bab 7

"ke kantin yuk ria!" ajak Vika pada sahabatnya itu.

"nanti saja deh vik ,aku mau ke perpustakaan bentar. Soalnya ada materi yang belum aku siap kan " ujar ria,ia pun melangkah meninggalkan Vika begitu saja.

Berjam-jam lamanya,ria berada di perpustakaan. Ia hingga lupa waktu. Tiba-tiba saja ponsel nya berdering.

"Assalamualaikum!" ucap ria.

"waalaikumsalam,mas nunggu di gerbang ya dek!" balas giri.

"emangnya ini sudah jam berapa mas?" tanya ria, karena dia heran kenapa suaminya itu sudah menjemput nya.

"ini sudah hampir jam lima dek! Adek masih di kampus kan?" ucapan giri seketika membuat ria melihat sekeliling Tampak terlihat sepi.

"Astaghfirullah,adek langsung ke sana aja mas!" ria pun langsung mematikan ponsel nya, ketika mengucapkan salam.

Namun,saat ia hendak keluar dari perpustakaan. Tiba-tiba saja ia merasakan pusing di kepalanya. Tidak berapa lama,ia pun jatuh pingsan.

Kebetulan,salah satu petugas piket perpustakaan hendak menutup perpustakaan. Ia terkejut melihat seseorang pingsan di depan pintu. Tanpa pikir lama, orang itu pun langsung berlari keluar untuk mencari bantuan. Sudah hampir setengah jam,tapi istri nya tidak datang juga. giri pun terlihat begitu khawatir.

Tanpa menunggu lagi,iapun segera masuk ke dalam kampus dan mencari ruang perpustakaan.

"maaf buk, apakah tadi ibu ada melihat seorang mahasiswi berada di perpustakaan ini?" tanya giri pada salah satu petugas disana.

"oh, mahasiswi yang pingsan tadi mungkin ya pak?" jawab petugas itu lagi.

"tadi, mba-mba itu dilarikan ke UKS kampus pak. Baru saja!" lanjut petugas itu lagi.

giri yang mendengar penjelasan wanita tersebut pun,ia langsung berlari menuju UKS kampus.saat giri sampai, terlihat salah satu perawat keluar dari ruang tindakan.

"bagaimana kondisi istri saya buk?" tanya giri ,ia begitu panik saat mendengar istrinya jatuh pingsan.

"sepertinya mba ria kelelahan pak,di tambah lagi sepertinya ia sejak tadi belum makan. Karena setelah saya periksa,tidak ada sedikit asupan makanan pun yang masuk ke lambung nya. Tapi, bapak tenang saja, tadi saya sudah pasang infus untuk mba ria. Nanti setelah infusnya habis,sudah boleh pulang.

Jangan lupa nanti obatnya di tebus ya pak! Dan disana juga sudah ada makanan untuk mba ria setelah ia bangun nanti. Saya permisi dulu!" setelah menjelaskan kondisi pasien nya, perawat sekaligus dokter itu pun berlalu meninggalkan giri.

"dek!" setelah melihat ria siuman, giri pun berjalan menuju tempat istri nya terbaring.

"mas!" dari raut wajahnya,ria terlihat menyesal dan merasa bersalah pada suaminya itu.

"kamu sudah bangun sayang?" giri begitu mengkhawatirkan keadaan sang istri.

"sekarang adek makan ya? nanti setelah infusnya habis sudah boleh pulang tadi katanya." dengan begitu telaten dan hati-hati, giri menyuapi ria.

"maafkan adek ya mas,sudah buat mas khawatir!" ucap ria merasa bersalah.

beberapa saat pun, akhirnya mereka sampai dirumah. Tadi giri menyarankan ria untuk naik taksi online.sedangkan ia mengikuti dari belakang.

"lain kali adek jangan abaikan soal makan ya! tadi kata dokter,kamu tidak ada makan sejak tadi pagi " giri terlihat menasehati sang istri.

"besok,kalau bisa libur aja dulu. Biarkan fisik kamu baikan dulu." lanjut nya lagi.

"tapi,besok adek ada presentasi mas di kampus!" tolak Ria.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!