Masih berduka

"Ra kamu sudah sadar?" tanya Dylan memandang wajah gadis itu yang nampak sayu dan sedikit pucat.

Nadhira sendiri masih belum sadar sepenuhnya namun Ia ingat harus mencari ibunya.

"Dimana ibu?" Nadhira ingat kalo ibunya baru saja meninggalkan nya untuk selama lamanya.

"Kamu sabar ya ibu baru saja di bawa ke rumah untuk di mandikan," ucap Dylan berusaha menenangkan gadis itu Ia membawa Nadhira dalam pelukannya.

Air mata kembali membasahi pipinya ternyata apa yang terjadi pada ibu nya bukan mimpi ibu meninggalkan nya sendiri.

"Jangan takut aku akan selalu ada buat kamu Ra," ucap Dylan mengelus rambut panjang nya.

Nadhira masih terus menangis segukan Ia tidak menjawab apa yang Dylan katakan.

Umur mereka memang terpaut jauh dan Dylan merasa nyaman berada di dekat gadis itu Ia berjanji pada mendiang ibunya Nadhira kalo Ia akan menjaga nya dengan baik.

"Ibu ibu ibu," hanya itu kata yang terus terucap dari bibir nya.

"Ibu sudah di bawa pulang satu jam yang lalu," jawab nya.

"Ayo pulang aku mau ikut ke pemakaman," ucap Nadhira melepas pelukan Dylan dan berusaha melepas infusan di tangan nya.

"Hey bersabarlah tunggu sampai infus nya habis," ucap Dylan berusaha membuat Nadhira tenang dengan mengelus pipi gadis itu.

Gadis itu pun terdiam Ia sedikit takut karna ini kali pertama nya ada pria yang menyentuh pipi nya setelah sahabat laki laki nya.

"Jangan takut aku suami kamu sekarang," ujar nya.

Nadhira kembali menangis dan memeluk Dylan erat entah mengapa tidak sadar melakukan hal itu mungkin karna terlalu sedih dan butuh sandaran akhirnya Ia pun melakukan itu.

"Terimakasih sudah mau menerima ku menjadi istri kamu.Maaf sudah membuat kakak repot selama ini," ujar nya lirih.

Gadis itu memang sangatlah berhutang budi pada mereka termasuk Dylan karna selama ibu nya di rumah sakit Dylan lah yang sering mengantarkan Nadhira pulang.

"Aku yang harus nya berterimakasih padamu karna sudah mau menerima ku," jawab nya.

Saat pertama kali bertemu dengan Nadhira Dylan sudah sangat terpesona dengan gadis itu, namun Ia tidak berani mengatakan nya karna Ia sudah di jodohkan oleh orang tuanya.

Namun keberuntungan berpihak padanya dimana Ia bertemu lagi dan ternyata gadis itu adalah gadis kecil yang di jodohkan dengan nya saat kecil.

Mungkin Nadhira sendiri tidak ingat dengan Dylan karna usia nya kala itu masih 5 tahun sedangkan Dylan sendiri sudah 12 tahun dan sudah mengingat nya.

Ia bahkan tidak rela saat Nadhira kecil bermain dengan adik nya karna baginya gadis itu hanya milik nya hingga beranjak dewasa Dylan tidak pernah dekat dengan wanita mana pun karna Ia yakin kalo jodohnya itu Nadhira.

Selama ini keluarga Dylan tinggal di luar kota dan baru empat tahun kembali ke Jogja dan Dylan sendiri baru saja menyelesaikan S2 nya dan baru kembali satu bulan yang lalu.

Saat tahu Nadhira sudah punya kekasih Ia begitu terpukul dan juga kecewa namun orang tuanya meyakinkan kalo jodoh tidak akan kemana.

Hingga Ia pun mendapat kabar gembira dimana Nadhira bersedia di jodohkan dengan nya dan Ia pun dengan senang hati menikahi gadis itu meski di rumah sakit sekali pun.

Kini mereka berada di pemakaman gadis itu nampak rapuh Ia bahkan kembali jatuh pingsan saat melihat ibu nya di kebumi kan untung saja ada Dylan yang selalu ada di samping nya.

Setelah semua orang pergi kini tinggal mereka berdua saja yang masih berada di pemakaman gadis itu sepertinya enggan untuk meninggalkan tempat itu.

Tante Diana terus saja membujuk nya agar ikut pulang bersama mereka namun Ia menolak nya sehingga Dylan lah yang menemani nya di sana.

"Ra ini sudah hampir gelap gerimis juga ayo pulang," ajak Dylan.

Nadhira pun akhirnya mau pulang karna Dylan terus saja membujuk nya.

Sesampainya di rumah Ia langsung di peluk oleh sahabat nya yaitu Vanesa Ia baru mendapat kabar kalo ibunya Nadhira sudah meninggal dunia.

"Yang sabar ya Ra gua tahu lu pasti bisa lewati ini semua," ucap Vanesa namun gadis itu bingung saat melihat Dosen nya ada di sana bersama sahabat nya itu.

Nadhira yang menyadari itu Ia langsung mengenalkan Dylan pada Vanesa Ia tidak mau ada rahasia diantara mereka jadi Ia menceritakan yang sebenarnya terjadi.

"Nes ini Kak Dylan suami gua," ucap nya lirih.

"Kok bisa?" gadis itu nampak syok dan menutup mulut nya antara percaya dan tidak percaya Vanesa menatap mereka bergantian.

"Saya Dylan suami nya Nadhira," ucap Dylan mengulurkan tangan nya.

Vanesa tidak menyangka kalo Nadhira akan menikah secepat itu bahkan beberapa hari yang lalu Ia masih melihat Nadhira bersama Seno.

"Nanti gua ceritain kalo mood gua udah bagus," bisik Nadhira dan Vanesa pun menganggukan kepalanya.

Mereka pun berbincang sebentar ingin rasanya Vanesa menemani gadis itu dan berbagi kesedihan namun Ia malu karna ada suami nya sehingga Ia pun memutuskan untuk pulang.

Vanesa pun mengabari Daren kalo ibunya Nadhira meninggal dunia namun pemuda itu tidak bisa datang karna sedang berada di luar kota namun Daren langsung menghubungi Nadhira.

"Ra ponsel kamu bunyi," ucap Dylan sedangkan Nadhira sendiri hanya melamun dan tidak sadar kalo ponsel nya terus berdering di tangan nya.

Dylan pun menepuk pelan pundak gadis itu dan akhirnya Ia pun sadar dan melihat siapa yang menghubungi nya.

(Hallo)

(...)

(Iya gak papa kok gua baik baik aja)

(Gak perlu minta maaf harus nya gua yang minta maaf karna ibu sering nyusahin lu semasa hidup)

(...)

(Iya hati hati)

Dylan sendiri penasaran siapa yang menghubungi istrinya itu terdengar suara laki laki dari balik ponsel itu ingin bertanya namun Ia malu akhirnya Ia pun memilih diam.

Dylan pun memesan makanan untuk makan malam mereka Ia tidak tahu makanan apa saja yang Nadhira suka sehingga Ia memesan banyak makanan

"Apa kamu lapar?" tanya Dylan namun gadis itu menggelengkan kepalanya.

Suara pintu di ketuk dari luar Dylan pun dengan cepat membuka nya Ia tahu pasti itu kurir yang mengantarkan makanan untuk mereka dan benar saja Ia membawa masuk semua makanan dan meletakan nya di meja.

"Aku sudah memesan makan malam kita jadi ayo makan sama sama," ajak nya membuka bungkusan itu satu persatu.

Meski tidak lapar namun Nadhira tidak mau membuat Dylan kecewa akhirnya Ia pun mau makan.

Dylan pun tersenyum melihat istrinya mau makan meski hanya sedikit setidak nya gadis itu tidak akan kelaparan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!