Urusan penting kata Darren adalah membuntuti Dila dan Adrian. Entah apa yang ada dipikiran pria itu hingga berakhir menjadi penguntit seperti sekarang
Darren mengikuti mobil Adrian sampai ke apartement Dila. Ketika melihat Dila dan Adrian turun di depan gedung, Darren segera memarkirkan mobilnya disembarang tempat
Ia mengikuti keduanya sampai keduanya didepan Apartement Dila. Darren memperhatikan interaksi keduanya, tidak ada yang aneh hanya saja Adrian yang mengusap kepala Dila, hubungan mereka tidak semesra yang Darren bayangkan
Setelah Adrian pergi, Darren segera ke pintu apartement Dila
Ting
Tong
Ting
Tong
Dila yang sudah membuka jaketnya itu menghela nafas
" Adrian." Ucapnya geram lalu membuka pintu
" Adriiii-" Dila terkejut karena ternyata itu adalah Darren. Sontak Dila langsung menundukan kepalanya
" Kau akan membiarkanku sampai pagi disini?" Dila mencoba menaikan wajahnya menatap Darren, meskipun takut
" Ini sudah malam pak Darren, sebaiknya anda pulang."
" Berani kau mengusirku, sudah bosan kau bekerja dihotelku?" Dila hanya diam menatap Darren yang tatapannya tajam
" Sepertinya kau ingin kutendang dan jadi gelandangan."
" Pak Darren-"
" Atau kau lupa, kalau kau kandidat asisten MANAGER!!" Potong Darren
" Sebenarnya apa mau Pak Darren?" Tanya Dila mencoba memberanikan diri
Darren tersenyum sinis lalu mendorong pelan pintu agar terbuka lebar tapi Dila malah menahan pintu itu agar Darren tak bisa masuk
" Oh, kau sudah benar-benar bosan bekerja?"
" Brengsek, pengecut, berhenti mengancamku dengan pekerjaan!" Ingin sekali Dila berteriak seperti itu namun hanya bisa dalam hati
Akhirnya Dila mengalah, ia memberi jalan pada Darren untuk masuk kedalam apartementnya. Darren tampak melihat sekeliling apartement itu
Dila masih terdiam dipintu tanpa berniat menutup pintu itu malah semakin membukanya lebar
" Berapa cicilan perbulannya?" Tanya Darren
Keterdiaman Dila membuat Darren memutar tubuhnya. Darren menggertakan giginya ketika melihat pintu terbuka lebar. Secepat kilat Darren kembali mendekat, ia membanting pintu hingga tertutup dan mendorong Dila ke pintu
" Pak, apa yang kau lakukan?" Pekik Dila
" Kau tahu, apa yang paling tidak aku sukai?" Tanya Darren tepat didepan telinga Dila yang membelakanginya, tubuh wanita itu dihimpit Darren. Dila menggelengkan kepalanya
" Aku tidak suka ketika seseorang tidak menjawab pertanyaanku!"
" Maaf aku."
" Eemmmhhh." Dila memekik ketika kedua jemari besar itu tiba-tiba masuk kedalam bloushnya
" Pak Darren kumohon!"
" Kau tidak mengerti juga posisimu disini." Darren mencengkram kedua gunung kembar yang masih terhalang bra itu
" Kau pasti sangat suka uang."
Dila menggelengkan kepalanya pelan dengan menggigit bibir bawahnya, cengkraman-cengkraman itu mengalirkan gelenyar aneh ditubuh Dila
" Kalau kau tidak suka, mana mungkin kau mengambil uangku waktu itu." Ledek Darren tersenyum jahat
Darren mulai beraksi, ia menaikan bra itu. Kini kedua jemarinya tanpa penghalang pada gunung kembar Dila, memainkannya dengan sedikit kasar. Dila dapat merasakan sesuatu yang keras menyentuh bokongnya dibawah sana. Disertai nafas Darren yang mulai memburu menerpa telinganya
" Pak Darreeeennn!" Darren melepaskan buah dada itu dan mengeluarkan kedua tangannya, ia membuka satu persatu kancing bloush Dila dan melepaskan bloush itu. Kini Dila setengah tak berbusana, Darren membalikan tubuh yang mulai tak berdaya itu
Sejenak ia menatapi gunung kembar yang padat serta bulat Dila lalu akhirnya menunduk menyembunyikan wajahnya di sana. Dila hanya bisa menggigit bibir bawahnya akan sensasi itu, Dila merasa gila dengan sentuhan Darren. Padahal itu adalah hal yang terlarang dan sangat memalukan
Puas memainkan dada, Darren membopong tubuh itu menuju kasur. Melemparnya secara kasar hingga Dila memekik. Darren menarik celana panjang serta dalaman Dila hingga wanita itu polos tanpa sehelai benangpun
Dila hanya diam diperlakukan seperti itu malah tubuhnya meminta lebih. Ia menatapi Darren yang sedang melepaskan seluruh pakaiannya dihadapan Dila. Wajah Dila memerah ketika melihat hal menantang didepan matanya, benda panjang dan besar itu semakin mendekati area sensitifnya
Arrrhhhhhhh
Dila menjerit pelan ketika benda itu berhasil menyeruak masuk menembus kedalam. Kedua mata Dila memejam merasakan sensasi sakit dan nikmat secara bersamaan
Darren merasa puas melihat itu, ia mulai bergerak liar menaikan satu kaki Dila ke pundaknya. Suara benturan tubuh keduanya dan suara dessahan memenuhi kamar apartement yang biasanya sepi itu
" Darrennn, Darrennnnhhhhh."
Suara itu kian membuat Darren bersemangat. Ia mendekat memeluk tubuh Dila lalu berguling sehingga kini Dila yang berada diatasnya. Wanita itu hanya pasrah membiarkan Darren semaunya
Darren membuat Dila tak berhenti bersuara akan setiap hujamannya dibawah sana. Darren mengangkat tubuh itu sedikit berjarak dengannya menbiarkan kedua tangan Dila bertumpu didadanya, kini ia bisa melihat wajah Dila yang sangat bergairah, kedua mata itu merem melek karena ulahnya
Pergulatan panjang itu berakhir setelah 30 menit lamanya dengan berbagai gaya telah Darren coba, pria itu mengangkat kepalanya dan menatap Dila yang masih memejamkan mata
" Kau tidak dalam masa suburkan?" Tanya Darren
Dila menggelengkan kepalanya, yang Dila ingat tanggal menstruasinya masih seminggu kedepan
" Bagus, aku tak sengaja mengeluarkannya didalam." Bisik Darren membuat Dila membuka kedua matanya
Kedua mata itu saling menatap cukup lama
" Aku akan menghabiskan malam ini denganmu." Bisik Darren
Tanpa menunggu jawaban dari Dila, Darren meraup bibir yang sangat menggodanya sejak masuk ke apartement itu. Sialnya Dila malah menyambut pagutan liar itu, mengalungkan kedua tangannya ke leher Darren hingga dada mereka benar- benar menyatu sempurna
Keduanya benar-benar menghabiskan malam ini dengan penuh keringat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
peiii
penasaran sm flashback nya. knp dila tb2 ilang dan jd susah kek gitu. apa ada hubungannya sm perselingkuhan ibunya ya? 🤔
2024-02-22
0
🎀Cita🎀
semangat terus Thor
2024-02-22
0
Vika Amalia Oktavia
semangat up kak😉
2024-02-22
0