BAB 7

Beberapa hari setelah kejadian itu, Nara tidak pernah keluar dari kamarnya. Nara masih terguncang dengan kejadian waktu itu. Hal yang tak pernah di bayangkan sebelumnya akan terjadi dalam kehidupannya.

Ibunya begitu khawatir dengan keadaannya. Berkali-kali ia mengetuk pintu kamarnya tapi Nara enggan menjawabnya. Makanan yang ia letakkan tak pernah habis di makannya.

Ting...tong...suara bel berbunyi. Ibu Nara melihat siapa yang ada di depan rumahnya lalu membuka pintu begitu tahu siapa orang itu.

" Nev, masuklah".

" Terima kasih tante".

" Tante minta maaf waktu kamu datang pertama kali kesini tidak menjamu dengan baik".

" Tidak apa-apa tante. Saat itu memang bukan waktu yang tepat".

" Iya, saat itu memang ada sedikit masalah ".

" Apa semuanya sudah membaik?".

" Belum".

" Lalu Nara.....".

" Nara ada dikamarnya. Perlu tante panggilkan".

" Tidak tante, tidak apa-apa".

" Nev, kenapa kamu ada disini?".

" Ada pekerjaan tante", ujar Nev. " Sebenarnya ada yang ingin saya katakan".

" Tentang apa?".

Nev menyerahkan sebuah kotak. " Ini dari Kamira".

" Kamira". Ibu Nara menatapnya sesaat ia menerima kotak itu. Nev mengisyaratkan agar membuka kotak itu. " Nev, apa Kamira yang memilih ini".

" Iya tante. Waktu itu Kamira ingin sekali memberikan jam ini pada tante".

" Kamira masih mengingatnya. Anak itu". Air matanya mulai jatuh mengingat sosok Kamira. Putri yang tidak bisa ia rawat sejak ditinggalkan ayahnya. Putri yang sangat di sayanginya seperti anak kandungnya.

" Sebenarnya saat Deril ulang tahun, kami ingin kesini menjenguk tante. Tapi, semua berkata lain, kami minta maaf tidak sempat kesini".

" Tidak, jangan berkata seperti itu. Tante baik-baik saja".

Sejenak suasana terasa hening. Nev mengerti bagaimana sedihnya ibu mertuanya ini.

" Tante, mungkin ini terlalu mendadak. Tapi selain karena pekerjaan ada hal lain kenapa saya datang kesini".

" Apa itu Nev?".

" Saya ingin meminta Nara pada tante". Ibu Nara terlihat kaget mendengar ucapan Nev. " Saya ingin Nara menjadi ibu Deril".

" Nev, apa ini karena permintaan Kamira?".

" Dari awal saya dan Nara tidak menyetujui ini. Tapi, melihat Deril, pandangan saya berubah. Memang ini terlihat egois dan memaksa. Tapi, hanya ini yang bisa saya lakukan untuknya. Tidak ada yang bisa mengerti Deril seperti Nara. Jadi, tante bisakah saya membawa Nara pergi?".

" Nev, hanya Nara yang bisa memutuskan semua ini. Tapi, saat ini Nara masih terguncang karena kejadian itu. Tante tidak tahu apa yang akan terjadi nanti".

" Tapi, pertama saya ingin restu dari tante".

" Nev, yang menjadi pilihan Nara adalah restu tante. Bicaralah baik-baik padanya".

" Baiklah tante".

" Kemarilah". Ibu Nara mengajaknya menemui Nara. " Bicaralah padanya, sejak tadi Nara tidak mau keluar dari kamar. Mungkin kalau kamu yang bicara dia bisa mengerti". Nev pun mengangguk.

Nev mengetuk pintu kamar Nara.

" Nara", panggilnya. " Ini aku, Nev". Tidak ada jawaban dari dalam sana. " Sampai kapan kamu berdiam diri di dalam sana. Sebesar apapun masalahmu seharusnya kamu tidak menghindar seperti ini. Bukankah ini sudah terlalu lama untuk berpikir. Apa kamu orang yang sangat pengecut seperti ini?. Ah.... mungkin aku memang tidak salah menilaimu, memang kamu orang yang seperti ini". Tiba-tiba Nara membuka pintu dan membuat Nev terkejut.

" Sudah selesai bicaranya?". Suara Nara sedikit meninggi.

" Sudah, setidaknya setelah kamu keluar dari kamar itu".

" Mau apa kakak kesini".

" Menjemputmu".

" Apa????".

" Bukankah aku pernah bertanya jika suatu hari nanti takdir itu berubah, apa yang akan kamu lakukan dan kamu sendiri yang bilang untuk memintamu pada ibumu. Sekarang aku melakukannya, aku memintamu pada ibumu".

" Dasar gila". Nev menghalangi tangan Nara yang ingin menutup pintu kamarnya. " Kak!!!". Nev menarik tangan Nara untuk keluar dari kamarnya dan membawanya keluar dari rumah. Nara terus meronta tapi genggaman tangannya begitu kuat hingga Nara tidak bisa melepaskannya.

" Kak, kakak menyakitiku", keluhnya. Nev langsung melepaskan tangannya.

" Maaf".

" Masalahku tidak segampang itu kak. Bagaimana bisa aku berpikir jernih jika orang yang kusayangi melakukan hal yang begitu fatal. Wanita itu sedang mengandung anaknya. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan padanya. Aku takut."

" Apa yang dia katakan padamu, apa dia menjelaskan semua kejadian itu".

" Dia memintaku percaya padanya, dia mengatakan kalau dia dijebak oleh wanita itu karena wanita itu menyukainya. Dia ingin bersama dengan kak Hwan, dia ingin merebut kak Hwan". Nara mulai menangis.

" Kamu percaya padanya, pada pacarmu itu?". Nara mengangguk.

" Setelah temannya berbicara padaku tentang wanita itu, aku mulai mengerti mengapa ia melakukan itu".

" Baguslah".

" Tapi.....".

" Nara..... baginya kata percaya lebih berarti dari apapun. Apa kalian sudah bertemu dan berbicara lagi?". Nara menggelengkan kepalanya. " Pergilah dan bicara padanya. Apa perlu aku mengantarkanmu kesana?".

" Tidak, aku bisa sendiri kak".

" Ya sudah, pergilah sekarang".

" Kak terima kasih.", ujarnya membungkukkan badannya lalu pergi meninggalkan Nev.

Nev menghela nafasnya.

" Tidak, jangan berterima kasih padaku. Aku hanya ingin masalahmu selesai sebelum aku membawamu pergi. Maafkan aku Nara, ".

-------

" Kak Hwan".

" Nara". Hwan langsung menghampirinya dan memeluknya. " Aku sangat merindukanmu".

" Kak..... maafkan aku, waktu itu aku tidak mendengarkan penjelasanmu. Aku sangat terkejut waktu itu. Aku tidak percaya dengan apa yang terjadi, aku tidak bisa menerima semua yang ia katakan".

" Nara, kakak yang harus minta maaf. Kejadian itu diluar keinginan kakak, kakak tidak pernah ingin melakukannya. Tolong percayalah".

" Nara percaya kak, tapi semua sudah terjadi. Anak yang dikandungnya adalah anak kakak. Kakak tidak bisa mengabaikannya".

" Kakak tahu ini sebuah kesalahan, tapi kakak tidak bisa bersamanya. Kakak, akan bertanggung jawab atas anak itu, tapi kakak tidak bisa menikahinya. Bukankah kita sudah berjanji akan selalu bersama".

" Kakak dengarkan aku, jangan seperti ini. Kakak harus menikahinya, kakak yang mengajariku tentang tanggung jawabkan".

" Nara....".

" Bagaimana kalau itu adalah aku, bagaimana kalau aku yang mengalaminya". Hwan terdiam sesaat. " Aku mempercayai kakak, tolong jangan rusak kepercayaanku. Anak itu perlu ayah".

" Nara, tolong jangan seperti ini".

" Kak, bukankah kakak menyayangiku". Hwan mengangguk. " Kak, lihat aku. Aku akan baik-baik saja, jangan khawatir".

" Tapi Nara...". Tiba-tiba tangan Nara ditarik oleh seseorang.

" Kak Nev". Nara terkejut melihat Nev yang tiba-tiba ada disini.

" Dia milikku sekarang", ujarnya dalam bahasa Inggris.

" Kamu siapa?".

" Apa perlunya untukmu mengetahui siapa aku. Hubungan kalian sudah berakhir, bukankah begitu?".

" Tidak ada yang berakhir disini".

" Benarkah??".

" Kak Nev, apa yang kakak lakukan. Kenapa kakak ada disini?".

" Untuk memastikan hubungan kalian".

" Apa??".

" Bukankah sudah kukatakan kalau aku akan membawamu pergi".

" Kak Nev!!".

" Aku tidak main-main Nara". Nev menggenggam tangan Nara erat. Nara terus menggerakkan tangannya agar Nev melepaskan genggamannya.

" Lepaskan dia!!!". Suara Hwan meninggi. Hwan melepaskan genggaman Nev dari tangan Nara. " Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan. Tapi, yang harus kamu tahu, Nara tetap milikku".

" Oh ya?". Nev menarik Nara dan menciumnya. Nara terkejut dengan apa yang dilakukan Nev. Tapi, sebenarnya Nev tidak benar-benar menciumnya. Ini karena posisi mereka yang membelakangi Hwan, jadi mereka terlihat seperti sedang berciuman.

" Jangan bergerak", ujar Nev pelan. " Kamu ingin menyelesaikannya bukan? jadi tetaplah tenang".

Nara tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan Nev. Nara hanya mengikuti semua yang dikatakan Nev padanya.

" Apa yang kamu lakukan!!!". Hwan memukul Nev. Nara begitu terkejut melihat Hwan begitu marah.

" Aku akan menikahi Nara". Perkataan Nev ini membuat Hwan semakin marah.

" Kak Hwan!!", teriak Nara menghentikan Hwan yang ingin memukul Nev sekali lagi. " Hentikan, jangan seperti ini kak. Kakak bukan orang yang seperti ini. Tolong mengertilah, kita tidak bisa bersama lagi. Aku sangat menyayangimu, tapi kakak harus bertanggung jawab. Aku juga perempuan kak".

Hwan terduduk lemas.

" Maafkan aku Nara, maafkan".

Terpopuler

Comments

Veleria Sutartini

Veleria Sutartini

kl jodoh mau kemanapun ketemu jalannya

2021-12-03

0

Ratna0789

Ratna0789

never datang tepat waktu dan di saat yg tepat

2021-11-14

0

Iyet Mulyati

Iyet Mulyati

Udah baca jauh ceritanya, trus dihentikan bacanya, pas di buka lg mau baca kok balik lagi awal , capek geser mulu

2021-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 PENGENALAN
2 BAB I
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 Bab 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PENGENALAN
2
BAB I
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
Bab 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!