Hari ini ada perayaan kecil di hari jadi Deril. Sebenarnya Deril berulang tahun saat Kamira meninggal dunia. Kamira sudah mempersiapkan ini lama, tapi apa daya Kamira sudah dipanggil oleh Tuhan. Jadi keluarga Nev memutuskan untuk mengadakan acara makan-makan sederhana.
Semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, termasuk Nara yang sibuk menyiapkan Deril.
" Nara". Nara menoleh. " Iya kak", ujarnya. Nev pun memberikan satu stel pakaian kepadanya.
" Ini pakaian yang dibeli Kamira saat Deril akan ulang tahun. Pakaikan pakaian ini padanya".
" Baik kak". Nara mengambil pakaian itu dan memakaikannya pada Deril. " Neomu Gwiyowo". Nara tak henti-hentinya memuji keimutan Deril.
" Nara, ayo cepat turun, tamu-tamu sudah pada datang", ujar Sarah yang disertai anggukkan Nara.
" Ayo kita pergi Deril".
Nara pun membawa Deril ke ruang utama dimana orang-orang sudah berdatangan. Semua orang melihat Deril langsung mengerubunginya. Mereka begitu gemas melihat Deril.
Nara memberikan Deril pada Sarah karena ponselnya terus berbunyi. Dia pun ke belakang untuk menerima telepon itu.
" Sepertinya kamu sudah cocok menggendong anak", goda Ergi. Sarah paling kesal kalau sudah bertemu dengan dokter satu ini.
" Dokter Ergi, sebaiknya anda jauh-jauh dari sini", ujar Sarah ketus.
" Tapi kalau nanti jauh kamu bisa rindu". Sarah menepuk jidatnya. Bisa-bisanya dia menggombal. Dia ini bagaimana bisa lulus jadi dokter, kelakuannya minus begini.
" Apa yang kamu lakukan pada adikku", hardik Nev melihat Ergi yang mendekati Sarah.
" Dokter mengganggu saja".
" Aku sudah bilangkan jangan mengganggunya lagi".
" Namanya juga usaha, mana tahu kita jodoh".
" Mimpi, siapa yang mau berjodoh dengan dokter Ergi", ujar Sarah kesal.
" Sudah dengarkan".
" Itukan sekarang, nanti juga bisa berubah pikiran".
" Kawan kakak tidak ada yang lebih waras ya", celetuk Sarah
Nev tertawa mendengar ucapan Sarah.
" Dokter Nev", sapa seorang wanita yang tidak lain adalah Rindi. Rindi pun datang menemuinya. " Hai Sarah, dokter Ergi". Sarah dan Ergi tersenyum kecut.
" Terima kasih sudah datang", ujar Nev.
" Tidak dokter, aku senang kok", ujarnya. " Hai sayang, sini sama tante Rindi", bujuknya tapi Deril memalingkan wajahnya. Sarah dan Ergi spontan tertawa, Nev yang melihatnya langsung menyikut lengan mereka.
" Derilnya tahu mana yang cantik", celetuk Ergi.
" Dokter Ergi, maaf, maksudnya?", tanya Rindi agak kesal.
" Sudah...jangan bertengkar lagi", ujar Nev yang membuat mereka terdiam. Nev pun mengambil Deril dari gendongan Sarah dan membawanya ke tengah acara.
Acara pun dimulai dengan kehadiran Deril. Semua orang mengucapkan selamat padanya. Berbagai hadiah diberikan padanya. Deril terlihat senang dengan senyumannya yang lebar.
" Sudah mulai ya kak", tanya Nara yang tiba-tiba berdiri disamping Sarah.
" Sudah dari tadi", jawab Sarah. " Siapa yang menelepon?".
" Itu ibu".
" Tante baik-baik disanakan?".
" Ibu baik kak".
" Wanita cantik kamu siapa?", tanya Ergi yang heran melihat Nara begitu akrab dengan Sarah.
" Nara, Kim Nara", jawab Nara.
" Nara..... kamu adiknya Kamira". Nara mengangguk. " Kamira sering sekali bercerita tentangmu padaku. Akhirnya aku bisa melihatmu juga".
" Benarkah". Ergi mengangguk.
Tiba-tiba terdengar suara Deril menangis. Mereka mencoba menenangkan Deril, tapi Deril tidak kunjung diam. Nev pun datang dan menggendongnya. Begitu mata Deril melihat Nara, tangannya meminta seolah-olah ingin digendong olehnya.
Sontak saja para tamu yang datang langsung mengarahkan pandangannya pada Nara. Seketika Nara menjadi canggung.
Deril terus meronta ingin digendong oleh Nara. Nev pun mendatangi Nara dan menyerahkan Deril padanya.
" Kenapa? jangan menangis", ujarnya menenangkan Deril.
" Mungkin Deril lapar", ujar Sarah. " Kamu berikan Deril makan sana".
" Baik kak", sahutnya. " Meok Ja ! ".
" Sepertinya Deril suka padanya", ujar Ergi.
" Deril memang suka padanya".
" Kalau kamu kapan suka padaku".
" Dasar dokter bodoh". Ergi tertawa.
" Pasti dokter Rindi kejang-kejang lihat Deril dekat sama Nara. Padahal dia mau cari perhatian eh malah gagal".
" Gagal sih gagal, tapi lihat tuh, terus nempel sama kak Nev. Kesel lihatnya, dari zaman kak Kamira ada sampai kak Kamira meninggal, nempel terus".
" Tapi kakakmu cuek tuh".
" Syukur deh".
" Apa kakakmu menerima permintaan Kamira".
" Kakak masih menolak".
" Lalu Nara, apa dia tahu".
" Dia sudah tahu, tapi kami belum bertanya apa-apa padanya".
" Dia sudah punya pacar?".
" Kak Nev bilang sudah".
" Nev sudah bicara padanya?".
" Iya, tapi aku tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Tapi, dengan Nara mengatakan kalau dia sudah punya pacar, aku rasa suatu tanda kalau dia menolak".
" Kalau tidak sekarang mungkin nanti. Kita tidak tahu takdirkan. Seperti kita ini contohnya".
" Maksud dokter????".
" Dulu kamu tidak mau bicara padaku, sekarang bicaramu banyak sekali".
" Cihhh....situ keren apa", ujar Sarah meninggalkan Ergi sendiri.
" Sarah....", panggilnya. " Anak itu malu-malu nanti demen loh".
Sementara Rindi yang melihat Nara hanya berdua dengan Deril bermaksud untuk mendatanginya. Dia saat ini sangat penasaran dengan wanita muda itu. Bagaimana bisa ia kalah dengannya.
" Ehem...". Rindi berdehem yang membuat Nara terusik. Nara tersenyum melihat Rindi.
" Anda siapa?", tanya Nara.
" Saya Rindi, teman dekatnya Nev", jawabnya penuh percaya diri.
" Teman dekat?".
" Iya kenapa".
" Tidak, baguslah kalau kak Nev punya teman dekat".
" Baguslah kalau kamu mengerti".
" Oh ya, nama saya Nara. Saya adiknya kak Kamira".
" Kamu Nara, adik Kamira. Kim Nara?".
" Iya, bagaimana kakak bisa tahu nama saya".
" Jadi kamu yang selalu disebut Kamira".
" Maksud kakak?".
" Kalian kakak adik benar-benar luar biasa, tapi kali ini impian Kamira tidak akan pernah terwujud. Lihat saja dirimu, berapa umurmu".
" Aku tidak mengerti apa yang terjadi diantara kalian. Tapi tolong jangan pernah mengancam seseorang yang bahkan kamu kenal juga tidak. Ingat kecerdasan tanpa kepribadian baik sama dengan nol besar. Jangan coba-coba menghardikku karena kamu merasa terancam. Cobalah gunakan kebaikan untuk mendapatkan perhatian seseorang. Kalau dia memang ditakdirkan milikmu, dia akan menjadi milikmu. Tapi kalau dia bukan ditakdirkan milikmu, usaha seperti apapun yang kamu lakukan, tidak akan pernah jadi milikmu".
" Kamu!!!!!".
" Dokter Rindi, kamu pikir aku tidak mengenalmu. Aku sudah berlaku sopan padamu tadi, tapi sepertinya perilakumu padaku tidak sebaliknya. Aku sudah selesai denganmu, selamat menikmati pesta ini".
Rindi sangat kesal dengan perkataan Nara yang begitu berani padanya. Ia tidak ubahnya seperti Kamira. Kali ini tidak akan semudah yang ia pikirkan.
Tapi tanpa mereka sadari tidak jauh dari tempat Nara dan Rindi tadi, Nev, Ergi dan Sarah melihat adegan mereka berdua tadi. Tersungging sebuah senyuman dibibir mereka.
" Dia memang gadisku", oceh Ergi.
" Gadismu???". Sarah mengernyitkan dahinya.
" Kenapa? cemburu ya.....".
" Mimpi".
" Adikmu kejam sekali".
" Bukankah kamu sudah tahu dari dulu".
" Memang sih, tapi aku suka".
" Lihatlah playboy kita ini, selalu mengatakan suka terhadap siapapun. Kambing dibedakin juga bakalan suka".
" Wah.....dokter Nev, perkataanmu menjatuhkan harga diriku".
Neomu Gwiyowo : Sangat imut
Meok Ja ! : Ayo makan!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Mpok Nana
Good,, bahasanya kerren..
2022-03-21
0
Chasannah
kata²nya like👍
2022-01-02
0
I'm Conglie
bhsanya dewasa bnget
2021-12-18
0