Dila sangat memaksa Darren untuk segera keluar dari klinik itu sehingga malam itu juga Dila keluar dari klinik tersebut
Malam ini Darren dan Dila tidak mungkin pulang ke Jakarta, selain karena perjalanan yang jauh. Badai malam ini juga membuat jalanan sangat mengerikan
Akhirnya Darren memesan sebuah penginapan didekat klinik. Diikuti Dila dibelakang, Darren masuk kedalam penginapan itu
Darren berdecak kesal ketika melihat kamar itu benar-benar sempit, tidak ada yang menarik untuk Darren disana
"Gantilah pakaianmu!" Perintah Darren memberikan kemeja hitamnya yang besar pada Dila, Dila tampak berpikir beberapa saat sebelum mengambilnya ditangan Darren
Untungnya Darren selalu membawa pakaian di mobilnya, ia kerap tak pulang ke rumah dan tidur di hotel, itu sebabnya Darren selalu membawa beberapa pakaiannya
Darren menjatuhkan tubuhnya keatas kasur, memandangi langit-langit kamar. Pikrannya kemana-mana saat ini, Darren bingung tapi semuanya juga karena perbuatan dia sendiri, Darren juga heran kenapa juga ia tak bisa menahan hasratnya pada Dila. Pagi itu Dila terlihat sangat cantik, mengingatkan Darren pada 10 tahun lalu
Itu sebabnya adiknya bereaksi melihat Dila dan semenjak menyentuh Dila, Darren jadi ketagihan melakukan sekss. Darren tak pernah menyentuh wanita, ia pria baik yang penuh sopan santun. Tapi pada Dila, ia sangat ingin melakukan itu
Aroma semerbak bunga mawar menyadarkan Darren, ia melirik kearah samping dimana Dila telah selesai mandi. Darren meneguk ludahnya kasar ketika melihat Dila sangat seksi dengan kemeja hitam kebesaran
Darren berdehem pelan lalu bangun duduk
" Kau tidak mandi?" Tanya Dila mendekat
Uhhhmm
Dila memekik ketika jemari lentiknya ditarik Darren hingga ia duduk dipangkuan pria itu, Darren menatap kedua bola mata indah itu sambil jemarinya nakal membuka kancing atas kemeja yang dipakai Dila
Ketika akan membuka kancing kedua, Dila menghentikannya
" Perutku benar-benar sakit Darren, kau tahu sendiri kan aku baru saja mengalami pendarahan. Kau dengarkan dokter bicara apa tadi? Kita tidak boleh." Ucap Dila sembari menggelengkan kepalanya
Darren berdecak kesal akan ucapan panjang itu, ia segera menurunkan Dila dari pangkuannya dan berlalu kekamar mandi
Dila tersenyum memperhatikan punggung Darren, ia merasa puas ketika melihat wajah kecewa pria itu. Akhirnya Dila jadi punya alasan untuk menolak Darren
Beberapa hari kebelakang Dila memikirkan matang-matang tentang kehamilannya, sama seperti Darren ia berniat membuang bayi mereka tapi hati nurani Dila benar-benar menolak saat itu
Darren keluar kamar mandi dengan handuk basahnya. Ia memperhatikan Dila dari jauh sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Wanita itu tampak sangat nyaman tidur dibawah selimut tebal
Hujan badai memang membuat cuaca menjadi dingin, terlebih mereka sedang berada dipedesaan sekarang. Tidak ada tempat lagi untuk Darren bahkan hanya sekedar sofa memaksa Darren untuk seranjang bersama Dila
Pelan-pelan Darren naik dan tidur membelekangi wanita itu
Plukkkkk
Tapi tiba-tiba listrik padam
" Sial." Gerutu Darren lalu mencoba masuk keselimut yang sama bersama Dila
Darren mencoba memejamkan kedua matanya, ia mulai mengantuk. Tapi belum juga terlelap Dila mengganggu Darren, wanita itu mendekatkan dirinya pada Darren bahkan kedua jemarinya memegang erat kemeja Darren
Darren menarik nafasnya pelan, lalu menepis kedua tangan Dila
" Apa yang kau lakukan?" Tanya Darren sambil bergerak menghadap Dila
" Darren, aku takut dengan gelap." Bisik Dila
Darren memejamkan mata ketika bau mint itu menerpa wajahnya, sepertinya wajah keduanya sangat dekat. Darren mencoba bergerak keatas sedikit menghindari Dila
" Darren." Kini nafas itu malah terasa dilehernya
" Astaga, aku tidak bisa tidur kalau kau begini terus." Gerutu Darren
Hal yang mengejutkan Darren terjadi, Dila malah lebih mendekat dan memeluknya, membenamkan wajahnya didada Darren
" Dila, Dila." Suara Darren agak meninggi, sambil ia mencoba mendorong tubuh Dila menjauh. Bukannya menjauh, Dila malah semakin menempel erat padanya
" Darren kumohon, hanya untuk saat ini saja. Tolonglah, aku benar-benar takut." Bisik Dila
Darren akhirnya mengalah, ia membiarkan Dila malam ini
" Hanya untuk kali ini saja."
" Iya." Saut Dila
Darren jadi sungguhan tak bisa tidur malah Dila yang tampak nyaman hingga mendekur. Darren mencoba mendorong tubuh itu lagi namun sepertinya tak bisa. Akhirnya mau tak mau Darren membalas pelukan itu. Ia menyusupkan satu tangannya dan memeluk tubuh itu dengan kedua tangannya
" Apa yang harus kulakuan." gumam Darren
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Wiwin
setia menanti ... semangat thor💪
2024-02-25
0
🎀Cita🎀
Semangat Upnya Author🙏
2024-02-25
0