bab.9

"apakah giri belum pulang? tadi ibu dengar kamu lagi sakit! Ternyata hanya pura-pura" bu Siti memandang dengan sinis pada menantu nya itu.

"dari semalam,aku memang sakit bu!hari ini sudah mendingan" ucap ria dengan menunduk.

"Halah .. palingan juga hanya pura-pura kan!jadi istri itu jangan manja. Ini malah minta di layani sama suami. Kamu pikir,kamu sudah sehebat apa? sampai-sampai harus di layani sama anakku, nggak takut dosa kamu?" kini ria pun semakin menundukkan kepalanya.

Karena takut teriakan ibu Siti di dengar oleh para tetangga disana. ria pun menyuruh mertua nya masuk.

"apa ibu nggak mau masuk dulu Bu! Kita bisa bicara di dalam!" ujar ria, karena sejak tadi mertua nya itu tidak juga beranjak.

"nggak,saya nggak Sudi masuk kedalam rumah mu yang kumuh ini. Ibu kesini hanya mau bertemu dengan anakku. Tapi berhubung dia belum pulang,saya titip pesan. Sepulang kerja nanti,suruh dia datang kerumah!" setelah mengatakan itu,ibu Siti pun meninggalkan menantunya begitu saja.

jam lima sore, giri baru saja sampai di rumahnya.

"assalamualaikum dek!" giri pun mencari keberadaan sang istri di dalam kamar. ia melihat sang istri sedang fokus dalam membaca Alqur'an nya.

"mas!" saat melihat kedatangan suami nya,ria pun segera menghampiri nya tanpa membuka mukenah nya terlebih dahulu. Iapun segera mencium tangan suaminya dengan takzim.

"bagaimana kondisi mu sayang? Apakah sudah enak kan?" tanya giri sambil memandang lekat wajah sang istri.

"Alhamdulillah sudah mas,aku sudah lebih baik.oya mas,tadi ibu datang kesini!" mendengar ucapan istrinya, giri seketika pun terkejut.

"kamu nggak di sakiti kan sama ibu sayang?" giri begitu khawatir, karena ibunya itu bisa saja menyakiti istrinya.

"nggak kok mas,hanya tadi ibu titip pesan.mas disuruh kerumah sore ini."

Mendengar itu, giri sedikit legah.

"baiklah, setelah ini mas kerumah ibu. Kamu mau ikut sayang?" ria pun hanya mengangguk.

"aku siap-siap dulu ya mas!" ria meninggalkan suaminya.

Kini mereka pun sudah siap, Mereka menaiki motor milik giri.

"Assalamualaikum" ucap giri dan ria bersamaan.

"waalaikumsalam "hanya pak Bayu yang menjawab salam kedua nya.

"ayo masuk nak!"ajak bapak pada kedua nya. rani dan ibunya hanya memandang sinis kearah mereka.

"mana uang nya!" mendengar ucapan ibunya, seketika giri pun binggung.

"uang apa ini buk?" tanya giri dengan heran.

"uang belanja ibu sama bapak lah! Meskipun kamu sudah menikah,bukan berarti kamu nggak punya kewajiban untuk kasih uang untuk bapak dan ibu" ucap ibu Siti dengan sinis,ia memandang kearah menantu nya itu .

"besok ya buk! soalnya tadi aku belum sempat ke ATM" ujar giri dengan lembut.

"emang tadi istri mu itu tidak bilang,kalau ibu tadi datang minta uang!" ucap ibu siti lagi.

"sudah buk,tapi kami tidak sempat mampir. Kami tadi buru-buru datang kemari." ucap giri lagi,ia berusaha untuk tetap sabar pada ibunya.

"ini aku ada uang buk. Jika ibu perlu nya buru-buru.ibu bisa pakai ini dulu!" ria pun mengeluarkan uang dari dalam dompetnya dan menyerahkan di tangan ibu mertua nya.

"kalau hanya segini mana cukup. Biasanya giri kasih ibu dua juta." Bu Siti menatap menantunya dengan remeh.

Gaji giri memang hanya tiga juta setengah. Biasanya ia selalu memberikan sang ibu sebesar dua juta setiap bulannya. Sedangkan sisanya ia gunakan untuk kebutuhan nya dan di tabung oleh nya.

Ia sangat tau sifat ibunya yang pilih kasih. Jika ia kasih semuanya di tangan sang ibu.maka kakak nya akan ikut menikmati gajinya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!