Akhirnya bertemu Dareen

Sesampai nya di depan rumah Nadhira bisa melihat mobil Dylan sudah terparkir di sana Ia yakin kalo Dylan juga baru pulang karna tadi suami nya itu mengajar di kelasnya.

"Assalamualaikum." ucap Nadira membuka pintu rumah nya tidak terlihat ada orang di rumah lantas Ia masuk ke dalam kamar tidur.

'Kemana dia?' batinnya.

Ia pun meletakan tas di atas meja belajarnya namun terdengar gemercik air di dalam kamar mandi Ia yakin kalo Dylan ada di dalam.

Ia memutuskan pergi ke dapur berniat memasak untuk makan malam mereka, baru saja Ia mencuci sayuran tiba tiba Dylan datang menghampiri nya.

"Ra kamu baru pulang?" tanya Dylan mengambil satu gelas air putih di atas meja lalu meneguk nya hingga tandas.

"Iya Mas .Baru beberapa menit yang lalu," jawab nya.

"Apa yang mau kamu buat dengan sayuran itu?"

Nadhira pun mengangkat dan meletakan nya di atas wadah Ia menatap Dylan sambil tersenyum.

"Aku mau buat makan malam," jawab nya.

"Mama telpon nyuruh kita kesana jadi kamu gak perlu masak malam ini," ucap Dylan dan Nadhira pun langsung melepaskan pisau yang Ia pegang untuk memotong sayuran.

Ia pun menatap Dylan yang masih berdiri tidak jauh dari nya.

"Jam berapa kita kesana?"

"Sehabis Isya," jawab nya dan Nadhira pun mengangguk masih ada waktu 2 jam untuk mandi dan lain lain.

Lantas Nadhira pun pamit untuk membersihkan diri sebelum pergi ke rumah mertuanya.

"Oh. Ya udah kalo begitu aku mandi dulu," ucap nya namun baru juga beberapa langkah Dylan mencekal pergelangan tangan nya.

"Tunggu!!"

"Iya Mas ada apa?" tanya Nadhira dengan perasaan yang bingung Ia merasa ada sesuatu yang penting yang akan Dylan katakan padanya.

"Duduklah ada yang ingin Mas tanyakan sama kamu," ucap Dylan menunjuk kursi makan agar Nadhira mau duduk sebentar di sana.

Gadis itu pun duduk begitu juga dengan Dylan Ia ikut duduk di sebelah Nadhira pemuda itu menatap nya membuat Nadhira semakin bingung saja.

"Ada apa Mas sepertinya serius sekali?"

Dylan pun menghela nafas panjang meski baru mengenal Nadhira dan juga baru beberapa hari menjadi suami nya Dylan merasa kesal melihat Nadhira di peluk pria lain.

"Maaf sebelum nya .Apa kamu masih punya pacar di luar sana?" tanya Dylan membuat Nadhira mengerutkan kening nya bingung.

Ini kali pertama nya Dylan bertanya seperti itu bukannya bu Diana sudah tahu tentang hubungan nya dengan Seno yang kandas karna terhalang restu orang tua seharus nya Dylan juga tahu akan hal itu.

"Gak ada, kenapa Mas bertanya seperti itu?" Nadhira bingung kenapa Dylan bertanya seperti itu padanya apa mungkin Dylan melihat nya bersama Seno tadi sehingga Dylan berfikir Ia masih punya pacar.

"Tidak ada, Mas hanya tanya saja takutnya ada yang salah paham," ucap nya.

Nadhira pun terdiam Ia ingin bertanya apa maksudnya namun Ia tidak berani akhirnya Ia pun hanya menyimpan pertanyaan nya di dalam hati.

"Ada yang ingin Mas tanya kan lagi?" namun Dylan menggelangkan kepalanya meski pun Ia tidak puas dengan jawaban Nadhira karna Ia melihat sendiri Nadhira berpelukan dengan pria itu tadi namun Ia tidak mau Nadhira tersinggung atas tuduhan nya.

Nadhira pun pamit Ia harus membersihkan dulu tubuhnya sebelum pergi ke rumah mertuanya.

Setelah beberapa saat mereka pun pergi ke rumah orang tua Dylan untuk ikut makan malam.

"Sebenarnya kita di undang makan malam itu untuk mengenalkan kamu dengan keluarga kita," ujar Dylan.

Nadhira pun menganggukan kepalanya, orang tua Dylan sebenarnya tidak punya saudara namun Papa Dion mempunyai teman baik jadi malam ini mereka di undang untuk datang.

Sesampainya di sana Nadhira terpaku melihat Dareen sedang mencuci motor hati nya bertanya tanya sebenarnya ada hubungan apa sahabat nya itu dengan keluarga mertuanya itu kenapa Dareen bisa ada di sini.

"Ren kamu ngapain di sini?" tanya Nadhira menyapa sahabat nya sedangkan Dylan langsung masuk begitu saja ke dalam rumah tanpa menghiraukan mereka.

Dalam hati nya Dylan sedikit cemburu melihat istrinya begitu akrab dengan Dareen namun Ia menyembunyikan perasaan nya itu.

"Mas kamu sudah datang mana Nadhira?" tanya mama Diana.

"Diluar lagi ngobrol sama Dareen," jawab nya dan mama Diana pun mengangguk kembali mengerjakan pekerjaan nya menata makanan di atas meja yang ternyata sudah matang semua.

Diluar Dareen nampak diam tidak menghiraukan Nadhira Ia masih asyik mencuci motor kesayangan nya itu sehingga Nadhira pun bingung kenapa dengan Dareen.

"Ren ini beneran lu kan ko gak jawab gua sih?" tanya Nadhira mendekati sahabatnya itu.

Dareen pun meletakan lap dan pergi meninggalkan Nadhira, itu semakin membuat gadis itu bingung ada apa yang sebenarnya terjadi pada Dareen kenapa pemuda itu seolah menghindari nya.

"Ren tunggu.Lu kenapa sih?" tanya Nadhira mengejar Dareen ke taman belakang rumah.

Dareen pun akhirnya duduk Ia menghela nafas panjang lalu mengguyar rambut nya.

"Lu masih ingat sama gua Ra?" tanya Dareen menatap Nadhira tajam.

Nadhira pun semakin bingung kenapa Dareen malah bertanya seperti itu padanya.

"Lu kenapa sih Ren bikin gua bingung tau gak?"

"Harus nya gua yang tanya sama lu. Lu anggap apa gua selama ini? Lu bahkan mengambil keputusan sendiri lu gak anggap gua sahabat lu lagi?" tanya Dareen tegas membuat Nadhira terdiam akhirnya Ia mengerti seperti nya Dareen tahu rahasianya kalo Ia sudah menikah tanpa memberi tahu nya.

"Ren gua minta maaf.Sebenarnya gua udah mau cerita tapi gua bingung gimana cara nya cerita sama lu," ucap Nadhira berkata yang sebenarnya.

"Gua udah tahu semua nya kakak ipar," ujar nya ketus.

Nadhira melebarkan matanya saat mendengar Dareen menyebutnya kakak ipar, kini Nadhira tahu kalo Dareen seperti nya adik nya Dylan.

"Apa maksud lu Ren. Gua kakak ipar lu?" tanya Nadhira.

"Tentu saja gua harus panggil apa lagi coba Mas Dylan adalah abang gua dan sekarang gua harus nerima lu jadi kakak ipar gua, walau sebenarnya gua gak rela lu nikah sama dia," ucap nya jujur.

Nadhira menutup mulut nya tidak menyangka kalo Dareen adalah adik ipar nya sungguh Ia tidak tahu kalo kakak yang selama ini Dareen ceritakan adalah Dylan.

"Sorry Ren gua gak kasih tahu lu soalnya pada saat itu gua benar benar tak punya pilihan," ucap nya sambil menundukan kepalanya.

Dareen pun bisa mengerti bagaimana kondisi Nadhira saat itu dimana Ia harus menerima pria yang baru saja di kenal nya.

Tanpa mereka sadari Dylan menatap mereka dari jendela Ia semakin cemburu kala Dareen mengusap air mata di pipi Nadhira.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!