Terbongkar

Suasana Campus masih ramai, bahkan orang orang sibuk berjoged ria, tapi Carra tidak perduli. Ia tidak tertarik lagi untuk ada di tempat ini, terlebih waktu memang sudah larut malam

Bersamaan dengan suasana hatinya yang bimbang, Carra meninggalkan tempat itu. Sudah tidak ingin berlama lama lagi

Carra memasuki mobilnya saat sang sopir sudah membukakan pintu untuknya

FLASHBACK ON

"Juan mencintaimu Carra!" Sahut Abram setelah keduanya selesai dengan ciumannya

"Kau sudah mengatakannya saat di mansion Chandra"

"Aku percaya dia bisa membahagiakanmu"

"Kau menyerahkan aku padanya?"

"Apa kau masih mencintaiku Carra?" Tanya Abram tiba tiba saja

Carra diam, tidak tau mengapa rasanya ia sulit menjawab pertanyaan mudah dari Abram. Carra juga tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada perasaannya saat ini

"Kau sudah tidak mencintaiku Carra, tatapan matamu padaku sudah berbeda" Sahut santai Abram

Carra menggeleng, tidak terima dengan ucapan Abram barusan

"Belajarlah memaafkan dirimu sendiri, dan mulai mencintai Juan" Sahut Abram yang kemudian pergi begitu saja meninggalkan Carra setelah mengelus puncak kepala gadis itu

Dan Carra, hanya memandang kepergian Abram dengan perasaan iba

Bahkan Carra tidak bisa memaafkan dirinya sendiri setelah apa yang dirinya lakukan pada pria sebaik Abram

FLASHBACK OFF

*******

"Hey, kau belum pulang Juan?" Tanya Abram saat mendapati Juan yang duduk di kap mobilnya

Juan tak menyahut,

Sampai kemudian Abram kembali membuka suara

"Hey, apa kau lelah, Juan?" Tanyanya lagi karena sang adik tak kunjung menyahut

Selanjutnya pandangan tajam Juan tertuju pada Abram, ia turun dari kap mobil dengan wajah tampannya yang saat itu terlihat begitu seram

Kemudian pukulan bertubi tubi dari Juan mendarat di tubuh Abram. Di wajah, perut dan punggung, bahkan kaki

Dan Abram yang tidak tau apa apa, hanya menyerahkan diri secara pasrah, ia tidak tau penyebab kemarahan Juan yang sampai seperti ini

Hampir hampir Juan akan mengambil pistol di balik saku jasnya, tapi untunglah otaknya masih mengingat jika Abram ini adalah saudaranya

"Apa yang kau lakukan Juan?" Tanya Abram dengan menahan Juan agar tidak lagi menyerangnya

"Kau menghianatiku Abram Luccas!"

Abram terdiam, ia mengusap ujung bibirnya yang berdarah. Kemudian ia ingat apa yang dilakukannya pada Carra di atas gedung tadi, sekarang dia sadar bahwa itulah sebabnya Juan begitu marah kepadanya

"Apa yang kau lakukan dengan tunanganku? Apa kau berniat merebutnya dariku?"

Dengan seluruh emosi yang bersarang di tubuhnya, kembali Juan menghajar Abram habis habisan.

"Hentikan Juan! Kau harus tau satu hal. Tunanganmu itu Carramella Araganta, dia adalah gadis yang batal aku nikahi"

"Gadis, yang masih sangat aku cintai" Sambungnya, dengan ekspresi menahan rasa nyeri di perutnya

Juan tersentak, tak percaya, kepalan tangannya mulai melemas. Kemudian dengan wajahnya yang bringsut dan pakaiannya yang acak acakan Juan masuk kedalam mobilnya

Meninggalkan Abram. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, Abram hanya berharap semoga saja tidak akan terjadi apa apa dengan saudara sepupunya itu

Abram meringis merasakan nyeri di seluruh tubuhnya, ia akui kemampuan bela diri saudara sepupunya itu benar benar tidak perlu di ragukan lagi

Dia memang orang yang terlatih

*******

Sementara itu, Juan di dalam mobilnya yang tengah melaju dengan kecepatan tinggi terus mengutuki dirinya sendiri, beberapa kali ia membentur benturkan kepalanya pada gagang stir

Fikirannya kalut begitu mengingat, siapa gadis mantan kekasih Abram itu

Jadi selama ini, gadis yang dicintainya itu adalah gadis yang gagal di lupakan oleh saudara sepupunya, Abram?

Dan setau Juan, keduanya masih saling mencintai, hanya saja orang tua Carra yang tak kunjung memberi restu

Ahh bagaimana mungkin selama ini Juan selalu menyakiti Abram tanpa ia sadari?!

Dan bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Carra setelah ini? Apakah Juan harus tetap egois dengan melanjutkan pernikahannya dengan Carra meskipun tau Abram dan Carra masih saling mencintai?!

"Shiiit!" Umpat Juan, kembali ia memukul gagang stir

Seorang Juan Zhucarlos tidak pernah sefrustasi ini! Terlebih ini adalah urusan percintaan

Sebelumnya Juan tidak pernah terjebak situasi macam ini!

*******

Semalaman Juan tidak tidur karena memikirkan masalah nya itu, sungguh ini kali pertama dia merasa amat tidak bisa mengendalikan semuanya. Rasanya, memenangkan tander jauh lebih mudah baginya daripada harus bersikap egois dalam masalah ini dengan memaksakan pernikahan anatara dirinya dengan Carra

Juan memanglah pria kejam, tapi dia adalah pria yang menghargai dan menjunjung tinggi hubungan persaudaraan, dia tidak mau egois dengan terus menerus menyakiti Abram

Carra berjalan buru buru karena Juan menyuruhnya untuk cepat datang ke apartemennya, yah bagi Carra dia memanglah sungguh selalu membuat maslah bagi Carra

Carra langsung masuk ke apartemen Juan saat Robert yang menunggu di depan pintu apartement Juan mempersilahkannya

Begitu masuk, Carra seketika terpaku saat melihat isi apartemen Juan yang begitu berantakan, dengan pecahan kaca yang berserakan, sofa yang terbalik, dan beberapa lukisan serta figura yang jatuh berada di lantai dengan kacanya yang pecah

Anggap saja di apartement Juan sudah ada perang antara vampire dan serigala karena memperebutkan darah suci

"Apa apaan ini?"

Carra berjalan melewati barang barang yang berserakan itu, dan ia lebih terpaku lagi saat melihat melihat Juan yang berdiri di balkon dengan begitu berantakan, matanya memerah dengan kemeja lusuh dan rambutnya yang juga berantakan

"Kau.."

"Juan, apa yang terjadi?"

"Mengapa kau tidak bilang bahwa kau adalah kekasih Abram?" Tanya Juan dengan datar,

Carra terdiam, kemudian mulai mengerti dengan apa yang sudah terjadi. Rupanya dia sudah tau, baguslah.

"Mengapa Carramell?"

"Aku ingin bilang padamu, tapi semuanya sudah terlambat"

Juan mendengus mendengar jawaban Carra, tiba tiba saja tangannya terkepal dan membuat Carra risih melihatnya

"Kau masih mencintainya?" Tanyanya

Carra terdiam, kemudian keduanya menoleh ke pintu masuk saat ada seseorang yang datang

Abram

Yah, Juan juga memang menyuruh Abram untuk datang ke apartementnya

Lalu Juan pergi keluar, melenggang begitu saja melewati Carra yang tengah berdiri di depan pintu balkon. Juan seolah memberi waktu kepada Carra dan Abram agar saling berbicara, membahas kelanjutan hubungan mereka.

Dan Juan akan menerima apapun keputusan keduanya nanti

******

"Dia mencintaimu Carra, aku percaya padanya" Sahut Abram

Carra terdiam, tidak ingin menanggapi, ia sudah mendengar kata kata itu keluar dari mulut Abram tadi malam

"Jadilah istri yang baik nanti untul Juan, jangan sampai dia meninggalkan mu" Sambungnya sungguh di luar logika, Carra tidak ingin Juan menjadi suaminya, meskipun dia tidak tau dengan apa yang saat ini sedang terjadi dengan hati kecilnya

"Jangan bicarakan hal itu"

"Kita disini untuk membicarakan hal itu Carra, aku sungguh merelakanmu" Sahut Abram, sebenarnya hatinya sungguh sakit mengatakan begitu pada Carra, karena sesungguhnya hatinya menolak dengan apa yang dikatakannya

"Berhenti menyakiti dirimu sendiri Carra, sudah saatnya kau membuka hatimu untuk pria lain, kau tidak akan selamanya mencintai aku ka" Sahut Abram yang kemudian tertawaa di akhir kalimatnya

Carra menghela nafas, rasanya ia hanya ingin memejamkan matanya untuk selama lamanya sekarang

"Kemarilah" Pinta Abram yang kemudian merentangkan tangannya meminta Carra memeluknya

Carra melangkah, kemudian memeluk erat pria itu, merebahkan kepalanya di dada bidang Abram

"Percayalah, Juan akan menjagamu dengan baik, cobalah buka hatimu untuknya sedikit saja Carra. Dia orang yang baik, aku yakin dia tidak akan menyakitimu. Kau juga tak menyukainya tanpa alasan yang jelas, itu tidak adil untuknya Carramell" Sahut Abaram sambil mengelus punggung Carra, kemudian mencium kepala gadis itu

Tidak! Sejujurnya Abram tidak sanggup

mengatakan itu hatinya begitu perih, tapi dia memang harus merelakan gadisnya, sudah saatnya Carra bahagia, meski tidak bersama dengannya

******

Juan mengantarkan Carra pulang saat obrolannya dengan Abram selesai, keduanya hanya saling terdiam sepanjang perjalanan sampai kemudian suara Juan memecah keheningan

"Maaf Carra" Ucapnya sambil fokus mengemudi

"Untuk apa?" Tanya Carra, sedangkan Juan malah diam dengan tatapan mata yang fokus kedepan

"Kau tidak perlu meminta maaf! Kau tidak tau apa apa, aku yakin itu"

"Apa kau akan tetap melanjutkan perjodohan ini?"

"Iyah, memangnya kenapa? Kita sudah feting baju pengantin bukan?" Tanya Carra

"Fikirkan baik baik Carra, pernikahan kita sebentar lagi di gelar" Sahut Juan seperti orang yang sedang berputus asa

Carramell sedikit merubah posisinya dan memandang ke arah Juan yang sedang fokus menyetir

"Kau dengar! Meski aku merengek atau bahkan menangis darahpun, aku tidak bisa membatalkan perjodohan ini"

"Aku bisa membatalkannya jika memang kau terganggu dengan perjodohan ini" Sahut Juan yang membuat Carra diam sketika. Awalnya Carra mengira jika Juan akan memaksanya untuk tetap melanjutkan perjodohan ini meski dia tau siapa Carra sebenarnya, tapi ternyata Carra salah! Juan tidak seburuk yang ada di fikirannya

"Aku akan membatalkan pernikahan kita" Lanjutnya, Carramell menghela nafas, panjang

"Kau tidak perlu melakukannya! Aku ini orang yang mudah menerima kenyataan dalam hidup. Kau tidak usah khawatir, kita akan tetap melanjutkan pernikahannya"

"Aku tidak ingin menikah dengan wanita yang tidak mencintaiku"

"Lalu, apakah kau mencintaiku"

"Aku sudah pernah mengatakannya padamu"

Carra terdiam, yah dia ingat Juan memang pernah mengatakannya saat di dalam lift

"Apa kau yakin kau sudah tidak mencintai Abram lagi?" Tanyanya

"Mungkin tidak, selebihnya hanya rasa bersalah"

Sahut Carra, itu jawaban jujur yang keluar dari mulutnya. Yah mungkin ia tidak lagi mencintai Abram, meskipun tidak mudah juga untuk melupakan pria itu. Mungkin itu juga karena rasa bersalah yang ada pada diri Carra, yah ia merasa bersalah karena selama ini belum mampu membahagiakan Abram, rasa bersalah karena orang tuanya tak merestui hubungan mereka

"Maksudmu?"

"Lalu apa maksud ciuman itu?" Lanjutnya

Carra hanya menatapnya dengan sinis

"Baik, kita tidak harus membahasnya lagi" Sahut Juan begitu mendapati tatapan Carra yang tidak bersahabat

Mobil berhenti, Juan turun kemudian membukakan pintu mobil untuk Carra

"Terimakasih"

"Sama sama"

"Kau, istirahat lah" Sahut Carra yang kemudian masuk ke rumahnya dan meninggalkan Juan begitu saja

Tapi Juan tidak keberatan, karena senyum tulus Carra padanya tadi seolah mengobati luka yang ada di hatinya

***/*///'/*

With Love : EvaYulian❤

Terpopuler

Comments

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

aku si setuju ajalah caramel sma si juan ke abram ke.. dua2 nya sma2 gantengg😁

2021-10-18

1

v

v

aq pilih juan...karna krg suka sm abram yg lemah ga memperjuangkn cintanya

2021-02-28

1

Wisna Murti

Wisna Murti

masa iyaaa... caramel begitu mudah nya melupakan abram...

2020-05-20

5

lihat semua
Episodes
1 Masih Tentangnya
2 Tidak Tertarik
3 Berita Mengejutkan
4 Orang Penting
5 Berita Buruk
6 Kesan Pertama
7 Pertemuan keluarga
8 Kenyataan Pahit
9 Harus Terjadi
10 Penghianat
11 Terbongkar
12 Pilihan Yang Tepat
13 Malam Pengantin
14 New York
15 Sedikit Perubahan
16 Anak Angkat
17 Awal Sebuah Cerita
18 Pertengkaran
19 Menghindar
20 Layar Depan Ponsel
21 Morning Kiss
22 Ketika Juan Jadi Rebutan
23 Sebuah Pertanyaan
24 Yang Sebenarnya
25 Ujian Cinta
26 Sebuah Keluarga
27 Tuntutan Pekerjaan
28 Firasat
29 From Juan, To Carra
30 Obat
31 Jatah Suami
32 Kepulangan Juan
33 Tertunda
34 Rencana Pindah
35 Menghangat
36 Sebuah Protes
37 Pertanyaan Ibu Mertua
38 Aturan Baru Perusahaan
39 Jasmine
40 Janji
41 Kembali
42 Nomor Asing
43 Harus Bertanggung Jawab
44 Wanita dari Masa Lalu
45 Telepon
46 Ajakan Menikah
47 Berita
48 Jangan Membahas Masa Lalu
49 Sekelumit Rasa
50 Calon Istri Mantan
51 Makan Siang
52 Sebuah Hubungan
53 Kekacauan
54 Masa Lalu Juan
55 Permohonan Restu Abram
56 Sebuah Kebahagiaan
57 Calon Anggota Keluarga
58 Partner
59 Tentang Masa Lalu
60 Cemburu
61 Titik Awal
62 Hadiah Terindah
63 Manja
64 Tamu
65 Pengacau
66 Ancaman
67 Berbeda
68 Jebakan
69 Tersangka
70 Insiden Besar
71 Keadaan Genting
72 Kehilangan
73 Titik Terendah
74 Harus Menerima Kenyataan
75 Awal yang Baru
76 Akhir yang Indah (END)
77 Ucapan Terimakasih Author
78 MY BEST MATCH SEASON 2 (Dunia yang Baru)
79 BIAR NGEHALUNYA MAKIN LANCAR
80 Handsome Bully
81 Pesona Seorang Darendra
82 Berdebat
83 Araga
84 Not a Date
85 Bukan Gosip
86 Second Meeting
87 Khawatir yang Berlebihan
88 Orang Asing
89 Forbidden Relationship
90 Meyakinkan Perasaan
91 Nomor Ponsel
92 Berbalas Pesan
93 Surprise dari Araga
94 Possessive Younger Brother
95 Pertemuan Keluarga
96 Future Husband
97 Introgasi
98 Future Husband 2
99 One Day with Araga
100 Harus Merelakan
101 Hadiah
102 Anak Angkat
103 Anak Angkat 2
104 Mencintaimu
105 Mencintaimu 2
106 Permohonan Restu
107 Tidak Akan Bosan
108 Tidak Ada Celah
109 Kalah Telak
110 Nasihat Abram
111 Sejarah yang Terulang
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Masih Tentangnya
2
Tidak Tertarik
3
Berita Mengejutkan
4
Orang Penting
5
Berita Buruk
6
Kesan Pertama
7
Pertemuan keluarga
8
Kenyataan Pahit
9
Harus Terjadi
10
Penghianat
11
Terbongkar
12
Pilihan Yang Tepat
13
Malam Pengantin
14
New York
15
Sedikit Perubahan
16
Anak Angkat
17
Awal Sebuah Cerita
18
Pertengkaran
19
Menghindar
20
Layar Depan Ponsel
21
Morning Kiss
22
Ketika Juan Jadi Rebutan
23
Sebuah Pertanyaan
24
Yang Sebenarnya
25
Ujian Cinta
26
Sebuah Keluarga
27
Tuntutan Pekerjaan
28
Firasat
29
From Juan, To Carra
30
Obat
31
Jatah Suami
32
Kepulangan Juan
33
Tertunda
34
Rencana Pindah
35
Menghangat
36
Sebuah Protes
37
Pertanyaan Ibu Mertua
38
Aturan Baru Perusahaan
39
Jasmine
40
Janji
41
Kembali
42
Nomor Asing
43
Harus Bertanggung Jawab
44
Wanita dari Masa Lalu
45
Telepon
46
Ajakan Menikah
47
Berita
48
Jangan Membahas Masa Lalu
49
Sekelumit Rasa
50
Calon Istri Mantan
51
Makan Siang
52
Sebuah Hubungan
53
Kekacauan
54
Masa Lalu Juan
55
Permohonan Restu Abram
56
Sebuah Kebahagiaan
57
Calon Anggota Keluarga
58
Partner
59
Tentang Masa Lalu
60
Cemburu
61
Titik Awal
62
Hadiah Terindah
63
Manja
64
Tamu
65
Pengacau
66
Ancaman
67
Berbeda
68
Jebakan
69
Tersangka
70
Insiden Besar
71
Keadaan Genting
72
Kehilangan
73
Titik Terendah
74
Harus Menerima Kenyataan
75
Awal yang Baru
76
Akhir yang Indah (END)
77
Ucapan Terimakasih Author
78
MY BEST MATCH SEASON 2 (Dunia yang Baru)
79
BIAR NGEHALUNYA MAKIN LANCAR
80
Handsome Bully
81
Pesona Seorang Darendra
82
Berdebat
83
Araga
84
Not a Date
85
Bukan Gosip
86
Second Meeting
87
Khawatir yang Berlebihan
88
Orang Asing
89
Forbidden Relationship
90
Meyakinkan Perasaan
91
Nomor Ponsel
92
Berbalas Pesan
93
Surprise dari Araga
94
Possessive Younger Brother
95
Pertemuan Keluarga
96
Future Husband
97
Introgasi
98
Future Husband 2
99
One Day with Araga
100
Harus Merelakan
101
Hadiah
102
Anak Angkat
103
Anak Angkat 2
104
Mencintaimu
105
Mencintaimu 2
106
Permohonan Restu
107
Tidak Akan Bosan
108
Tidak Ada Celah
109
Kalah Telak
110
Nasihat Abram
111
Sejarah yang Terulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!