curiga
41 Dejavu
42 Lo Mau Ndis Sama Si Bram?
43 Kepergok
44 Ketakutan Berlebih
45 Undangan Pernikahan
46 Obrolan Memanas
47 Syukurlah, Bukan Deka.
48 Noraknya Teman-Teman Gendis
49 Negatif Thinking
50 Keusilan Rezy, Merubah Mood Gendis
51 Terkecoh
52 Siapa Simon?
53 Panik
54 Merasa Diabaikan
55 Gendis, Oliv Dan Bram
56 Di Rumah Ade
57 Ini Juga Pasti Suruhannya Dia?
58 Kenapa Lo Muncul Sekarang? Kenapa?! Kenapa?!
59 Liburan Yang Tragis
60 Dia Pelakunya
61 Kehilangan Lagi?
62 Air Mata Widi
63 Maksudnya, Dia Sekongkol?
64 Nggak Mungkin! Lo Ngarang, Halusinasi? Mimpi?
65 Kak Bram?
66 I Love You ... Maaf ... Akuh ... Pamit!
67 Ada Dua Orang?
68 Orang-Orang Di Masa Lalu
69 Gendis, Lo Masih Inget Gue, Kan?
70 Iih! Lo Lagi?
71 Masih Punya Muka Lo, Buat Dateng Ke sini?
72 Datang Lagi?!
73 Hah! Ini Ada Lagi?!
74 Perhatian Teman-Teman Gendis
75 Perdebatan Widi Dan Bejo
76 Teddy Dan Pak Bayu
77 Nasihat Pak Bayu
78 Kegigihan Teddy
79 Di Rumah Gendis
80 Pengalihan Kondisi Gendis
81 Pertemuan Dengan Keluarga Teddy
82 Firasat Widi Dan Kecurigaan Cindy
83 Telfon Dan SMS Dari Teddy.
84 Di Rumah Teddy
85 Tipuan!
86 Copyan
87 Pangeran Bertopeng
88 Asli Atau Palsu?
89 Nasihat Bu Eloise
90 Hari Pertama Magang
91 Titipan Untuk Gendis
92 Emosi Ranger Merah
93 Pengalihan Gendis Dari Ulah Bram
94 Ditolong Cowok Bermasker dan Memakai Baseball Cap
95 Curhatan Teddy
96 Deka dan Teddy Berbeda Ndis.
97 Nasihat Power Rangers Gendis Untuk Teddy
98 Perhatian dan Hati Yang Terkunci
99 Mencurigakan Banget Lo!
100 Pertemuan di Kafe dan Panggilan Telfon
101 Gue Menyerah Bukan Karena Takut, Tapi karena Gue Sayang Sama Lo!
102 Spesial Bab [Dua Kabar]
103 Spesial Bab [Kabar Duka]
104 Spesial Bab [Kejadian di Stasiun]
105 Spesial Bab [Pertemuan Terakhir Gendis Dan Teddy]
106 Terima Kasih
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Ndis, Ayok Sadar.
2
Protected
3
Tidak Mudah Melupakannya
4
Jangan Sebut Namanya lagi.
5
Mabuk
6
Diary
7
Kedatangan Tamu
8
Maya Dan Nover
9
Power Rangers
10
Patah Hati
11
Teman Main Game
12
Kebahagiaan
13
Ini Bener Kak, Yang Ditulis Kak Doni ...?
14
Mencoba Jatuh Cinta Lagi
15
Ulang Tahun Bram
16
Masalah Di Acara Ulang Tahun Bram
17
Telfon Dari Maya
18
Pertanyaan Yang Membingungkan
19
Belum Move On
20
Confession
21
Liburan Sekolah
22
Dampak Patah Hati
23
Masih Berharap
24
Sekolah Baru
25
Video Call
26
Emosi
27
Di Rumah Sakit
28
Di Hukum
29
Pengagum Rahasia
30
Karena Kamu Punyanya Aku!
31
Kerja Kelompok Dan Obrolan Di Kantin
32
Gue Boleh Minta Tolong?
33
Pertemuan Dua Keluarga
34
Musibah
35
Rumah Baru
36
Cemburu
37
Ada Yang Cemburu Lagi
38
Terjebak Di Tengah-Tengah Tauran
39
Sticky Note Yang Terlupakan
40
Curiga
41
Dejavu
42
Lo Mau Ndis Sama Si Bram?
43
Kepergok
44
Ketakutan Berlebih
45
Undangan Pernikahan
46
Obrolan Memanas
47
Syukurlah, Bukan Deka.
48
Noraknya Teman-Teman Gendis
49
Negatif Thinking
50
Keusilan Rezy, Merubah Mood Gendis
51
Terkecoh
52
Siapa Simon?
53
Panik
54
Merasa Diabaikan
55
Gendis, Oliv Dan Bram
56
Di Rumah Ade
57
Ini Juga Pasti Suruhannya Dia?
58
Kenapa Lo Muncul Sekarang? Kenapa?! Kenapa?!
59
Liburan Yang Tragis
60
Dia Pelakunya
61
Kehilangan Lagi?
62
Air Mata Widi
63
Maksudnya, Dia Sekongkol?
64
Nggak Mungkin! Lo Ngarang, Halusinasi? Mimpi?
65
Kak Bram?
66
I Love You ... Maaf ... Akuh ... Pamit!
67
Ada Dua Orang?
68
Orang-Orang Di Masa Lalu
69
Gendis, Lo Masih Inget Gue, Kan?
70
Iih! Lo Lagi?
71
Masih Punya Muka Lo, Buat Dateng Ke sini?
72
Datang Lagi?!
73
Hah! Ini Ada Lagi?!
74
Perhatian Teman-Teman Gendis
75
Perdebatan Widi Dan Bejo
76
Teddy Dan Pak Bayu
77
Nasihat Pak Bayu
78
Kegigihan Teddy
79
Di Rumah Gendis
80
Pengalihan Kondisi Gendis
81
Pertemuan Dengan Keluarga Teddy
82
Firasat Widi Dan Kecurigaan Cindy
83
Telfon Dan SMS Dari Teddy.
84
Di Rumah Teddy
85
Tipuan!
86
Copyan
87
Pangeran Bertopeng
88
Asli Atau Palsu?
89
Nasihat Bu Eloise
90
Hari Pertama Magang
91
Titipan Untuk Gendis
92
Emosi Ranger Merah
93
Pengalihan Gendis Dari Ulah Bram
94
Ditolong Cowok Bermasker dan Memakai Baseball Cap
95
Curhatan Teddy
96
Deka dan Teddy Berbeda Ndis.
97
Nasihat Power Rangers Gendis Untuk Teddy
98
Perhatian dan Hati Yang Terkunci
99
Mencurigakan Banget Lo!
100
Pertemuan di Kafe dan Panggilan Telfon
101
Gue Menyerah Bukan Karena Takut, Tapi karena Gue Sayang Sama Lo!
102
Spesial Bab [Dua Kabar]
103
Spesial Bab [Kabar Duka]
104
Spesial Bab [Kejadian di Stasiun]
105
Spesial Bab [Pertemuan Terakhir Gendis Dan Teddy]
106
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!