Berangkat bersama

Mama Diana pun pulang kerumah nampak Dareen sudah ada di sana, anak bungsunya itu memang baru saja pulang dari luar kota bersama teman teman nya dan Dareen pun berencana menemui Nadhira hari ini.

"Ren kamu kapan pulang nak?" tanya mama Diana.

"Semalam Mah, kalian dari mana jam segini?" tanya Dareen melihat orang tuanya keluar dari mobil bersamaan.

"Mama menginap di rumah menantu mama," jawab nya.

Dareen yang sedang mengikat sepatu pun nampak diam lalu menatap kedua orang tuanya bergantian apa Ia salah dengar pikir nya.

"Menantu?" beo nya.

"Iya kakak ipar kamu Ren," jawab papa Dion.

Dareen pun langsung mengejar mereka yang sudah masuk ke dalam rumah.Ia penasaran siapa yang mereka maksud karna selama ini Dylan tidak cerita apa apa padanya.

"Hey maksud nya apa siapa yang menikah kok bahas mantu segala sih?" tanya Dareen.

Dareen memang tidak tahu kalo kakak nya di jodohkan dari kecil dan Ia juga sudah beberapa hari di luar kota jadi tidak tahu apa apa.

"Ya kakak kamu lah Dylan dia menikah kemarin," ucap Diana.

Dareen mun terdiam lalu Ia terbahak mendengar nya Ia tidak percaya kalo abang nya akan menikah lalu dengan siapa? karna selama ini Ia tidak pernah mendengar Dylan dekat dengan wanita mana pun.

"Kenapa kamu malah tertawa?"

"Aduh mama sama papa jangan becanda deh mana mungkin Mas Dylan nikah punya pacar juga enggak aneh aneh aja kalian ini," ucap nya sambil terus tertawa.

"Kami serius Ren kakak kamu memang sudah menikah kemarin acara nya dadakan karna ada sesuatu yang penting makanya kami gak kasih tahu kamu," jelas papa Dion.

Meski masih belum percaya namun perkataan papa nya tidak mungkin bohong lalu apa alasan nya apa Dylan menghamili wanita itu?

"Apa mereka menikah karna Mas Dylan menghamili gadis itu?" tebak nya namun Ia langsung kena keplak oleh ibunya.

"Jangan bicara macam macam ya Nadhira wanita baik baik," ucap Mama Diana kesal dengan anak bungsunya yang sembarangan bicara.

Ah sudah lah meski penasaran Dareen harus ke kampus pagi ini jadi Ia akan menanyakan ini nanti pada Dylan.

"Ya sudah kalo gitu aku pamit dulu ya nanti kita bahas lagi kalo aku pulang dari kampus," ucap nya mencium tangan orang tuanya bergantian.

Mereka pun tersenyum melihat anak bungsunya itu ternyata Dareen sudah dewasa sekarang meski sedikit menyebalkan namun Dareen lebih terbuka dan selalu bercerita pada mereka.

Di rumah Nadhira juga sudah bersiap pergi ke kampus begitu juga dengan suami nya.

"Kamu mau kekampus kan kita bareng aja gimana?"

Nadhira pun nampak diam sebenarnya Ia sih oke oke aja pergi bareng suami nya namun nanti kalo ada yang lihat di kampus mereka keluar dari mobil yang sama gimana pasti akan ada gosip.

"Aku naik taxi aja deh Mas aku gak mau nanti ada gosip di kampus tentang kita," ucap Nadhira.

"Kenapa kamu malu punya suami dosen seperti saya?" tanya Dylan sedikit kecewa karna Nadhira tidak mau berangkat bersama nya.

"Bukan seperti itu Mas aku hanya tidak mau nama baik mas tercoreng karna bareng sama aku. Mas tahu kan banyak cewek cewek cantik yang mengagumi Mas di kampus aku takut kena buly mereka," alasan nya padahal Ia memang belum siap jika teman teman nya di kampus tahu kalo mereka sudah menikah.

Dylan pun akhirnya mengerti pasti Nadhira akan tidak nyaman bila teman temannya tahu.

"Mas akan menurunkan mu sebelum kampus.Gimana?"

Nadhira pun tidak enak bila harus menolak akhirnya Ia pun menganggukan kepalanya.

Mereka pun berangkat bersama selama perjalanan mereka nampak diam tidak ada yang berbicara entah mengapa Nadhira sendiri malu untuk bertanya.

Sehingga hanya suara mesin saja yang terdengar mereka larut dalam pikiran nya masing masing.

Gadis itu pun turun dari mobil sebelum sampai di kampus Ia memilih berjalan kaki agar bisa sampai di sana.

"Kamu yakin mau jalan kaki?" tanya Dylan.

"Iya. Gak apa apa kok ini tidak jauh dan aku sudah terbiasa berjalan kaki," ucap nya dan Dylan pun menganggukan kepalanya.

"Tunggu!!" ucap Dylan saat melihat gadis itu membuka pintu.

Nadhira pun menatap suami nya bingung namun Ia ingat kalo seorang istri harus patuh pada suami Ia pun mengulurkan tangan nya untuk salam.

"Maaf aku lupa," ucap nya namun bukan itu yang Dylan maksud setelah mencium tangan Dylan Nadhira pun berusaha melepaskan tangan namun pria itu menahan nya.

"Apa?" tanya Nadhira mengerutkan kening nya bingung.

Dylan pun meletakan sebuah kartu Atm di tangan gadis itu dan Nadhira pun semakin bingung.

"Apa ini?"

"Ini nafkah pertama dariku semua uang gaji ku masuk kesini dan kamu berhak menerimanya," ucap Dylan.

Nadhira sangat terharu sampai sampai Ia meneteskan air mata Ia tidak menyangka kalo Dylan benar benar bertanggung jawab padanya.

"Mas aku-"

"Hey kenapa malah nangis. Aku suami kamu sekarang kamu adalah tanggung jawab aku," ucap Dylan mengelus kepala gadis itu.

"Udah sana nanti kamu telat," ucap nya mengusap air mata gadis itu dengan ibu jarinya.

"Makasih banyak Mas kamu adalah malaikat ku," ucap nya sambil tersenyum dan Dylan pun ikut tersenyum melihat nya.

Nadhira keluar dari dalam mobil Ia memutuskan berjalan kaki sedangkan Dylan dengan cepat melajukan mobilnya.

Setelah sampai di kampus Dylan langsung masuk ke ruangan nya sedangkan Nadhira Ia bertemu dengan Vanesa dan mereka berjalan bersama menuju kelas.

"Gimana keadaan lu?"

"Udah baikan," jawab nya saat mereka sedang berbincang tiba tiba saja ada seseorang berlari memeluk gadis itu.

"Astaga Dareen lu gila ya," ucap Vanesa sedang kan Nadhira nampak menepuk nepuk punggung Dareen karna Ia kehabisan nafas.

"Apaan sih lu main peluk aja kalo ada yang salah paham gimana?" tanya Nadhira mengembungkan pipinya kesal.

Dareen pun mengangkat dagu sahabatnya itu agar bisa menatap nya karna tinggi mereka terpaut jauh tinggi Nadhira hanya sebatas dada Dareen.

"Ya elah siapa sih yang marah.Seno?"

"Udah sana jauh jauh lu nanti su-"

Nadhira langsung membekap mulut sahabatnya itu Ia masih merahasiakan pernikahan nya pada Dareen. Dan mungkin nanti setelah Ia siap Ia akan menceritakan semua nya pada pria itu.

"Apa sih main rahasia rahasiaan nih?" tanya Dareen penasaran dengan apa yang Vanesa katakan.

"Enggak kok Ren gak ada rahasia," ucap Nadhira sambil menatap Vanesa seolah memberi kode.

"Oh. Gimana keadaan lu?" tanya Dareen.

"Udah membaik," jawabnya.

Mereka pun masuk ke dalam kelas, Nadhira ingin menceritakan pada Dareen tentang pernikahannya mungkin nanti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!