Bab.14

"kenapa begitu banyak buk!apa nggak salah?" giri yang melihat sekilas pun merasa heran.

"sudahlah jangan banyak protes, lebih baik kamu antar aja sana istrimu itu. Nanti hari keburu siang.yang ada nanti tidak sempat buat masak " setelah mengatakan itu,ibu Siti pun meninggalkan anak dan menantunya begitu saja.

Sesampainya di pasar,ria pun merasa bingung. Soalnya daftar belanjaan nya masih begitu banyak.tapi uang nya tidak cukup.

"mas,gimana ini? belanjaan nya masih banyak,tapi uang nya tinggal segini." ucap ria. Ia memperlihatkan pada suaminya yang sejak tadi mengikuti nya berkeliling.

"kita telpon ibu aja dek. nyuruh belanja sebanyak ini,tapi uang pas-pasan!" giri terlihat geram dengan sifat ibunya itu.

"assalamualaikum Bu" ucap giri,ketika ibunya sudah menggangkat telepon nya.

"waalaikumsalam,ada apa?kenapa sudah jam segini tapi kalian belum juga pulang?" tanya bu Siti dengan sinis.

"ini ibu nyuruh belanja sebanyak ini,tapi uang nya tidak sebanding dengan total belanja nya. Ibu gimana sih?" giri terlihat kesal dengan ibunya itu.

"ya, memang masih banyak. Ibu sengaja supaya kalian juga harus berkorban untuk acara ibu." ibu Siti berkata dengan santainya.

"tapi ini sudah akhir bulan Bu. Uang kami sudah tidak ada " terdengar giri merasa keberatan dengan ucapan ibunya.

"kan kamu bisa pinjam uang istri mu dulu. Masa hal begituan mesti ibu ajari dulu sih" terdengar suara Bu Siti semakin sinis.

"tapi ria juga nggak punya uang buk?" meski sebenarnya giri tau,jika istrinya itu memiliki tabungan. Tapi, giri tidak ingin istrinya itu berurusan dengan ibunya.

"ibu itu heran sama kalian,masa membantu ibunya saja banyak sekali alasannya." terdengar suara Bu Siti sudah meninggi.

"tapi,Bu..." baru saja giri hendak menjelaskan. Bu Siti sudah memotong nya. "pokok nya ibu nggak mau dengar alasan kalian. Pokoknya semua daftar belanjaan ibu harus terbeli.terserah kalian mau bagaimana caranya" Bu Siti pun menutup telponnya begitu saja.

"bagaimana ini dek. Ibu nggak mau tau pokoknya belanjaan nya harus terbeli semua. Mas nggak punya uang lagi! Apa adek punya uang?" terlihat Wajah giri yang sendu membuat ria semakin Tidak tega.

"ya sudah lah mas,dari pada acara ibu berantakan.biar adek bayarin aja dulu." ria pun terlihat pasrah. Mau nggak mau dia harus berkorban dari pada nanti mertuanya mengamuk.

"nanti kalau ibu nggak mau ganti, nanti pas gajian jatah bulanan ibu mas potong aja untuk ganti uang kamu dek!"

"mengenai hal itu nanti saja kita pikirkan mas. Yang penting sekarang kita harus cari semua daftar belanjaan ibu ini." ria berpikir, dari pada berdebat tiada ujung mending ia segera menyelesaikan semuanya.

dua jam kemudian,ria dan sang suami akhirnya pun sampai di rumah Bu Siti

"kenapa lama sekali sih, belanja begitu saja lambat." ria hanya diam saja,ia sungguh tidak ingin berdebat dengan mertua nya.

"sudah sana, langsung aja ke dapur. Dan ini daftar menu yang harus kamu persiapkan." belum juga sempat ria sarapan,tapi mertua nya itu sudah menyuruh nya lagi.ria pun hanya diam saja,jika nanti ia menjawab pasti akan ada lagi nanti perkataan yang menyakitkan dari mulut mertua nya itu.dia lebih memilih untuk mengalah saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!