*
*
Sudah beberapa hari ini Juan terlihat menghindari Carra. Juga karena memang dirinya disibukan oleh urusan kantor
Ia jarang menyempatkan sarapan di mansion dan selalu pulang larut malam, bahkan Carra hampir tidak pernah bertemu dengan suaminya itu. Ia pergi ke kantor sebelum sarapan dan datang setelah Carra terlelap tidur
Hanya pada saat bangun keduanya bertemu, itupun hanya sebentar, sebisa mungkin Juan selalu menghindari Carra
Begitu bangun tidur ia akan cepat mandi dan berganti dengan pakaian kantor yang sudah di sediakan Carra. Buru buru pergi ke kantor sebelum sarapan tanpa sedikitpun memperdulikan Carra
Tentu saja hal itu membuat Carra bersedih. Sikap Juan seolah menunjukan jika dirinya tidak menganggap Carra sebagai seorang istri
Beberapa kali Carra melirik jam dinding, sudah hampir pukul tengah malam, tapi Juan belum juga pulang. Padahal kata Robert, dia sudah pulang tiga jam yang lalu. Kemana Juan sebenarnya?
Carra mondar mandir kesana kemari menunggu kepulangan Juan dengan gelisah
Ia takut terjadi apa apa dengan suaminya. Meskipun Carra belum yakin jika ia mencintai Juan, tapi entah mengapa Carra selalu merasa khawatir jika Juan belum ada dimansion saat waktu pulang dari kantor sudah lewat
*
*
Sedangkan Juan, disini dia sekarang
Di sebuah club elite di kawasan XX, disebuah ruang VVIP. Ia memang sering datang ketempat seperti ini disaat pikirannya sedang berantakan. Dan sekarang, keadaan hati dan fikirannya memang sedang kacau
Sepulang dari kantor, Juan melarang Robert untuk mengikutinya. Dia sedang ingin sendiri menikmati malam dengan melihat orang orang tidak waras yang tengah berjoged ria di lantai dansa
Sesekali ia melegut brandy yang ada di mejanya, sudah dua botol ia habiskan. Padahal niat awalnya hanya ingin nenenangkan fikiran saja. Tapi begitu seorang waitres datang ke mejanya dan mengantar beberapa botol minuman, maka Juan tidak bisa lagi mengontrol dirinya
Sekali lagi ia melegut brandy nya, fikirannya berkeliaran kemana mana.
Sudah beberapa hari ini setelah pertengakarannya dengan Carra ia belum sempat bicara lagi dengan istrinya itu. Sebenarnya ia tidak tega, apalagi saat mendapati Carra yang tertidur di sofa karena menunggunya. Ia merasa menjadi suami yang gagal untuk Carra
Tapi bagaimana pun, Juan masih kesal dengan Carra yang menolak untuk ia tiduri. Padahal rumah tangga mereka sudah hampir satu bulan, tapi sepertinya Carra belum juga mampu melupakan mantan kekasihnya itu
Cih, benar benar menyebalkan
Juan amat benci jika mengingat hal itu
*
*
Carra yang memang merasa kantuknya sudah lenyap, hanya duduk di sofa di depan tv dikamarnya. Masih menunggu kepulangan Juan
Sekarang sudah pukul dua pagi, tapi belum ada tanda tanda bahwa Juan akan pulang. Ponselnya juga tidak bisa di hubungi, menambah kekhawatirannya
Cklek!
Pintu kamar terbuka, Carra segera bangkit dari duduknya. Menatap Juan yang mulai berjalan ke kamar mandi, tanpa memperdulikan Carra sedikitpun, yang tidak tidur karena menunggu kepulangannya
Baiklah
Carra hanya menghela nafas, lalu ia duduk di tepi ranjang sambil bermain ponsel, menunggu Juan keluar dari kamar mandi. Ia ingin bertanya, kemana saja Juan selama ini sehingga selalu pulang larut malam
Tak lama, Juan keluar dari kamar mandi dan masuk ke ruang ganti. Lalu ia muncul lagi dengan mengenakan piama dan menyisir rambutnya, menatap pantulan dirinya di cermin. Cukup lama
"Kenapa kau belum tidur" Tanyanya pada Carra tanpa beralih dari cermin
"Aku menunggu mu" Sahut Carra, lalu menyimpan ponselnya di sampingnya. Menatap Juan yang malah duduk di sofa dan membelakanginya
"Untuk apa kau menungguku?"
Hening
Carra tak menyahut
"Memangnya apa yang akan kita lakukan saat aku kembali, sampai kau harus repot menunggu kepulanganku" Cerocos acuh Juan yang tengah duduk di sofa sambil membaca sebuah majalah yang ada di meja
"Karena aku istrimu" Sahut spontan Carra
Juan bangkit dari duduknya, lalu menatap Carra. Tapi ia masih berdiri di samping sofa
"Benarkah?" Tanya Juan seolah meremehkan
Carra hanya mencengram sprei tempat tidur, jawaban Juan sungguh membuatnya geram. Apa dia sedang lupa ingatan? Apa Carra perlu melempar ponselnya ke kepala Juan agar ia sadar?!
Tidak. Jangan. Kasihan Carra kalau sampai Juan malah meninggal nanti
"Kemana saja kau? Mengapa pulang larut malam" Sahut Carra yang mengalihkan pembicaraan. Bukankah memang ini yang akan ditanyakannya setelah kepulangan Juan
Bukannya menyahut, Juan malah membaringkan tubuhnya di sofa dengan kaki yang menyentuh lantai, sofa itu tidak cukup panjang untuk menampung tubuh tinggi Juan, terlebih dia memang berbaring di bagian tengah
"Kau habis menemui wanit wanita mu diluar sana?" Tanya Carra yang mulai geram karena Juan mengacuhkannya
Terlebih ia mencium aroma alkohol saat Juan masuk tadi, sehingga hal itu mampu memperkut tudingannya tentang Juan yang pasti sudah dari tempat laknat menemui wanita wanitanya
Entah mengapa dada Carra sesak mengingatnya. Bagaimana pun Juan sekarang adalah suaminya. Memang istri mana yang mau berbagi suami dengan wanita lain?!
"Kau habis melepas hasratmu dengan mereka?" Tanyanya lagi, dengan sedikit berteriak
Juan jadi kesal sendiri mendengarnya, mengapa sekarang Carra seolah memutar balikan fakta?
Bahkan setelah tau ia dijodohkan, Juan sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan wanita manapun, terlebih saat ia sudah di pertemukan dengan Carra pada acara pertemuan keluarga itu
"Kau habis bersenang senang dengan mereka?" Lagi lagi Carra bersuara dan membuat Juan memegang kepalanya karena pusing
"Diamlah Carra, atau akan kutiduri kau nanti" Ancam Juan, berharap dengan begitu Carra akan menutup mulutnya dan tidur dengan tenang, tanpa lagi mengganggunya
"Silahkan saja lakukan!" Sahut Carra seolah menantang, ia juga bangkit dari duduknya
Juan bangkit dari sofa dan mulai melangkah mendekati Carra
"Kau bilang apa Carra? Apa kau baru saja memintaku untuk menidurimu?" Tanya Juan dengan langkah kaki yang semakin mendekati Carra
Carra jadi risih sendiri, dia menyesali apa yang dikatakannya tadi. Jujur dia belum mempersiapkan diri jika saja Juan akan benar melakukannya malam ini
"Akan aku lakukan" Sahut Juan setelah ia tepat berhadapan dengan Carra
Dalam waktu sekian detik kini posisi mereka sudah berbaring di tempat tidur. Dengan Juan yang berada di atas, menindih tubuh kecil Carra
Juan memandang Carra dengan lekat, sedangkan Carra memalingkan wajahnya. Enggan bertatapan dengan Juan
"Silahkan lakukan jika kau memang ingin memperkosa istrimu sendiri" Sahut Carra tanpa menatap Juan sedikitpun
"Apa jika kau melakukannya kau tidak akan merasa bahwa dirimu sedang memperkosa istrimu sendi?" Sahut Carra lagi. Kini tatapannya bertemu dengan mata lekat Juan
Juan berusaha mencerna apa yang dikatakan Carra barusan
Sial! Juan merasa dijebak oleh istrinya sendiri. Berarti benar, jika Carra memang belum bisa mencintai dirinya
Seketika saja Juan bangun dan pergi keluar dari kamar. Meninggalkan Carra yang masih terlentang di tempat tidur
Bersamaan dengan kepergian Juan, air matanya menetes begitu saja. Ada rasa sakit didadanya saat ia lagi lagi harus mengecewakan suaminya
Ia sudah menjadi istri yang berdosa, karena tidak mampu menjadi istri yang patuh pada suaminya
Carra bangun dan terduduk, kemudian ia beranjak dan memilih tidur di sofa, ditempat tadi suaminya berbaring
Tidurlah Carra, tubuhmu butuh beristirahat
*
*
Pagi pagi sekali Abram melihat Juan keluar dari kamar tamu, ia semakin curiga jika memang ada masalah cukup serius antara Carra dengan Juan. Karena kalau tidak, untuk apa keduanya tidur terpisah
Baiklah, Abram akan menanyakannya nanti pada Juan di kantor
*
*
Begitu Carra keluar dari kamar mandi, ia melihat Juan sudah berbaring di kasur. Padahal waktu sudah menunjukan hampir jam tujuh siang, apa dia tidak akan berangkat kerja?
Ahh yasudah, toh juga perusahaannya sendiri. Tidak akan ada yang memarahinya jika ia datang terlambat ke kantor
Sejujurnya, semalam Juan memang tidak tidur karena Carra terus saja mengganggu fikirannya, ia baru tidur jam lima pagi dan bangun pukul enam, kemudian segera kembali ke kamar sebelum orang mansion melihatnya
Dengan perlahan Carra yang masih memakai jubah mandinya melangkah mendekati Juan yang tidur dengan satu tangannya yang bertumpu di atas kepala
"Kau tampan kalau sedang tidur" Sahut Carra dengan suara yang hanya mampu di dengar oleh dirinya sendiri
Ia bagai melupakan masalah yang terjadi antara dirinya dengan Juan tadi malam
Mata Juan mengerjap saat ada sesuatu yang sejuk menetes di wajahnya
Carra yang menyadari Juan akan segera bangun cepat mengalihkan tatapannya. Ia pura pura mengambil ponselnya yang berada di nakas, disamping tempat tidur Juan
Juan membuka matanya. Ia melihat Carra yang berdiri di sampingnya dengan mengenakan jubah mandi dan rambutnya yang basah
Rupanya dia sedang menggodaku. Batin Juan, ia lalu duduk dan bersandar di kepala ranjang. Melihat gerak gerik Carra yang sekarang mengambil pakaian dan masuk ke ruang ganti tanpa memperdulikan Juan
Seolah Juan tidak terlihat dimatanya
Kemudian Juan menggapai ponsel Carra yang tadi diletakannya, sebersit senyum muncul dibibirnya begitu melihat layar depan ponsel Carra yang memakai foto pernikahan mereka
Bagaimanapun, itu artinya Carra memang menganggap penting pernikahan mereka
Ahh, rasanya Juan tidak pernah benar benar berdebat dengan Carra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Mbok Wami
dasar bae cara coro yg gx bener ,di ajak suami gx mau tapi nuduh sama perempuan laen payah
2021-03-10
2
Iyan Axew
abramnya harus pindah
2021-01-14
2
k2
sampai kapan carra, jgn jadi pendosa carra
2020-09-21
1