Makan malam bersama di rumah mertua

Dylan pun menghampiri mereka Ia tidak bisa melihat Dareen dekat dengan istrinya itu walau bagaimana pun Ia tahu kalo Dareen masih menyimpan perasaannya pada Nadhira.

"Kalian sedang apa?" tanya Dylan sengaja duduk di tengah tengah membuat Dareen berdecak kesal sedangkan Nadhira segera menggeser tubuhnya agar sedikit berjarak dengan mereka.

"Ngapain sih Mas ganggu aja," ucap Dareen sedangkan Nadhira hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Emang Mas ganggu kalian ya?" tanya Dylan menatap istrinya sambil tersenyum.

"Gak kok Mas kita udah selesai kok," ucap Nadhira.

"Udah selesai apa nya Ra gua masih kesal ya sama lu, lu udah bohongi gua," ujar nya membuat Nadhira bingung dengan sahabat nya itu bukankah Ia sudah meminta maaf tadi.

"Gua udah minta maaf kenapa lu masih marah sih Ren," ucap Nadhira.

Dylan nampak memijat pelipisnya mendengar mereka terus saja berdebat seperti anak kecil.

Akhirnya Dylan pun menarik tangan Nadhira membawa nya masuk ke dalam rumah meninggalkan Dareen yang masih menggerutu kesal.

"Kalian akrab sekali," ujar Dylan.

"Kami bersahabat dari awal masuk kuliah," jawab Nadhira dan Dylan pun hanya menganggukan kepalanya pantas saja Dareen tahu segala nya tentang Nadhira ternyata mereka sudah lama berteman dekat.

"Kenapa Mas gak bilang kalo punya adik?" tanya Nadhira sedikit kesal pada suami nya karna tidak mengenalkan mereka sedari awal.

"Mas gak tahu kalo kalian sudah saling kenal. Mas juga lupa mengenalkannya sama kamu karna dia jarang ada di rumah," jelasnya.

Mereka pun sampai di ruang makan di sana sudah ada orang tua Dylan dan sepasang suami istri Nadhira nampak mengingat siapa mereka Ia merasa tidak asing namun Ia lupa.

"Ra kamu sudah besar sekarang," ucap wanita cantik seumuran mama Diana itu.

Wanita itu lansung memeluk nya dengan erat sedangkan gadis itu masih benar benar bingung siapa wanita itu kenapa beliau langsung memeluk nya.

"Kamu lupa sama tante?" tanya wanita itu dan Nadhira pun menganggukan kepalanya karna memang Ia lupa siapa wanita itu.

"Pantas saja.Ini tante Fia apa kamu ingat dulu kami sering main keperkebunan saat kamu masih kecil," ujar wanita itu.

Ternyata wanita itu adalah Shofia dan suami nya Haikal mereka sengaja ingin bertemu dengan Nadhira.

Selama ini mereka tinggal di luar negri sehingga tidak tahu kabar Nadhira dan orang tuanya padahal Ia dulu sering sekali berkunjung ke perkebunan yang papa Andre kelola.

Perkebunan itu adalah milik tante Shofia dan tante Shofia juga yang selama ini membantu keluarga nya namun karna sudah lama tidak berjumpa Nadhira pun lupa.

"Maafkan saya tan saya benar benar lupa," ucap nya sambil menundukan kepalanya merasa tidak enak padahal dari dulu wanita itu sangat baik pada keluarga nya.

"Tidak apa nak.Tante adalah sahabat mama Diana jadi bila terjadi sesuatu jangan sungkan ya minta bantuan sama tante takut nya mertua kamu jahatin kamu, " canda nya tertawa sambil menatap Diana .

Sedangkan mama Diana mendelik sebal dengan sahabat nya itu semakin tua bukannya semakin baik Shofia malah semakin menyebalkan.

"Sorry Na gua cuma becanda," ucap Shofia.

"Oh iya ini Om Haikal suami tante," ujar nya dan Nadhira pun mencium tangan pria paruh baya itu.

"Masih semanis dulu, andai saja Kenzo belum menikah pasti kami akan menikah kan nya dengan mu," canda Haikal membuat Dylan mendelik kesal sedangkan Nadhira hanya tersenyum mendengar nya.

'Memang nya gua barang apa' batinnya Nadhira.

'Enak aja maen jodohin sama Kenzo, tapi untung Zo udah nikah kalo belum pasti gua dapat saingan yang berat,' batin Dylan.

Mereka pun lantas makan malam bersama dengan canda tawa mama Diana dan tante Shofia yang terus saja bercerita tentang masa muda mereka sedangkan yang lain hanya menyimak saja termasuk Nadhira

Namun dalam hati nya Ia mengucap beribu syukur karna sudah di pertemukan dengan keluarga yang hangat seperti mereka.

"Jangan melamun ayo makan yang banyak," bisik Dareen yang duduk di sebelah nya.

Nadhira memang duduk diantara adik kakak itu sehingga Ia pun tidak bisa leluasa Ia bahkan merasa risih karna kedua nya tidak bisa diam.

Dylan pun tidak mau kalah dengan adik ya Ia pun meletakan ayam diatas piring Nadhira agar gadis itu tidak banyak diam.

"Ayo makan," ucap Dylan.

Nadhira pun hanya bisa menghela nafas panjang Ia pun terpaksa memakan semua yang adik kakak itu simpan di atas piring nya.

Setelah makan malam pasangan suami istri itu pun pamit pulang tante Shofia pun mengajak Nadhira main ke Jakarta mengunjungi mereka saat libur kuliah.

Nadhira dan Dylan pun terpaksa menginap di sana, meski sebenarnya Ia ingin pulang namun Ia tidak berani mengatakan itu pada Dylan.

Mereka kini ada di kamar, Nadhira sudah selesai mengganti baju nya dengan setelan piyama tidur berbahan satin lalu Ia pun mengoleskan cream malam pada wajah nya.

Setelah itu Ia membaringkan tubuh nya di atas tempat tidur Ia benar benar sangat lelah sekali hari ini.

Begitu juga dengan suami nya keluar dari kamar mandi Dylan pun sudah terbalut piyama juga, Ia langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur di samping istrinya itu.

"Ra."

Nadhira yang sudah memejamkan mata pun membuka kembali kelopak matanya lalu Ia menoleh pada suami nya itu.

"Iya Mas ada apa?" tanya Nadhira berusaha menahan rasa kantuk nya walau beberapa kali Ia menguap.

"Apa kamu dam Dareen pernah berpacaran?" tanya Dylan sambil menatap langit langit kamar, pria itu memang tidur terlentang sedangkan tidur menghadap ke arah nya.

Nadhira marah tertawa mendengar pertanyaan yang Dylan katakan Ia geli saja bagaimana mungkin Dylan berpikir seperti itu karna Ia sendiri pun tidak pernah berfikir sedikit pun bisa berpacaran dengan Dareen.

"Kenapa kamu malah tertawa?" tanya Dylan mengerutkan kening nya.

"Mana mungkin lah aku pacaran sama Dareen kita seperti tikus dan kucing kalo pun pacaran mungkin hanya kuat satu atau dua jam saja, Mas tahu kan bagaimana jahil nya Dareen dia tuh gak bisa diem," jelas nya.

Dylan hanya diam meski pun Nadhira tidak pernah menaruh hati pada Dareen namun adiknya begitu mencintaimu istrinya itu dan Ia harus bisa menjaga nya agar tidak tergoda dengan Dareen.

"Mas harap kalian jangan terlalu dekat mulai sekarang," pinta nya membuat Nadhira terdiam kenapa Dylan melarangnya dekat dengan Dareen apa mungkin suami nya itu cemburu ah entah lah apa yang Dylan pikirkan karna Ia tidak tahu.

"Kenapa Mas?" Apa Mas cemburu' lanjut nya dalam hati

"Mas cuma gak mau Mama sama Papa salah paham dengan kedekatan kalian," jawab nya.

Ternyata Nadhira terlalu percaya diri mengatakan kalo Dylan cemburu untung saja Ia hanya berkata dalam hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!