BAB 12

Hari itu pun tiba. Hari dimana Nev dan Nara akan pergi ke Bali untuk berbulan madu. Drama kepergian yang penuh dengan kurasan perasaan dan air mata. Bagaimana tidak, Deril terus menangis meminta ikut dengan mereka.

Sebenarnya mereka sudah berhati-hati saat akan berangkat agar tidak ketahuan oleh Deril. Tapi, semuanya sia-sia , Deril malah histeris karena akan ditinggal. Ini seperti saat Nara terakhir pulang ke Korea dimana Deril terus menangis.

Nyonya Flo dan Sarah menyuruh mereka untuk tidak mengkhawatirkan Deril. Jadilah dengan berat hati mereka pergi tanpa menoleh sedikitpun kearah Deril, takut tidak tega malah tidak jadi pergi.

" Jangan khawatir, ada mama dan sarah", ujarnya menenangkan Nara. Nara mengangguk seraya menghapus air matanya.

Sesampainya disana mereka pun disambut dengan hangat. Nara sangat takjub melihat tempat ini. Tak pernah terbayangkan olehnya akan menginjak kakinya di tempat yang semewah ini. Entah berapa banyak uang yang sudah dikeluarkan oleh orangtua Nev demi mereka.

" Apa kita tidak salah kamar???", celetuk Nara melihat kamar yang mereka tempati. Kamar yang memang dipesan khusus oleh orangtua Nev. Kamar yang dipenuhi dengan bunga mawar dan hal-hal romantis lainnya. Hal yang sangat diinginkan setiap pasangan yang baru menikah.

Bukan ia tidak suka, tapi ini tidak cocok untuk mereka, terlalu romantis. Sedangkan mereka berdua bukan pasangan yang seperti itu.

" Apa kakak tidak bisa memesan kamar yang lain".

" Kamu pikir semudah itu, kalau mereka sampai tahu kita tidak disini. Apa yang akan kamu lakukan, ha!".

" Bagaimana bisa mereka tahu? apa mama dan papa akan mengecek kedatangan kita disini?".

" Itu kamu tahu", ujar Nev. " Kamu pikir ini pertama kalinya aku kesini". Nara langsung mengerti dengan ucapannya. " Sudahlah nikmati saja".

" Nikmati saja??? bagaimana bisa dengan mudahnya dia berkata seperti itu dan juga kenapa dia terlihat biasa saja, sedangkan aku, sampai pusing memikirkannya", gumamnya.

" Apa yang sedang kamu pikirkan", tanya Nev melihat Nara yang melamun.

" Tidak ada", ujarnya. " Apa ini", tanya Nara ketika melihat dua buah kotak diatas tempat tidur. Dia membolak balik kotak itu.

" Jangan dibuka", perintahnya.

" Kenapa?".

" Pokoknya jangan dibuka".

" Tapi ini tertulis untuk Nara dan yang satunya untuk kak Nev".

" Jangan keras kepala!".

Nara tidak menghiraukan larangan Nev karena ia merasa penasaran kenapa Nev terus melarangnya membuka kotak itu. Nara nekat membuka kotak itu dan terkejut melihat isi didalamnya.

" Apa ini???". Nara langsung histeris. " Kenapa mama memberikan hadiah seperti ini". Nara terkejut melihat lingerie seksi sebagai hadiah dari orangtua Nev. Kenapa mereka memberikan hadiah semacam itu. Tidak pernah terpikirkan akan melakukan hal-hal seperti itu. Tidur saja tidak seranjang, apalagi melakukan hal itu.

" Sudah dilarang malah dibuka", celetuk Nev.

" Kak, apa aku harus memakai ini". Nara memainkan pakaian itu di hadapan Nev.

" Apa???".

Nara tertawa.

" Mana mungkin aku memakainya. Melihatnya saja aku merinding, lagipula aku bisa rugi".

" Rugi? maksudnya? kamu pikir aku mau melihatmu memakai pakaian itu".

" Aku tidak bilang apa-apa, kenapa kakak marah".

" Kamu???". Nev menghela nafasnya. " Dasar anak kecil kurang kerjaan".

" Anak kecil???". Nara mulai meradang. " Aku bukan anak kecil, kakak yang terlalu tua. Apa kakak tidak menyadarinya sama sekali".

" Apa??? kamu berani sekali. Jadi sekarang kamu mengajakku bertengkar".

" Iya, sekarang tidak ada Deril, jadi aku bisa memarahi kakak sesuka hatiku".

" Wah...., baiklah lakukan apa yang kamu inginkan. Aku tidak ingin berurusan dengan anak kecil sepertimu".

" Baiklah sampai jumpa", ujar Nara sesaat Nev pergi meninggalkannya sendiri dikamar. " Aku tidak tahu kalau dia bisa semarah itu. Tapi biarlah, aku sekarang bisa bebas. Tidak seperti dirumah yang tidak bisa sebebas ini".

Sesaat Nara teringat dengan ucapan Nev tadi, kalau ini bukan pertama kalinya. Ia berpikir apa tempat ini juga tempat dimana mereka berbulan madu dulu karena saat mereka tiba tadi semua orang menyambut kami dengan hangat. Terlebih Nev terlihat akrab dengan para pekerja disini.

" Saat itu mereka pasti sangat bahagia".

Nara melihat jam tangannya. Nev belum juga kembali, entah kemana ia pergi. Mungkin saja ia sedang bernostalgia mengenang saat ia ke tempat ini bersama Kamira. Itulah yang terlintas dipikirannya.

Ia pun merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur dan perlahan memejamkan matanya. Nara tertidur dengan pulasnya sampai ia tidak menyadari kedatangan Nev.

" Anak ini", gumamnya.

Nev mengambil ponselnya dan memutar video. Ia tersenyum melihatnya. Sesaat ia terkenang dengan istrinya itu.

" Kakak pasti merindukan kak Kamira", ujar Nara yang membuat Nev kaget. " Kak Kamira memang orang yang sangat baik, semua orang sangat menyukainya".

" Kamu pasti sangat menyayanginya".

" Sangat. Pertama kali aku bertemu dengannya, aku sangat canggung karena aku takut tidak bisa berkomunikasi dengannya. Waktu itu aku hanya mengerti bahasa Korea dan sama sekali tidak tahu harus berkomunikasi seperti apa. Aku ingat sekali dia mendatangiku dan memelukku, pelukan yang sangat hangat. Aku sangat senang punya saudari yang bisa menerimaku. Dia mengajariku banyak hal, walaupun itu tidak berlangsung lama. Ayah pergi meninggalkan kami dan setelah ayah meninggal, kami tidak bisa berkumpul lagi. Aku dan ibu harus pulang ke Korea karena suatu hal dan kak Kamira harus tetap disini karena nenek dan kakek. Kami sangat sedih, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Walaupun begitu kami tidak memutus komunikasi karena memang kami sangat menyayangi satu sama lain. Tapi, satu hal yang sampai sekarang aku sesali, tidak bisa bersamanya sampai saat terakhir. Entah mengapa rasa itu masih mengganjal dihati ini".

" Kamira tidak menyalahkanmu, dia sangat mengerti kondisimu saat itu. Jadi jangan merasa bersalah lagi. Dia tidak ingin kamu menyalahkan dirimu sendiri". Nara mengangguk. " Tidak heran kalau Kamira sangat menyayangimu, sampai saat terakhirnya pun dia masih memikirkanmu".

" Tidak heran kalau kak Nev juga menyayangi kak Kamira karena demi kakak, kak Nev menyetujui semua permintaannya".

Nev tersenyum.

" Aku minta maaf karena memaksamu dengan pernikahan ini".

" Kakak benaran minta maaf??? wah....ada apa, ha!".

" Kamu ini, suasana hatiku sedang baik, jangan merusaknya. Jangan sampai aku menarik kata-kata maafku tadi".

Nara tertawa.

" Bukankah kita sama? hubungan ini bukankah sama-sama menguntungkan untuk kita. Pada akhirnya seperti itukan, aku menikah dengan kakak lebih seperti aku sedang melarikan diri ketimbang menerima permintaan kak Kamira. Kita ini seperti aku membutuhkan kakak, kakak membutuhkan aku, iya kan?".

" Apapun itu, kita sudah sampai sejauh ini dan ini juga demi Deril dan Kamira".

" Iya kakak benar".

" Karena sudah sampai disini, besok aku akan membawamu ke suatu tempat".

" Kemana?".

" Lihat saja besok".

" Baiklah".

Terpopuler

Comments

Elpi Darlius

Elpi Darlius

ternyata Nara nggak kayak yang lain...

2021-10-13

1

Nurdihana

Nurdihana

sosweet

2021-09-20

1

Hening Hening

Hening Hening

Sebuah perkawinan yang unik...

2021-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 PENGENALAN
2 BAB I
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 Bab 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PENGENALAN
2
BAB I
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
Bab 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!