BAB 6

Nara mengepak pakaiannya ke dalam koper. Satu persatu pakaian yang ia bawa tersusun rapi di dalam kopernya. Oleh-oleh yang sudah dibelinyapun sudah tersusun rapi di dalam tasnya. Ia tidak sabar untuk kembali ke Korea dan bertemu dengan ibu, Hwan dan juga teman- temannya.

Nenek yang masih belum menerima kepergian Nara lalu datang menemuinya dikamar.

" Nara, tidak bisakah kamu tinggal lebih lama lagi?", pinta neneknya. " Nenek berharap kamu bisa tinggal beberapa hari lagi disini".

" Nara tidak bisa nek", ujarnya. " Nara senang ada disini, tapi Nara harus pulang , Nara harus kuliah nek".

" Nenek mengerti kamu masih sekolah, tapikan.....".

" Nanti Nara akan berkunjung lagi kesini, Nara janji."

" Bagaimana dengan permintaan kakakmu nak?".

" Nenek, maafkan Nara. Nara tidak bisa, kak Nev pasti juga tidak bisa. Kami punya kehidupan masing-masing nek".

" Tapi, cobalah untuk dipikirkan nak. Bagaimana dengan Deril, dia pasti akan kehilanganmu".

" Pasti nanti ada yang bisa menyayangi Deril, nek".

" Nara....."

" Nenek...., ada hal-hal yang tidak bisa dipaksakan. Sekarang ini biarlah kami seperti ini. Tidak ada yang tidak mungkin nek, kalau Tuhan sudah berkendak, apapun akan terjadi. Tapi, saat ini kami punya kehidupan masin-masing dan inilah keputusan kami".

" Baiklah sayang, nenek tidak akan memaksamu lagi. Tapi, nenek tetap berdoa untuk kebahagiaan kalian".

" Terima kasih nek", ujar Nara memeluk neneknya.

Tak lama setelahnya Nara diantar oleh keluarganya kecuali Nev ke bandara. Ditatapnya Deril kecil untuk terakhir kalinya.

Kenapa didalam hatinya berat untuk meninggalkan anak ini. Berulang kali Nara mencium pipinya yang tembam.

Nara pun memberikan Deril kepada Sarah karena memang pesawat yang akan membawanya pulang akan segera berangkat.

" Nara pergi ya", pamitnya pada keluarganya. Bola matanya mulai berkaca tatkala melihat Deril meminta untuk digendong. " Deril, jangan suka menangis ya".

" Tante Nara bilang apa itu, Deril jangan suka menangis", ulang Sarah pada Deril. Deril terus meronta meminta untuk digendong oleh Nara.

Nara sedih melihatnya tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa .

" Pergilah nak", ujar nyonya Flo. Nara pun mengangguk lalu mengambil tasnya dan bergegas pergi.

Sesekali ia melihat ke belakang dan melambaikan tangannya.

" MAMA....MAMA....". Tiba-tiba Deril mengoceh menyebut kata mama. Mereka pun terkejut begitu juga Nara yang langkahnya pun terhenti mendengar suara Deril.

Berulang kali Deril menyebut kata mama dengan lantangnya. Tapi Nara tidak bisa menemuinya dan dengan berat hati Nara melangkahkan kakinya segera menuju pesawat yang akan membawanya pulang.

Berat rasanya meninggalkan mereka, tapi Nara tidak bisa terlalu lama dan harus segera pulang.

Perjalanan panjang yang ditempuhnya akhirnya berakhir. Nara pun sampai di Korea disambut oleh Hwan dan ibunya. Senyum merekah tersungging dibibirnya.

" Kamu senang disana?", tanya Hwan padanya.

" Senang", jawab Nara. " Apa pekerjaan kakak lancar?".

" Iya lancar".

Nara melihat wajah Hwan sedikit berubah. " Kenapa kak?", tanyanya khawatir. " Kakak baik-baik saja?".

" Baik", jawabnya terbata.

Nara hanya mengangguk mendengar jawaban Hwan. Sikap Hwan terlihat aneh sejak Nara pulang. Entah apa yang terjadi saat Nara tidak ada disini.

Sudah sebulan sejak Nara kembali ke Korea. Semua berjalan dengan normal seperti biasanya. Aktifitas yang dilakukannya pun hampir sama setiap hari. Kuliah, kerja paruh waktu lalu kembali ke rumah.

Sesekali Nara menghubungi Sarah untuk mengetahui keadaan Deril dan juga keluarga disana. Sedih hatinya melihat Deril yang sering menangis bila sudah melihatnya. Nara ingin sekali memeluknya tapi apa daya ia tidak bisa melakukannya.

Hari ini Nara mengundang teman-temannya, Hwan dan orangtua Hwan berkumpul dirumahnya. Hanya makan-makan kecil karena ibunya Nara mendapatkan bonus yang lumayan.

Suasana terasa sangat hangat, canda tawa silih berganti.

" Nara tolong ambilkan kue itu", pinta ibunya. Nara pun segera mengambil kue itu dan menyerahkannya pada ibunya.

Saat Nara berbalik tiba-tiba Hwan sudah ada dibelakangnya. Nara yang terkejut langsung memukul Hwan.

" Kenapa memukulku?", protesnya.

" Itu karena kakak tiba-tiba ada dibelakangku", dalih Nara. Melihat reaksi Nara yang menggemaskan membuat Hwan tidak tahan untuk mencubit kedua pipinya itu. Hwan sangat senang menggoda kekasihnya ini. " Kakak", protesnya.

" Apa???", ujarnya memeluk Nara.

" Hwan ada yang ingin bertemu denganmu, katanya dia temanmu", ujar ibu Nara.

" Teman????". Hwan menjadi bingung, teman seperti apa yang datang menemuinya ini. Begitu orang itu masuk betapa terkejutnya Hwan melihatnya. Nara yang berada disampingnya merasa heran dengan ekspresi yang ditunjukkan Hwan.

" Kamu siapa?", tanya Nara.

" Tanyakan saja pada Hwan", jawabnya. Hwan yang mendengar perkataannya membuatnya jadi salah tingkah.

" Kak Hwan". Nara meminta jawaban darinya.

" Dia teman bisnisku, namanya Yoora".

" Yoora". Nara mengulang nama itu. " Apa yang membawamu kesini dan bagaimana kamu tahu tempat ini. Kita tidak saling kenalkan".

" Kita memang tidak saling kenal tapi aku sangat mengenalmu dan selalu mendengar namamu".

" Lalu?".

" Yoora". Hwan memotong sebelum Yoora memberi jawaban. " Pergilah".

" Kenapa aku harus pergi, aku bahkan belum mengatakan maksud kedatanganku kesini".

" Katakan". Nara menyahutnya dengan lantang.

" Apa kamu yakin Nara?".

" Yoora, jangan membuat keributan disini!".

" Apa kamu yakin Hwan mencintaimu? apa kami ini hanya terlihat seperti rekan bisnis biasa?".

" Yoora!!!!". Hwan mulai meradang.

" Kak Hwan sebenarnya apa yang terjadi. Apa maksud wanita ini".

" Kalian ingin tahu. Lihatlah", ujarnya memberikan sebuah amplop pada Hwan. Begitu Hwan membukanya betapa terkejutnya Ia. Nara yang melihat Hwan langsung mengamil amplop itu dan mengeluarkan isinya.

" Aku hamil Hwan".

Begitu melihat benda yang ada ditangannya ini dan juga mendengar ucapannya, Nara langsung jatuh ke lantai.

" Aku hamil dan itu adalah anakmu".

Nara menatap nanar Hwan yang terdiam mematung. " Apa itu benar kak?".

" Kenapa kamu lakukan ini padaku Yoora, kamu menjebakku dua kali".

" Karena aku menyukaimu".

Nara semakin tidak mengerti dengan arah pembicaraan ini . Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa semuanya terasa kacau sekali.

" Nara, ini semua tidak seperti yang ia katakan. Percayalah padaku. Dia menjebakku waktu itu, ia memasukkan sesuatu diminumanku dan aku....". Hwan tidak melanjutkan ucapannya.

" Itu anakmu kak?".

" Aku.....".

Nara menatap Hwan lalu melepaskan kedua tangannya.

" Aku perlu berpikir, tolong jangan katakan apa-apa lagi".

" Nara... Nara..". Hwan memanggilnya berkali-kali tapi Nara tidak menggubrisnya.

Nara berjalan perlahan, tubuhnya terasa ringan tak bertenaga. Saat ini ia tidak bisa berpikir apapun, pikirannya kosong. Bahkan Nara tidak melihat seseorang yang berdiri didepannya.

" Maaf", ucapnya dan berlalu begitu saja. Orang yang ditabraknya itu hanya bisa melihat Nara berlalu begitu saja.

Ibu Nara yang mengejar anaknya itu langsung terkejut tatkala melihat sosok yang ada didepan rumahnya. Pria itu langsung tersenyum begitu melihatnya.

" Nev".

" Tante".

Terpopuler

Comments

NOiR🥀

NOiR🥀

takdir menentukan segalanya..ikut alur nya.

2022-06-20

0

Ratna0789

Ratna0789

walachhh ulat bulunya ada dimana mana

2021-11-14

1

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

seru nih Thor ceritanya

2021-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 PENGENALAN
2 BAB I
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 Bab 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PENGENALAN
2
BAB I
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
Bab 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!