bab 8

"nggak sayang, pokoknya besok adek harus istirahat.sehari saja! Mas tidak terima penolakan" giri pun memandang istrinya dengan intens, dengan terpaksa ria pun mengiyakan.

Esok harinya, setelah selesai shalat subuh! ria pun kembali tertidur,ia merasakan seluruh sendi-sendinya begitu ngilu. giri pun membiarkan sang istri istirahat.

Setelah beberes, giri pun menuju ke gerobak bubur yang sudah nangkring di depan gang kontrakan nya.

"pagi-pagi kok sudah makan bubur! memang nya istri mu kemana? Jadi istri kok malas untuk masak." tidak sengaja, giri bertemu dengan sang kakak.

"sudah sering kan kakak katakan, pikiran dulu kalau mau menikah. Lihat sekarang,kamu jadi babu istri mu!" lanjut Rani dengan sinis.

"kak, istri ku sedang sakit.biasanya juga dia masak kok untuk kami" giri pun langsung membela istrinya.

"itulah kamu,cari istri kok nggak ada benarnya. Sudahlah penyakitan,malas lagi " kini Rani kembali mengomeli adiknya itu

"kak, tolonglah!kita lagi di tempat umum." ujar giri , karena sejak tadi mereka menjadi pusat perhatian para ibu-ibu.

"bagi uang. Bagaimana pun kamu masih ada kewajiban memberi nafkah untuk bapak dan ibu dirumah!" rani kembali menengadah kan tangan nya.

"maaf kak, untuk masalah itu!biarkan nanti ibu sendiri yang datang kerumah. Saat ini aku hanya bawa uang pas,hanya cukup untuk beli bubur saja" tanpa menunggu jawaban sang kakak, giri pun meninggalkan tempat itu setelah pesanannya siap. Ia begitu malu , karena ulah sang kakak ia menjadi bahan obrolan ibu-ibu di sana.

Dengan mimik wajah yang berbeda, giri memasuki rumahnya. Hal itu membuat ria istrinya merasa heran.

"mas!mas kenapa?"

"mas tidak apa-apa kok dek!" meskipun bicara seperti itu,tapi ria sama sekali tidak percaya. Tapi ia tidak ingin bertanya lebih lanjut, mungkin nanti suaminya akan bicara sendiri padanya.

"kita sarapan yuk dek,ini mas udah beliin bubur tadi di depan gang!" dengan telaten, giri menyiapkan sarapan milik istrinya dan juga milik nya.

"kamu jadi kan dek hari ini libur, soalnya kamu terlihat pucat! Maaf ya,ini semua karena kemarin mas terlalu memaksakan kamu untuk melayani mas." giri pun merasa bersalah, melihat kondisi sang istri tidak baik-baik saja

"tidak kok mas,ini bukan salah mas. adek saja yang tidak memperhatikan asupan makanan adek." ria pun mengelus tangan giri,agar suaminya itu tidak terus menyalahkan diri sendiri.

"Oya,mas keliling lagi ya. Soalnya hari ini mas banyak pengantaran sabun.kasian teman-teman yang lain harus menghendle semua nya. Kamu sendirian dirumah nggak apa-apa kan sayang?" Tanya giri lagi.

"nggak apa-apa mas, lagian adek sudah sedikit lebih baik kok" ujar ria,agar suaminya tidak khawatir.

"ya sudah,kamu istirahat aja sana. Biar mas yang beresin ini." giri pun menuntun istrinya menuju kamar.

Dok

Dok

Dok

Pintu depan di gedor begitu kencang dari luar,ria yang sedang terlelap pun seketika terkejut dan terbangun.

Dengan segera ia menyambar hijabnya dan berjalan menuju pintu.

"ibu!" ternyata yang datang adalah ibu mertua nya.saat ia hendak menyalami tangan mertua nya, justru tangan nya segera ditepis oleh Bu Siti .

"ayo masuk buk!" ria tetap ramah kepada mertua nya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!