Kenyataan Pahit

Juan Zhucarlos

*Carramella Araganta

Abram Luccas

Syandu Ann Zhucarlos

********

Keluarga Juan duduk di ruang tamu saat sudah di sambut dan di persilahkan oleh keluarga Carra. Abram masih di luar, ada yang mengganggu perasaannya dan dia belum siap untuk masuk

Setelah satu tahun tidak bertemu Carra dan ia harus bertemu sekarang dengannya sebagai calon kakak ipar

Abram sungguh benci situasi saat ini

Sedangkan Juan, ia gelisah sebelum melihat calon istrinya itu, ia masih mengira ngira. Sampai kemudian ia terpaku saat dugaannya ternayata tepat sasaran

Calon istri Juan yang dimaksud Max, turun dari anak tangga kemudian mengambil tempat duduk disamping ibunya

Sungguh keajaiban yang luar biasa, fikir Juan

Sedangkan Carra yang memang sudah tau tentang perjodohan dirinya dan Juan bersikap relax saja. Ia tidak begitu antusias

"Carramell, apakabar sayang?" Basa basi sonya

"Baik tante" Carra menyahut sopan

"Makin cantik saja kamu" Sambungnya, memuji calon menantu, dan Carra hanya menanggapinya dengan tersenyum

Dan setelah basa basi singkat itu, situasi menyebalkan pun dimulai. Dimana para orang tua itu sibuk membicarakan pernikahan Carra dengan Juan yang akan di laksanakan satu bulan lagi, tepat setelah wisuda Carramell

Ahhh Carra merasa mereka terlalu terburu buru. Sedangkan Juan, justru dia ingin secepatnya pernikahan itu segera di gelar, tidak perlu menunggu Carra wisuda dulu

Sedari tadi Juan memperhatikan Carra, ia merasa gadis itu tidak banyak bicara. Apakah dia tidak senang dengan perjodohan ini?

Baiklah, bukan hal yang sulit bagi seorang Juan Zhucarlos untuk mampu membuat Carra jatuh hati padanya, lihat saja nanti!

Memangnya, siapa yang berani menolak pesona Juan Zhucarlos?

Carra benar benar merasa tidak nyaman, sampai kemudian ia menemukan seseorang yang mulai berjalan ke tempat dimana dua keluarga itu sedang mengobrol serius

Mendadak Carra membulatkan bola matanya dengan sempurna, saat melihat seseorang yang tak asing itu ia berjalan dengan menebar senyum pada semua orang.

Dia masih sama seperti satu tahun yang lalu

Abram membungkukan badannya, kemudian duduk di samping Juan

"Kau kemana saja?" Tanya Juan

"Ada!" Sahut singkat Abram

Carra benar benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Ada hubungan apa Juan dengan Abram?

Dan Ratna yang memang sudah tau hubungan persaudaraan antara calon menantunya dengan mantan calon menantunya itu hanya menggenggam tangam Carra, mencoba menenangkan perasaan putrinya

"Carra, ini saudara sepupu Juan, Abram" Sahut Max, memperkenalkan Abram yang baru saja bergabung dengan keluarga

"Mereka sudah saling mengenal" Sahut Stev, dan Carra hanya mengangguk dengan getir, ia dengan kuat menggigit bibirnya, seolah tidak masalah jika berdarah sekalipun

Obrolan kedua keluarga itu kembali berlanjut, sesekali Abram mencuri pandang menatap Carra ia amat merindukan gadisnya itu

Sedangkan Carra. Dia hanya memandang kosong ke arah pintu keluar, tidak tahan ingin segera acara ini beres, maka ia akan menangis sejadi jadinya. Hatinya saat ini benar benar hancur

*******

"Kalian semua jahat padaku! Mengapa kalian tidak berterus terang tentang semuanya?! Mengapa kalian merahasiakannya dariku!"

Carramell meluapkan emosinya saat keluarga juan sudah pamit pulang

"Carra. Maafkan papih!"

"Mengapa kalian tidak berterus terang?" Amuk Carra lagi, Ratna tau bagaimana putrinya itu jika sedang marah.

"Sayang, dengarkan papih!" Bujuk Stev

"Mengapa papih harus menjodohkan ku dengan saudara sepupunya Abram. mengapa?" Suara Carramell menggema di ruangan itu, bahkan para pelayan juga merasa sedikit risih melihat anak majikannya yang begitu murka itu

"Sayang, dengarkan papih nak"

"Aku tidak mau mendengar apapun, kalian jahat! Kalian tidak memikirkan bagaimana perasaanku!"

Ucap Carra dengan suara yang bergetar, air mata mengalir deras membasahi pipinya

Kemudian setengah berlari ia pergi ke kamarnya tanpa memperdulikan kedua orang tuanya yang susah payah ingin menenangkan Carra

Carra tidak perduli, fikirannya benar benar kacau. Bagimana mungkin Abram akan berganti status menjadi kakak sepupinya?!

Bahkan Carra tidak sanggup membayangkannya.

Jika awalnya Carra berfikir bahwa perjodohan ini gila, maka sekarang jauh lebih gila saat ternyata calon suaminya itu adalah saudaraa sepupu mantan kekasihnya

Ini terlalu rumit, otak Carra tidak bisa memcerna semuanya sekaligus

*******

Jika Carra dirumahnya sedang amat kacau, maka lain ceritanya dengan Juan yang amat bahagia karena ternyata gadis yang di jodohkan dengannya adalah gadis yang ia inginkan

Max benar, ia membuat Juan berterimakasih padanya, ia tidak salah memilihkan Juan calon istri

Keajaiban memang benar benar ada, Juan tidak perlu repot menolak perjodohan ini untuk mendekati Carra, karena ternyata gadis yang dijodohkan dengannya, adalah gadis cantik yang menarik perhatiannya itu

"Abram, apa kau tau. Jika awalnya aku menolak perjodohan ini dan menyuruhmu saja yang menikah dengan gadis pilihan ayah, maka sekarang aku akan menarik semua kata kataku itu"

"Kau fikir, laki laki mana memangnya yang akan menolak gadis secantik nona Araganta?"

Juan masih mengoceh mengutarakan kesenangannya. Ia benar benar beruntung

"Hey, kau kenapa?" Tegur Juan pada Abram yang masih terdiam, padahal ia sudah banyak bicara tetapi ternyata dia tidak mendengarkan .

Ada apa dengan kakak sepupunya ini?

Mengapa sepulang dari rumah Carra dia mendadak jadi pendiam?

"Kau tidak senang jika aku bahagia?" Sambung Juan

"Tentu saja aku senang Juan, aku hanya mengantuk" Abram menyahut singkat

"Ayolah, kau tidak pernah tidur di bawah jam sepuluh malam kakak!"

"Lebih baik ceritakan kepadaku, bagaimana kau kenal dengan calon istriku itu" Bujuk Juan

"Kapan kapan saja Juan, aku mengantuk" Sahut kekeh Abram kemudian berlalu ke kamarnya, meninggalkan Juan yang masih berdiri di balkon kamarnya

******

Carra mengemudikan mobilnya menuju salah satu mansion di pusat kota. Ia sudah janjian dengan Abram untuk bertemu di mansion Chandra, teman baik Carra dan Abram.

Carra langsung memarkirkan mobilnya lalu cepat menemui Abram yang sudah menunggu di balkon kamar Chandra

Chandra sibuk di ruang kerjanya, dan Carra sudah meminta izin untuk langsung ke balkon, Chandra dengan berbaik hati langsung mengizinkan. Sebenarnya tidak masalah jika tidak meminta izinpun, tapi Carra merasa terlalu lancang jika bersikap seenaknya

Carra masuk ke kamar Chandra dan langsung menuju balkon, seketika Carra langsung memelul pria itu yang tengah menatapnya saat menyadari ada seseorang yang datang

"Kau jahat Abram!" Maki Carra dengan tangan yang memukul mukul pelan dada Abram, dan pria itu hanya semakin mempererat pelukannya. Ia amat rindu dengan gadis ini

"Carra"

"Mengapa kau tidak mengatakan semuanya? Mengapa?" Teriak Carra lagi, Abram tak menyahut. Ia sendiri bingung dengan keadaan ini

Carra meluapkan emosinya. Dan Abram hanya bisa mempererat pelukannya pada gadis yang sebentar lagi akan menjadi istri saudara sepupunya ini

"Semuanya akan baik baik saja!" Sahut Abram

"Apa nya yang akan baik baik saja, aku akan menikah dengan adik sepupumu dan kau bilang semua akan baik baik saja?" Protes Carra yang kemudian melepas pelukannya

"Apa yang bisa kita lakukan Carra?" Tanya Abram, karena sesungguhnya. Ia tidak bisa berbuat apa apa

"Kau ingin aku mengajakmu kawin lari?" Goda Abram, Carra yang cemberut hanya menahan senyumnya. pria itu benar benar sembarangan

"Dengarkan aku, aku merindukanmu" Sahut Abram yang kemudia kembali memeluk Carra, Carra membenamkan wajahnya di dada bidang Abram. meluapkan rasa rindunya

"Aku tidak ingin menikah dengannya" Sahut Carra

"Dia laki laki baik"

"Apa artinya kau membiarkan aku untuk jadi saudaramu?" Tanya Carra lalu mendongak menatap Abram yang memang lebih tinggi darinya, keduanya masih berpelukan

"Aku tidak bisa mencegahnya Carra"

Sementara itu, di campus. Juan cemas menunggu Carra karena anak itu tidak kuliah hari ini

*****

Carramell pulang setelah lama membahas masalah ini dengan Abram. Memang tidak ada yang bisa keduanya lakukan selain pasrah pada takdir.

Kenyataan ini memang pahit, dan Carra tidak bisa menumpahkan sedikit saja rasa manis ke dalamnya

"Kau habis dari mana?" Tanya Juan yang duduk di kursi depan rumah Carra. Sepertinya dia sudah lama menunggu karena dia sudah menghabiskan segelas coffee, Carra bisa melihatnya di meja

"Tidak dari mana mana" Ketus Carra

"Kau habis darimana?" Juan mengulangi pertanyaannya

"Apa aku harus selalu bilang padamu jika mau berpergian kemanapun?"

"Setidaknya kau jawab jujur pertanyaan ku Carra, kau berpamitan akan kuliah bukan. Tapi kenyataannya kau tidak datang ke campus" Sahut santai Juan

"Apa kau mengadukannya pada papih?" Tanya Carra, ia takut jika Stev menyadari Carra menemui Abram

"Tidak"

"Oh, baiklah"

"Bisak kau ceritakan, kemana saja kau hari ini?" Tanya Juan lagi yang sepertinya begitu penasaran

"Ayolah tuan Juan, jangan membuatku kesal padamu. Karena kau mencampuri urusanku, kau hanya calon tunanganku pria yang di jodohkan denganku, bukan pria yang aku cintai!"

Sahut Carra,

Sebenarnya hatinya tidak tega mengatakan hal itu pada Juan, terlebih Juan memilih mengalah dengan terdiam. Carra jadi semakin tidak tega melihatnya

"Baiklah, katakan ada urusan apa kau kemari?" Tanya Carra akhirnya mengalihkan pembicaraan

"Tidak ada. Aku juga akan pulang sekarang" Sahut acuh Juan kemudian pergi begitu saja meninggalkan Carra

Hey, apa dia tersinggung dengan ucapan Carra barusan?

Terpopuler

Comments

Nofriyanti Vivi

Nofriyanti Vivi

lbh suka bram sm carra...emang egois ke2 ortunya carra,pdhl abram tulus mncintai anaknya,,hmm

2021-10-24

1

k2

k2

masih penasaran thor syan anak siapa? masa juan dah punya anak

2020-09-20

2

Febri April

Febri April

sama ak saja abram...

2020-09-16

2

lihat semua
Episodes
1 Masih Tentangnya
2 Tidak Tertarik
3 Berita Mengejutkan
4 Orang Penting
5 Berita Buruk
6 Kesan Pertama
7 Pertemuan keluarga
8 Kenyataan Pahit
9 Harus Terjadi
10 Penghianat
11 Terbongkar
12 Pilihan Yang Tepat
13 Malam Pengantin
14 New York
15 Sedikit Perubahan
16 Anak Angkat
17 Awal Sebuah Cerita
18 Pertengkaran
19 Menghindar
20 Layar Depan Ponsel
21 Morning Kiss
22 Ketika Juan Jadi Rebutan
23 Sebuah Pertanyaan
24 Yang Sebenarnya
25 Ujian Cinta
26 Sebuah Keluarga
27 Tuntutan Pekerjaan
28 Firasat
29 From Juan, To Carra
30 Obat
31 Jatah Suami
32 Kepulangan Juan
33 Tertunda
34 Rencana Pindah
35 Menghangat
36 Sebuah Protes
37 Pertanyaan Ibu Mertua
38 Aturan Baru Perusahaan
39 Jasmine
40 Janji
41 Kembali
42 Nomor Asing
43 Harus Bertanggung Jawab
44 Wanita dari Masa Lalu
45 Telepon
46 Ajakan Menikah
47 Berita
48 Jangan Membahas Masa Lalu
49 Sekelumit Rasa
50 Calon Istri Mantan
51 Makan Siang
52 Sebuah Hubungan
53 Kekacauan
54 Masa Lalu Juan
55 Permohonan Restu Abram
56 Sebuah Kebahagiaan
57 Calon Anggota Keluarga
58 Partner
59 Tentang Masa Lalu
60 Cemburu
61 Titik Awal
62 Hadiah Terindah
63 Manja
64 Tamu
65 Pengacau
66 Ancaman
67 Berbeda
68 Jebakan
69 Tersangka
70 Insiden Besar
71 Keadaan Genting
72 Kehilangan
73 Titik Terendah
74 Harus Menerima Kenyataan
75 Awal yang Baru
76 Akhir yang Indah (END)
77 Ucapan Terimakasih Author
78 MY BEST MATCH SEASON 2 (Dunia yang Baru)
79 BIAR NGEHALUNYA MAKIN LANCAR
80 Handsome Bully
81 Pesona Seorang Darendra
82 Berdebat
83 Araga
84 Not a Date
85 Bukan Gosip
86 Second Meeting
87 Khawatir yang Berlebihan
88 Orang Asing
89 Forbidden Relationship
90 Meyakinkan Perasaan
91 Nomor Ponsel
92 Berbalas Pesan
93 Surprise dari Araga
94 Possessive Younger Brother
95 Pertemuan Keluarga
96 Future Husband
97 Introgasi
98 Future Husband 2
99 One Day with Araga
100 Harus Merelakan
101 Hadiah
102 Anak Angkat
103 Anak Angkat 2
104 Mencintaimu
105 Mencintaimu 2
106 Permohonan Restu
107 Tidak Akan Bosan
108 Tidak Ada Celah
109 Kalah Telak
110 Nasihat Abram
111 Sejarah yang Terulang
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Masih Tentangnya
2
Tidak Tertarik
3
Berita Mengejutkan
4
Orang Penting
5
Berita Buruk
6
Kesan Pertama
7
Pertemuan keluarga
8
Kenyataan Pahit
9
Harus Terjadi
10
Penghianat
11
Terbongkar
12
Pilihan Yang Tepat
13
Malam Pengantin
14
New York
15
Sedikit Perubahan
16
Anak Angkat
17
Awal Sebuah Cerita
18
Pertengkaran
19
Menghindar
20
Layar Depan Ponsel
21
Morning Kiss
22
Ketika Juan Jadi Rebutan
23
Sebuah Pertanyaan
24
Yang Sebenarnya
25
Ujian Cinta
26
Sebuah Keluarga
27
Tuntutan Pekerjaan
28
Firasat
29
From Juan, To Carra
30
Obat
31
Jatah Suami
32
Kepulangan Juan
33
Tertunda
34
Rencana Pindah
35
Menghangat
36
Sebuah Protes
37
Pertanyaan Ibu Mertua
38
Aturan Baru Perusahaan
39
Jasmine
40
Janji
41
Kembali
42
Nomor Asing
43
Harus Bertanggung Jawab
44
Wanita dari Masa Lalu
45
Telepon
46
Ajakan Menikah
47
Berita
48
Jangan Membahas Masa Lalu
49
Sekelumit Rasa
50
Calon Istri Mantan
51
Makan Siang
52
Sebuah Hubungan
53
Kekacauan
54
Masa Lalu Juan
55
Permohonan Restu Abram
56
Sebuah Kebahagiaan
57
Calon Anggota Keluarga
58
Partner
59
Tentang Masa Lalu
60
Cemburu
61
Titik Awal
62
Hadiah Terindah
63
Manja
64
Tamu
65
Pengacau
66
Ancaman
67
Berbeda
68
Jebakan
69
Tersangka
70
Insiden Besar
71
Keadaan Genting
72
Kehilangan
73
Titik Terendah
74
Harus Menerima Kenyataan
75
Awal yang Baru
76
Akhir yang Indah (END)
77
Ucapan Terimakasih Author
78
MY BEST MATCH SEASON 2 (Dunia yang Baru)
79
BIAR NGEHALUNYA MAKIN LANCAR
80
Handsome Bully
81
Pesona Seorang Darendra
82
Berdebat
83
Araga
84
Not a Date
85
Bukan Gosip
86
Second Meeting
87
Khawatir yang Berlebihan
88
Orang Asing
89
Forbidden Relationship
90
Meyakinkan Perasaan
91
Nomor Ponsel
92
Berbalas Pesan
93
Surprise dari Araga
94
Possessive Younger Brother
95
Pertemuan Keluarga
96
Future Husband
97
Introgasi
98
Future Husband 2
99
One Day with Araga
100
Harus Merelakan
101
Hadiah
102
Anak Angkat
103
Anak Angkat 2
104
Mencintaimu
105
Mencintaimu 2
106
Permohonan Restu
107
Tidak Akan Bosan
108
Tidak Ada Celah
109
Kalah Telak
110
Nasihat Abram
111
Sejarah yang Terulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!