bab.12

Dok

Dok

Dok

Pintu rumah di gedor begitu kuat. Ria yang baru saja selesai shalat pun kaget.iapun langsung berlari membukakan pintu.

"astaghfirullah,bang Bobi ?" ternyata yang datang adalah Abang nya.

"semalam,bapak Sama ibu dari sini kan?" tanya Bobi begitu saja.

"ia bang. Bukannya Bapak dan ibu juga sudah kerumah Abang?" ria pun balik bertanya.

"loh dek. Ada bang Bobi ! Kenapa nggak di suruh masuk?" tiba-tiba saja, giri sudah berdiri di belakang sang istri.

"masuk dulu bang!" giri pun, langsung menyuruh Abang ipar nya itu untuk masuk.

"nggak perlu. Saya kesini hanya untuk meminta uang yang di berikan bapak sama ibu kemarin." ucap Bobi dengan ketus.

"bukannya Abang juga dapat jatah? kenapa malah meminta jatah punyaku!" kali ini ria tidak ingin mengalah lagi pada saudara-saudara nya.

"Abang lagi butuh uang,kamu kan tau kalau Abang punya usaha. Emang suami mu yang kerjanya jadi babu orang!" jawab Bobi,tanpa memikirkan perasaan adik iparnya.

" maaf bang,aku nggak bisa kasih uang itu sama Abang. Aku juga mau pakai untuk membangun rumah." ria tetap kekeh tidak mau memberikan uang itu.

"alah ..lagian kan kamu masih harus ngumpulin modal tambahan kan. Jadi, pinjamkan uang itu dulu sama Abang!" Bobi tetap saja memaksa adiknya itu..

"tapi uang itu sekarang tidak ada di tangan ku Bang, kemarin aku langsung membeli bahan untuk material." jawab ria lagi.

" dasar kamu, jadi saudara tidak berguna. Keluarga lagi butuh dana kok tidak mau membantu.lihat aja nanti,Abang akan adukan kamu Sama ibu " Bobi pun berusaha mengancam adiknya.

"maaf ya bang,jika Abang datang kesini hanya buat keributan Lebih baik Abang pulang saja."

Mendengar hal itu,Bobi pun langsung meninggalkan kediaman adiknya itu.

"maafkan bang Bobi ya mas!" ucap ria pada suaminya.

"nggak apa-apa dek,toh kita juga sudah sama-sama tau kan, bagaimana watak keluarga kita." jawab giri sambil memeluk istrinya dengan sayang.

"pasti Nanti ibu datang deh mas,ria malu kalau ibu sampai buat keributan di sini!" ria terlihat begitu khawatir.

"sudahlah sayang, kamu jangan khawatir dengan apa yang belum terjadi. Mudah-mudahan saja bapak bisa beri pengertian sama bang Bobi." giri pun langsung menenangkan istrinya itu.

"ayo,mas antar ke kampus!"giri pun segera mengajak istrinya untuk segera ke kampus. Untung saja,tadi saat Abang iparnya datang mereka sudah sarapan.

"tunggu sebentar ya mas,adek ambil tas dulu" ria pun akhirnya berlalu,ia segera mengambil semua keperluannya.

Kini,sudah tiga bulan berlalu. Sejak kedatangan Bobi kerumah ria, ibu Yuli tidak lagi mau bertemu dengan putri nya itu. Semenjak kejadian ria menolak untuk meminjam kan uang untuk Abang nya.

"besok istri mu libur kan kuliah? Ibu minta tolong untuk bantuin acara arisan dirumah ibu. Istri mu kan pintar masak, nanti tolong sampaikan pada nya!" siang ini ibu Siti datang ke kantor Putra nya. Kebetulan hari ini giri tidak keliling mengantar sabun.

"baik Bu, nanti coba giri sampaikan sama ria!" jawab giri singkat.

"ya sudah kalau begitu,ibu pulang dulu. Jangan lupa,besok sebelum subuh ria sudah ada dirumah ibu." ibu Siti berlalu setelah putranya menggangguk.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!