bab.19

"anda nggak usah ikut campur urusan saya dengan menantu saya " ucap Bu Siti dengan ketus.

"kalau suster sudah selesai memeriksa adik ipar saya, silahkan anda keluar. Karena ada hal penting yang akan kamu selesaikan disini." kini Rani pun ikut berbicara.ia sejak tadi hanya diam saja. Dia ingin melihat bagaimana ibunya untuk menyelesaikan semuanya dengan adik iparnya itu.

Perawat itu pun menggangguk dan segera keluar dari sana.

"kamu nggak mikir apa,belum juga kuliah selesai sudah pakai acara hamil pula. Apa kamu ingin membuat adik ku kurus kering hanya untuk membiayai hidupmu aja." ucap Rani dengan tatapan benci nya kepada adik ipar nya itu.

"cukup!!!" ria pun yang sudah tidak tahan lagi,ia teriak di hadapan ipar nya itu.

"sudah cukup kalian menghina hidupku. asal kalian tahu,aku kuliah karena mendapat kan beasiswa dan semua kebutuhan yang lainnya aku bayar sendiri. Dan mengenai aku hamil, kalian nggak perlu ambil pusing. Aku tidak akan menyusahkan kalian sedikit pun . Aku juga nggak bakalan minta makan sama ibu dan kakak Rani ." Dingin dan tegas,ria membalas semua ucapan mertua dan kakak iparnya itu .

PLAKKK

Sebuah tamparan mendarat di pipi ria yang mulus. Darah segar pun mengalir di sudut bibirnya.

"kurang ajar kamu ya. Sudah kampungan dan nggak punya sopan santun lagi." hardik Rani . Ria hanya diam saja dan menatap tajam kakak iparnya.

"ada apa ini?kamu kenapa nak!" pak Bayu tiba-tiba saja datang untuk menjenguk menantunya. Sedari tadi,ia terus tidak tenang ketika anak dan istrinya datang ke klinik. Dan benar saja dugaannya. Setelah menelisik wajah menantunya,ia mendapatkan darah yang sudah mulai mengering di sudut bibirnya.

"apa yang kalian lakukan pada menantu ku?" teriak pak Bayu.ia menatap tajam anak dan istrinya itu.

"kami nggak ngapa-ngapain kok pak." jawab Rani . Ia begitu takut melihat amarah sang ayah.

tanpa memperdulikan anak dan istrinya,pak Bayu pun mendekati menantu nya yang sejak tadi hanya diam.

"kamu nggak apa-apa kan nak?" tanya pak Bayu sedikit khawatir. Karena pipi ria sedikit membengkak.

"ria nggak apa-apa.hanya saja pipi ria ngilu." ria pun menunjuk kearah bekas tamparan Kakak iparnya.

"lebih baik kalian pulang saja. Tadi bapak nyuruh Kalian kesini untuk minta maaf, bukan menyakiti menantu ku."ucap pak Bayu sinis.

"ya sudah,kita pulang aja yuk buk. Buat apa kita disini juga." Rani pun menuntun ibunya dan memandang sinis kearah ria.

"maafkan ibu dan kakak mu ya nak. Bapak merasa gagal mendidik mereka nak." ucap pak Bayu dengan sendu.

"Oya,tumben bapak jam segini sudah kemari. Biasanya kan kalau pagi begini bapak pergi cek kontrakan." tanya ria.

"tadi bapak emang rencana mau lihat kontrakan.tapi perasaan bapak nggak enak nak setelah kepergian ibu mu kesini." ujar pak Bayu.

"ya sudah, kalau kamu udah nggak apa-apa nak.bapak kalau gitu lihat kontrakan dulu." ujar pak Bayu lagi.

Setelah berpamitan pada menantu nya,pak Bayu pun keluar dari sana.

disisi lain,bu Siti dan Rani bertemu dengan Nia di lobi klinik.

"ibu!" panggil Nia saat melihat Bu Siti.

"loh Nia! Kamu Nia kan?" tanya Bu Siti terkejut.

"kamu ngapain disini Nia?" tanya Rani.

"kak Rani " mereka pun, akhirnya berpelukan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!