Dimana Nadhira

Dylan nampak tersenyum melihat kemesraan Kenzo dan istrinya, Ia merasa iri karna Kenzo bisa menyesuaikan diri meski Ia dan istri di jodohkan Ia ingin seperti mereka.

"Kenapa lu gak ajak bini lu Lan?" tanya Kenzo menatap sahabat nya itu dan Dylan pun menggelengkan kepalanya Ia masih belum terbiasa jalan dengan istrinya.

"Gua belum terbiasa, dan gua juga takut dianya gak mau di ajak ketemu kalian," jawab nya membuat Kenzo tertawa.

"Astaga ada ya suami kaya lu, lu membiarkan dia tinggal di rumah sendiri ketimbang ngajak dia ketemu kita apa lu takut dia suka sama gua?" canda nya membuat wanita di sebelah nya menggelengkan kepala.

Kenzo datang bersama Ayunda sang istri mereka memang sedang berlibur di kota itu dan sengaja mengajak Dylan makan malam bersama.

Mereka mengundang Dylan dan istri nya namun pria itu malah datang sendiri, Kenzo sangat penasaran wanita seperti apa yang bisa membuat Dylan bodoh seperti itu.

Karna selama ini Dylan tidak pernah pacaran sekali pun karna menunggu cinta pertama nya.

"Gua bingung gimana bilang nya lagian besok juga ketemu bukankah lu mau ke rumah," ujar nya dan Kenzo pun mengangguk.

Ia dan istrinya memang berencana mau datang mengunjungi tante Diana dan om Dion.

Tanpa terasa dua jam berlalu mereka asyik berbincang hingga lupa waktu dan setelah itu Dylan pun pulang.

Namun sesampai nya di rumah Ia bingung karna pintu rumah tidak terkunci akhirnya Ia pun masuk dan memastikan kalo Nadhira baik baik saja.

Ia pun membuka pintu kamar pelan namun lampu masih menyala dan Ia tidak menemukan istrinya di sana.

Ia pun mencari istri nya ke kamar mandi namun Nadhira tidak ada, kemana istrinya?

Dylan menghubungi ponsel istrinya namun tidak bisa di hubungi sehingga Ia pun mulai panik kemana gadis itu pergi.

Ia pun menghubungi Dareen namun adik nya itu tidak mengangkat telpon nya Dylan yakin kalo adik nya pasti sudah tidur karna sudah jam 11 malam.

"Kemana kamu Ra jam segini?" gumannya sambil mengacak acak rambut nya.

Ia pergi keluar untuk mencari Nadhira Ia berharap menemukan istrinya secepat nya. Mungkin saja Nadhira lapar dan mencari makanan di sekitar sana.

Namun setelah lama berjalan Ia tidak menemukan istri nya sama sekali dan para penjual makanan yang ada di sekitaran sana pun sudah tutup dan sepi.

Dylan pun mulai prustasi Ia benat benar bingung kemana istrinya pergi sungguh Ia merasa sangat bersalah telah meninggalkan Nadhira sendiri.

"Apa mungkin dia ke makam orang tuanya?" gumannya lantas Ia pun segera kembali dan mengendari mobilnya mencari Nadhira ke makam orang tua nya namun sesampai nya di sana Ia tidak menemukan siapa siapa di sana.

"Apa mungkin dia ke rumah mama," gumannya dan Ia pun segera pergi ke rumah nya.

Sesampai nya di sana Ia pun menanyakan pada art yang membuka pintu untukku namun art mengatakan tidak tahu dimana Nadhira karna gadis itu tidak kesana.

"Bibi yakin dia gak kesini?" tanya Dylan mulai frustasi.

"Yakin Mas kalo gak percaya mas bisa lihat di kamar," ujar nya dan Dylan pun dengan cepat naik menuju kamar nya dan benar saja istrinya tidak ada.

Ia ingin bertanya pada orang tuanya namun Ia malu dan takut membuat orang tuanya marah apalagi mereka sudah tidur lantas Ia pun mengetuk pintu kamar adik nya bermaksud meminta tolong.

"Ren Ren lu dan tidur belum?" ujar nya di depan pintu namun tidak ada jawaban.

Karna penasaran Ia pun masuk namun Ia tidak menemukan Dareen di sana kemana sebenarnya adiknya itu. Apa mungkin mereka pergi bersama?

Ia pun terus menghubungi Dareen pikiran nya pun bercabang Ia benar benat tidak bisa berfikir jernih sungguh Ia bingung harus apa sekarang karna Dareen tidak mengangkat ponsel nya sama sekali saat ini.

"Sial kemana sih dia?" gumannya kesal.

Lantas Ia pun kembali pulang berharap istri nya sudah ada di rumah namun tetap saja Nadhira tidak ada Dylan pun hanya bisa pasrah menunggu besok pagi.

Di sisi lain Dareen terus mencari Nadhira bersama Vanesa mereka benar benar takut terjadi sesuatu dengan sahabat mereka itu.

Beberapa jam yang lalu..

Dareen merekam apa yang di dengar nya terdengar pertengkaran Nadhira bersama Seno sebelum akhirnya suara mereka hilang.

Dareen lantas pergi ke rumah Nadhira namun Ia tidak menemukan sahabat nya itu dan terlihat ponsel nya tergeletak di depan pintu Ia pun membawa nya.

Ia masuk ke dalam rumah mencari keberadaan kakak nya namun nihil tak ada Dylan di sana lantas Ia pun menghubungi nya dan sial nya Dylan tidak mengangkat sambungan nya.

Dareen yang cemas pun akhirnya datang ke unit apartement Vanesa Ia meminta bantuan gadis itu agar membantu nya mencari Nadhira.

Awal nya Vanesa tidak percaya dengan apa yang Dareen katakan kalo Nadhira di culik oleh Seno namun setelah mendengar pembicaraan mereka Ia pun akhirnya percaya.

Kembali ke masa sekarang dimana Vanesa terus menangis membuat Dareen semakin pusing Ia benar benar tidak menyangka kali gadis di sebelah nya akan cengeng.

"Nes diam lah gua tahu lu sedih tapi bisa gak sedih nya lu simpan dulu," ucap Dareen membuat Vanesa terdiam lalu memencingkan matanya.

"Lu kira makanan apa bisa di simpan dulu," jawab nya kesal.

"Ya habisnya lu berisik Nes gua gak bisa konsen nyetirnya," ucap Dareen membela diri.

"Ya udah turun lu biar gua yang nyetir," ujar nya namun Dareen menggelengkan kepalanya Ia tidak mau Vanesa yang menyetir karna gadis itu pasti akan ngebut dan Ia masih menyayangi nyawa nya dan masih ingin hidup.

"Gua masih ingin hidup. Lu tahu kan gua masih perjaka dan belum nikah," ucap nya.

"Terserah lu deh.Yang penting kita cari Nadhira sampai ketemu!!"

Mereka pun mencari ke tempat tempat yang sering Seno kunjungi termasuk beberapa Vila milik orang tua nya.

Seno memang anak pejabat pantas kalo memiliki banyak vila namun semua vila yang mereka singgahi nampak sepi tidak ada mobil Seno di sana.

"Lu tahu gak dimana lagi vila keluarga Seno?" tanya Dareen namun Vanesa menggelengkan kepalanya kini mereka merasa buntu tidak bisa menemukan Nadhira di mana pun.

"Sial kenapa Nadhira gak bawa aja sih nih ponsel kan gak mungkin kaya gini jadi nya," ucap Dareen mengguyar rambut nya.

"Lu kira dia tahu bakal di culik apa, nama nya juga musibah mana mungkin kita tahu," ucap nya.

Mereka pun sama sama diam di dalam mobil bingung harus kemana pagi mencari Nadhira dan kini waktu pun tak terasa sudah mulai pagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!