bab.20

"aku disini kerja kak." jawab Nia sambil tersenyum.

"kamu makin cantik aja nak,coba saja giri belum menikah.pasti ibu sudah menjadi kan kamu menantu ibu." pandangan Bu Siti terlihat sendu memandang Nia.

"berarti kita nggak jodoh Bu." jawab Nia sambil terkekeh dan memandang Bu Siti dengan sendu

"baru ketemu kok malah mewek sih!" ujar Rani.

"Nia kapan main kerumah ibu?" tanya Bu Siti. Ia begitu menyayangi wanita di hadapannya itu.

"besok-besok,Nia pasti mampir bu.sekarang Nia harus kerja" ujar Nia.

"ia ia. Ibu sampai lupa loh." ucap Bu Siti terkekeh sambil mereka tukar nomor telepon.

Esok harinya,ria sudah di perbolehkan untuk pulang. Saat ini ia sedang membereskan pakaian nya.ia juga masih harus menunggu giri agar menjemput nya.iapun menggunakan masker yang tadi ia minta pada salah satu perawat disana. Ia nggak mau kalau suaminya Sampai tau bekas tamparan di pipi nya. Iapun juga tidak ingin membuat suami dan keluarga nya bertengkar.

"Assalamualaikum." giri datang dengan wajah lelah nya.seharian ini ia tidak ada istirahat. Ia hanya istirahat ketika makan dan melaksanakan shalat saja.selebihnya ia berkeliling mengantar kan pesanan.

"waalaikumsalam.mas sudah pulang?mas capek ya!" ria menyambut suaminya dan tidak lupa juga ia mencium punggung tangan suaminya.

"ia sayang. Kamu sudah siap berbarengan dek?" tanya giri lagi.

"sudah mas. Semuanya sudah beres." ucap ria sambil menunduk.ia tidak ingin suami nya curiga.

"tapi,kenapa pakai masker segala sayang?kamu benar-benar sudah baikan?" tanya giri lagi. Ia begitu mengkhawatirkan keadaan sang istri.

"ia nggak apa-apa mas. Tadi hanya flu sedikit aja kok. Nanti juga sembuh." ucap ria. Ia berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

"langsung pulang aja ya dek. Mas sudah selesaikan administrasi nya tadi sebelum kesini." ujar giri,iapun lalu membantu istrinya untuk membawa barang-barang.

"kalian sudah pulang nak?" tanya pak Bayu yang sudah berada dirumah anaknya.

"loh bapak? Bapak sudah lama datang?" tanya giri ,ia merasa heran karena bapaknya sudah berada dirumah nya.

"belum lama nak.bagaimana kondisi nak, apakah pipimu masih sakit nak?" tanya pak Bayu.

Deg...

Deg...

ria takut suaminya akan tau tentang kejadian di klinik.perasaannya pun mulai gelisah.

"memangnya kenapa dengan pipi ria pak?" tanya giri. Ia memandang bapak dan istrinya bergantian.tanpa aba-aba, giri langsung membuka masker istri. Seketika matanya pun membola melihat pipi sang istri begitu bengkak.

"siapa yang melakukan ini dek?" tanya giri ya. Sedangkan ria hanya menunduk.ia tidak Berani menjawab pertanyaan suaminya.

"bapak sebenarnya tidak tau nak. Ibu atau kakak mu yang melakukan itu. Karena saat bapak datang bibir istrimu sudah mengeluarkan darah." seketika ria pun mengangkat kepalanya.giri pun langsung memandang pak Bayu dengan tangan mengepal kuat.

"mas,adek nggak apa-apa kok.maa tenang aja ya." ria begitu takut melihat kilatan amarah dari mata suaminya.

"mas akan diam dek,jika ibu dan kak Rani melukai mu hanya dengan kata-kata saja. Tapi kalau sudah main fisik seperti ini,mas nggak bisa diam aja dek. Mas harus kasi mereka peringatan." ucap giri dengan rahang mengeras.

"adek udah nggak apa-apa mas. Sudah ya Jangan di bahas lagi." ria pun mengelus tangan suaminya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!