Masih sama

Beberapa minggu berlalu hubungan Nadhira dan Dylan masih sama saja tidak ada perubahan bahkan Mama Diana menyarankan mereka pergi berbulan madu namun Dylan menolak dengan alasan Ia sibuk bekerja.

Nadhira sendiri sebenarnya ingin pergi apalagi tempat yang mama Diana rekomendasikan adalah tempat tempat yang selama ini Ia ingin kunjungi.

Namun bagaimana lagi kalo Dylan menolak itu sama saja dengan perintah yang harus Nadhira terima.

"Padahal mama udah siapkan tiket lho buat kalian," ucap mama Diana merasa sedikit kecewa dengan keputusan Dylan karna menolak keinginan nya.

"Nanti saja Ma masih ada banyak waktu lagian Nadhira sibuk kuliah dan aku juga baru masuk beberapa bulan di kampus masa udah minta cuti," alasan nya karna Dylan memang lebih suka berkerja dari pada berlibur sangat berbanding terbalik dengan Dareen yang lebih banyak berlibur di banding kuliah.

"Terus ini tiket mau di kemanakan kan sayang kalo di buang," ucap mama Diana dengan wajah yang sedih.

Nadhira pun tidak tega melihat nya namun bagaimana lagi Ia tidak bisa berbuat apa apa karna Dylan sudah menolak nya.

"Mama jangan sedih ya, mungkin mama dan papa bisa pergi menggantikan kami," usul Nadhira walau bagaimana pun tiket sudah di beli dan menurut nya itu sangat berharga.

"Bagus juga ide kamu, mama sama papa udah lama gak berlibur," ucap mama Diana berbinar tidak ada salah nya bukan kalo Ia pergi bersama papa Dion, tapi apa suami nya mau pergi bersama selama ini papa Dion sangat sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuk berlibur.

"Nanti aku yang bujuk papa," ucap Dylan mau membantu walau bagaimana pun Ia juga merasa bertanggung jawab atas semua ini kalo saja Ia mau menerima hadiah itu pasti semua ini tidak akan terjadi.

Mereka pun pulang setelah makan malam bersama tanpa ada Dareen entah kemana pemuda itu karna setelah tahu kakak nya menikah dengan wanita pujaan nya pemuda itu nampak menghindar.

"Apa Dareen masih suka mengganggumu?" tanya Dylan tiba tiba membuat Nadhira mengerutkan kening nya.

"Mengganggu?"

"Iya. Bukankah dia selalu mengganggu mu saat di kampus," ujar nya.

"Oh.Tentu saja tidak kami berteman baik dan kami sudah biasa bercanda dan tidak terganggu sama sekali," jawab Nadhira karna memang itu kenyataan nya Ia menganggap Dareen seperti saudara nya sendiri dari dulu apalagi sekarang Ia dan Dareen menjadi kakak ipar.

"Apa kamu pernah menyukai nya?" tanya Dylan penasaran dan Nadhira pun tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku sayang pada nya tapi hanya sebagai teman tidak lebih," jawab nya Dylan pun bernafas lega mendengar nya Ia benar benar merasa tenang setelah tahu Nadhira tidak punya perasaan pada Dareen selain sebagai teman.

"Apa Dareen dekat dengan seorang wanita saat ini?" tanya Dylan penasaran.

"Aku rasa tidak, kalo pun ada biasa nya ia akan cerita pada kami," jawab Nadhira.

Dylan baru tahu ternyata mereka sangat terbuka satu sama lain,jujur Ia merasa iri pada Dareen karna bisa sedekat itu dengan Nadhira sedangkan Ia sendiri merasa malu dan sungkan untuk bercerita.

Keesokan harinya Nadhira seperti biasa akan berhenti sebelum kampus tiba, Ia pun bertemu dengan Vanesa dan ikut naik motor gadis itu hingga ke kampus.

"Bukannya lu bareng laki lu Ra?" tanya Vanesa dan Nadhira pun langsung menganggukan kepalanya.

"Iya."

"Kenapa gak sekalian sampe kampus," tanya Vanesa bingung.

"Lu tahu kan alasan nya, gua gak mau kena gosip di kampus begitu juga dengan laki gua," alasan nya karna selama ini hidup Dylan lempeng lempeng saja dan malas dengan hal hal yang bergosip tentang nya.

"Terus gimana hubungan kalian sekarang apa ada perubahan?" Namun Nadhira menggelengkan kepalanya karna memang hubungan mereka masih sama walau pun tinggal di satu atap dan di ranjang yang sama.

Hingga membuat Vanesa bingung dengan hubungan yang sahabat nya jalani itu karna Dylan sama sekali seperti orang asing saat di kampus sehingga tidak ada yang curiga kalo mereka ada hubungan,dan yang membuat Vanesa bingung adalah kenapa Dylan seperti tidak tertarik pada sahabat nya itu padahal Nadhira sangat cantik bodi nya juga bagus menurut nya.

"Entahlah hubungan kami masih sama saja," jawab nya membuat Vanesa heran apa mungkin Pak Dylan tidak suka dengan perempuan pikirnya karna tidak tertarik dengan wanita.

"Apa kalian belum emm itu?" tanya Vanesa penasaran lalu Ia pun membisikan sesuatu pada telinga Nadhira.

Dan gadis itu menggelengkan kepalanya,karna memang mereka tidak pernah macam macam walau pun tidur di kasur yang sama,Dylan tidur di samping nya setiap malam namun Ia tidak pernah macam macam.

"Astaga apa dia gay ya," ujar nya membuat Nadhira menyentil kening sahabat nya itu.

"Hus ngawur lu," ujar nya tak terima dengan perkataan Vanesa namun Ia juga kepikiran apa benar apa yang Vanesa katakan karna Dylan sama sekali tidak pernah tertarik padanya padahal saat di rumah Ia sering memakai pakaian yang sexi.

"Ya gua kan cuma nebak Ra takut nya benar kita kan gak tahu, lu aja kenal dia baru mana tahu gimana sifat nya," ucap Vanesa sambil mengelus kening nya pelan.

"Gua yakin Mas Dylan normal ko mungkin saja dia belum siap berhubungan suami istri lagian kami kan baru kenal dan masih harus saling menyesuikan diri," jawab nya.

Memang benar apa yang Nadhira katakan mereka harus saling mengenal agar tahu sifat masing masing karna walau pun Ia mengenal dekat adik kandung Dylan namun sifat mereka berbeda 180 derajat.

Di sisi lain Dylan nampak termenung di ruangan nya Ia bingung bagaimana membangun rumah tangga seperti orang lain karna Ia tidak tahu bagaimana cara memulai nya Ia merasa kaku saat bersama gadis itu.

Bahkan saat tidur pun Ia tidak bisa tenang dan malam memilih tidur di sofa dan bangun sebelum Nadhira, karna Ia tidak mau gadis itu tahu kalo mereka tidak tidur di ranjang yang sama.

"Apa gua tanya Kenzo ya gimana cara mendekati wanita," gumannya.

Kenzo adalah sahabat nya dan sahabatnya itu sudah lama menikah pasti tahu apa yang harus dia lakukan.

Ia pun menghubungi Kenzo namun tidak diangkat entah kemana pria itu padahal Dylan membutuhkan bantuan nya.

Dylan pun akhirnya menyerah Ia mengetik sesuatu di ponsel nya mencari di google.

Bagaimana cara mendekati wanita?

Banyak muncul cara cara mendekati wanita contoh nya memberikan hadiah dan memuji kecantikan nya.

Ia pun mengetik sesuatu lagi di sana.

Bagaimana membuat wanita nyaman di samping nya?

Ada banyak jawaban di sana namun Dylan melihat satu jawaban yang membuat nya tersenyum yaitu sering mengajak pasangan ngobrol karna komunikasi sangat penting agar membuat pasangan kita nyaman.

Setelah lama berselancar mencari jawaban dari ponsel nya Ia pun kembali melanjutkan pekerjaanya memeriksa tugas para siswa nya yang Ia berikan kemarin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!