Tidur bersama

Setelah makan malam bersama mereka pun berbincang sebentar sebelum kembali ke rumah Nadhira.

Mama Diana tahu kalo menantu nya itu masih berdua dan masih ingin tinggal di rumah nya sehingga Ia pun melepaskan mereka untuk pulang.

Nadhira bingung saat sampai di rumah bagaimana Ia bisa tidur kalo ada Dylan di samping nya karna selama ini Ia tidur sendiri paling dengan Vanesa dan sekarang ada Dylan rasanya aneh.

Mereka memang tidur di kasur yang sama namun Dylan sepertinya tidak terganggu dengan kehadiran nya.

Sedangkan Nadhira begitu ketakutan sampai berkeringat tidur di kasur yang sama dengan Dylan jantung nya berdetak cepat itu membuat nya gelisah.

"Kenapa?" tanya Dylan melihat Nadhira tidak bisa diam.

"Entahlah aku tidak bisa tidur," jawab nya.

Dylan yang sudah memejamkan matanya pun kembali membuka mata nya lalu menatap istrinya yang tidur memunggungi nya.

"Apa yang kamu pikirkan?"

"Aku hanya sedikit takut," jawab nya sambil mengenggam selimut dengan erat.

Dylan pun tersenyum dan merapatkan tubuh nya pada gadis itu sehingga membuat Nadhira semakin gemetar ketakutan.

"Takut kenapa?" bisik nya membuat Nadhira semakin gemetar.

"Aku aku-"

Dylan pun terbahak sambil merentangkan tubuhnya menatap langit langit kamar.

"Tenang lah Mas gak akan melakukan apapun padamu jadi jangan takut," ucap nya.

Nadhira pun bernafas lega Ia pun membalikan tubuhnya dan ikut terlentang menatap langit langit kamar.

"Apa Mas gak akan meminta hak padaku?" tanya Nadhira dengan tangan yang masih gemetar.

"Apa kamu sudah siap?" Dylan malah balik bertanya dan Nadhira pun menggeleng kuat Ia tidak mau melakukan itu karna mereka tidak ada rasa apa apa Ia hanya ingin melakukan nya dengan dasar cinta bukan karna nafsu.

"Tenang lah Mas akan menunggu sampai kamu siap," ucap Dylan membuat Nadhira menatap suami nya itu Ia tidak menyangka kalo Dylan akan berkata seperti itu.

Nadhira pun tersenyum mendengar nya dan itu membuat Dylan gemas sungguh Ia tidak menyangka akan menikah dengan wanita semanis Nadhira.

Sedangkan Nadhira nampak tersipu malu di tatap oleh sang suami yang begitu tampat di lihat dari samping pipi nya sangat mulus dan hidung nya sangat mancung.

'Ada apa dengan jantungku kenapa seperti habis maraton dari tadi?' batin Nadhira.

"Tidur lah Mas tahu kamu pasti lelah," ujar nya dan Nadhira pun menganggukan kepalanya.

Ia pun berusaha memejamkan matanya dan tak lama kemudian Ia pun terlelap dalam tidur nya begitu juga dengan Dylan mungkin karna terlalu lelah Ia pun langsung terlelap.

Di sisi lain Dareen nampak kacau Ia ada sebuah Bar di sana Ia nampak minum untung saja Vanesa ada di sana sehingga Dareen bisa leluasa bercerita pada sahabat nya itu.

"Ren lu kenapa sih tumben datang ke sini?" tanya Vanesa.

Gadis pemilik dari Bar itu maka dari itu Ia ada di sana karna tempat itu peninggalan orang tuanya maka Ia dan sang kakak lah yang mengurus nya saat ini.

"Gua patah hati Nes," ucap nya lirih sedangkan Vanesa hanya menahan tawa nya namun Ia juga kasian melihat kondisi dia yang seperti itu.

"Sabar ya gua yakin lu pasti bisa dapetin cewek yang lebih baik dari dia," ujarnya.

Dareen pun menatap sahabatnya itu sedikit kesal karna Ia tahu kalo Vanesa sedang menertawakan nya.

Ia yakin kalo Vanesa pasti tahu tentang pernikahan Nadhira dan kakak nya.

"Lu udah tahu kan kalo Dhira sudah menikah?"

Vanesa pun terdiam kemudian menganggukan kepalanya Ia memang sudah berniat mengatakan nya tadi pagi tapi Nadhira menghalangi nya.

"Kenapa lu gak cerita sama gua?"

"Sorry Ren Dhira sendiri katanya yang mau bilang sama lu," jawab nya merasa tidak enak.

"Apa Nadhira udah cerita semua nya sama lu?" lanjut nya namun Dareen langsung saja menggelengkan kepalanya.

"Dia gak anggap gua sahabat nya. Bahkan sampai saat ini Nadhira belum cerita apa apa sama gua," jelas nya.

Vanesa pun mengerutkan kening nya kalo Nadhira tidak bercerita lantas Dareen tahu dari mana kalo sahabat mereka sudah menikah.

"Kalo bukan dia yang kasih tahu kenapa lu bisa tahu?"

"Dari suami nya," jawab nya.

Vanesa pun terdiam Ia baru ingat kalo Dylan dosen mereka mungkin saja melihat kedekatan mereka suami Nadhira marah dan memberi tahu Dareen yang sebenarnya pikir nya.

Dareen menghela nafas sambil menepuk nepuk dada nya yang terasa semakin sesak dan sakit sekali.

"Sakit Nes dada gua. Kalo Nadhira menikah dengan Seno mungkin hati gua gak sehancur ini Nes," ungkap nya.

"Ya mau gimana lagi Ren siapa pun suami Nadhira sekarang kita do'akan yang terbaik saja semoga rumah tangga mereka sakinah mawadah wa rohmah meski menikah tanpa ada nya cinta," ucap Vanesa.

"Lu tahu siapa suami nya?"

"Pak Dylan kan!"

"Tapi lu gak tahu siapa dia Nes," ucap Dareen.

"Gua tahu lah dia Dosen di kampus kita," jawab nya namun Dareen menggelengkan kepalanya.

"Memang nya lu kenal sama beliau?" tanya Vanesa heran.

Dareen yang kesal pun akhirnya mengatakan yang sebenarnya kalo dia memang adik kandung nya Dylan.

"Bukan kenal lagi Nes gua sama dia bahkan tinggal di satu rahim yang sama," jelas nya membuat Vanesa kaget Ia sampai menyemburkan air minum dari mulut nya untung saja gak kena wajah Dareen.

"Astaga jorok bangett lu."

"Sorry sorry gua gak sengaja gua benar benar kaget aja.Lu serius adiknya pak Dylan Ren?" Vanesa benar benar tidak percaya kalo mereka adik kakak karna dari segi wajah tidak ada mirip mirip nya sama sekali.

"Kenapa lu gak percaya sama gua?"

Vanesa pun terdiam melihat tatapan Dareen yang sangat serius ini membuat nya percaya kalo sahabat nya itu tidak bohong.

"Kenapa lu gak bilang kalo Pak Dylan kakak lu?"

"Untuk apa?"

"Apa kalian tidak dekat satu sama lain?" tanya Vanesa penasaran dengan kedekatan mereka kenapa Dareen tidak tahu kalo mereka menikah ini sangat aneh sekali.

"Mas Dylan selama ini tinggal di Jakarta selain kuliah dia juga membantu papa di perusahaan dia baru kembali beberapa bulan yang lalu," jelas nya.

"Oo pantas saja."

"Gua mau nginap di apartement lu boleh gak malam ini?" tanya Dareen memelas.

Vanesa pun terpaksa menyetujui nya ia tidak tega melihat Dareen seperti itu akhirnya Ia pun meminta kakak nya yaitu Vero mengantarkan sahabat nya pulang.

"Udah jam 1 malam gua harus pulang lu nanti pulang sama Mas Vero," ucap Vanesa dan Dareen pun menganggukan kepalanya sedikit pusing karna terlalu banyak minum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!