BAB 11

Saat pagi menjelang, sang mentari merebahkan sinarnya, diiringi kicauan burung yang menyejukkan hati.

Nara terbangun dari tidurnya dan perlahan-lahan ia membuka matanya. Samar-samar ia melihat sofa yang kosong di ujung sana, ia pun terperanjat. Sesaat ia terkejut, berpikir bagaimana bisa ia berada di tempat tidur padahal seingatnya semalam ia ada di sofa itu. Ia teringat semalam seperti ada seseorang yang mengangkat tubuhnya, tapi ia merasa itu hanya mimpinya saja.

Dia melihat ke segala arah, mencari keberadaan Nev. Tapi tidak ada. Dia mulai berpikir apa mereka tidur ditempat yang sama atau Nev tidur di sofa.

" Sudah bangun?", ujar Nev yang keluar dari kamar mandi. Nara terperanjat.

" I...iya kak", sahutnya. Nara menundukkan kepalanya karena ia merasa malu, terlebih dengan keadaan Nev yang belum memakai pakaiannya dengan baik.

" Mau sampai kapan kamu terus berada ditempat tidur itu", celetuk Nev.

" Maaf kak". Nara bergegas bangkit dan menuju kamar mandi. Sampai kapan ia harus menghadapi kecanggungan diantara mereka. Terlebih sampai kapan mereka harus satu kamar seperti ini, ia merasa sedikit risih dengan situasi ini.

Ia membuka pintu itu perlahan demi perlahan, dari balik pintu ia mengintip apakah Nev masih didalam kamar atau tidak. " Terlihat sepi", gumamnya. Ia pun keluar dari kamar mandi. " Haa....syukurlah tidak ada orang, aku lupa membawa pakaianku tadi".

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Nara terperanjat ketika tiba-tiba Nev masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk pintu dahulu. Mereka saling menatap sesaat. Saat ini Nara hanya memakai handuk untuk menutupi tubuhnya. " Maaf". Nev memalingkan wajahnya. " Cepatlah turun, mereka sudah menunggu", ujarnya lalu pergi.

Nara terduduk lemas. Ia merasa malu sekali, bagaimana bisa ia lupa membawa pakaiannya tadi. Ia terus merutuki dirinya sendiri.

Sedangkan Nev, sebenarnya ia juga merasa malu ketika melihat Nara seperti itu. Ia tidak menyangka kalau Nara masih belum memakai pakaiannya saat ia masuk ke kamar itu sehingga ia harus melihatnya masih berbalut handuk untuk menutupi tubuhnya.

Ia menghela nafasnya.

" Kakak kenapa?", tanya Sarah saat melihat Nev berdiri didepan pintu kamarnya.

" Tidak ada", jawabnya lalu mengambil Deril dari gendongan Sarah.

" Tidak ada bagaimana", celetuknya penuh kecurigaan.

" Nev, kemarilah", panggil nyonya Flo saat melihat Nev beserta Deril. " Duduklah".

" Ada apa ma?", tanyanya. " Apa ada sesuatu yang penting?".

" Iya, ini lebih dari penting", jawab nyonya Flo bersemangat. " Mama dan papa sudah memesan resort di Bali untuk kalian bulan madu".

" Apa ma??? bulan madu?".

" Iya bulan madu".

" Mama ini apa-apaan, kenapa tidak diskusi dengan Nev dulu".

" Ini hadiah dari mama dan papa untuk kalian", ujarnya. " Kamu setujukan Nara?", tanyanya pada Nara yang berdiri mematung karena sama terkejutnya dengan Nev.

" Tante itu terlalu berlebihan", jawab Nara terbata.

" Berlebihan bagaimana?? malah kami sangat senang sekali. Mulai sekarang kamu jangan memanggil tante lagi seharusnya kamu memanggil mama. Sekarang kamu anak mama juga".

" Iya Nara seharusnya kamu memanggil mama juga, bukan tante", celetuk Sarah. " Malah seharusnya kamu tidak memanggil kakak lagi padaku".

" Kalau tante masih mungkin, tapi kalau kak Sarah, Nara masih canggung".

" Baiklah, tidak apa-apa. Senyaman kamu saja Nara".

" Jadi bagaimana Nara, kamu setujukan sama mama?".

" Itu....".

" Ma", potong Nev. " Batalkan saja kami tidak akan pergi. Lagipula siapa yang akan menjaga Deril nanti".

" Mama dan Sarah, iya kan Sarah?". Sarah mengangguk. " Ayolah Nev, jangan kecewakan mama dan papa".

Nev berpikir sejenak.

" Berapa hari ma? karena Nev tidak bisa libur terlalu lama. Masih ada pekerjaan di rumah sakit yang harus Nev selesaikan".

" Tiga hari".

" Tiga hari???".

" Tenanglah Nev, di rumah sakit juga ada papamu. Hanya tiga hari apa susahnya".

" Baiklah, terserah mama saja". Nev menyerah dengan permintaan mamanya karena apapun yang dikatakannya pasti mamanya punya jawaban yang tepat.

" Itu baru anak mama".

"Tunggu-tunggu kenapa mereka tidak mendengar jawabanku juga. Kenapa juga kak Nev malah menyetujui ide itu. Seharusnyakan....., apa yang ada di pikirannya sekarang ini, apa dia sudah tidak waras", gumam Nara yang masih belum percaya dengan ucapan Nev itu.

" Nara", panggil nyonya Flo yang melihat tatapan mata Nara kosong. Tapi, Nara masih tidak meresponnya. " Nara", panggilnya lagi. Nara pun tersadar.

" Iya ma", sahutnya.

" Kenapa? apa kamu tidak suka?".

" Ah.... itu...Nara suka kok ma".

" Syukurlah".

Akhirnya Nara keceplosan juga. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain menyetujuinya juga. Padahal tadi ia berpikir kalau Nev akan menolaknya mentah-mentah, tapi ia malah menyetujui ide itu. Mungkin Nev hanya tidak ingin orangtuanya kecewa karena sudah bersusah payah memberikan hadiah pada mereka. Tapi, tetap saja ini suatu musibah. Bagaimana bisa mereka berbulan madu. Menikah saja karena sesuatu, tidak pernah terpikirkan hal-hal yang seperti itu. Berakting itu rumit.

Nara terus menatap Nev yang tengah bekerja dengan laptopnya. Sesekali ia bermain dengan Deril dan sesekali juga ia meliriknya. Nev yang sadar ditatap seperti itu datang menemuinya dan duduk dihadapannya. Nara terkejut melihat Nev yang sudah ada dihadapannya.

" Apa yang ingin kamu katakan", tanyanya yang sesekali meladeni Deril bermain.

" Apa maksud kakak?", jawabnya. " Bukankah dikepalamu itu banyak sekali pertanyaan. Kalau tidak ada, kenapa kamu terus menatapku seperti itu".

" Kakak menyadarinya".

" Tentu saja. Siapapun akan menyadarinya. Jadi katakan apa yang ingin kamu katakan".

" Kenapa kakak menyetujui tentang bulan madu itu?".

" Kenapa? kamu tidak ingin pergi?".

" Bukankah seharusnya kakak menolaknya".

" Kenapa aku harus melakukannya?".

" Apa kakak sungguh ingin berbulan madu denganku?".

" Ya memang kenapa".

" Apa???".

" Kecilkan suaramu itu. Lihat Deril jadi kaget. Kamu ingin kita bertengkar didepan Deril".

" Ah...bukan begitu. Deril maafkan mama ya. Mama tidak akan bertengkar lagi", ujarnya memeluk Deril. Nev tersenyum kecil melihat tingkah istrinya itu.

" Lakukan saja".

" Hmm...".

" Yang mereka minta, kita lakukan saja".

" Baik kak".

" Besok kita akan pergi, persiapkan pakaianmu".

" Iya kak".

Sarah yang sejak tadi memperhatikan gerak getik mereka tersenyum bahagia melihatnya.

" Ma".

" Hmmm".

" Mereka terlihat serasikan".

" Iya".

" Kak Kamira memang tidak salah memilih Nara. Dia pasti bisa menaklukan hati kakak yang seperti batu itu".

" Iya...Kamira memang memilih yang terbaik untuk orang yang di sayanginya. Mama juga berharap begitu, makanya mama menyuruh mereka untuk berbulan madu".

" Mama memang TOP".

" Mama hanya ingin terbaik buat mereka. Mama mengerti kalau kakakmu itu masih belum bisa melupakan Kamira sepenuhnya. Tapi, dia harus membuka hatinya pada orang lain terutama pada Nara yang sekarang sudah menjadi istrinya".

" Mama benar, Sarah juga merasa kalau kak Nev masih menutup hatinya pada wanita lain. Sarah juga berharap terjadi hal yang baik saat mereka pergi berbulan madu nanti".

" Kita doakan saja".

" Iya ma".

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

Nev...jangan tutup hati mu uu 😉

2021-10-26

0

Lestari Lestari

Lestari Lestari

bikin bucin duluan nev thor ..

2021-08-28

4

Hening Hening

Hening Hening

Moga jangan terjadi apa" pd nara ,

2021-08-23

4

lihat semua
Episodes
1 PENGENALAN
2 BAB I
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 Bab 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PENGENALAN
2
BAB I
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
Bab 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!