BAB 2

Kamira Yulina, wanita cantik berambut panjang, berkulit kuning langsat dan tinggi layaknya model. Sebelum menikah, Kamira merupakan seorang guru taman kanak-kanak. Kamira sangat menyukai pekerjaannya ini karena bisa dekat dengan anak-anak yang begitu ia sayangi.

Kamira menikah dengan Nev yang merupakan seorang Dokter yang cukup terkenal di kota ini. Selain karena keahliannya sebagai seorang dokter, Nev jug terkenal karena wajahnya yang blasteran. Tak pelak banyak wanita yang kagum padanya.

Setelah satu tahun pernikahan mereka, Kamira dan Nev pun dikaruniai seorang putra yang mereka beri nama Deril Louis. Kehadiran Deril membuat keluarga mereka merasa bahagia. Deril yang lucu dan menggemaskan mampu menghipnotis setiap orang yang melihatnya.

Kamira mempunyai seorang adik tiri bernama Nara. Walaupun Nara tinggal jauh, tapi mereka masih tetap menjalin hubungan dengan baik. Deril sangat menyukai Nara, setiap kali Kamira menghubunginya via video, Deril akan selalu tersenyum melihat tantenya itu.

'' Sedang apa sayang?'', tanya Nev yang datang menghampirinya. Kamira yang sedang berbincang dengan adiknya itu lalu pamit untuk mengakhiri obrolan mereka. " Halo sayang''. Nev menciumi anaknya itu lalu mengecup kening Kamira.

'' Mau makan?'', tanya Kamira.

'' Iya'', jawabnya. '' Tadi kamu bicara dengan siapa sayang".

'' Ohh....kekasihnya Deril''.

'' Deril, kamu sudah punya kekasih sayang. Anak Papa kenapa sudah genit begini''. Nev mengoceh pada anaknya itu. Kamira tersenyum melihat tingkah suaminya itu. '' Apa dia cantik? dia baik padamukan? Papa tidak rela kalau dia tidak baik padamu. Papa akan mengajarimu bagaimana cara menghadapi wanita. Ini sudah ampuh, Papa jamin''.

'' Sayang apa yang sedang kamu ajarkan pada anamu''.

" Tidak sayang, tidak ada". Nev tertawa cekikikan mendengar reaksi istrinya.

Kamira menghidangkan makanan diatas meja satu per satu. Begitu Kamira memanggilnya, Nev datang membawa Deril menuju meja makan. Kamira mengambil Deril agar Nev bisa menyantap makanan yang sudah ia sediakan.

Setelah selesai, Nev membantu istrinya itu membereskan meja dan mencuci piring-piring yang kotor. Hal yang paling Kamira kagumi dari suaminya ini, dia tidak akan segan membantunya dirumah padahal kalau sudah di Rumah Sakit, Nev berubah 180 derajat. Keprofesionalitas selalu menjadi prioritasnya, hingga orang-orang kadang takut padanya.

" Kenapa senyum-senyum sendiri. Apa aku sangat tampan".

" Tentu saja Papa sangat tampan, Iya kan Deril".

" Dasar kalian berdua ini".

Deril yang kelelahan pun tertidur pulas dipangkuan Kamira. Perlahan Kamira mengangkatnya dan membawanya ke kamar. Dilihatnya anaknya itu tertidur pulas menambah kegemasan pada wajahnya.

" Sayang, boleh kita berbicara sebentar?", pinta Kamira. Kamira tahu Nev sangat sibuk dengan pekerjaannya saat ini hingga terkadang ia segan untuk mengganggunya.

" Tentu sayang, kemarilah", ucap Nev menyuruh Kamira duduk disampingnya. "Ada apa?".

" Sayang, kamu tahu kan penyakitku ini".

" Kenapa kamu membicarakan ini lagi sayang. Dokter sedang mengusahakan operasi yang terbaik untukmu".

" Aku tahu bagaimana kondisi tubuhku Nev. Apapun yang terjadi nanti, tolong penuhi permintaanku ini".

" Permintaan apa?".

" Kamu tahukan aku punya seorang adik".

" Lalu".

" Menikahlah dengannya jika aku tiada nanti".

" Apa yang kamu katakan, itu tidak akan terjadi. Kamu akan sembuh sayang".

" Aku tahu...aku tahu, aku akan sembuh seperti katamu. Tapi tolong dengarkan aku, tolong dengarkan aku sayang". Nev terus menolak mendengarkan permintaan Kamira yang dianggapnya gila.

" Kamira, tidak akan ada yang bisa menggantikanmu".

" Nev, dia adikku, aku tahu bagaimana dia. Aku takut jika terjadi sesuatu padaku, tidak ada orang yang bisa menjaga kalian, terutama Deril. Nara, adikku, dia wanita yang bisa menggantikan aku. Dia memang masih muda, tapi aku yakin dia pasti bisa bersamamu".

Nev kehabisan kata-kata mendengar ucapan Kamira. Nev menatap Kamira nanar, bagaimana bisa istrinya ini mengungkapkan hal seperti ini padanya. Baginya itu hal yang sangat mustahil.

Kamira memang mengidap penyakit kanker darah dan diprediksi tidak bisa bertahan hidup lebih lama. Akibat kemoterapi yang Kamira jalani, rambutnya satu per satu mulai rontok . Melihat kondisinya ini, hati Kamira hancur, ia menangis sejadi-jadinya. Kamira juga manusia yang takut akan kematian, takut tidak bisa melihat suami dan anak kesayangannya.

Walaupun begitu Kamira tidak pernah menunjukkan kepada orang-orang tentang kondisinya. Ia terlihat tegar di depan suami dan keluarganya, walaupun sebenarnya ada sedikit ketakutan pada dirinya.

Semakin lama kondisi Kamira semakin lemah, berat badannya semakin menyusut. Suatu hari Kamira mendadak pingsan, keluarganya panik melihat Kamira yang tidak sadarkan diri. Kamira dibawa kerumah sakit dan koma selama dua hari. Begitu melihatnya siuman semua orang merasa sedikit lega.

Kamira sangat merindukan Deril, tapi ia tidak bisa bertemu dengannya karena Deril dilarang masuk rumah sakit. Untuk memenuhi rasa rindunya, Kamira hanya bisa bercengkrama dengan anaknya itu melalu video. Air matanya menetes tatkala melihat buah hatinya yang begitu ia sayangi, lebih menyakitkan lagi karena ia tidak bisa menyentuhnya sementara waktu.

Nev tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya melihat istrinya seperti ini. Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kesembuhan Kamira.

" Dokter Ergi, bagaimana dengan respon Dokter George disana".

" Dokter George sudah memberikan respon. Kita bisa membawa Kamira kesana besok".

" Baguslah, tolong persiapkan dengan baik".

" Kamu tidak perlu khawatir, serahkan saja padaku. Sekarang kamu fokus saja terhadap Kamira".

" Baiklah".

" Dokter Nev, Dokter Ergi maaf mengganggu", ujar seorang suster yang datang menemui mereka. " Nyonya Kamira meminta Dokter untuk menemuinya", ucapnya menyampaikan pesan dari Kamira.

" Terima kasih suster".

" Sama-sama Dokter, saya permisi".

" Pergilah Nev, Kamira membutuhkanmu".

" Baiklah, aku pergi".

Begitu mendapatkan pesan dari Kamira, Nev bergegas menemui Kamira di kamarnya. Dibukanya pintu dan terlihatlah Kamira tersenyum menyambut kedatangannya.

" Sayang, kemarilah". Kamira meminta Nev duduk diatas ranjangnya.

" Ada apa sayang?". Nev membelai lembut rambut Kamira.

" Aku ingin tidur bersamamu, sudah lama aku tidak memelukmu saat tidur", pintanya. Nev tersenyum manis melihat tingkah istrinya yang mendadak manja.

" Baiklah mari kita tidur bersama". Nev mengatur posisinya dan berbaring ditempat tidur sambil memeluk istrinya.

" Nev, kamu masih ingat pertama kali kita bertemu".

" Tentu, waktu itu kamu masih kecil dengan pipi gembulmu itu, sangat menggemaskan seperti Deril".

" Iya, tapi tidak lama kamu pergi lama sekali. Begitu kamu pulang, aku sangat terkejut".

" Apa aku begitu tampan, sampai kamu terkejut".

" Bahkan teman-temanku mencari perhatian padamu".

" Apa kamu tidak?".

" Tidak, bagiku kamu biasa saja".

" Benarkah". Kamira mengangguk. " Wah, sayang, kamu menjatuhkan harga diri suamimu ini". Kamira tertawa mendengar celetukan suaminya.

" Nev, terima kasih sudah hadir dikehidupanku".

" Aku yang seharusnya berterima kasih padamu telah memberikan hidupmu untuk melayani suamimu ini yang masih belajar menjadi suami yang baik untukmu dan terima kasih juga telah memberikan anak yang lucu dan pintar seperti Deril".

Nev tersenyum pada Kamira lalu mencium keningnya lembut.

" Nev, aku mengantuk", ujarnya memeluk Nev erat. Nev meresponnya dan memeluk Kamira dengan erat pula.

Lama mereka berbaring diranjang, hingga suatu saat Nev tidak merasakan hembusan nafas Kamira. Nev mulai panik.

" Kamira, sayang". Kamira tidak merespon. Didalam hatinya mulai resah, takut terjadi hal yang tidak diinginkannya. " Kamira". Bola mata mulai berkaca. Dengan memberanikan diri Nev memeriksa Kamira. Betapa terkejutnya ia mendapati Kamira sudah tidak bernyawa. " Kamira....". Tangisnya pecah, dipeluknya istri kesayangannya itu erat. Nev terus memanggil namanya.

Ergi yang tidak sengaja berada didekat ruangan Kamira lalu masuk dan mendapati Nev sedang memeluk istrinya dengan air mata yang bercucuran.

" Nev, tenanglah". Ergi mencoba menenangkannya.

Begitu mengetahui Kamira sudah tiada, satu persatu keluarga mereka mulai berdatangan. Mereka tak kuasa menahan air mata melihat Kamira sudah tiada. Nenek Kamira yang sudah menjaganya selama ini pun tidak kuasa menahan air matanya melihat cucunya meninggalkannya secepat ini.

Nev yang masih terguncang mencoba untuk tetap tenang walaupun air matanya terus menetes. Ditatapnya istrinya itu dalam, tatapan terakhir kali untuk selama-lamanya. Sebelumnya Nev sudah mempersiapkan segala pengobatannya di luar negeri. Tapi Tuhan berkata lain dan lebih sayang pada Kamira.

Pemakaman pun berlangsung dengan khidmat. Begitu ramai para pelayat yang datang untuk mengantarkan Kamira untuk terakhir kalinya.

Tatapan Nev kosong melihat tubuh istrinya dimakamkan. Orang yang paling disayanginya sudah tiada meninggalkan dirinya untuk selamanya. Nev tegar mengantarkannya, Nev ikhlas, ini yang terbaik menurut Tuhan, Kamira sudah tidak lagi menahan sakit yang selama ini dideritanya. Kamira sudah bahagia karena terlepas dari semua penderitaan.

Terpopuler

Comments

🍮😈 𝔫αᖇÃүα 𝓪ˡ𝐢¢𝒾Δ 💋💚

🍮😈 𝔫αᖇÃүα 𝓪ˡ𝐢¢𝒾Δ 💋💚

Yang pernah merasakan kehilangan pasti tau

2022-08-07

0

Mpok Nana

Mpok Nana

Hwaaaa, sedih bgt, padahal masih d awal.

2022-03-21

0

Haryati Ningsi

Haryati Ningsi

nesekkk tau

2021-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 PENGENALAN
2 BAB I
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 Bab 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PENGENALAN
2
BAB I
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
Bab 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!