bab. 3

"apa keluarga mas tidak keberatan dengan hubungan kita?" tanya ria dengan was-was.

Akhirnya giri pun menceritakan semuanya dengan detail tentang hasil pembicaraan nya dengan keluarga nya. Begitu juga dengan ria.

Sesaat kemudian, mereka pun meninggalkan warung bakso langganan mereka dengan rasa yang bahagia.

mereka berharap, semoga saja semua apa yang telah di rencanakan berjalan dengan lancar.

Dua hari kemudian, lamaran pun berjalan dengan lancar. Meskipun dalam hati kedua orang tua kedua belah pihak tidak merestui hubungan mereka. Sesuai kesepakatan, pernikahan akan di gelar satu Minggu lagi.

Semua mengenai surat-menyurat akan di urus oleh giri.

Pernikahan hanya di gelar di KUA, sedang kan dirumah hanya ada acara biasa.tidak ada pesta dan lain sebagainya.

semua itu adalah hasil perundingan para orang tua,tanpa meminta persetujuan kedua calon pengantin terlebih dahulu.

Kedua ibu giri dan ria, sama-sama tidak ingin mengeluarkan uang untuk acara tersebut.

untung saja, giri dan ria memiliki tabungan untuk biaya pernikahan mereka.setelah acara pernikahan,kedua nya tidak di izinkan untuk tinggal dirumah keduanya.

Mereka di harus kan untuk mandiri,dan kebetulan di tempat giri kerja, pemilik perusahaan tersebut mau mengontrakkan rumah untuk mereka sebagai bantuan dari perusahaan.

"kamu itu apa tidak punya selera yang lebih bagus apa dek? Seorang sales kok maunya di jadikan sebagai suami. Apa kamu nggak mikir, bagaimana kehidupan mu setelah menikah! Mau di kasih makan apa kamu,jika pekerjaan suamimu tidak seberapa seperti itu!" Bobi ,si Abang nomor dua mengeluarkan pendapat nya saat mengetahui calon adek iparnya, hanyalah seorang sales sabun keliling.

"teman-teman kuliahmu kan banyak,carilah laki-laki yang lebih mapan. Entahlah setelah lulus kamu mau jadi apa?kuliah kok ambil jurusan tata boga begitu.kamu mau jadi tukang masak?" Ela pun tidak mau kalah untuk mengatai adiknya itu.

"sudahlah kak, jodoh kan cerminan diri.pas dong,sales di pasangkan dengan tukang masak!" kini Niar, si bungsu pun ikut mengomentari sang kakak.

"apa kamu nggak kasihan sama bapak dan ibu. Dikuliahkan mahal-mahal kok belum lulus udah mau nikah aja." kini Ela menimpali.

"maaf kak,aku kuliah karena mendapat kan beasiswa sepenuhnya. Bapak dan ibu hanya memberikan uang saku sejuta selama dua bulan. Jadi aku sedikit pun, tidak pernah merepotkan bapak dan ibu." ria yang sejak tadi bungkam pun kini ia bersuara.

"oh, ternyata kamu sudah berani menjawab! dasar anak nggak tau diri." Ela menunjuk kening ria dengan jari telunjuk nya.

"sudah-sudah, kalian ini sudah pada dewasa.kenapa malah berantem dan teriak-teriak!" pak fao akhirnya datang menghampiri anak-anaknya.

"lihat aja nanti jika sudah menikah,tapi masih minta uang sama bapak dan ibu. Dan kamu ingat ini baik-baik ria, jangan pernah sekalipun kamu meminta bantuan pada kami,jika suami kamu tidak mampu memberikan mu makan!" ketus Ela lalu pergi dari sana.

"nggak usah kamu dengar kan, omongan saudara-saudara mu nak.kamu harus ingat,jika kami ini masih orang tua mu. Jadi,jika ada apa-apa! jangan pernah sungkan untuk mengatakan nya pada bapak ataupun ibumu." bapak menatap iba pada anak perempuan nya itu.

"bapak saja ya,ibu nggak mau tau lagi urusan tentang ria.terserah dia,mau hidup bagaimana!" ibunya pun kini,sudah tidak lagi perduli dengan nya

Terpopuler

Comments

Tawakal Gigih Mandiri

Tawakal Gigih Mandiri

wah ceritanya mantap

2024-02-11

0

Sukaria

Sukaria

terimakasih mba. ikuti terus ceritanya /Pray/

2024-01-26

1

Fannya

Fannya

MasyaAllah, cerita ini membuatku terkesima!

2024-01-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!