Harus operasi

Sesampai nya di kampus Ia langsung saja masuk ke dalam kelas untung saja Ia tidak telat namun Ia nampak kaget saat melihat dosen baru yang menggantikan Pak Bobi siang ini ternyata pria adalah orang yang tadi bertemu dengan nya.

'Astaga mampus kenapa dia ada di sini?" gumannya.

Ia masih sangat malu jika bertemu langsung dengan orang itu maka dari itu sengaja menunduk tidak berani menatap dosen baru nya itu.

Suara pujian terdengar dari teman teman satu kelas nya mereka memuji ketampanan Dosen muda itu, bukan hanya teman teman nya Nadhira pun mengakui hal itu namun karna kesalahan nya Ia merasa tidak punya muka.

Kelas pun selesai kini Nadhira harus segera kembali ke rumah sakit Ia berniat segera memesan taxi agar bisa sampai di sana.

Namun baru saja Ia mengambil ponsel tiba tiba saja Seno menghampirinya pria yang sudah dua tahun menjadi kekasih nya itu tidak tahu kalo ibunya Nadhira sakit.

"Kenapa buru buru apa ada sesuatu terjadi?"

"Ibu ku sakit," jawab nya membuat Seno melebarkan matanya kaget.

"Dari kapan kenapa tidak cerita sama aku?" tanya Seno.

"Beberapa hari yang lalu. Maaf gak kasih tahu kamu karna aku tahu kamu sibuk," ucap nya merasa tidak enak.

"Ayo aku antar," ucapnya.

Nadhira yang terburu buru masuk ke dalam mobil Seno dan mobil pun melaju kencang meninggalkan kampus.

"Ibu sakit apa?" tanya Seno melirik kekasih nya itu.

"Jatuh dari tangga dan udah beberapa hari koma," jawab nya sendu.

Seno pun menggenggam tangan gadis Nadhira yang nampak dingin lalu meremasnya pelan Ia tahu pasti gadis itu sedang sangat cemas saat ini.

"Kamu tenang ya semua akan baik baik saja," ucap nya berusaha menenangkan gadis itu.

Beberapa saat yang lalu tante Hana menghubunginnya mengabarkan kondisi ibu nya yang semakin memburuk.

"Aku takut," ucap nya lirih.

"Kamu tenang aku akan selalu di samping kamu," ucap nya tulus.

Nadhira hanya menunduk menahan air mata nya Ia berharap ibu nya bisa cepat sembuh dan bisa berkumpul lagi dengan nya karna Ia tidak punya siapa siapa lagi.

"Oh ya ibu ku mengundang kamu datang ke rumah.Nanti kalo kamu ada waktu," ucap Seno namu Nadhira nampak diam lalu menarik tangan nya sungguh Ia tidak mau datang lagi kesana namun Ia tidak enak dengan Sean.

Ia pernah datang ke rumah Seno keluarga nya berpura pura baik padanya saat ada Seno namun saat Seno tidak ada mereka menyuruh nya meninggalkan Seno mereka tidak setuju dengan hubungan mereka.

"Maaf aku tidak bisa datang aku harus mengurus ibuku di rumah sakit," ucap nya menjadikan itu sebagai alasan padahal Ia memang sudah tidak mau datang.

"Ayolah Ra ini kesempatan buat kamu agar bisa lebih dekat sama calon mertua kamu, kamu bisa meminta tante Hana menunggu ibu mu sebentar selama kamu pergi," ucap Seno sedikit memaksa.

Nadhira pun hanya diam Ia kesal karna Seno selalu saja memaksa nya seharusnya Seno mengerti keadaan nya sekarang

Sesampainya di sana Ia langsung berlari meninggalkan Seno yang masih di tempat parkir Seno pun mengerti pasti Nadhira sangat mencemaskan ibunya namun yang Nadhira rasakan bukan hanya itu Ia juga kesal dengan Seno.

Nadhira langsung membuka pintu kamar rawat ibunya masih terbaring koma namun bibi nya langsung mengajak nya keluar untuk membicarakan sesuatu pada gadis itu.

"Ada apa tan.Ibu gimana bukannya tadi kritis?"

"Ibumu sudah melewati masa kritis nya," ucap tante Hana tersenyum penuh syukur.

Nadhira pun bisa bernafas lega mendengarnya sungguh Ia tidak bisa membayangkan apa jika terjadi sesuatu dengan ibunya.

"Namun ibumu harus di operasi ada pendarahan di otak dan kata dokter biaya nya sekitar 45 juta."

Nadhira pun kembali lemas Ia bingung harus mencari uang kemana untuk biaya rumah sakit ibunya apalagi sekarang harus operasi rasanya Ia merasa tidak seperti jeli lemas tidak berdaya.

"Dari mana aku bisa mencari uang sebanyak itu," ucap Nadhira lirih Ia tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa begitu juga dengan tante nya karna beliau juga baru saja terkena musibah mana bisa membantunya.

"Maafkan tante nak tidak bisa membantu kamu tahu kan seminggu yang lalu Mas mu kecelakaan dan harus bertanggung jawab karna memakai mobil rental," ucap tante nya mengingat musibah yang di alami oleh anak kedua nya.

Nadhira pun mengerti dengen kondisi keuangan tante nya yang sama sama sedang sulit.

"Gak papa tan aku akan cari pinjaman ke tempat kerja ku dan mungkin aku akan menjual motor peninggalan bapak," ucap nya karna tidak ada pilihan lain apalagi uang nya harus ada secepat nya agar operasi nya bisa di lakukan dengan cepat.

Tante Hana pun pulang di jemput oleh suami nya dan kini hanya gadis itu yang ada di sana sedangkan Seno entah kemana pria itu karna tidak menyusulnya sama sekali mungkin saja pemuda itu marah padanya dan langsung pulang

"Bu bangunlah aku sedang bingung sekarang," ucap nya lirih sambil mengusap air matanya.

Tiba tiba pintu ruangan terbuka terlihat seorang suster masuk namun Ia bingung karna bukan cuma suster melainkan ada dua orang di belakang nya seperti nya suami istri.

Nadhira akhirnya ingat kalo pria paruh baya itu orang yang tadi pagi datang ke rumah nya untuk mencari ibunya.

"Apa yang terjadi dengan mbak Bia kenapa bisa seperti ini?" tanya wanita itu sambil menangis mendekati ibunya dan sang pria pun menenangkan nya.

"Tenang sayang semua pasti akan baik baik saja," ucap pak Dion.

Mereka pun menatap Nadhira lalu wanita itu memeluk nya sontak saja Nadhira kaget karna tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan di sana karna Ia tidak mengenal mereka sama sekali.

Kini mereka duduk di taman Nadhira mendengarkan apa yang akan sepasang suami istri itu katakan.

"Nak kami teman nya ibu dan ayah kamu maaf saat ayah kamu meninggal tidak datang kami sedang ada di luar negri dan baru tahu kemarin," ucap wanita paruh baya itu.

"Oh iya kenalkan saya Diana dan ini suami saya Dion, dulu saya dan mbak Bia juga Mas Andre berteman dekat sebelum akhirnya kami pindah ke Jakarta," lanjut wanita bernama Diana itu.

Nadhira pun hanya mengangguk saja Ia ingat cerita orang tuanya tentang mereka dimana papa nya merelakan wanita bernama Diana itu di saat hari pernikahan nya karna mereka tidak saling mencintai.

"Kami akan sudah mendengar apa yang dokter katakan dan kami juga sudah membayar semua biaya operasi dan juga rawat inap sampai ibu kamu sembuh," ucap Pak Dion.

Nadhira pun langsung menatap mereka dengan linangan air mata jujur ia sangat bersyukur sekali atas bantuan dari mereka.

"Apa kalian malaikat yang menyamar sebagai manusia?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!