bab.15

"dek!" ria pun terkejut, karena tiba-tiba saja suami nya sudah berada di dekat nya.

"ih,mas bikin kaget aja sih." saut ria sambil mengelus dadanya.

"wajah kamu terlihat pucat lagi dek!apa kamu sakit?" tanya giri sambil memandang wajah istri nya.

"tidak kok mas,aku baik-baik saja." ria pun terpaksa berbohong,ia tidak ingin membuat suami nya khawatir.

"Oya dek,mas hanya mau bilang Kalau mas hari ini harus masuk kerja. Tadi atasan mas nelpon katanya orderan hari ini sedang menumpuk jadi butuh bantuan." ucap giri. Sebenarnya ia merasa berat meninggalkan istri nya.

"ya sudah mas, nggak apa-apa. Yang penting nanti adek di jemput kan?" balas ria lagi.

"pasti dong istri ku, nanti setelah pekerjaan mas selesai.mas akan langsung kesini jemput adek." ria pun langsung mencium tangan suaminya.

Hari ini,ria memasak berbagai macam menu makanan seorang diri. Dia Hanya istirahat ketika hendak shalat tanpa sempat mengisi perut nya sejak tadi pagi.

sebenarnya ia sudah nggak kuat lagi menahan rasa perih di perut nya,dan pandangan nya juga sudah mulai berkunang-kunang.

tidak berselang lama, giri kembali dari pekerjaan nya. Ia sangat terkejut melihat keadaan istrinya.

"dek,kamu kenapa?" tapi ria hanya menggeleng kan kepalanya.giri pun melihat sekitar, sudah tersedia berbagai menu makanan di sana. Saat ini,ria tinggal membersihkan peralatan masak nya saja.

"kamu benar-benar nggak apa-apa dek?wajahmu pucat begitu loh?" ria pun hanya menggeleng saja.namun siapa sangka semakin ia menahan rasa sakit itu, tubuhnya semakin saja lemah. Hingga panci terkahir yang ia cuci selesai,seketika ia pun tidak sadarkan diri. Untung saja, suaminya dengan sigap menahan tubuhnya hingga ia tidak terjatuh.

"dek!" giri terus saja mengguncang tubuh istri nya. Ia memegang kening sang istri yang terlihat panas dan telapak tangan nya pun begitu dingin.

"bapak...tolong pak !" pak Bayu yang sedang bersantai pun mendengar teriakkan putranya. tanpa menunggu lama,ia pun langsung berlari kearah dapur.

"apa yang terjadi sama istri mu nak?" tanya pak Bayu.

"sepertinya ria lambung nya kambuh pak, tolong bantu giri pak pesankan taksi. Biar aku bawa ria ke klinik terdekat." dengan sigap, giri pun mengangkat tubuh istri nya itu kearah sofa sambil menunggu mobil datang.

"ini ada apa sih? kenapa ribut sekali!" ibu Siti datang bersama dengan putrinya Rani.

"ria pingsan buk, sepertinya ia kelelahan." jawab pak Bayu sedikit panik melihat menantu nya.

"baru juga di suruh masak segitu sudah pakai acara pingsan segala. Lemah banget sih istri mu dek!" cibir rani pada adiknya itu.

"jadi? Menu sebanyak itu hanya ria sendiri yang siap kan? Jadi sejak tadi kalian berdua ngapain aja?" tanya pak Bayu menahan emosi. Bisa-bisanya anak dan istrinya itu memperlakukan ria seperti itu.

"nggak usah lebay begitu lah pak! Memang dasarnya menantu bapak ini aja lemah." Rani berlalu dari sana dan menutup pintu kamar nya begitu kencang.

tidak lama kemudian,taksi sudah terlihat di depan rumah. Tanpa basa-basi giri langsung menggendong sang istri.

"bapak ikut ya nak?" pak Bayu pun mengikuti anak dan menantunya.

"bapak apa-apaan sih pakai acara ikut segala,acara arisan mau di mulai. Jangan aneh-aneh deh pak!" teriak Bu Siti pada suaminya itu.

"terserah kalian saja buk!" pak Bayu tetap melanjutkan langkah nya tanpa memperdulikan tatapan tajam istrinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!