" Nara, apa semua sudah dimasukkan kedalam koper nak", tanya ibunya memastikan anaknya itu tidak meninggalkan barang yang akan dibawanya nanti. Nara hanya mengangguk dan tersenyum kecil pada ibunya.
Nara masih shock dengan peristiwa yang terjadi padanya beberapa hari ini. Pertama neneknya meninggalkannya dan sekarang kakak yang disayanginya juga meninggalkannya. Entah bagaimana perasaannya sekarang ini, mengingat semua kenangan bersama kakaknya dulu. Walaupun mereka terpisah jauh, tapi mereka tetap menjalin hubungan selayaknya keluarga.
" Nara". Panggilan ibunya membuatnya tersadar dari lamunannya.
" Iya ibu".
" Ibu jadi cemas, bagaimana nanti kamu disana. Ibu juga terpikir dengan keinginan Kamira padamu. Apa yang akan kamu lakukan nak?".
" Ibu, jangan dipikirkan lagi, mana mungkin itu akan terjadi".
Ibu Nara membelai lembut rambut anaknya. Ia tahu pasti bahwa Nara mencemaskan masalah ini.
Ya sebenarnya Nara memikirkan dengan keras permintaan kakaknya itu. Ia bingung harus seperti apa begitu tahu kalau itu adalah permintaan terakhirnya.
Menikahi orang yang ia tidak kenal bukanlah perkara mudah apalagi menikah dengan kakak iparnya sendiri tak pernah terbayangkan olehnya. Ia memang sangat menyayangi Kamira tapi apakah dia harus memenuhi semua keinginannya terlebih sekarang dia sedang menjalin hubungan dengan Hwan. Apa yang akan dikatakannya pada Hwan bila itu terjadi, dia tidak bisa membayangkan bagaimana Hwan sakit hati . Hwan pria yang sangat baik, dia selalu membuat Nara merasa nyaman. Bagaimana ia bisa menyakiti pria itu.
Belum lama ini neneknya juga menghubunginya, menyuruhnya agar cepat datang kesana. Ia mengatakan kalau Deril selalu menangis. Mereka sangat kasihan melihat Deril seperti itu. Mungkin dengan kehadiran Nara, Deril akan lebih tenang. Keponakannya tersayang, bila mengingatnya Nara merasa sakit. Ditinggal oleh Ibunya, bagaimana anak sekecil itu akan tumbuh.
" Nara, Hwan datang mencarimu", ujar ibunya.
" Iya ibu". Nara bergegas menemui Hwan. Hwan tersenyum manis begitu melihat Nara menemuinya. " Kenapa, kenapa wajahmu jadi sedih begini?", tanya Hwan melihat raut wajah Nara berubah sedih.
" Oppa". Nara memeluknya erat. Hwan tidak mengerti kenapa Nara tiba-tiba seperti ini. " Aku akan merindukanmu".
" Aku juga akan merindukanmu, cepatlah kembali". Nara mengangguk. " Aku minta maaf tidak bisa mengantarkanmu ke bandara karena hari ini ada pertemuan dengan klien".
" Tidak apa-apa, ada ibu dan juga paman yang akan mengantarkanku".
" Aku tidak bisa lama, aku harus pergi, mereka pasti sudah menunggu lama". Nara mengangguk. " Hati-hatilah dan sesampainya disana segera hubungi aku".
" Ok", ujar Nara tersenyum. Nara melambaikan tangannya mengantarkan kepergian Hwan.
" Nara kita pergi", seru ibunya menyuruh Nara bersiap-siap.
" Iya bu".
Nara mengambil semua barangnya dan memasukkannya kedalam bagasi mobil. Lalu mereka bergegas menuju bandara.
Tak lama kemudian sampailah mereka dibandara. Setelah mengurusi semua dokumen yang diperlukan, Nara menemui ibunya, berkali-kali ia memeluki ibunya. Ibunya mengerti sekarang ini Nara pasti cemas dengan kepergiannya ini.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pesawat Nara akan segera berangkat.
" Ibu, Nara pergi ya", ujarnya memeluk ibunya sekali lagi. " Paman, Nara pergi", ujarnya memeluk pamannya.
Ibu dan Paman Nara melambaikan tangan begitu Nara meninggalkan mereka.
Kurang lebih sekitar 7 jam, waktu yang akan ditempuhnya untuk sampai ke Indonesia. Nara lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca agar dirinya tidak merasa bosan didalam pesawat ini sendiri.
Tak terasa 7 jam berlalu begitu saja, akhirnya Nara sampai juga. Salah satu utusan keluarga Nev datang menjemput Nara dibandara.
Sudah lama Nara tidak berkunjung kesini. Sejak menetap di Korea bersama Ibunya, Nara tidak pernah lagi menginjakkan kakinya disini. Disaat Kamira menikah pun Nara tidak datang dikarenakan pada saat itu Nara sedang mengikuti ujian.
Sarah menyambutnya dengan senyuman sesaat Nara tiba dirumah. Sarah mengenalkan dirinya dan begitu juga Nara.
Sesaat memasuki ruang keluarga terdengar suara tangisan Deril. Terlihat Nenek dan juga ibunya Nev mencoba menenangkan Deril. Tapi, Deril tidak kunjung diam.
Nara tersenyum kecil ketika melihat Deril untuk pertama kalinya secara langsung.
Tanpa komando Nara mendekati Deril. Ia duduk di hadapannya memandang bocah kecil itu.
" Annyeong", ucap Nara dengan suara imutnya. Deril menatapnya, matanya masih berkaca-kaca. " Deril-ah uljima". Nara mengangkatnya lalu menggendongnya. Seketika itu juga Deril terdiam dipelukan Nara. Semua orang yang berada disitu kaget melihat tingkah Deril yang anteng dipelukan Nara.
Nara meminta ijin untuk membawa Deril keluar. Neneknya pun mengijinkannya. Terlihat begitu bahagianya Deril bersama Nara. Senyum Deril akhirnya terlihat lagi.
" Nek, lihatlah Sarah tidak salahkan?", ujar Sarah.
" Iya Sarah, yang kamu katakan tentangnya memang benar. Kamira tidak salah menilai orang", ucap Neneknya. " Oh ya Sarah, kamu sudah menghubungi kakakmu?".
" Sudah nek. Sarah cuma bilang kalau Deril rewel dan soal kedatangan Nara, Sarah tidak bilang apa-apa".
" Baguslah".
" Nara, biar kakak saja yang membawa Deril ke kamarnya", ujar Sarah saat melihat Deril tertidur digendongan Nara. Deril pasti kelelahan karena menangis. " Kamu bisa istirahat, perjalanan tadi pasti sangat melelahkan".
" Sarah unnie. Ah...maaf, kak Sarah, biar Nara saja ya, tidak apa-apa kan?", pintanya dengan bahasa Indonesianya yang cukup lancar. " Maafkan Nara kalau bahasa Indonesianya tidak bagus".
" Tidak, bahasa Indonesia Nara bagus kok".
" Benarkah...., terima kasih", ucapnya. " Kamar Deril ada dimana ya?".
" Akhir-akhir ini Deril tidur dengan Kak Nev karena dia sering terbangun dan menangis".
" Apa boleh Nara masuk ke kamar itu???'.
" Kakak akan menemanimu masuk".
" Baiklah".
Sarah menemani Nara untuk masuk ke dalam kamar kakaknya, Nev. Di dinding terpampang jelas foto-foto Kamira dan Nev. Kamira sangat cantik dengan gaun itu.
Tiba-tiba Deril menangis karena tidurnya sedikit terganggu karena guncangan saat Nara meletakkannya di tempat tidur. Dengan singap Nara menenangkan Deril dengan menepuk lembut punggungnya. Mau tidak mau Nara berbaring di tempat tidur bersama dengan Deril sampai ia benar-benar tenang.
Sarah yang berada di kamar itu juga, pelan-pelan melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu.
" Nara mana?", tanya Nenek yang heran melihat Sarah keluar seorang diri.
" Masih didalam nek, soalnya tadi Deril terbangun, jadi Nara menidurkan Deril dulu. Makanya Sarah keluar sendiri".
Sayup-sayup terdengar suara mobil datang. Mobil itu pasti milik Nev, begitulah yang ada dipikiran Sarah.
Tebakan Sarah memang tidak salah, memang Nev lah yang datang.
" Deril mana", tanyanya sembari masuk.
" Tidur kak", jawab Sarah. " Deril ada dikamar kakak".
Mendengar jawaban Sarah, Nev langsung bergegas menuju kamarnya. Sarah lupa mengatakan pada kakakknya kalau Nara ada di kamar itu juga.
" Sarah, siapa wanita yang ada dikamar kakak?", tanyanya kaget begitu melihat seorang wanita berbaring di tempat tidurnya bersama dengan Deril.
" Maaf kak Sarah lupa bilang kalau ada Nara di kamar kakak".
" NARA????".
" Iya kak, itu Nara".
" Bagaimana bisa dia masuk ke kamar kakak???".
" Sarah yang bawa Nara ke kamar kakak, soalnya Deril tertidur. Tapi saat Nara membaringkan Deril di tempat tidur, Deril terbangun, jadinya Nara menidurkan Deril lagi. Mungkin Nara kelelahan, makanya dia ketiduran. Saat Nara tiba tadi dia belum istirahat, soalnya Deril terus menangis".
" Yang di katakan Sarah benar, mungkin dia kelelahan sejak tadi bermain dengan Deril". Ibunya menambahkan pernyataan Sarah.
" Baiklah, dia bisa tidur sementara ini di sana", ujar Nev merebahkan badannya diatas sofa.
" Nev....". Ibunya mendekatinya.
" Nev, tidak ingin membicarakan wanita itu".
Tebakan Nev memang benar, ibunya ingin membicarakan Nara padanya. Tapi Nev langsung memotongnya karena Ia lelah untuk berargumen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
wirawansyah
namanya jg terlalu cinta SM istri mana mungkin mau dijodohkan SM orang lain,tp untuk sekarang besok2 spa yg tau😁😁
2021-12-30
1
Dewi Sagita Dewi
nga usah ke ge eran de nev nara jg uda punya pacar we wkw wkwkwkwk🤭 nara umur nya msi 20 thn sdngkan km 31 duda lgi anak 1😉
2021-12-08
0
Ratna0789
tolak aja terus, nanti kalo udah lihat pesonanya uuhhh klepek2 deh
2021-11-14
0