BAB 3

" Nara, apa semua sudah dimasukkan kedalam koper nak", tanya ibunya memastikan anaknya itu tidak meninggalkan barang yang akan dibawanya nanti. Nara hanya mengangguk dan tersenyum kecil pada ibunya.

Nara masih shock dengan peristiwa yang terjadi padanya beberapa hari ini. Pertama neneknya meninggalkannya dan sekarang kakak yang disayanginya juga meninggalkannya. Entah bagaimana perasaannya sekarang ini, mengingat semua kenangan bersama kakaknya dulu. Walaupun mereka terpisah jauh, tapi mereka tetap menjalin hubungan selayaknya keluarga.

" Nara". Panggilan ibunya membuatnya tersadar dari lamunannya.

" Iya ibu".

" Ibu jadi cemas, bagaimana nanti kamu disana. Ibu juga terpikir dengan keinginan Kamira padamu. Apa yang akan kamu lakukan nak?".

" Ibu, jangan dipikirkan lagi, mana mungkin itu akan terjadi".

Ibu Nara membelai lembut rambut anaknya. Ia tahu pasti bahwa Nara mencemaskan masalah ini.

Ya sebenarnya Nara memikirkan dengan keras permintaan kakaknya itu. Ia bingung harus seperti apa begitu tahu kalau itu adalah permintaan terakhirnya.

Menikahi orang yang ia tidak kenal bukanlah perkara mudah apalagi menikah dengan kakak iparnya sendiri tak pernah terbayangkan olehnya. Ia memang sangat menyayangi Kamira tapi apakah dia harus memenuhi semua keinginannya terlebih sekarang dia sedang menjalin hubungan dengan Hwan. Apa yang akan dikatakannya pada Hwan bila itu terjadi, dia tidak bisa membayangkan bagaimana Hwan sakit hati . Hwan pria yang sangat baik, dia selalu membuat Nara merasa nyaman. Bagaimana ia bisa menyakiti pria itu.

Belum lama ini neneknya juga menghubunginya, menyuruhnya agar cepat datang kesana. Ia mengatakan kalau Deril selalu menangis. Mereka sangat kasihan melihat Deril seperti itu. Mungkin dengan kehadiran Nara, Deril akan lebih tenang. Keponakannya tersayang, bila mengingatnya Nara merasa sakit. Ditinggal oleh Ibunya, bagaimana anak sekecil itu akan tumbuh.

" Nara, Hwan datang mencarimu", ujar ibunya.

" Iya ibu". Nara bergegas menemui Hwan. Hwan tersenyum manis begitu melihat Nara menemuinya. " Kenapa, kenapa wajahmu jadi sedih begini?", tanya Hwan melihat raut wajah Nara berubah sedih.

" Oppa". Nara memeluknya erat. Hwan tidak mengerti kenapa Nara tiba-tiba seperti ini. " Aku akan merindukanmu".

" Aku juga akan merindukanmu, cepatlah kembali". Nara mengangguk. " Aku minta maaf tidak bisa mengantarkanmu ke bandara karena hari ini ada pertemuan dengan klien".

" Tidak apa-apa, ada ibu dan juga paman yang akan mengantarkanku".

" Aku tidak bisa lama, aku harus pergi, mereka pasti sudah menunggu lama". Nara mengangguk. " Hati-hatilah dan sesampainya disana segera hubungi aku".

" Ok", ujar Nara tersenyum. Nara melambaikan tangannya mengantarkan kepergian Hwan.

" Nara kita pergi", seru ibunya menyuruh Nara bersiap-siap.

" Iya bu".

Nara mengambil semua barangnya dan memasukkannya kedalam bagasi mobil. Lalu mereka bergegas menuju bandara.

Tak lama kemudian sampailah mereka dibandara. Setelah mengurusi semua dokumen yang diperlukan, Nara menemui ibunya, berkali-kali ia memeluki ibunya. Ibunya mengerti sekarang ini Nara pasti cemas dengan kepergiannya ini.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pesawat Nara akan segera berangkat.

" Ibu, Nara pergi ya", ujarnya memeluk ibunya sekali lagi. " Paman, Nara pergi", ujarnya memeluk pamannya.

Ibu dan Paman Nara melambaikan tangan begitu Nara meninggalkan mereka.

Kurang lebih sekitar 7 jam, waktu yang akan ditempuhnya untuk sampai ke Indonesia. Nara lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca agar dirinya tidak merasa bosan didalam pesawat ini sendiri.

Tak terasa 7 jam berlalu begitu saja, akhirnya Nara sampai juga. Salah satu utusan keluarga Nev datang menjemput Nara dibandara.

Sudah lama Nara tidak berkunjung kesini. Sejak menetap di Korea bersama Ibunya, Nara tidak pernah lagi menginjakkan kakinya disini. Disaat Kamira menikah pun Nara tidak datang dikarenakan pada saat itu Nara sedang mengikuti ujian.

Sarah menyambutnya dengan senyuman sesaat Nara tiba dirumah. Sarah mengenalkan dirinya dan begitu juga Nara.

Sesaat memasuki ruang keluarga terdengar suara tangisan Deril. Terlihat Nenek dan juga ibunya Nev mencoba menenangkan Deril. Tapi, Deril tidak kunjung diam.

Nara tersenyum kecil ketika melihat Deril untuk pertama kalinya secara langsung.

Tanpa komando Nara mendekati Deril. Ia duduk di hadapannya memandang bocah kecil itu.

" Annyeong", ucap Nara dengan suara imutnya. Deril menatapnya, matanya masih berkaca-kaca. " Deril-ah uljima". Nara mengangkatnya lalu menggendongnya. Seketika itu juga Deril terdiam dipelukan Nara. Semua orang yang berada disitu kaget melihat tingkah Deril yang anteng dipelukan Nara.

Nara meminta ijin untuk membawa Deril keluar. Neneknya pun mengijinkannya. Terlihat begitu bahagianya Deril bersama Nara. Senyum Deril akhirnya terlihat lagi.

" Nek, lihatlah Sarah tidak salahkan?", ujar Sarah.

" Iya Sarah, yang kamu katakan tentangnya memang benar. Kamira tidak salah menilai orang", ucap Neneknya. " Oh ya Sarah, kamu sudah menghubungi kakakmu?".

" Sudah nek. Sarah cuma bilang kalau Deril rewel dan soal kedatangan Nara, Sarah tidak bilang apa-apa".

" Baguslah".

" Nara, biar kakak saja yang membawa Deril ke kamarnya", ujar Sarah saat melihat Deril tertidur digendongan Nara. Deril pasti kelelahan karena menangis. " Kamu bisa istirahat, perjalanan tadi pasti sangat melelahkan".

" Sarah unnie. Ah...maaf, kak Sarah, biar Nara saja ya, tidak apa-apa kan?", pintanya dengan bahasa Indonesianya yang cukup lancar. " Maafkan Nara kalau bahasa Indonesianya tidak bagus".

" Tidak, bahasa Indonesia Nara bagus kok".

" Benarkah...., terima kasih", ucapnya. " Kamar Deril ada dimana ya?".

" Akhir-akhir ini Deril tidur dengan Kak Nev karena dia sering terbangun dan menangis".

" Apa boleh Nara masuk ke kamar itu???'.

" Kakak akan menemanimu masuk".

" Baiklah".

Sarah menemani Nara untuk masuk ke dalam kamar kakaknya, Nev. Di dinding terpampang jelas foto-foto Kamira dan Nev. Kamira sangat cantik dengan gaun itu.

Tiba-tiba Deril menangis karena tidurnya sedikit terganggu karena guncangan saat Nara meletakkannya di tempat tidur. Dengan singap Nara menenangkan Deril dengan menepuk lembut punggungnya. Mau tidak mau Nara berbaring di tempat tidur bersama dengan Deril sampai ia benar-benar tenang.

Sarah yang berada di kamar itu juga, pelan-pelan melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu.

" Nara mana?", tanya Nenek yang heran melihat Sarah keluar seorang diri.

" Masih didalam nek, soalnya tadi Deril terbangun, jadi Nara menidurkan Deril dulu. Makanya Sarah keluar sendiri".

Sayup-sayup terdengar suara mobil datang. Mobil itu pasti milik Nev, begitulah yang ada dipikiran Sarah.

Tebakan Sarah memang tidak salah, memang Nev lah yang datang.

" Deril mana", tanyanya sembari masuk.

" Tidur kak", jawab Sarah. " Deril ada dikamar kakak".

Mendengar jawaban Sarah, Nev langsung bergegas menuju kamarnya. Sarah lupa mengatakan pada kakakknya kalau Nara ada di kamar itu juga.

" Sarah, siapa wanita yang ada dikamar kakak?", tanyanya kaget begitu melihat seorang wanita berbaring di tempat tidurnya bersama dengan Deril.

" Maaf kak Sarah lupa bilang kalau ada Nara di kamar kakak".

" NARA????".

" Iya kak, itu Nara".

" Bagaimana bisa dia masuk ke kamar kakak???".

" Sarah yang bawa Nara ke kamar kakak, soalnya Deril tertidur. Tapi saat Nara membaringkan Deril di tempat tidur, Deril terbangun, jadinya Nara menidurkan Deril lagi. Mungkin Nara kelelahan, makanya dia ketiduran. Saat Nara tiba tadi dia belum istirahat, soalnya Deril terus menangis".

" Yang di katakan Sarah benar, mungkin dia kelelahan sejak tadi bermain dengan Deril". Ibunya menambahkan pernyataan Sarah.

" Baiklah, dia bisa tidur sementara ini di sana", ujar Nev merebahkan badannya diatas sofa.

" Nev....". Ibunya mendekatinya.

" Nev, tidak ingin membicarakan wanita itu".

Tebakan Nev memang benar, ibunya ingin membicarakan Nara padanya. Tapi Nev langsung memotongnya karena Ia lelah untuk berargumen.

Terpopuler

Comments

wirawansyah

wirawansyah

namanya jg terlalu cinta SM istri mana mungkin mau dijodohkan SM orang lain,tp untuk sekarang besok2 spa yg tau😁😁

2021-12-30

1

Dewi Sagita Dewi

Dewi Sagita Dewi

nga usah ke ge eran de nev nara jg uda punya pacar we wkw wkwkwkwk🤭 nara umur nya msi 20 thn sdngkan km 31 duda lgi anak 1😉

2021-12-08

0

Ratna0789

Ratna0789

tolak aja terus, nanti kalo udah lihat pesonanya uuhhh klepek2 deh

2021-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 PENGENALAN
2 BAB I
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 Bab 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PENGENALAN
2
BAB I
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
Bab 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!