Telat datang bulan

Hari ini terasa begitu berat untuk Dila. Seluruh tubuhnya terasa sakit dan ngilu, bahkan Dila mengalami demam beberapa hari ini. Dila memijit-mijit kakinya yang terasa sangat pegal. Ia duduk dibangku taman seorang diri

" Aku ingin jajanan pasar." Gumam Dila melirik bekal makan siang yang disampingnya. Dila merasa tak nafsu makan siang ini, perutnya ingin memakan yang lain

" Dila."

" Mery."

Mery duduk saja disamping Dila, wanita itu melirik bekal makan siang Dila yang masih utuh

" Kau belum makan?"

" Aku tidak nafsu makan."

" Kenapa? Kau sakit?" Tanya Mery sambil memegangi dahi Dila

" Hanya pegal-pegal biasa." Saut Dila

" Hummmm datang bulan tak hanya membuat mood buruk tapi tubuh kita juga ikut merasakannya." Keluh mery memegangi perutnya

" Mery, kau sedang datang bulan?."

"Iya, dan perutku sangat sakit sekarang." Dila memikirkan ucapan Mery, dahinya tiba-tiba mengeluarkan keringat dingin

" Dila."

" Dila."

Dila meneguk ludahnya kasar

" Mery, menurutmu kenapa aku belum datang bulan?" Tanya Dila khawatir

" Kau belum datang bulan?"

" I- iya" Jawab Dila ragu

" Mungkin kau sedang stress, jadi datang bulanmu telat. Tapi bukankah biasanya kau lebih dulu?."

" Kau benar." Ucap Dila tapi wajah wanita itu tampak tak tenang

" Tidak mungkinkan kalau kau hamil, aku sangat tahu dirimu." Canda Mery sambil tertawa

Dila tak memperdulikan ucapan Mery lagi, ia bangkit tanpa membawa makan siangnya

" Dila."

" Dila."

Panggilan Mery tak dihiraukan Dila, Dila malah berlari masuk kedalam ruang ganti pakainnya. Dila membuka loker dan melihat kalender mentruasi yang terpampang dipintu lokernya

" Telat sepuluh hari." Gumam Dila dengan bibir bergetar

" Tidak, tidak, aku tidak mungkin." Dila menggelengkan kepalanya, pikirannya melayang pada malam panasnya dan Darren sebulan yang lalu

Dila mulai dihantui rasa takut, padahal ia sudah merasa tenang-tenang saja. Sejak Dila keluar dari ruangan Darren waktu itu, Dila tak pernah lagi bertemu Darren, pria itu sepertinya sibuk dengan pekerjaannya sehingga tak lagi mengganggu Dila

Sepulang dari kerjanya, Dila langsung pulang. Biasanya ia dan Adrian pulang bersama karena arah rumah mereka sejalan. Tapi untuk kali ini Dila memutuskan pulang sendiri, ia tak menunggu Adrian. Dila tampak terburu-buru

Dila mampir kesebuah apotek disekitar Apartementnya. Ia membeli sesuatu untuk menjawab rasa khawatirnya

" Empat." Jawab Dila

Dila langsung pulang ke rumah, ia langsung menuju kamar mandi. Dila duduk di closet sambil menatap sebuah testpack ditangannya

" No, no." Gumam Dila tak henti menatap testpack ditangannya

Dila melempar tespack itu ketika garis dua muncul, kedua mata Dila berair saat ini dan tubuh Dila bergetar hebat

" Tidak, ini kesalahan. Aku akan mencobanya besok pagi." Ucap Dila

Keesokan paginya Dila kembali melakukan hal yang sama, tiga testpack sudah ia coba dan hasilnya sama semua. Tubuh Dila luruh kelantai, tangisnya pecah saat ini

" Darren." Panggil Dila berteriak histeris

Dila merasa kacau, hidupnya sudah kacau dan sekarang bertambah karena ulah Darren. Dila mengusap airmatanya, ia bangkit dan membersihkan tubuhnya

Setelah rapi dan berpakaian, Dila memutuskan untuk pergi dari Apartementnya. Tujuan Dila saat ini adalah rumah sakit, ya Dila ingin memastikan sekali lagi, ia berharap semuanya salah dan dokter mengatakan negatif untuk hasilnya

Setelah menunggu beberapa saat, Dila dipanggil masuk keruangannya. Dila disuruh berbaring diatas berangkat

" Sudah memakai testpack?" Tanya seorang dokter wanita paruh baya

Dila hanya mengangguk

" Bagaimana hasilnya?" Tanya dokter tersebut sambil mengolesi perut Dila dengan gel dingin

" Positif." Jawab Dila pelan. Dokter itu tersenyum

" Sepertinya jalan 6 minggu."

" Mamaksud dokter?" Bibir Dila kembali bergetar, wajahnya memucat

" Lihat titik kecil ini adalah janin." Kedua mata Dila membulat sempurna, perlahan berkaca-kaca

" Saya akan berikan vitamin agar kandunganmu kuat ya." Dila hanya diam, airmatanya perlahan turun

Dokter itu tak berani bicara lagi, cukup mengerti dengan wanita muda dihadapannya ini. Banyak sekali gadis muda seusia Dila yang datang kepadanya, tanpa didampingi suami dan terlihat kebingungan seperti Dila

Terpopuler

Comments

Nur Hayati

Nur Hayati

darren puas kamu ngancurin hidup dilakukan😭😭😭, udh susah tambah susah,,,, kira kira minta tanggung jwb gk ya ke darren apa dy pergi gtu aja,,,,

2024-02-23

1

🎀Cita🎀

🎀Cita🎀

Wah,Si.Darren Tocker bngt langsung jadi Baby

2024-02-23

0

𝘛𝘳𝘪𝘚

𝘛𝘳𝘪𝘚

waduh hamidun,,, mau tanggung jawab gk y darren

2024-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!