Sembunyi sembunyi

Sebulan sejak pernikahan terpaksa itu, Darren tak pernah menemui Dila lagi. Pria itu hanya mengirim pesan setelah mengirim uang bulanan pada Dila. Bahkan Darren tak pernah menanyakan perihal kehamilan Dila

Tapi Dila tak memperdulikan itu, Dila tetap semangat menjalani harinya. Kehamilan tak membuat tubuh Dila banyak berubah, ia tak mengalami morning sicknes seperti kehamilan pada umumnya

" Dila, bukankah itu seorang artis?" Mendengar ucapan Mery, Dila yang sedang membersihkan sofa di lobi itu menoleh

Dahi Dila berkerut melihat seorang wanita cantik bergelayut manja dilengan Darren, sang suami. Dila meneguk ludahnya susah payah, selama sebulan ini Dila bahkan tak menperdulikan Darren yang tak pernah melihatnya tapi melihat Darren bersama seorang wanita, rasanya ada sesuatu yang tiba-tiba menyesak didada Dila

" Cocok sekali, tampan dan cantik." Dada Dila semakin bergemuruh mendengar perkataan itu. Dila menunduk memandangi kedua jemari lentiknya, bahkan jemarinya pun tampak berbeda jauh dengan jemari cantik yang dipoles merah merona milik wanita yang sedang berjalan melewatinya bersama Darren

" Benar, dia seorang artis."

" Tidak mungkinkan aku." Gumam Dila menggelengkan kepalanya, mencoba mengenyahkan pikiran anehnya tentang Darren

" Ini pasti karena aku sedang mengandung anaknya kan, aku benar-benar sudah melupakan Darren." Batin Dila lalu ia berlalu kekamar mandi

Dila menarik nafasnya berulang lalu membasuh wajahnya dengan air di wastafel." Dila, sadarlah." Gerutu Dila lalu mengangkat wajahnya dan bercermin, ia memandangi dirinya dicermin. Tampak lusuh dengan seragam pelayannya. Hati Dila tiba-tiba mencelos, kenapa rasanya sakit?

Dila mengusap kedua matanya yang berair lalu keluar dari kamar mandi

" Awww." Gerutu Dila ketika tak sengaja bertabrakan dengan dada seorang pria

Dila mencoba melihat siapa yang ia tabrak, Darren menatapnya tajam namun Dila melewatinya begitu saja dan Darren rasa itu sangat tidak sopan. Darren memutar tubuhnya lalu menarik pergelangan tangan Dila hingga wanita itu berputar menghadapnya

" Sepertinya kau sudah lupa kalau disini aku adalah atasanmu?" Tanya Darren

" Maaf Pak." Ucap Dila mencoba menatap Darren, tatapan tajam itu sedikit melunak ketika melihat kedua mata sembab Dila

" Kau sakit?" Tanya Darren

" Maaf Pak, saya harus bekerja."Saut Dila kembali menunduk

" Aku sedang bertanya padamu Dila." Ujar Darren tapi Dila hanya terdiam membuat Darren segera menariknya kembali kedalam toilet, rasanya tidak aman berbicara bersama Dila sedekat itu dihotel. Bisa-bisa semua orang mencurigai mereka

" Ada apa?" Darren mencoba bersikap lembut, ia memegang kedua bahu Dila. Ia tahu wanita hamil sangat sensitif, meskipun terlihat cuek namun Darren ternyata diam-diam memperhatikan Dila dari jauh, ia juga mempelajari tentang cara menghadapi ibu hamil

Dila hanya menggelengkan kepalanya, airmata merembes keluar dari kedua bola matanya, tak bisa Dila tahan

" Katakan, dimana yang sakit. Aku akan membantumu." Darren menarik tubuh itu duduk dicloset

Ia termenung melihat airmata Dila

" Siapa yang menganggumu? Apa yang mengganggumu, katakan padaku jangan hanya diam." Gerutu Darren berjongkok didepan Dila

Dila malah semakin menangis, bahkan kali ini mengeluarkan suara

" Dila sssstttttt."

" Dila, Dila dengarkan aku. Kau mau apa, katakan padaku." Akhirnya Dila mau mengangkat wajahnya

" Bayi ini." Dila memegangi perutnya

" Dia hanya ingin melihatmu, bisakah sesekali datang menemuiku?" Tanya Dila sesegukan seperti anak kecil. Sepertinya Dila sudah tak waras dan kehilangan akal sehatnya karena sijabang bayi

" Tentu saja, aku pasti akan sering mengunjungimu."

Setelah mendengar jawaban itu tangis Dila mereda, Dila menatap Darren yang juga menatapnya

" Kau sudah makan?" Dila menggelengkan kepalanya

" Tunggulah ditaman, aku akan memesankan makanan untukmu." Darren mengambil ponsel yang ada disaku celananya

" Mau makan apa?" Entah kenapa Dila merasa senang diperlakukan lembut seperti ini, mungkin karena Dila selalu kekurangan kasih sayang

Dila tanpa malu menunjuk beberapa makanan dilayar ponsel Darren, pria itu segera memesannya untuk Dila

" Pergilah ketaman, nanti malam aku pasti akan mengunjungimu." Dila mengangguk lalu keluar dari kamar mandi meninggalkan Darren yang terdiam menatapinya

Rupanya sia-sia pertahanan Darren, Darren bukan tak mau mengunjungi Dila tapi Darren tak bisa berduaan lama bersama Dila. Rasanya Darren ingin meniduri wanita itu sampai ia puas

Darren menghembuskan nafas lalu kembali keruangannya. Darren mendekati Natasha yang berdiri didepan jendela kantornya

" Kamu tidak syuting hari ini?" Tanya Darren memeluk tubuh ramping itu dari belakang. Darren menyukai Natasha, Darren akui itu. Memangnya pria mana yang tidak menyukai Natasha, selain cantik hati wanita ini juga sangat lembut. Membuat Darren merasa nyaman dan selalu ingin bermanja seperti ini

" Darren, apa kamu serius dengan hubungan ini?" Tanya Natasha

Darren terdiam sebentar." Tentu saja." Saut Darren tak sengaja tatapannya tertuju pada manusia kecil dibawah sana, sedang makan dengan lahapnya. Darren tersenyum melihat itu

Natasha membalikan badan." Kalau begitu nikahi aku cepat." Ucap Natasha memegangi pinggang Darren

" Aku masih sibuk dengan pekerjaan." Natasha memanyunkan bibirnya spontan bibir itu mendapat kecupan Darren

" Bersabarlah, Nat, aku mencintaimu. Aku serius dengan hubungan ini tapi tidak bisa secepat itu juga. Ada banyak hal yang harus kita persiapkan." Natasha tersenyum, kedua mata itu saling menatap. Natasha selalu menatap penuh cinta pria yang dua bulan ini ia pacari tapi Natasha selalu dibuat bingung dengan Darren, pria itu selalu mengatakan cinta padanya tapi entah kenapa Natasha selalu khawatir

Setelah mengantar Natasha pulang, Darren mengendarai mobilnya dengan melawan arah. Pria itu berniat menemui Dila seperti keinginan wanita itu. Darren memarkirkan mobilnya dibasement lalu naik kelantai dimana apartement Dila berada

Dahi Darren mengerut ketika melihat Adrian dan Dila didepan pintu Apartement Dila. Darren memperhatikan dari jauh, setelah Adrian pergi barulah Darren menemui Dila, ia menahan Dila yang hendak masuk kedalam

" Kau sudah makan?" Tanya Darren

Dila tampak sedikit sumringah dengan kehadiran Darren

" Aku sudah makan bersama Adrian."

" Kau masih berhubungan dengan pria itu sementara kau sedang mengandung anakku?"

" Darren, Adrian temanku."

" Kau menganggapnya temanmu, tapi Adrian? Apa dia juga menganggapmu hanya seorang teman?"

" Apa kau kesini hanya untuk mengajakku bertengkar?" Tanya Dila membuat Darren melunak

" Aku belum makan malam." Ucap Darren

Dila tak menjawab, ia masuk kedalam apartementnya diikuti Darren

" Tunggulah disini, aku akan memasak untukmu."

" Memangnya kau bisa memasak?" Ledek Darren membuat Dila tersenyum, senyuman yang tentunya membuat Darren terpana

Merasa malu ditatap Darren, Dila segera kedapur. Ia mengambil bahan-bahan dikulkas, malam ini ia akan memasak sup daging untuk Darren

Dila tampak bersemangat, ia bahkan bersenandung. Entah kenapa kehadiran Darren membuat Dila sangat senang. Mungkin karena bayi mereka, pikir Dila

" Tunggu saja disana, ini tidak akan lama." Ucap Dila ketika mendengar suara sepatu Darren yang mendekat padanya

Tapi Darren tak mendengarkan Dila, ia malah menjulang tinggi berdiri disamping Dila. Bersedekap dada memperhatikan Dila

" Kenapa kau memilih hotelku? Tempat lain masih banyak kenapa malah bekerja dihotelku?" Tanya Darren, Dila tersenyum menoleh pada Darren

" Aku sudah lama bermimpi bekerja disana." Saut Dila. Darren tak menjawab, ia memperhatian Dila. Sebenarnya masih banyak pertanyaan Darren, ia bahkan ingin sekali bertanya alasan Dila menghilang dan meninggalkannya dulu. Tapi bagi Darren itu sudah masa lalu, Dila juga masa lalu, setelah bayi mereka lahir mungkin Darren akan menceraikan wanita itu. Ia tidak mungkin mengecewakan Natasha maupun kedua orangtuanya, semua itu lebih berharga dibanding Dila

Terpopuler

Comments

peiii

peiii

up up

2024-02-27

0

🎀Cita🎀

🎀Cita🎀

lihat aja nanti Darren siapa tau kamu yang Cinta lagi sama Dila🤫🤫🤫

2024-02-26

0

Nur Hayati

Nur Hayati

kau akan menyesal suatu sat darren

2024-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!